Permaisuri Kembali ke Sekolah

Pedangku Bersedia Melayani Anda!



Pedangku Bersedia Melayani Anda!

1"Ini adalah hawa neraka!" Caitlin langsung berkata seperti itu, seolah ia ingin memamerkan pengetahuannya yang luas. Selain itu ia juga ingin menunjukkan performanya di depan Arthur.     

"Perkataan Nona Caitlin benar sekali. Sepertinya kamu tidak melupakan pelajaran dari gereja Tian Shen." Arthur memujinya.     

Selama ini setiap hari Minggu, para ksatria dan pendeta pergi ke gereja Tian Shen untuk mengikuti pelajaran yang berbeda. Meski Arthur sedang memuji, namun keningnya tampak berkerut kencang, dan sorot matanya terlihat sangat waspada.     

Hawa neraka yang terasa di sini terlalu kuat, pantas saja pendeta yang meninggal dalam tugas itu meminta rekan-rekannya untuk segera pergi dan melaporkan kepada para pendeta yang lain.     

Sedikitnya ada sepuluh pendeta yang mengetahui tentang hal ini… bukan, dua puluh, atau bahkan… lebih banyak lagi.     

"Kita tidak bisa terus diserbu oleh hawa neraka." Ailun berkata dengan ekspresi wajah yang muram, "Kalau tidak, kita akan berubah menjadi boneka tidak berjiwa."     

Jenny si penyihir api mulai merapalkan mantra, tidak lama kemudian bola api pun mulai muncul di depan semua orang untuk membuka jalan. Suhu dari lidah api itu membuat hawa neraka yang terasa mulai memudar. Kini semua orang merasa sedikit lebih nyaman dan mereka pun meneruskan perjalanan.     

"Koak… koak…"     

Tiba-tiba ada burung gagak hitam yang terbang di atas kepala mereka, namun saat itu tidak ada yang merasa curiga. Tidak lama kemudian, gagak itu pun meluncur dengan luwes, dan setelah terbang melewati semua orang yang ada di bawahnya, ia berbalik dan terbang kembali.     

Selain Yin Wushuang yang pendengarannya sangat peka, tidak ada orang yang memperhatikan keberadaan burung gagak tersebut. Bagaimanapun juga burung dan sejenisnya adalah hal biasa, burung yang meluncur bebas saat terbang juga sudah menjadi hal yang biasa. Dan burung yang berbalik arah saat terbang tentu sudah menjadi hal yang sangat umum terjadi.     

Setelah melihat burung gagak tadi, tiba-tiba langkah Yin Wushuang sedikit terhenti. Kemudian ia pun mendongak ke atas dan melihat langit. Ia pun menyadari bahwa pada tubuh gagak itu ada bayangan hitam.     

Saat itu cahaya terlalu redup, sehingga Yin Wushuang tidak dapat melihat bentuk bayangan itu dengan jelas. Ia hanya dapat melihat rantai yang panjang di tangannya yang terayun, sepertinya burung gagak itu sedang mengunci targetnya.     

'Rantai panjang… Roh!'     

'Itu berarti targetnya adalah kepala Arthur!' Batin Yin Wushuang.     

Burung gagak yang semula terbang itu tiba-tiba menukik ke bawah, bayangan hitam melemparkan rantai panjang di tangannya dan langsung menyerang Arthur. Burung itu ingin langsung mengambil kepala Arthur!     

Arthur merasakan aura pembunuhan yang mencekam, kemudian ia pun menoleh dan mencoba mengangkat pedangnya, namun semuanya sudah terlambat!     

Yin Wushuang tidak yakin dengan apa yang dilihatnya, ia merasa entah apakah matanya yang kabur atau lainnya. Saat itu ia hanya bisa menarik lengan Arthur, sehingga Arthur terseret ke sampingnya lalu berguling.     

Arthur tidak menyangka bahwa Yin Wushuang akan tiba-tiba 'memeluknya' dan berguling di tanah. Tetapi tidak lama kemudian ia mendengar ada suara ledakan yang cukup keras.     

Di tempat Arthur tadi berada, tiba-tiba muncul sebuah lubang dan diikuti debu yang berterbangan di sekitarnya.     

Saat itu semua orang yang ada di sana tercengang. Mereka juga tidak tahu apa yang telah terjadi dan mereka hanya tahu bahwa Yin Wushuang memeluk Arthur dan menerjangnya hingga bergulingan di tanah. Melihat kejadian itu, seketika mata Caitlin pun langsung melotot!     

Karena berguling beberapa kali, akhirnya Yin Wushuang jatuh di atas tubuh Arthur dengan kedua tangan menekan dadanya. Kemudian ia pun mendongak dan memandang burung gagak itu lalu bangkit dengan cepat. Kalau ia tidak salah lihat, bayangan itu tadi sempat melihatnya sekilas.     

Arthur pun terlempar ke tanah, saat itu ia merasa sepertinya masih ada aura dingin yang tidak biasa. Rambut hitamnya yang halus menyapu pipinya, kemudian ia pun mendongakkan kepala tanpa sempat memikirkan yang lainnya.     

Kali ini, Arthur pun melihat roh level rendah yang berdiri di belakang burung gagak.Saat itu ia pun sadar bahwa tadi Yin Wushuang telah menyelamatkannya. Dan yang menyerangnya adalah roh level rendah.     

Karena Arthur dan Yin Wushuang melihat ke arah langit, kemudian orang-orang yang lainnya pun ikut memandang ke langit. Mereka melihat roh tingkat rendah yang ada di belakang burung gagak itu, seketika mereka pun langsung waspada!     

"Ksatria Arthur, kamu tidak apa-apa, kan?" Caitlin berlari-lari kecil datang menghampirinya.     

"Aku tidak apa-apa." Arthur pun berdiri, kemudian berjalan ke samping Yin Wushuang dan bertanya dengan suara rendah, "Nona Yin, bagaimana kamu bisa memperhatikan roh dari neraka itu? Aku tidak memperhatikan arah depan dan atas kepalaku."     

"Di China, gagak mewakili hal yang misterius. Jadi dengan mendongak dan melihatnya sebentar saja sudah akan kelihatan." Yin Wushuang menjawab dengan ringan, alisnya yang indah tampak sedikit berkerut.     

Seandainya pekerjaannya hanya membuat ramuan semata, ia pun tidak perlu mencemaskan hal lainnya. Tapi kalau tim ini tidak dapat melawan roh-roh tersebut, itu berarti ia harus menunjukkan kekuatannya. Jika menunjukkan kekuatan, itu berarti akan menarik suatu masalah baru.     

Saat menatap bagian samping wajah Yin Wushuang yang halus dan indah serta memikirkan penyelamatan Yin Wushuang kepadanya tadi, Arthur pun teringat dengan ajaran keluarganya. Kemudian ia pun mencabut pedang dan memegang pedang tersebut dengan kedua tangannya, lalu ia pun berlutut dengan satu kaki di depan Yin Wushuang.     

"Dalam keluargaku, penyelamat harus dilindungi dengan nyawa, bahkan mati pun tidak bisa membalas budinya." Arthur mengangkat pedang di atas kepalanya sambil menundukkan kepala ia berkata, "Mulai sekarang, pedangku bersedia melayani Anda!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.