Permaisuri Kembali ke Sekolah

Sebelum Menyingkirkan Putri Arya, Singkirkan Dulu Yin Wushuang



Sebelum Menyingkirkan Putri Arya, Singkirkan Dulu Yin Wushuang

2Bagaimanapun juga ancaman dalam nada suara Sophia tidak dapat diabaikan. Setelah selesai mengancam, tanpa menunggu jawaban Yin Wushuang ia pun langsung pergi dengan penuh kepercayaan diri sebagai pemenang.     

Kelihatannya memang penuh kepercayaan diri, namun Sophia tidak benar-benar percaya diri. Ia tahu bahwa Yin Wushuang bukanlah orang yang mudah ditindas.     

Saat mengancam Yin Wushuang, Sophia menggunakan dua poin, yaitu yang pertama 'Ayahku sangat hebat, mempunyai kekuasaan dan latar belakang kuat' dan yang kedua 'Aku sangat hebat, Ayahku menyayangiku. Aku adalah pemanggil level delapan yang mempunyai kekuatan'.     

Sophia ingin menggunakan dua poin ini untuk menyampaikan satu hal kepada Yin Wushuang yaitu 'kamu tidak sanggup berurusan denganku.' Jika Yin Wushuang hanya manusia biasa, seharusnya ancaman Sophia itu sudah membuatnya ketakutan.     

Tapi Yin Wushuang tidak, Yin Wushuang masih bisa bersikap tenang. Seakan kata-kata Sophia itu hanya kekosongan belaka.     

'Mengapa reaksi Yin Wushuang seperti ini?' Batin Sophia. Kemudian ia mengerutkan alisnya. Ia sudah tahu bahwa Yin Wushuang adalah superstar populer di Imperium China. Dan juga sudah melakukan debut belum genap sampai satu tahun yang lalu.     

Bagaimana mungkin wanita yang dapat menggunakan waktu satu tahun untuk bisa berdiri di puncak piramida dunia hiburan adalah generasi wanita yang bodoh dan tidak berpengetahuan?     

Yin Wushuang pasti mempunyai dukungan yang hebat sehingga bisa membuatnya berani berbicara seperti itu. Bahkan… sangat mungkin Yin Wushuang telah mempersiapkan sesuatu.     

"Kelihatannya sebelum menyingkirkan Putri Arya, aku harus menyingkirkan Yin Wushuang dulu." Sophia berbicara sendiri, tatapan kejam muncul di matanya.     

Namun ketika John berjalan ke arahnya, Sophia langsung tersenyum lembut.     

-     

Sore harinya, tim kembali melanjutkan lagi perjalanan mereka untuk mencari Tongkat Kebangkitan.     

Sepanjang perjalanan tidak ada satu pun anggota tim yang berbicara. Suasana dalam tim saat ini sangat hening.      

Tiba-tiba Arthur teringat sesuatu, kemudian ia pun bertanya kepada Sophia, "Nona Sophia, untuk apa kamu mencari Tongkat Kebangkitan?"     

"Untuk…" Sophia terdiam sejenak lalu memandang Putri Arya, dari nada suaranya terdengar sedikit kerinduan, "Untuk menghidupkan kembali Selina. Aku sangat merindukannya."     

Selina adalah adik Putri Arya, dan ia merupakan putri lain dari keluarga kerajaan yang tidak diakui. Tetapi Selina memang benar-benar adik dari Putri Arya.     

Sophia, Arya, dan Selina, mereka bertiga tumbuh besar bersama. Jika dilihat dari luar, mereka bertiga bagaikan saudara yang sangat akrab.     

Mendengar jawaban dari Sophia, Putri Arya tampak sedikit terkejut. Ia tidak menyangka bahwa ternyata Sophia mempertaruhkan nyawanya dan datang ke sini demi adiknya.     

Kemudian dengan mata yang berkaca-kaca Putri Arya memeluk Sophia, "Terima kasih."     

Sophia membalas pelukannya dan menghiburnya dengan lembut, "Kita pasti bisa menemukan Tongkat Kebangkitan dan menghidupkan Selina."     

[Manipulasi ini… Hebat sekali!]Di dalam cincin Phoenix ungu kuno, Mo Range tercengang [Kelicikan yang sangat dalam, bermuka dua!]     

Saat mengikuti Yin Wushuang di China, Mo Range mempelajari banyak bahasa modern. Dengan perkataan Sophia itu, tentu saja Putri Arya akan semakin mempercayainya.     

Yang satu adalah teman bermain masa kecil, yang satu lagi adalah orang China yang dikenal di tengah jalan. Siapa yang lebih layak dipercaya?     

Saat sedang memeluk Putri Arya, Sophia menatap Yin Wushuang yang saat itu sedang berada di belakang Putri Arya dengan sorot mata menantang.     

Meskipun tahu Sophia sedang menatapnya, namun Yin Wushuang mengabaikannya dan ia pun terus berjalan.     

"Nona Yin, aku dengar dari Arthur bahwa kamu datang untuk menghidupkan teman." Louis bertanya, "Apakah teman yang telah saling mengenal selama bertahun-tahun?"     

Yin Wushuang menghitung-hitung waktu lalu menjawab ringan, "Satu bulan."     

Ketika kata 'satu bulan' itu diucapkan, seketika suasana menjadi canggung.     

"Sepertinya itu adalah teman yang baru bertemu tapi langsung dekat." Panther mengusap-usap jenggotnya, "Apakah dia meninggal karena sakit? Putri Selina dulu juga begitu. Dewa Pencipta terkadang terlalu kejam"     

Tiba-tiba Yin Wushuang menghentikan langkahnya, kemudian ia berkata perlahan-lahan, "Dia mati demi menyelamatkanku."     

-     

Kini tiba-tiba suasana menjadi tegang.     

"Jangan membicarakan hal-hal yang muram ini." Putri Arya menghela napas panjang kemudian melanjutkan berbicara, "Kita semua mempunyai orang yang ingin dihidupkan, tapi hak untuk memilih Tuan ada di Tongkat Kebangkitan. Apapun yang terjadi, aku berharap pada akhirnya semuanya bersaing secara sehat."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.