Arrogant Husband

Alisa Pulang ke Rumah



Alisa Pulang ke Rumah

0Kini sepasang suami istri itu sudah sampai di halaman rumah Saga. Dengan cepat Bu Angel dan sang suami menemui putra semata wayang mereka. Mereka berdua menaiki anak tangga dengan cepat.     

Pak Surya langsung membuka pintu kamar Saga tanpa mengetuk terlebih dahulu. Pria itu sedang terbaring lemah di atas ranjang. Bu Angel dan sang suami tak tega melihat anak mereka jadi seperti ini.     

"Nak, kau kenapa jadi seperti ini?" Bu Angel cemas. Ia pun meraih tangan Saga yang tampak mendingin.     

"Alisa ... aku ingin Alisa di sini. Dia diculik, yah, bu. Aku tak tahu dia di mana sekarang," ujar Saga lemah.     

Pak Surya menatap ke arah sang istri. Ternyata dugaannya memang benar. Saga jatuh sakit seperti ini lantaran memikirkan Alisa. Sesuai dengan janji yang mereka ucapkan di mobil tadi, maka Alisa akan segera dilepaskan.     

"Baik Nak, ayah dan ibu akan bantu kau mencari keberadaan Alisa. Tenang ya, Nak." Lantas, Pak Surya mengajak sang istri untuk mengobrol sebentar. Mereka berdua menjauh dari Saga.     

"Ibu dengar sendiri kan yang Saga ucapkan tadi? Dia hanya ingin Alisa kembali ke sisinya. Maka dari itu, ibu sebaiknya lepasin Alisa di tempat itu dan bawa dia kemari." Pak Surya memerintahkan pada sang istri untuk lekas membawa Alisa kemari.     

"Baiklah yah. Ibu akan membawa Alisa ke sini. Ayah tunggu di sini ya, jagain Saga betul-betul."     

Mereka berdua sudah sepakat untuk membebaskan Alisa dari tempat kosong itu. Semata-mata hanya demi kesembuhan Saga. Tanpa berlama-lama, Bu Angel lekas pergi dari sini.     

Flashback off     

***     

Alisa sudah berhasil keluar dari tempat itu. Ia pun berlari-lari kecil untuk sampai ke rumah. Cukup jauh jaraknya untuk sampai. Namun, Alisa tak menyerah dengan keadaannya yang sekarang.     

Wajah yang pucat, kantung mata yang sedikit cekung, ditambah energinya yang mulai terkuras habis membuat napasnya tersengal-sengal. Alisa tak tahu harus minta tolong pada siapa di daerah sini.     

"Ya Tuhan, tolonglah aku. Bantu aku supaya lekas sampai di rumah dan menemui suamiku."     

Tak berapa lama, ada sebuah mobil yang mendekat ke arahnya. Alisa menoleh ke samping dan berhenti sejenak. Kaca mobil terlihat turun dan menampilkan wanita berwajah cantik walau usianya tak muda lagi.     

"Masuk!" Bu Angel menyuruh Alisa masuk ke dalam mobil. Namun, sang menantu terlihat ragu untuk menurut.     

"Cepat masuk, jangan buat Saga menunggu lebih lama lagi!"     

Dengan cepat, Alisa pun masuk ke dalam mobil setelah mendengar nama Saga disebut. Setelah itu, mereka dengan cepat untuk menuju ke rumah. Alisa dan Bu Angel tampak tak mengeluarkan suara. Suasana pun jadi hening seketika.     

Alisa lebih memilih untuk menatap ke arah jalan dari pada harus menoleh ke samping. Ia tahu, pasti Bu Angel melakukan semua ini demi sang anak. Namun, tak mengapa, itu sudah cukup membuat Alisa senang karena sebentar lagi dirinya akan pulang ke rumah.     

"Kau jangan merasa senang dulu, Alisa," ujar Bu Angel mengeluarkan suara. Wanita itu lantas tengah memandangnya. "Aku melakukan semua ini demi Saga! Demi anakku yang lagi sakit."     

"Ya, aku tahu. Aku sudah tak sabar lagi ingin bertemu dengan Saga di rumah," balas Alisa. Wanita itu merasa keadaannya sekarang cukup baik.     

Mobil terus berjalan untuk menuju ke tempat tujuan. Sepanjang perjalanan, Bu Angel harus menahan rasa kesalnya sendiri lantaran membebaskan Alisa dari tempat kosong itu. Ia juga telah membuat Reva jadi kesal sendiri. Namun, ini harus dilakukan demi Saga yang sedang sakit.     

"Bersikaplah sebaik mungkin di sana saat kau hadir di depan anakku. Jangan bocorkan tentang hal ini padanya. Kalau kau sampai membocorkan semua ini pada Saga, aku bersumpah tak akan segan-segan untuk memisahkanmu dengan putraku lagi. Dan, aku pastikan kau tak akan bisa menemuinya selamanya." Bu Angel memberikan ultimatum yang mematikan pada Alisa. Ia tak mau, sampai hal ini diketahui Saga, bahwa rencana penculikan ini merekalah dalangnya.     

"Baik, bu. Aku tak akan membocorkan hal ini pada Saga. Terpenting sekarang aku ingin segera bertemu dengan suamiku."     

"Bagus, Alisa, bagus. Kau memang menantuku yang penurut," balas Bu Angel. Wanita itu mengangguk-angguk pada Alisa.     

Perjalanan masih cukup jauh untuk sampai di rumah. Alisa hanya bisa bersabar sebentar lagi. Hari ini ia akan bertemu dengan sang suami. Setelah beberapa hari disekap di sebuah tempat yang kosong dan gelap. Tak diberi makanan berupa nasi mau pun air putih.     

Alisa masih merasa lemas sekarang. Kepalanya tersandar di kursi mobil sambil menatap ke arah jalan.     

"Kau kenapa?" tanya Bu Angel yang melihat keadaan Alisa.     

"Aku hanya merasa lemas bu. Tak ada makanan yang kumakan berhari-hari."     

"Apakah kau mau makan terlebih dahulu sebelum ke rumah? Hmm, maksudku, jangan sampai Saga melihat kondisimu yang lemah seperti ini. Dia nanti akan curiga."     

"Tidak bu, tidak usah. Aku hanya ingin segera bertemu dengan suamiku saja."     

Bu Angel memintanya untuk menjaga kondisi kesehatannya saat di depan Saga. Ia tak mau anak laki-lakinya akan menaruh rasa curiga. Alisa pun berjanji pada Bu Angel.     

Sebentar lagi, perjalanan akan segera sampai ke rumah. Bu Angel sekali lagi menyuruh Alisa untuk tak membocorkan hal ini pada Saga. Alisa pun setuju dengan itu.     

"Seperti yang kuminta tadi, bahwa kau berjanji tak membocorkan masalah itu kan?" tanya Bu Angel lagi.     

"Tenang saja bu. Kau sudah membebaskanku dari sana demi Saga. Aku berjanji, tak akan membocorkan hal ini padanya."     

Kini, mobil Bu Angel memasuki halaman halaman rumah Saga. Hati Alisa sangat senang karena sudah sampai di rumah. Sebentar lagi, ia akan menemui sang suami dan akan merawat sakitnya.     

'Saga sayang, aku telah datang.'     

Alisa ke luar dari mobil dan berjalan tertatih-tatih. Bu Angel melihat wanita itu dari dalam. Istri Saga masuk ke dalam rumah dan langsung disambut oleh pelayan dan anak buah Saga.     

"Ya ampun, Nyonya .... Akhirnya, Nyonya telah kembali ke rumah ini. Kami semua turut senang," ucap salah seorang pelayan di dapur.     

"Iya, aku telah kembali."     

Mereka semua tampak menunduk, menghormati Alisa yang sedang berjalan. Kemudian, wanita itu berjalan dengan dibantu oleh para pelayan. Mereka menggamit lengan Alisa untuk naik ke atas tangga.     

Namun, salah satu anak buah Saga yang bernama Anton, merasa ada sesuatu yang tak beres. Seolah-olah, Bu Angel yang menjadi dalang di balik ini semua.     

'Tak mungkin, Bu Angel menemukan Nyonya Alisa secepat ini. Aku dan anak-anak yang lain, bahkan berhari-hari mencari keberadaan Nyonya tak ketemu. Bahkan Tuan Saga pun ikut mencari. Ini semua tak masuk akal.'     

Pria itu menatap Alisa yang tengah berjalan di atas anak tangga. Ia pun menoleh ke belakang dan mendapati Bu Angel. Anton tetap menunduk dan memberi hormat padanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.