Arrogant Husband

Orang Tua Saga Terlibat



Orang Tua Saga Terlibat

0Ternyata persekongkolan penculikan terhadap Alisa itu melibatkan Bu Angel dan Pak Surya. Mereka bertiga sepakat ingin menculiknya seperti ini. Alisa tak pernah menduga, bahwa kedua orang tua Saga terlibat di sini. Otak dari semua ini adalah Reva.     

Bu Angel mendekat dan memandanginya. "Bagaimana menantuku, apa kau betah berada di sini?" tanyanya sembari menatap tajam.     

"Ibu, kenapa kau tega melakukan hal ini padaku? Aku tak menyangka sebelumnya. Aku kira, hanya Reva saja yang terlibat di sini."     

Gelak tawa keluar dari mulut Bu Angel dan Pak Surya. Mereka berdua lantas cekikikan melihat wajah panik sang menantu. Alisa kini ketakutan karenanya.     

Tak lama, muncullah Reva yang berada di antara mereka semua. Kini, mereka bertiga berada di sini untuk melihat keadaan Alisa. Tangan wanita itu masih terikat di belakang kursi. Sepasang suami istri itu menampilkan senyum penuh kemenangan.     

"Gimana tante, om, apakah kalian berdua senang melihat Alisa berada di sini?" tanya Reva.     

"Kami berdua sangat senang. Ternyata menantu kesayangan kami ada di sini." Pak Surya seakan mengejek Alisa.     

Alisa hanya bisa menggeleng-geleng dan berusaha untuk bersabar. Walaupun sampai sekarang restu belum didapat, tak membuat Alisa menyerah begitu saja. Apalagi saat persekongkolan mereka bertiga seperti ini yang menginginkan dirinya hancur. Ia akan berusaha untuk terus tegar demi Saga.     

"Jauhi anakku, Saga! Kau tak pantas untuk hidup bersamanya. Kau hanya wanita miskin yang tak kami inginkan," ketus Bu Angel.     

Meski berkali-kali mereka semuanya menyuruh untuk menjauhi Saga, tetapi Alisa tak akan pernah mau untuk melakukan itu. Cintanya pada pria itu sungguh tulus. Ia sangat mencintai Saga.     

Alisa hanya bisa mengembuskan napas panjang. Tak ingin terlalu membalas ocehan mereka semua. Itu hanya akan membuatnya makin tak diterima oleh Pak Surya dan Bu Angel. Ia memilih untuk diam.     

Bertubi-tubi ucapan kasar keluar dari mulut wanita paruh baya yang saat ini berada di hadapannya. Bu Angel mengancamnya akan melakukan hal yang lebih menyakitkan dari ini. Namun, tak membuat Alisa takut sama sekali. Cintanya untuk Saga sangatlah besar.     

"Bu, jangan menyuruhku untuk menjauhi Saga. Kami berdua sama-sama saling mencintai. Cinta kami sangatlah besar," ucap Alisa yang terisak.     

Namun, semua ucapan Alisa tak ada artinya sama sekali bagi Bu Angel. Wanita itu ingin Alisa segera menjauh dari kehidupan sang anak. Dan, Revalah yang akan menjadi pendamping hidup Saga selamanya. Pak Surya juga setuju dengan hal itu.     

Reva berada di atas angin yang berembus sejuk. Mendapat persetujuan langsung dari sepasang suami istri di sampingnya.     

"Kenapa kau masih ngotot untuk bersama dengan Saga, Sa? Sedangkan Tante Angel dan Om Surya tak ingin kehadiran dirimu! Serahkan Saga padaku secepatnya!"     

"Saga bukanlah barang yang tinggal diserahkan begitu saja, lalu dia langsung mau menerimamu. Begitu? Tidak akan! Saga tidak akan bisa mencintaimu lagi!"     

Plak!     

Satu tamparan keras mendarat mulus di pipi Alisa. Bu Angel melayangkan tinjunya ke arah sang menantu dengan tatapan beringas, ingin seolah-olah menerkam.     

"Beraninya kau mengucapkan kata-kata seperti itu pada Reva? Memangnya kau siapa hah? Dasar wanita miskin yang belagu! Beruntung sekali hidupmu bisa mendapatkan anakku."     

Alisa menangis deras. Pipinya terasa sakit dan memanas akibat tamparan itu. Sedangkan, Reva tersenyum licik dan penuh kemenangan. Bu Angel lagi-lagi membela dirinya dari pada sang menantu.     

"Aku ingin kau menjauh dari kehidupan anakku! Aku tak akan pernah memberikanmu restu," ujar Bu Angel sambil melototkan kedua matanya. Wanita itu masih menyuruh Alisa untuk menjauh dari kehidupan Saga.     

Alisa berharap, semoga saja Saga lekas menemukannya di sini. Ia sudah cukup tersiksa di tempat ini, mendengarkan semua ocehan belaka. Menyudutkannya terus dan menyuruh untuk menjauh dari sang suami. Mana mungkin Alisa akan melakukan hal itu.     

Bu Angel dan Pak Surya kemudian pergi dari tempat ini. Mereka berdua menyuruh Reva agar menjaga Alisa dengan baik di sini, agar tak bisa keluar ke mana-mana. Ucapan itu didengar oleh Alisa langsung.     

Setelah kepergian kedua orang tua Saga, yang menjaga di tempat ini adalah Reva beserta anak buahnya sendiri.     

"Kau dengar sendiri kan, Tante Angel bilang apa tadi? Kau itu hanyalah menantu yang tak diinginkan. Mereka berdua tak pernah suka dengan kehadiranmu di hidupnya Saga. Mending kau sadar diri saja dan segera menjauh."     

Dengan berlinang air mata, Alisa tetap berdiam diri. Rasanya, semua ini tidak akan ada hasil sama sekali. Kebencian yang sudah mengakar di hati Bu Angel dan Pak Surya, tak mudah untuk dihilangkan. Selama ini, ia selalu menghormati orang tua itu. Namun, nihil.     

Orang tua Saga lebih memilih Reva, seorang wanita yang kaya raya dan status sosialnya jelas di mata mereka. Sedangkan dirinya? Hanya wanita sederhana yang dulunya bekerja di sebuah toko bunga. Kedua orang tuanya pun sudah tiada. Alisa adalah anak yatim piatu yang hidupnya sederhana.     

"Aku tidak akan pernah melepaskan Saga demi siapa pun! Termasuk kau dan orang tuanya sendiri. Kau bukan siapa-siapa lagi untuknya sekarang. Aku adalah istrinya yang sah! Kuharap kau mendengar semua itu," ujar Alisa tak kalah pedas.     

Sepedas apa pun ucapannya, tak membuat Reva melangkah mundur. Wanita itu selalu maju dan melakukan segala cara untuk merebut sang suami. Alisa hanya bisa berdoa pada Tuhan agar rumah tangganya selalu aman dan harmonis. Hanya dengan itulah, membuat hatinya tenang.     

"Terserah kau saja, Alisa. Aku tak pernah peduli dengan perkataanmu. Yang penting, aku akan selalu berusaha juga untuk mendapatkan Saga lagi ke dalam pelukanku." Reva merentangkan tangan, lalu memeluk dirinya sendiri. Bagaikan sedang merengkuh tubuh Saga dalam pelukan.     

Obsesi Reva terhadap Saga sangatlah besar. Wanita itu rela melakukan apa saja demi pria yang sudah beristri. Namun, Alisa tak akan membiarkan sang suami direbut begitu saja.     

"Berhati-hatilah, Va. Karena obsesimu yang besar itu suatu hari akan menghancurkan dirimu sendiri."     

"Banyak omong kau, Alisa! Bilang saja, kau takut kan? Kalau suatu hari, Saga berhasil kurebut dan mulai berpaling darimu?"     

"Aku yakin, cinta Saga begitu besar untukku. Jadi, dia tak mungkin berpaling dengan wanita lain, apa lagi denganmu," ucap Alisa dengan mantap. Ia yakin dengan cinta sang suami yang tak akan pernah berpaling.     

Reva terlihat diam. Mungkin tengah merencanakan sesuatu untuk Alisa. Ia pun melangkah keluar dari tempat ini dan menyuruh para anak buah untuk berjaga.     

Alisa melihat dengan ekor matanya saat Reva keluar begitu saja. Wanita itu terlihat buru-buru menjauh. Entah apa yang tengah dipikirkan oleh Reva sekarang. Atau apa yang akan dilakukan oleh dia selanjutnya. Para anak buah Reva juga sudah berada di sini sekarang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.