Kisah Istri Bayaran

Ketegangan Yang Mendahului Konflik (14)



Ketegangan Yang Mendahului Konflik (14)

1Leng Sicheng masih belum mengetahui bahwa orang-orang di bawah panggung sedang membicarakan masalahnya dan Xu Zipei, namun ia juga tidak mempedulikannya.     

Ketika nanti gilirannya berpidato, Leng Sicheng berniat membuka PPT yang dibuatnya, kemudian saat musik latar berputar, ia meloncat ke bawah panggung, berjalan menuju Gu Qingqing dan melamarnya!     

Leng Sicheng ingin melamarnya, oh salah, lebih tepatnya ingin menyatakan cintanya. Waktu Leng Sicheng menyatakan cintanya secara pribadi, Gu Qingqing tidak menerimanya. Pada saat acara ulang tahun Xu Zipei, ia juga hampir memanggil Gu Qingqing sebagai istrinya, namun Gu Qingqing malah membalikkan badan dan melarikan diri.     

Dan hari ini, Leng Sicheng tidak akan membiarkannya melarikan diri lagi. Ia mau menyatakan cintanya di hadapan semua orang, membuat Gu Qingqing tidak dapat menolaknya!     

Gu Qingqing menganggukkan kepalanya, "Baik."     

"Qingqing .…" Leng Sicheng tiba-tiba berguman, ia masih ingin mengirimkan pesan lain, namun hanya menulis nama 'Qingqing' saja. Ia tidak tahu harus menulis apa.     

Di bawah panggung, Gu Qingqing juga sedang melihat ponselnya, melihat pesan Leng Sicheng yang hanya menuliskan namanya, dan hatinya seolah menyusut dalam sekejap. Ia dan Leng Sicheng sama-sama melihat layar ponsel masing-masing. Sementara di atas panggung, karena giliran Xu Zipei, seluruh arena menjadi sangat meriah.     

Sebagai mantan primadona kampus, Xu Zipei juga termasuk sepuluh besar mahasiswa bertalenta waktu itu, dan pemenang beasiswa setiap tahun. Kemudian ia belajar ke luar negeri mengandalkan nilai dan kemampuannya yang tinggi.      

Semua orang mengira Xu Zipei akan mengambil jalan pendidikan maupun politik di masa depan, namun tidak ada yang menyangka ternyata ia malah menjadi aktris, bahkan menjadi salah satu aktris ternama.     

Apalagi setelah pulang ke dalam negeri, meskipun Xu Zipei tetap fokus dalam pekerjaan dunia hiburan, namun ia juga mulai mengelola cabang perusahaan keluarga Xu. Dari bidang film meloncat ke bidang ekonomi, namun Xu Zipei sama sekali tidak keberatan. Apalagi ia masih begitu muda, usianya belum mencapai tiga puluh tahun, wajahnya juga sangat cantik, selain Leng Sicheng, Xu Zipei juga tidak memiliki pacar lain, benar-benar perempuan yang sangat sempurna.      

Xu Zipei juga memiliki latar belakang yang sangat baik, menerima pendidikan yang bagus, dan sering menghadiri acara perjamuan. Ketika berdiri di atas panggung, ia juga tampak sangat sopan dan elegan. Para mahasiswa di bawah panggung pun menyerukan namanya, sudah tergoda dengan kecantikan Xu Zipei.     

Di dalam arena, orang yang tidak melihat Xu Zipei selain Leng Sicheng, mungkin hanya Gu Qingqing.     

"Senior Leng, Senior Leng."     

Di atas panggung, Leng Sicheng masih melihat layar ponselnya, ia sedang mengetik pesan, namun berkali-kali menghapus pesannya. Ia sedang kebingungan mau mengirim pesan seperti apa pada Gu Qingqing.      

Pada saat ini, tiba-tiba ada yang memanggil nama Leng Sicheng, ia pun menutup ponselnya dengan tidak senang, tidak ingin memperlihatkan isi pesan tersebut pada orang lain. Ia menolehkan kepalanya, dengan dingin bertanya, "Ada apa?"     

Yang maju ke atas panggung adalah seorang gadis, sepertinya mahasiswa kampus, ia memakai kartu penyelenggara di depan dadanya, "Senior Leng, PPT Anda."     

"Hmhh." Leng Sicheng menganggukkan kepalanya, lalu ia pun mengirim pesan kepada Gu Qingqing, "Lihat layar lebar."     

Setelah menutup ponselnya, Leng Sicheng memberikan USB kepada pihak penyelenggara, lalu ia mengangkat dagunya ke arah Xu Zipei dan bertanya, "Dia masih berapa lama?"     

Leng Sicheng benar-benar ingin Xu Zipei cepat-cepat pergi. Ia ingin cepat-cepat menyatakan cintanya agar Gu Qingqing bisa cepat-cepat merasakan cintanya!     

"Setiap tamu memiliki waktu sepuluh menit."     

"Masih sepuluh menit ya." Leng Sicheng menganggukkan kepalanya, lalu mengirim pesan lagi kepada sekretaris Cheng. Tidak lama kemudian, sekretaris Cheng pun memastikan pada Leng Sicheng dengan membalas, "Presiden Leng tidak perlu khawatir, nanti kameraman akan mengarah ke Anda terus."     

Leng Sicheng pun merasa aman, ia mengaitkan sudut bibirnya. Ia menundukkan kepalanya melihat jam, sambil menunggu gilirannya.     

Akhirnya pidato Xu Zipei selesai, ketika ia mau turun dari panggung, tiba-tiba seluruh arena pun berseru dengan heboh!     

Karena di layar lebar, tiba-tiba muncul foto telanjang Leng Sicheng dan Xu Zipei!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.