Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

Kata-kata Su Yu terdengar sangat tulus dan dia menyebut GK sebagai 'perusahaanmu' dan bukan 'perusahaan suamimu'. Cara dia berbicara membuat Huo Mian merasa sangat nyaman - itu berarti dia memperlakukannya sebagai teman.     

"Su Yu, aku tidak bisa mengambil uang ini. Ini terlalu banyak."     

"Kamu pasti bercanda, 1 miliar yuan tidak terlalu banyak. Kalian berada di ujung kebangkrutan, jadi kamu harus mengisi lubang dengan uang. Huo Siqian adalah bajingan brengsek, aku tidak bisa hanya duduk di sana dan tidak melakukan apa-apa..."     

"Meski begitu, aku tidak bisa mengambil uangmu," jawab Huo Mian perlahan, dan dia menatap wajahnya. "Apakah itu karena Qin Chu?"     

Setelah mendengar ini, Huo Mian terdiam.     

"Sebenarnya, aku tahu orang lain mungkin bergosip tentang kalian karena mengambil uangku, tetapi kamu harus mempertimbangkan pro dan kontra di sini, ini bukan saatnya untuk khawatir kehilangan muka. Ditambah, jika kamu tidak memberi tahu orang lain, tidak ada yang akan tahu bahwa aku memberimu uang, dan kamu tidak perlu membayar ku kembali dengan tergesa-gesa. Bayar saja aku ketika kamu selamat dari krisis ini, dan aku tidak perlu bunga. Apa yang kamu pikirkan?"     

Su Yu benar-benar ingin membantu Huo Mian, jadi dia menyiapkan cek 1 miliar yuan ini sebelumnya. Dia bahkan tidak membutuhkannya untuk menulis tanda terima kepadanya, karena dia mempercayainya dengan sepenuh hati.     

"Tetap saja, aku tidak bisa menerima uang ini... Aku tahu suamiku, dia pria yang sombong, sama seperti aku. Tak satu pun dari kami ingin mengambil uangmu... Lagi pula, Kita pernah terlibat dalam skandal sebelumnya, jadi aku tidak ingin ada orang yang meledakkan masalah ini di luar proporsi... Terima kasih atas gerakan dermawan ini, dan aku mengerti dari mana kamu berasal. Sungguh, Su Yu, terima kasih... "     

"Huo Mian..." Su Yu masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi Huo Mian memotongnya dengan senyum di wajahnya, mencoba untuk saling melegakan kecanggungan. "Pelayan, bisakah aku mendapatkan menu? Aku sangat lapar."     

"Kamu mau makan di sini? Haruskah kita pergi ke tempat lain?" Su Yu melihat sekeliling; ini adalah kedai kopi, bukan restoran.     

"Tidak apa-apa, aku terlalu malas untuk pergi ke tempat lain. Kamu yang traktir, kan?" Huo Mian berseri-seri, dan Su Yu merasa jantungnya berdetak cepat...     

"Kenapa kamu tidak mengatakan apa-apa?" Huo Mian memiringkan kepalanya dan bertanya pada Su Yu setelah melihat betapa sunyi dia.     

Wajah Su Yu memerah. "Um... tidak ada apa-apa."     

Huo Mian melirik menu dan menyadari tidak banyak yang bisa dimakan. "Aku ingin steak sirloin yang setengah matang, kentang goreng, salad buah, onion ring, dan teh susu hangat. Terima kasih."     

"Bagaimana dengan anda, Tuan?" Pelayan memandang Su Yu, yang tidak tahu harus makan apa. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk memesan hal yang sama persis, "Um... Aku akan makan apa pun yang dia pesan."     

Huo Mian berbelanja sepanjang pagi, jadi dia cukup lapar dan makan banyak.     

Su Yu, di sisi lain, tidak memiliki selera makan dan mencuri pandang pada Huo Mian saat mereka makan; sangat jarang baginya untuk makan sendirian dengannya.     

Meskipun Huo Mian tidak menerima uangnya, dia merasa sangat puas karena harus makan siang bersamanya, bahkan berharap waktu berlalu lebih lambat sehingga kebahagiaannya bisa bertahan sedikit lebih lama.     

Setelah makan siang, Huo Mian memanggil pelayan, "Bonnya tolong."     

"Totalnya adalah 588 yuan."     

"Keluarkan dompetmu, Hei , mengapa kamu menatapku? Aku tidak akan membayar," Huo Mian tertawa ketika dia menyeka mulutnya dan mengingatkan Su Yu, yang menatapnya dengan linglung.