Arrogant Husband

Cinta Itu Memang Gila



Cinta Itu Memang Gila

0Reva meringis saat merasakan perih yang luar biasa di daerah kewanitaannya, karena sehabis bercinta dengan Joseph tadi. Ia menyerahkan mahkota berharganya pada pria yang belum sah jadi suaminya. Namun, semua itu ia lakukan agar Joseph merasa yakin dan pria itu akan melakukan apa pun.     

Mungkin, Reva adalah orang yang nekat. Memberi kesuciannya sendiri pada pria yang sama sekali tak ia cintai. Itu semua demi melancarkan aksi-aksinya semata.     

Saat ini, Reva sedang berada di rumah. Ia perlahan duduk di tepi ranjang.     

"Sakit sekali rasanya," ujar Reva.     

Tiba-tiba, ponselnya berdering. Ia pun melihat sebuah nama di layar ponsel. Ternyata dari Joseph. Pria itu menghubunginya sekarang.     

"Mau apa dia?"     

Reva pun segera mengangkat panggilan dari Joseph. Pria itu baginya hanya pacar pura-pura saja. Ia memanfaatkan Joseph demi keuntungannya sendiri.     

"Hallo Jo, kenapa?"     

"Tidak apa-apa, Va. Aku hanya merasa kangen saja padamu."     

Baru beberapa saat, ia pulang dari rumah pria itu. Dan, sekarang Joseph mengatakan bahwa masih merasa kangen padanya. Itu membuat Reva menggeleng-geleng.     

"Aku baru saja pulang dari rumahmu. Masa kau sudah merasa kangen padaku? Padahal kita tadi habis bercinta, Jo," ujar Reva.     

"Kau memang sangat menggoda, Va. Selalu membuatku merasa kangen."     

Pria itu selalu berucap manis dan terkadang juga menggombal. Namun, itu semua tak membuat Reva merasa tertarik. Cintanya hanya untuk Saga dan bukan untuk yang lain.     

Reva merasa geli karena mendengar Joseph yang selalu menyebutnya dengan kata sayang, akhirnya ia memutuskan sambungan telepon dengan pria itu secara sepihak. Sekarang, Reva ingin istirahat saja di kamar ini. Memulihkan tenaganya yang sempat hilang saat bercinta dengan Joseph tadi.     

***     

Di sisi lain, Joseph merasa sangat senang hari ini. Wanita yang ia cintai, akhirnya menyerahkan begitu saja mahkota berharganya. Bagi Joseph, Reva adalah miliknya seutuhnya. Tak ada yang boleh menggauli wanita itu selain dirinya.     

Ia terbayang-bayang selalu wajah Reva saat di atas ranjang. Wanita itu menggeliat bukan main. Mengeluarkan suara-suara desahan yang membuat nyaman indra pendengarannya. Joseph ingin selalu berada di samping wanita itu. Ia ingin secepatnya, meresmikan hubungan ini ke jenjang yang lebih serius lagi.     

"Reva, kau adalah milikku sekarang. Tak ada yang bisa mendekat padamu mulai sekarang. Sampai kapan pun, kau akan terus jadi milikku," ujar Joseph sambil tersenyum riang.     

Pria itu lantas menatap tempat tidurnya sendiri yang menjadi saksi bisu, antara penyatuannya dengan Reva tadi. Peluh membanjiri tubuh mereka masing-masing. Masih terasa begitu segar diingatan.     

Joseph juga tak akan membiarkan, Reva kembali lagi dengan Saga nanti. Ia tak akan rela, kalau kekasihnya kembali dengan pria itu.     

"Aku tak akan membiarkan kalian bersatu lagi. Sudah cukup, Reva dan Saga dulu bersama-sama. Sekaranglah saatnya, aku merasakan indahnya cinta ini bersama Reva."     

Joseph berencana agar Reva selalu berada di sisinya. Dan, mungkin saja, ia akan menyingkirkan Saga agar pria itu tak melulu membuat Reva berniat kembali. Walau Saga sudah beristri, tapi tetap saja menjadi ancaman terbesarnya.     

Reva akan melakukan segala cara agar bisa kembali lagi dengan Saga. Namun, Joseph juga akan melakukan apa saja, agar membuat Reva selalu bertahan di sisinya. Walaupun dengan menghabisi nyawa Saga, ia akan rela.     

Kini, rencana demi rencana mulai ia susun dari sekarang. Ia harus bisa menikah dengan Reva, suatu hari nanti. Menyingkirkan Saga adalah prioritasnya saat ini. Joseph berubah pikiran dan dirinya tak akan pernah berteman lagi dengan pria itu.     

Karena cinta, Joseph sekarang berubah menjadi jahat. Ia yang semula ingin meminta maaf pada Saga, tapi sekarang dirinya berniat ingin melenyapkannya.     

"Apa pun yang Reva inginkan, akan kukabulkan. Tapi, kalau dia ingin kembali lagi dengan Saga, maka tak akan kubiarkan. Reva milikku. Dan, selamanya akan seperti itu." Joseph tersenyum licik. Sekarang dipikirannya hanya ada Reva seorang.     

Joseph tak mau lagi, kalau kali ini kehilangan wanita yang begitu ia cintai. Saat apa yang sudah ada digenggaman, berarti telah resmi miliknya. Tak ada seorang pun yang akan berusaha untuk merebut haknya, termasuk itu Reva. Ia akan terus membantu kekasihnya itu untuk menghancurkan Alisa. Namun, kalau membantu Reva untuk dekat lagi dengan Saga, maka Joseph akan menolaknya.     

Ia mengambil ponsel yang berada dalam saku celana. Lalu, membuka galeri dan melihat beberapa foto seorang wanita cantik bertubuh seksi, yaitu Reva. Joseph sengaja menyimpan foto-foto itu agar dirinya tak terlalu merasa rindu. Dengan cara ini, rasa rindunya sedikit terlampiaskan.     

"Kau sangat cantik bergaya seperti ini sayang," ujar Joseph saat melihat foto Reva yang sedang berkacak pinggang dengan sebelah tangan. Ia begitu terpesona akan kecantikan wanita itu.     

Debaran jantungya begitu berdetak-detak tak karuan saat berada di dekat Reva. Cinta itu memang gila. Itulah yang terjadi kini pada Joseph, yang sangat mendambakan Reva agar menjadi pendamping hidupnya. Dan, impian itu harus terealisasikan dengan baik.     

Ia pun mencium foto Reva yang ada di ponsel itu. Berkali-kali sampai Joseph merasa bosan. Mungkin, menurutnya ini sudah tak waras. Namun, memang betul.     

"Aku memang tak waras lagi sayang, karena terlalu mendambakanmu. Aku begitu mencintaimu. Dan, tak akan membiarkanmu jatuh ke pelukan pria lain selain aku."     

Hanya Joseph Pangestu saja yang boleh memiliki Reva. Menyentuh dan menjamah wanita itu dengan penuh cinta. Tak akan ia biarkan satu orang pun mencoba merayu sang pujaan hati. Kalau itu sampai terjadi, maka Joseph tak akan tinggal diam. Andai dirinya menggenggam sebuah belati, maka ia akan menghunus tepat ke jantung orang lain.     

Joseph tertawa riang. Ia sangat puas dengan pencapaiannya hari ini. Seorang Reva bisa ia takhlukkan dengan begitu mudah. Bahkan wanita itu rela memberikannya pelayanan yang begitu menggiurkan. Pria mana yang disuguhkan seorang wanita cantik, bertubuh sintal berada di depan mata, lalu menolak. Mungkin, kebanyakan pria pasti langsung menyantap umpan tersebut dan mau untuk bercinta bersama.     

"Reva, Reva, aku sudah menduga bahwa kau tak mungkin bisa menolak pesonaku ini. Kau pasti akan terjerat ke dalamnya."     

Kini, pria itu terlihat menghubungi seseorang lewat telepon. Terdengar serius, kemudian Joseph tertawa riang.     

"Aku ingin, tugas ini harus kalian kerjakan dengan baik. Kalau tidak, aku yang akan menghabisi kalian semua. Paham?"     

Setelah selesai menghubungi orang itu, maka Joseph menaruh lagi ponselnya ke dalam saku. Pria itu menyunggingkan senyum dan berkacak pinggang.     

"Saga, aku harus memberimu sedikit pelajaran. Biar kau tak tebar pesona terus dengan Reva. Lama-lama, aku juga muak denganmu. Aku akan membalas semuanya." Joseph mengangguk-angguk. Ia tadi menyuruh beberapa orang suruhannya untuk memberi Saga sedikit pelajaran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.