Permaisuri Kembali ke Sekolah

Dipanggil ke Kantor Kepala Sekolah



Dipanggil ke Kantor Kepala Sekolah

1Saat ini Suzaku barulah benar-benar takluk kepada Yin Wushuang. Mo Range menatapnya dengan pandangan linglung, "Satu mangkuk mie dapat menaklukkan binatang dewa?"     

Yin Huo meletakkan mangkuknya dan ikut menimpali ucapan Mo Range, "Yang digunakan oleh Nona bukan semangkuk mie. Nona menggunakan martabat. Sejak awal sampai akhir Tuan binatang dewa tidak pernah unggul darinya.     

Saat kontrak antara tuan dengan pengikutnya berhasil ditandatangani, meskipun Suzaku adalah binatang dewa, namun ia tetap harus menuruti semua perkataan Tuannya tanpa ragu."     

Karena ucapan Mo Range dan Yin Huo, Suzaku pun ngambek dan tidak mau menghiraukan Tuannya lagi. Tapi ketika Tuannya berbicara, meski sekarat pun Suzaku tetap harus melaksanakan perintahnya dengan patuh. Kalau tidak, hanya ada jalan kematian baginya. Tapi Tuannya kali ini tidak seperti itu. Tuannya memberikan pilihan untuk Suzaku.     

Seandainya Tuannya adalah orang yang lemah, dan mengetahui bagaimana cara kerja kontrak tuan dan pelayan itu, mungkin saja ia akan diperbudak oleh Tuannya.     

Dengan begitu, bagaimana mungkin Suzaku masih berani membantah dan meremehkan Tuannya. Jika ia bertemu dengan Tuan yang seperti itu, pasti ia akan dipermainkan sampai mati. Ada banyak hewan spiritual yang seumur hidupnya tidak bisa mendapatkan Tuan yang baik.     

Manusia memilih pasangannya, namun ia masih bisa bercerai dan memilih yang baru lagi. Tapi setelah hewan spiritual menandatangani kontrak, mereka tidak punya kesempatan untuk membatalkannya. Karena itulah betapa pentingnya seorang      

Tuan bagi pengikutnya.     

Ada orang yang memperbudak binatang spiritual, dan binatang spiritual akan menunjukkan ketidakpuasannya, bahkan binatang spiritual yang lebih kuat akan memilih untuk mati. Namun ada juga orang-orang yang baik hati sehingga binatang spiritual pun mau mengikutinya, bahkan juga akan membantu mereka tanpa mengikat kontrak. Ini adalah perbedaannya.     

Bahkan tikus berbulu terang pemburu harta karun yang ceroboh ini saja bisa mengikuti Tuannya dengan patuh. Karena Tuan mereka tidak pernah mempersulit dan memaksa mereka. Hal ini sudah cukup menguntungkan bagi mereka.     

-     

"Tuan, aku masih ingin makan!" Setelah menghabiskan mangkuknya yang ketiga, Suzaku memandang Yin Wushuang dengan mata berbinar-binar.     

Pelipis Yin Wushuang berkedut, "Langsung saja katakan kepadaku kamu masih ingin makan berapa mangkuk lagi."     

Suzaku menundukkan kepalanya lalu menghitung-hitung dengan jarinya. Kemudian ia pun mengangkat kepala dan mengulurkan tangannya sambil tersenyum cerah, "Aku masih ingin makan enam mangkuk lagi!"     

Saat itu di sudut mulutnya tampak masih ada sedikit sisa mie. Dilihat dari sudut pandang tertentu, ia benar-benar polos.     

Setelah mendengar jawaban dari Suzaku, entah kenapa hati Yin Wushuang tiba-tiba melunak. 'Baiklah, enam mangkuk ya enam mangkuk.' Batin Yin Wushuang.     

Setelah memberikan sepanci besar mie untuk Suzaku, Yin Wushuang pun pergi meninggalkan cincin Phoenix ungu kuno. Karena ia merasa sudah cukup lama meninggalkan Akademi Saint Petersburg. Sudah saatnya untuk kembali agar tidak menimbulkan gosip.     

Dengan memanfaatkan formasi teleportasi yang disiapkan Jessica, Yin Wushuang pun kembali tanpa diketahui siapapun yang ada di sekitarnya. Sesampainya di ruang ramuan, Yin Wushuang menghancurkan formasi teleportasi dan melanjutkan untuk meramu obatnya sendiri.     

Perlu diketahui bahwa dari tumpukan ramuan yang diracik oleh Jessica itu, Yin Wushuang menemukan cara untuk meredam racun neraka. Pagi harinya, ada orang yang bertanya tentang Jessica dan Jenny. Namun Yin Wushuang berkata bahwa ia tidak tahu dan tidak melihat mereka.     

Jenny dan Jessica memang bersembunyi di dalam ruang ramuan secara diam-diam untuk merencanakan sesuatu, dan kebetulan sekali itu menjadi alasan terbaik bagi Yin Wushuang.     

Tiga hari kemudian, mayat Jenny dan Jessica ditemukan di jurang. Yin Wushuang pun langsung dipanggil ke kantor Kepala Sekolah.     

Yin Wushuang menatap tongkat kerangka yang ada di tangan Kepala Sekolah dan tersenyum murah hati, "Pimpinan Akademi, dulu aku bersumpah tidak akan menyakiti siapapun di Akademik Saint Petersburg, selama siapapun yang ada di Akademik Saint Petersburg tidak menyakitiku."     

Kalimatnya itu bermakna ambigu, tetapi Pimpinan Akademi yang pandai itu sudah bisa mengerti makna di balik perkataannya.     

'Aku akan melukai siapa pun yang melukaiku. Menurut Anda apakah aku membunuh mereka?' Batin Yin Wushuang.     

Pada akhirnya Pimpinan Akademi membiarkan Yin Wushuang pergi. Namun saat iitu William tidak mengerti maksud dan tujuan Pimpinan Akademik yang membiarkan Yin Wushuang pergi kemudian ia pun berkata, "Pimpinan Akademi, dilihat dari luka pada mayat, dapat dipastikan bahwa yang menyebabkannya meninggal adalah senjata dari China. Di saat yang sama petunjuk juga mengarah kepada Yin Wushuang. Dari mayatnya juga terdapat hawa Yin Wushuang. Itu membuktikan bahwa sebelum mati mereka bertemu dengan Yin Wushuang!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.