Badai Tak Henti-hentinya (24)
Badai Tak Henti-hentinya (24)
Seperti hari ini, awalnya tujuan Xu Zipei datang ke perusahaan Grup Leng karena mendengar para direksi Grup Leng mencari masalah dengan Leng Sicheng gara-gara foto vulgar itu. Namun ternyata setelah ia tiba, ia hanya bisa membantu sedikit. Ketika menghadapi pertanyaan yang meragukannya, Leng Sicheng juga tidak membiarkannya membantu.
Terutama pada saat rapat direksi tadi, Leng Sicheng sama sekali malas mau mempedulikan provokasi para direksi, dan juga malas mau memberikan penjelasan. Namun Leng Sicheng malah sepenuh hati ingin melindungi Gu Qingqing, dan tidak memperbolehkan para anggota direksi itu menyalahkan Gu Qingqing sedikit pun.
Dan setelah masalah Gu Qingshan terungkap, demi menenangkan hati Gu Qingqing, Leng Sicheng baru ingat padanya. Pria itu memindahkan pusat perhatian media dengan mengajaknya untuk turun ke bawah bersamanya, dan 'berakting' di hadapan media.
Semua itu hanya demi Gu Qingqing.
Ketika awal Xu Zipei pulang, meskipun Gu Qingqing dan Leng Sicheng sudah menikah selama tiga tahun, ia tidak pernah menyangka suatu hari Gu Qingqing akan menjadi ancaman baginya.
Dibandingkan dengan rasa marah dan cemburu, Xu Zipei sebenarnya lebih merasa iri. Tidak ada lagi yang lebih mengenal sifat dingin Leng Sicheng daripada dirinya yang sudah mengenal pria itu lebih dari sepuluh tahun.
Walaupun di luar Leng Sicheng tetap tampak tenang, namun ia selalu memikirkan dan melakukan segala sesuatu untuk Gu Qingqing secara diam-diam.
Apakah Xu Zipei masih bisa menunggu, atau masih bisa menantikan Leng Sicheng untuk kembali padanya?
Ketika Xu Zipei masih termenung, ia sudah mengikuti Sekretaris Cheng tiba di ruang rapat. Sebelum masuk, ia melihat para direksi yang tadinya sudah pergi, ternyata kembali lagi dan sudah duduk di dalam ruang rapat untuk waktu yang lama.
Mungkin karena masalah tidak berjalan sesuai keinginan, tatapan Direktur Fu ketika melihat Xu Zipei tampak cuek dan sombong, "Nona Xu sungguh ramah ya. Kami sudah melihat hasil wawancara yang di bawah tadi. Jujur saja, kami benar-benar bisa merasakan kesetiaan Anda terhadap Presiden Leng kami, tapi sepertinya kurang pantas ya!"
Direktur Fu berkata sambil melihat Xu Zipei dari atas ke bawah, sorot matanya penuh dengan ejekan, "Oh, tapi jika dipikir-pikir lagi, yang namanya akting tetap harus bisa menarik perhatian. Mau skandal ini palsu atau asli, yang penting bisa memiliki skandal dengan orang besar seperti Leng Sicheng juga lumayan bagus, kan?"
"Kalaupun kali ini tidak berhasil, yang penting sudah mendapat perhatian masyarakat. Kedepannya kamu bisa mengenal lebih banyak orang kaya, dan mendapat lebih banyak dana inbestasi lagi juga lumayan kan."
Kata-kata ini sungguh tidak sopan. Dan sudah sangat jelas sekali bahwa meskipun Xu Zipei dari keluarga Xu, namun identitasnya sebagai selebriti tetap membuat Direktur Fu merendahkannya.
Dalam sekejap, Xu Zipei kembali normal ketika menghadapi orang seperti ini, ia pun membalas, "Aku dan Sicheng berteman baik, kali ini gosipnya juga berhubungan denganku. Aku tidak ingin menjadi pusat perhatian karena dicap sebagai 'selingkuhan'."
Kemudian Xu Zipei melirik Direktur Fu, tatapannya lumayan menghormati, "Tentu saja, aku juga berharap jika Direktur Fu jika punya waktu luang, sebaiknya lebih memperhatikan proyek Anda yang senilai delapan ratus juta itu saja. Karena bagaimanapun juga, aku pemegang saham Grup Leng. Jika proyeknya ada masalah, aku juga akan mengalami kerugian. Dan pada saat itu Sicheng tidak akan mempermasalahkannya pada Anda karena Anda adalah karyawan lama. Tapi aku sama sekali tidak memiliki tekanan untuk tidak melakukannya."
"Kamu!"
"Dan ada lagi, Anda tidak perlu mengkhawatirkan masalah investasi." Xu Zipei mengatakan, "Walaupun keluarga Xu tidak bisa dibandingkan dengan keluarga Leng, tapi aku percaya masih bisa dibandingkan dengan Anda. Bagaimanapun juga, aku pemegang saham Huang Ting Entertainment kan, tapi aku berbeda dengan Anda. Aku seratus persen mempercayai kemampuan Sicheng. Aku pasti tidak akan seperti Anda … yang tidak memiliki kemampuan tapi masih membuat kekacauan."