Arrogant Husband

Joseph Bercinta Dengan Reva



Joseph Bercinta Dengan Reva

1"Astaga, tidak adakah cara lain lagi, Va? Masa aku harus mencoba menggugurkan kandungan istrinya Saga? Itu sama sekali tak berperikemanusiaan namanya."     

"Tapi, kau sudah berjanji padaku sayang. Kau akan melakukannya untukku." Reva merengek layaknya anak kecil yang minta sebuah permen.     

Joseph langsung menepuk kepalanya dengan keras. Tak habis pikir dengan apa yang Reva pikirkan saat ini. Mau tak mau, ia harus melakukan apa yang dikatakan oleh wanita itu.     

"Iya, aku memang sudah berjanji padamu untuk membantu, tapi kalau hal ini–"     

"Sudahlah, sayang. Kau turuti saja semua ucapanku." Reva pun menciumi bibir Joseph lagi, yang sekarang ini telah resmi menjadi kekasihnya. Bukan kekasih sebenarnya, tapi hanya dijadikan alat saja sebagai penghancur kebahagiaan Alisa dan Saga.     

Alhasil, pria itu pun membalas perlakuannya. Joseph juga mengulum bibir Reva semakin dalam. Mereka sama-sama agresif dalam hal perang lidah. Lantas, Reva jadi terbuai oleh candu asmara ini. Pria itu pun sama.     

Joseph pun akhirnya mengajak Reva untuk masuk ke dalam kamarnya. Pria itu tanpa pikir panjang, menggendong sang wanita agar mereka bisa melanjutkan lagi lebih leluasa di kamar.     

Reva sangat senang digendong seperti ini oleh Joseph. Ia pun juga akan melakukan apa saja untuk pria itu, sebagai timbal balik karena Joseph sudah bersedia untuk membantu.     

Mereka berdua sudah berada di dalam kamar. Joseph langsung meraup bibir Reva dengan secepat kilat. Meraup dengan menempelkan bibirnya ke bibir wanita itu. Kuluman demi kuluman terasa begitu memabukkan.     

"Kau sangat memuaskan juga, ya," ujar Reva.     

"Tentu saja, sayang. Aku bisa memuaskanmu lebih dari ini kalau kau mau."     

"Mari kita coba." Reva melingkarkan lagi tangannya ke leher Joseph.     

Ditantang seperti ini, membuat Joseph merasa terpacu. Ia pun mulai membuka kemeja bajunya sendiri. Menampilkan dada bidangnya yang amat menggairahkan bagi Reva. Joseph memiliki tubuh yang atlestis, dengan bagian area perut yang sixpack.     

Reva menggigit bibir bawahnya. Ternyata, Joseph tak kalah membuatnya bergairah. Pria itu menarik pinggulnya agar lebih dekat lagi.     

Reva pasrah saat tangan Joseph menyusup setiap lekuk tubuhnya. Pria itu juga tak ingin berlama-lama lagi. Joseph menyingkap dress itu dari bawah dan membuka seluruhnya.     

Tubuh wanita itu saat ini hanya tertutupi bra dan celana segitiga bermuda saja. Tangan Joseph mengelus-elus lekuk tubuh Reva dengan penuh nafsu. Menyentuh bagian paha sang wanita dan mulai menciuminya. Mata Joseph langsung terpana, saat berada di tengah-tengah pangkal paha milik Reva. Ingin sekali, ia merasai lembah cinta di sana.     

Wanita itu terus saja menggodanya. Hingga, Joseph memutuskan untuk berhubungan intim dengan Reva. Tangan Joseph terjulur ke belakang, untuk meraih pengait bra agar lepas dari tempatnya. Sekarang, terbukalah penutup buah dada itu dan menampilkan isinya yang berbentuk bulan nan padat.     

Joseph meraba dengan perlahan belahan Reva yang begitu menggoda itu. Di depan matanya saat ini, ada dua bukit kembar yang sangat ingin ia mainkan.     

Tangan Reva perlahan menuju ke bawah celana Joseph. Ia mulai membuka ritsleting itu dan meluruhkan celana jeans milik Joseph. Gundukan junior pun akhirnya terlihat. Membuat dirinya sekarang jadi bergairah.     

Pria itu menuntunnya agar naik ke atas ranjang. Kini, tubuh Joseph berada di bawah, sedangkan Reva berada di atas. Wanita itu lebih agresif saat di ranjang.     

Dua tangan Reva saat ini sedang mengelus-elus perut Joseph.     

"Jo," lirihnya manja.     

"Iya sayang."     

"Ayo, kita lakukan ini."     

Tak sabar lagi, akhirnya Reva mengulum lebih dulu bibir Joseph. Tangan pria itu lantas meremas buah dada yang terjuntai indah di hadapan mata. Sekarang keinginannya bersama dengan Reva, terkabul juga. Penantian cintanya sejak dulu, akhirnya berbuah manis. Saat ini, mereka berdua sedang bercinta di dalam kamar.     

Joseph merasakan juniornya mulai menegang dan keras. Membuatnya tak lama-lama lagi, ingin memasukkan si junior pada tempatnya. Reva sedari tadi sudah siap.     

Mereka ganti posisi, Joseph di atas dan Reva di bawah. Dengan gerakan secepat kilat, ia mulai membuka celana dalamnya sendiri. Lalu, membuka celana dalam milik wanita itu dan melemparkan ke lantai. Joseph membuka agak lebar kedua paha Reva.     

Terlihatlah di sana lubang kenikmatan yang ingin ia masuki. Tanpa pikir panjang, Joseph mengarahkan juniornya agar masuk ke sana. Kemudian, ia memegangi kedua paha Reva.     

"Ahhhh ...." Reva mengaduh kesakitan saat dimasuki oleh si junior. Sedangkan, Joseph masih menghentak-hentak agar miliknya masuk lebih dalam lagi.     

Wajah Reva sudah tak karuan karena menahan sakit yang luar biasa, tapi rasanya begitu nikmat. Kedua tangannya refleks memegangi lengan Joseph. Napas keduanya juga amburadul dan terdengar ngos-ngosan.     

Akhirnya, Joseph berhasil memasukkan miliknya lebih dalam lagi. Ia pun melakukan gerakan maju mundur dan membuat Reva menggelinjang di tempat tidur.     

Alhasil, penyatuan mereka pun berhasil. Keduanya sama-sama merasa terpuaskan. Baik Joseph maupun Reva, mereka melakukannya karena sama-sama mau.     

***     

"Terima kasih sayang," ucap Joseph sambil mengecup kening Reva dengan penuh kasih sayang. Pria itu menunjukkan bukti cinta padanya.     

"Iya, sayang. Sama-sama." Reva masih merem melem, karena menahan sakit di area pangkal pahanya.     

Mereka berdua sudah selesai melakukan hubungan intim. Maka dari itu, Reva sebentar lagi akan segera pulang ke rumah. Wanita itu masih berada di atas ranjang bersama dengan Joseph.     

"Jo, sebentar lagi, aku akan segera pulang ke rumah."     

"Baiklah sayang, kalau itu maumu." Mata Joseph berbinar bahagia, karena bisa merasakan surga dunia bersama dengan Reva, wanita yang ia cintai. Ini adalah yang pertama kalinya ia melakukan dalam hidup. Wanita pertama yang merasai ini semua adalah Reva.     

Reva pun perlahan bangkit dari ranjang dan mengambil semua pakaiannya yang tergeletak begitu saja di atas lantai. Ia mulai mengenakan bra dan yang lainnya. Sementara Joseph begitu memandangnya dengan lekat. Seolah-olah, tak ingin Reva lepas dari pandangannya.     

Kini, wanita itu sudah berpakaian lengkap. Dan, Reva pun akan pamit dan segera pulang. Joseph saat ini tengah mengenakan celana miliknya.     

"Aku pulang dulu, Jo. Kuharap kau tak akan lupa dengan janjimu tadi."     

"Aku berubah pikiran sayang." Joseph mendekatinya. "Aku akan melakukan apa pun untukmu, termasuk itu untuk membuat istrinya Saga keguguran. Aku setuju."     

"Benarkah?" Reva tersenyum senang mendengarnya.     

"Aku serius. Demi kau, aku rela melakukan apa saja."     

Joseph telah dimabuk cinta. Ia termakan oleh yang namanya cinta buta. Saat ini, pria itu rela melakukan apa saja demi Reva. Bahkan untuk mencelakai Alisa saja, ia rela. Itu semua demi Reva.     

"Baiklah, aku senang mendengarnya. Aku pulang dulu. Nanti aku akan meneleponmu, sayang." Reva mengecup pipi kiri dan kanan Joseph. Pria itu lantas mengantarkannya sampai ke depan rumah.     

Dua sejoli yang baru saja mengikat hubungan hari ini, kini tak segan-segan berhubungan badan. Itu semua Reva lakukan agar bisa melancarkan aksinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.