Budak Cinta
Budak Cinta
"Aku akan memastikan, bahwa kau tak akan bisa bahagia selamanya dengan Saga. Aku akan membuatmu keguguran."
Dengan gaya centilnya, Reva melangkah dari kamarnya yang mewah ini. Wanita itu berniat akan pergi ke rumah Saga. Ya, untuk bertemu dengan Alisa, tentu saja.
Pagi hari seperti ini, Saga masih berada di kantor. Jadi, Reva leluasa untuk berkunjung ke rumah pria itu kapan saja.
***
Dengan dress biru malam, ia melangkah ke luar mobil. Reva sudah berada di rumah Saga. Ia melihat beberapa penjaga yang tengah berdiri di pintu masuk.
Penjaga itu berkata pada Reva agar tak masuk ke dalam rumah, karena Alisa sedang istirahat total. Mereka tak mengizinkannya untuk masuk.
"Sebaiknya Anda tak masuk dulu, karena Nyonya Alisa sedang istirahat total di dalam," ujar Anton, salah satu anak buah Saga.
"Aku tak peduli. Aku ingin masuk dan menemuinya di dalam."
Reva bersikeras ingin masuk ke dalam dan menemui Alisa. Namun, Anton juga keukeuh untuk tak membiarkannya masuk. Ia menjaga amanah dari Saga untuk tak membiarkan orang lain datang ke rumahnya.
"Tapi, ini perintah dari Tuan Saga. Tak ada yang boleh masuk ke dalam rumah ini!" Anton mencekal tangan Reva dengan kuat, agar wanita itu lekas pergi dari sini.
"Berani sekali kau, ya! Lepaskan aku!" Reva menepis tangan Anton dengan kasar.
Ia berontak dan tetap berusaha ingin masuk ke sana. Namun, Anton rupanya tetap tak memperbolehkan.
"Silakan Anda pergi dari sini," ucap Anton. Ia tahu, bahwa kedatangan Reva ke sini hanya akan membuat suasana hati Alisa menurun.
Wanita itu menghentakkan kaki karena merasa kesal dan berbalik badan menuju ke mobil. Reva ingin ke suatu tempat untuk meminta bantuan pada seorang pria.
'Awas saja kau!'
***
Reva tahu, bahwa pria ini adalah penolong baginya. Maka dari itu, ia datang ke sini untuk minta bantuan. Siapa lagi kalau bukan Joseph. Joseph pasti mau membantunya karena pria itu begitu mencintainya.
Ia yakin, Joseph tak akan pernah menolak untuk membantu. Dengan langkah pasti, Reva mengetuk pintu rumah pria itu.
"Reva?"
Joseph langsung mengajaknya untuk masuk ke dalam. Reva dengan senyum semringah menatap wajah Joseph yang juga senang melihat kedatangannya.
"Tumben kau ke sini, Va? Ada apa?" Joseph mencoba untuk bersikap sewajar mungkin karena tak mau berharap lebih pada Reva lagi.
"Hmm, aku ke sini untuk meminta bantuanmu, Jo."
"Meminta bantuanku?"
"Kau masih mencintaiku kan?" tanya Reva.
Munafik kalau Joseph berkata tak mencintai wanita itu. Jauh di lubuk hati, ia masih sangat mencintai Reva. Saat wanita itu meminta bantuan pun, rasanya tak akan pernah ia menolak.
"Jujur saja, aku masih sangat mencintaimu, Va. Sangat mencintaimu."
Reva tersenyum licik ke arah Joseph. Memang benar, pria itu masih sangat mencintainya. Jadi, jelas saja, Joseph tak akan menolak untuk membantu dalam hal ini.
"Kau mau menjadi kekasihku?" tanya Reva lagi. Melihat respons Joseph yang terlampau senang, membuatnya bersuara lagi. "Tapi, ada satu syarat yang harus kau penuhi."
"Apa itu, Va?" Joseph terlalu bersemangat. Ia ingin tahu, apa syarat yang akan diajukan oleh Reva.
"Kau harus membantuku. Pokoknya harus!" Reva memicingkan mata ke arah Joseph. Pria itu bertanya-tanya apa yang ingin dimintai tolong oleh Reva.
"Kita harus membuat Alisa celaka. Pokoknya dia dan Saga tak layak bersama."
"Astaga, Va! Apa yang ada di dalam pikiranmu itu? Kau ingin membuat mereka berdua berpisah, begitu kah?" Joseph menggeleng-geleng karena kelakuan Reva. Wanita itu ingin hubungan Saga dan istrinya berpisah.
Jelas saja, Joseph menolak untuk membantu Reva dalam hal ini. Ia tak mau merusak hubungan Saga dan Alisa. Namun, Reva tetap ngotot agar pria itu membantunya.
"Mau atau tidak, kau harus membantuku, Jo! Kau ingin menjadi kekasihku, kan?"
Joseph terdiam tiba-tiba. Jelas saja, ia mau menjadi kekasih Reva. Pria mana yang tak tertarik pada wanita secantik Reva.
"Aku yakin, kau tak akan menolak. Jelas saja, kau ingin menjadi kekasihku sejak dulu, bahkan sampai sekarang." Reva mencoba merayu Joseph. Ia mendekat dan melingkarkan kedua tangannya ke leher pria itu.
Debaran di jantungnya membuat tak karuan. Berdegum-degum layaknya sebuah petasan. Bersama dengan Reva, ia jadi begini. Joseph masih diam seribu bahasa.
"Mengaku saja, Jo. Kau ingin menjadi kekasihku, iya kan?" Reva memandangi wajah Joseph terus-menerus, agar pria itu bersedia untuk membantunya.
Layaknya sepasang kekasih yang sedang berdansa, Joseph melingkarkan tangannya ke pinggul ramping Reva. Sedangkan, tangan wanita itu masih berdiam di lehernya. Di dalam hati, sungguh ia sangat ingin menjadi kekasih Reva saat ini juga. Namun, mendengar satu syarat yang diajukan oleh wanita itu, membuatnya berpikir dua kali.
"Jo, kesempatan emas ini tak datang dua kali. Aku yang mengajakmu menjalin hubungan asmara ini."
"Tapi, bagiku ... syarat yang kau ajukan terlalu berat, Va. Aku tak mungkin menjadi pria yang jahat."
"Demi cintaku, kau pasti bisa melakukannya." Reva mencoba lagi untuk meyakinkan Joseph. Membuat pria itu bingung harus melakukan hal apa. Antara berkata iya atau tidak.
Joseph tahu, Reva melakukan hal ini untuk mendapatkan Saga kembali. Namun, saat wanita itu mengajaknya untuk menjalin hubungan, membuat Joseph juga mau.
Wanita itu terus menggoda. Reva selalu punya cara sendiri, agar bisa mencapai tujuannya. Ia harus bisa membuat sang target jadi lemah dan menurut dengan semua ucapannya. Termasuk dengan pria yang ada di depannya sekarang. Joseph harus berkata iya dan melakukan semua perintahnya.
"Bagaimana Jo? Kau tertarik untuk membantuku atau tidak?" tanya Reva yang bertanya entah berapa kali.
Pria itu masih menimbang, apakah harus bersedia atau tidak. Namun, demi cintanya pada Reva, terpaksa ia harus rela melakukan semuanya. Di sisi lain, dirinya juga tak mungkin memisahkan hubungan Saga dan istrinya itu.
Reva mendekatkan lagi wajahnya ke wajah Joseph. Dan, tiba-tiba saja, ia menempelkan bibirnya ke bibir pria itu. Ia mencium pria itu sekejap. Membuat Joseph senang luar biasa.
"Aku bertanya sekali lagi. Apakah kau mau membantuku dan kita pacaran sekarang juga atau tidak?"
"Ba–baiklah ... aku mau melakukan hal apa saja untukmu, Va."
Akhirnya, Joseph mengiyakan apa kata Reva. Pria itu bersedia untuk membantunya.
"Yes ...." Reva girang bukan main. "Kau harus melakukan sesuatu untukku, sayang."
"Apa itu, katakan saja?"
"Kau harus melakukan segala cara agar Alisa keguguran!"geram Reva saat mengingat Alisa.
"Apaaa?!" Joseph terkejut bukan main. Ternyata, Reva menginginkan hal ini.
"Ingat, kau sudah menjadi kekasihku sekarang."