Permaisuri Kembali ke Sekolah

Aku Merasa Disalahkan Tapi Aku Tidak Mengatakannya



Aku Merasa Disalahkan Tapi Aku Tidak Mengatakannya

0Ketika matahari terbenam.     

Tiba waktunya berkumpul bersama untuk makan.     

Saat itu Lei Zhou masih seperti biasa mengantarkan makanan untuk Ye Yuan, dan seperti biasa Ye Yuan juga membagi makanan kepada semua orang.     

Tapi sejak saat pertama kali Wu Ming menolak diberi makanan olehnya, sejak saat itu sangat kebetulan saat ia membagi makanannya, makanan tersebut selalu habis ketika sampai di Wu Ming.     

Setiap kali Ye Yuan membagikan makanannya pada Wu Ming ia selalu berkata, "Wu Ming, maaf sekali sudah habis. Kalau begitu aku bagi punyaku saja padamu ya?"     

Sehingga ia banyak mendapatkan pujian dari orang-orang. Karena tindakannya itu banyak orang yang mengatakan bahwa Ye Yuan sangat baik hati.     

Wu Ming hanya tersenyum kecil lalu mengembalikan makanan itu kepadanya, "Terima kasih banyak, tidak perlu."     

Kemudian ia pun melanjutkan menikmati bakpao kukus dan sayur acar.     

[Cara yang dilakukan Ye Yuan ini cukup menarik.] Mo Baobao tiba-tiba tertawa [Dia telah berusaha semaksimal mungkin untuk baik pada semua orang, lalu memberikan makanan sendiri pada orang lain dan membiarkan dirinya sendiri tidak makan. Kalau Tuan menerimanya, maka Ye Yuan akan semakin merasa bahwa dirinya sangat di mata orang lain, sedangkan Tuan pasti akan dibenci dan dimaki oleh orang lain.]      

[Sejak kapan tuan punya dendam dengan Ye Yuan?]Mo Range merasa aneh.     

Pada saat makan, tiba-tiba ada seorang pelayan perempuan yang melemparkan sumpitnya sambil berkata dengan dingin, "Makan satu meja dengan 'X' memang sangat menjijikan!"     

"Hmm… aku akan berbicara sedikit kasar, tolong dengarkan aku sebentar saja. 'X' selama ini berpura-pura dan hanya akting lagi, hanya ingin mendapat pujian dari banyak orang saja. Bahkan telah rela melakukan hal-hal bodoh, jangan merasa diri sendiri bisa menarik perhatian orang lain padahal dirinya hanya seorang pelayan perempuan saja! Benar-benar menjijikan, aku jadi tidak nafsu makan lagi!"     

Xiao Xue berdiri dan dengan sikapnya yang dingin ia melihat Wu Ming, 'X' yang ia katakan tadi pasti untuk Wu Ming.     

Sejak pagi hari saat rapat, banyak sekali murid sekte Yu Shou yang mencari mereka membahas Wu Ming, apa ini tidak lucu?     

Mata besar seperti lonceng tembaga? Satu tangan bisa menghancurkan kepala babi?     

"Xiao Xue, dia lebih hebat dari kita, kalau ada masalah kita tahan-tahan saja, jangan seperti ini!" Ye Yuan menasehatinya dan menggelengkan kepalanya.     

[Tunggu, tunggu, ini caranya menasehati seseorang? Kenapa aku merasa sepertinya ucapannya itu ingin berkata seperti ini 'Aku merasa sedih, tapi aku tidak ingin mengatakannya dan menahannya di dalam hati.']     

Ucapan Ye Yuan sebenarnya sudah memberitahu kita semua bahwa 'Wu Ming telah bersalah, tapi kami bisa tahan'.     

Apakah ini cara yang benar untuk menasehati seseorang? Jelas-jelas seperti menyalakan api amarah Xiao Xue!     

Tahan? Tahan apa? Semua di sini adalah pelayan, tidak ada yang memiliki otoritas yang lebih tinggi.     

"Nona Ye Yuan, kamu bisa tahan tapi aku tidak bisa. Kami biasanya tidak ada salah saja sudah kena marah pengurus Li!"     

Mendengar ucapan seperti itu, Xiao Xue semakin marah.     

Wu Ming hanya menundukkan kepalanya dan memakan bakpao kukus, ia seperti tidak mendengarkan mereka. Seolah obrolan mereka tidak memberikannya pengaruh apapun padanya.     

Ia menganggap ucapan Xiao Xue itu seperti hanya angin yang lewat.     

Xiao Xue semakin marah, karena ia merasa telah diabaikan. Kemudian ia pun langsung menampar dan ingin menampar kepala bagian belakang Wu Ming!     

"Masih pura-pura bodoh!"     

Wu Ming semakin merunduk, sehingga Xiao Xue tidak berhasil menamparnya. Kemudian Wu Ming pun berdiri, dan langsung menonjoknya sampai ia terbang dari kursi dan menabrak pilar!     

Suara Xiao Xue saat jatuh di atas lantai itu, membuat banyak murid Yu Shou langsung mengalihkan pandangan padanya!     

Kemudian mereka pun dengan cepat meletakkan sumpit dan mangkuk dan pergi memastikan kondisi Xiao Xue!     

"Xiao Xue!" Seorang pelayan perempuan berlari dan memapah Xiao Xue untuk berdiri.     

Saat ia baru ingin berdiri, tiba-tiba ada seorang yang menginjak pundak Xiao Xue sehingga ia pun terjatuh lagi.     

Bahkan teman-teman yang membantu memapahnya juga ikut terseret.     

Wu Ming berdiri melihat mereka, ia melihat wajah Xiao Xue yang membengkak. Lalu memutar kepalanya dan menyindir, "Makan satu meja denganku, menjijikan?"     

"Wu Ming, di sini adalah aula besar, kamu berani… Ah!"     

Wu Ming menginjaknya dengan sekuat tenaga sambil tersenyum ia bergumam, "Hmm?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.