Kisah Istri Bayaran

Badai Foto (12)



Badai Foto (12)

1Gu Qingqing tertegun, reaksi pertamanya adalah mendorong Leng Sicheng dan melawan. Namun ia berdiri di depan wastafel, di belakangnya ada wastafel, sementara di depannya ada Leng Sicheng. Apalagi kini pinggangnya sudah bersandar di wastafel, ia terkurung di dalam lengan Leng Sicheng, dan sama sekali tidak bisa melarikan diri.      

Leng Sicheng dapat merasakan Gu Qingqing sedang menghindarinya, ia pun memutuskan untuk mengangkat badan Gu Qingqing dan mendudukkannya di atas kabinet di sebelah wastafel. Punggung Gu Qingqing bersandar di dinding cermin, dan Leng Sicheng menariknya mendekat.      

Gu Qingqing masih ingin melawan, tapi tangan Leng Sicheng menjepit pinggang kurusnya dan menekan kedua kakinya. Satu tangan pria ini menopang belakang kepalanya agar kepalanya tidak bergerak menolak ciumannya.      

Tubuh Leng Sicheng terus menekannya sampai Gu Qingqing tidak bisa melarikan diri lagi. Setelah Leng Sicheng merasa Gu Qingqing sudah tidak menolak, tangannya yang ada di kepala dan pinggang Gu Qingqing pun mulai bergeser membuka baju Gu Qingqing.      

Gu Qingqing mengerti apa yang diinginkan Leng Sicheng, namun kini ia masih belum ada persiapan, juga sedang tidak mood, sehingga ia pun melawan dengan kuat.      

Sedangkan bagi Leng Sicheng, ia ingin membantu Gu Qingqing melenyapkan rasa jijik dan keengganannya, juga ketidakpercayaannya terhadap foto itu.      

Leng Sicheng tidak bersalah, ia perlu menggunakan dirinya sendiri untuk membuktikan bahwa dirinya memang tidak bersalah. Dan caranya adalah membiarkan Gu Qingqing menerimanya!      

Selama mereka menikah, kemampuan Leng Sicheng tidak ada yang berkembang selain dalam hal membuka baju. Meskipun Gu Qingqing melawan, namun ia tidak melawan dengan kuat. Dengan kekuatan Leng Sicheng, baju Gu Qingqing pun terbuka.      

"Leng Sicheng! " Gu Qingqing tidak tahan lagi, ia ingin mendorong Leng Sicheng, namun pria ini sangat ngotot, dan tidak mungkin akan melepaskannya begitu saja.      

"Qingqing .…" Sampai akhirnya, Leng Sicheng berhenti, kedua matanya menatap Gu Qingqing dengan penuh perasaan, "Aku tidak pernah menyentuh Xu Zipei. Baik semalam, maupun dulu."     

"Tidak pernah?" Gu Qingqing tertegun. Melihat Gu Qingqing tertegun, Leng Sicheng pun mendekat dengan lembut.      

Tidak pernah, baik Xu Zipei ataupun wanita lain.      

Mungkin karena merasa berdosa, mungkin ingin lebih menyayangi Gu Qingqing, atau mungkin merasa berterima kasih pada Gu Qingqing yang tetap membantunya di hadapan orang lain meskipun masih curiga, gerakan Leng Sicheng kini menjadi sangat lembut.     

Ketika Leng Sicheng bersama Gu Qingqing, meskipun ia mulai belajar memperhatikan perasaan Gu Qingqing, namun begitu nafsunya naik, Leng Sicheng pun menjadi tidak perhatian dan hanya mementingkan kesenangan sendiri saja.      

Hanya saja sekarang, Leng Sicheng menyukai Gu Qingqing, dan ingin wanita ini bahagia. Setiap kali Gu Qingqing mengerutkan keningnya, Leng Sicheng pasti akan panik. Setiap kali Gu Qingqing mengaitkan sudut bibirnya, Leng Sicheng juga pasti akan ikut senang.      

Ketika suasana sedang panas, di depan Gu Qingqing ada Leng Sicheng, di belakang punggungnya ada cermin yang dingin. Apalagi Leng Sicheng terus mendesaknya di atas kabinet. Pria itu kini melambaikan tangannya, barang-barang di atas kabinet pun terjatuh ke lantai.      

Leng Sicheng yang tadinya senang, kini merasa takut saat melihat pisau cukur dan gelas kaca di atas kabinet. Ia lalu mendekatkan kepalanya ke samping bibir Gu Qingqing, dengan suara serak ia mengatakan, "Peluk aku."     

Buat apa?      

Gu Qingqing merasa aneh, namun ia tetap mengulurkan tangannya dan merangkul leher Leng Sicheng.      

"Lebih erat lagi. "     

Lengan Gu Qingqing pun mengerat.      

"Lebih erat lagi, kakimu juga, rangkul pinggangku."     

Gu Qingqing mengira Leng Sicheng ingin bermain-main, jadi ia sedikit menolak. Namun ia kemudian tetap menurutinya dan merangkul pinggangnya dengan kaki.      

Leng Sicheng menurunkan kepalanya, kemudian mengulurkan lengan kuatnya dan mengangkat Gu Qingqing.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.