Arrogant Husband

Bercinta Malam-malam



Bercinta Malam-malam

2Saat ini, Alisa dan Saga belum tidur juga. Mereka masih bermesraan di atas ranjang. Sang istri masih menciumi ketiaknya dalam waktu yang lama. Sedangkan, Saga memainkan buah dada sang istri dengan gerakan tangan memijat-mijat.     

"Sayang, kau tak mengantuk kah?" tanya Saga.     

Wanita itu mendongak, menatap ke arah wajah sang suami. Sepertinya, Alisa sedang asyik melakukan aktivitas mengendus aroma khas dari ketiak Saga.     

"Masih belum mengantuk sayang. Memangnya kenapa?"     

"Kalau begitu. Kita bercinta ya, sebentar saja." Alisa mengangguk setelahnya. Ia pun menyanggupi perkataan sang suami.     

Saga membuka baju yang masih melekat di tubuh Alisa. Tangannya langsung meraih pengait bra yang ada di belakang. Maka terlihatlah dua gundukan besar yang mampu menghipnotis para kaum pria. Gundukan besar itu amat memesona bagi Saga.     

Saat ini, Saga sedang mengenakan celana pendek di atas paha. Ia pun langsung melepaskan celananya tersebut. Namun, masih memakai segitiga bermuda yang menyimpan sang junior. Junior itu masih aman di sana dan belum berdiri tegak.     

Saga ingin melakukan pemanasan terlebih dahulu bersama Alisa. Seperti biasa, ia menciumi bertubi-tubi sekujur wajah sang istri. Kemudian, mengulum bibir itu makin dalam. Menggigit-gigit bibir bagian bawah Alisa dengan gemas, hingga sang istri menepuk pelan bahunya.     

Kuluman dari bibir, beralih lagi menuju ke area dada. Dada atas yang polos serta putih bersih itu makin membuat Saga bergairah. Ia pun memberikan ciuman tanda merah di sana berkali-kali. Membuat Alisa sedikit mengerang. Tak lupa, Saga juga menghisap spot paling penting di area sana.     

"Ahhh," desah Alisa yang tak tertahankan.     

Saga masih menghisap-hisap ujung bagian buah dada yang berbentuk bulat kecil itu. Ia sangat bergairah ketika Alisa menggelinjang tak karuan begini.     

Setiap lekuk tubuh sang istri, tak ia lewatkan begitu saja. Saga menciumi tubuh ramping Alisa yang beraroma harum. Kemudian, mencium bagian perut Alisa dan bicara sebentar di sana.     

"Nak, tumbuhlah kau di dalam sana dengan baik ya." Kemudian, tangan Saga terjulur untuk mengusap-ngusap dengan pelan bagian perut Alisa.     

Alisa menatap wajah Saga sebentar. Napasnya masih ngos-ngosan. Kemudian, pria itu menciumi bagian paha Alisa. Lantas, wajah Saga turun lagi ke bawah, menuju bagian pangkal paha. Di sanalah spot yang ia inginkan.     

Saga menghisap cairan madu Alisa di bagian pangkal paha sana. Terasa nikmat dan memabukkan. Terdengar suara-suara menghisap yang ia lakukan. Sang istri makin menggelinjang di atas ranjang. Kedua kaki Alisa seakan bergetar, saat pria itu kembali lagi menghisap-hisap cairan tersebut.     

"Uhh sayang." Alisa meremas-remas rambut Saga karena sensasi demi sensasinya tak tertahankan. Membuat Alisa jadi tak karuan. Saga sangat lihai memberikan sentuhan yang hangat.     

Saga masih menyesap cairan tersebut hingga ia pun beralih menatap wajah sang istri yang berkeringat. Tangannya kemudian menyeka keringat dari wajah Alisa.     

"Aku akan masuk ya," ujar Saga. Alisa pun mengangguk.     

Saga membuka celana segitiga bermudanya dan mengarahkan junior ke dalam lubang kenikmatan itu. Alisa sudah siap sedari tadi untuk melayani sang suami. Tanpa pikir panjang, Saga langsung memasukkan si junior.     

Dengan sekali hentakan yang Saga berikan, membuat Alisa mendesah hebat. Setelah itu, Saga menggoyangkan pinggulnya maju mundur secara beraturan. Membuat mereka berdua dimabuk cinta.     

Baik Saga atau Alisa sangat menikmati malam ini. Saga terus menggenjot Alisa, membuat sang wanita merem melek. Mereka sama-sama berhasrat tinggi.     

Setiap saat, mereka akan lakukan hubungan badan seperti ini, karena memang sudah terbiasa. Saga sangat menyukai pelayanan yang Alisa berikan padanya, begitupun sebaliknya. Alisa juga menyukai setiap sentuhan demi sentuhan dari sang suami. Mereka berdua sama-sama lihai di atas ranjang.     

"Ughhh, sayang ... tetap seperti ini," pinta Alisa yang merasa keenakan.     

Si junior masih bertakhta di dalam sana. Sesekali bergoyang di dalam dan membuat Alisa makin menggelinjang keenakan. Mereka sekarang sama-sama berada di puncak kenikmatan.     

Malam ini mereka berdua lewati dengan sebuah penyatuan cinta. Benih cinta telah tumbuh di dalam rahim sang wanita yang ia cintai. Mereka akan sama-sama merawat benih itu sampai tumbuh berkembang nanti.     

"Te–terima kasih sayang," ujar Saga terbata-bata. Pria itu penuh dengan keringat.     

"Sama-sama sayang."     

***     

Kini, suami istri itu sedang terkulai lemas di atas ranjang setelah melakukan penyatuan tubuh. Mereka lakukan itu dalam waktu yang cukup lama. Alisa sekarang memilih tidur lebih dulu karena merasa sudah capek. Mereka berdua dalam kondisi tubuh yang polos, tak tertutupi oleh sehelai kain pun. Maka dari itu, Saga menarik selimut tebal yang ada di bawah kakinya dan mengangkatnya sampai batas dagu.     

"Istriku sangat cantik kalau lagi tidur seperti ini." Saga membenarkan sehelai rambut Alisa yang menutupi area mata. Wanita itu sekarang sudah tidur pulas dan tak menyahut lagi ucapan Saga.     

Sebentar lagi, Saga pun juga akan menyusul Alisa yang sudah lebih dulu berada di alam mimpi. Ia beruntung memiliki istri seperti wanita yang ada di sebelahnya sekarang. Tak henti-henti, dirinya memuji makhluk Tuhan yang seksi ini.     

"Kau sangat indah, Alisa. Salah satu ciptaan Tuhan yang terindah. Aku sangat beruntung bisa mendapatkanmu seutuhnya. Jangan pernah pergi dariku, jangan berpaling pada pria lain." Saga mengelus rambut sang istri dengan lembut. Matanya masih menatap wajah cantik nan bersih itu dengan tatapan penuh cinta.     

Alisa adalah wanita satu-satunya yang ia cintai dan tak ada lagi wanita lain dalam hatinya. Sang istri adalah masa sekarang dan masa depannya.     

"Kita tak pernah tahu jodoh dari Tuhan. Awalnya kau menolak untuk menikah denganku sayang, tapi sekarang kau sangat bahagia bisa hidup berdua denganku kan?" ujar Saga yang penuh percaya diri. Pria itu masih menatap lekat wajah sang istri.     

Sebentar lagi, ia akan segera tidur karena besok akan kembali bekerja lagi di kantor. Walaupun sedang bekerja dan tak ada di samping Alisa, tapi ia sudah menyuruh orang rumah untuk menjaga sang istri tercinta. Bila ada apa-apa dengan Alisa di rumah, ada sang anak buah yang dengan sigap mengabari.     

Wajah cantik tanpa cela itu telah membuat Saga rela melakukan apa saja. Bahkan pria itu lebih memilih Alisa dari pada kedua orang tuanya. Saga lebih memilih cintanya. Dan, akan berjuang bersama dengan Alisa agar mendapatkan restu dari Bu Angel dan Pak Surya. Memang tak mudah perjalanan cinta mereka. Namun, itu semua akan mereka jalani bersama.     

"Selamat tidur sayang. Mimpi yang indah di sana, mimpikan tentang kita berdua. Aku akan menyusulmu di alam mimpi." Kini, perlahan-lahan Saga menutup kedua matanya dan lekas tertidur. Pria itu melingkarkan tangannya ke tubuh sang istri yang terlebih dulu terlelap.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.