Kisah Istri Bayaran

Badai Foto (13)



Badai Foto (13)

0Gu Qingqing terkejut saat Leng Sicheng mengangkatnya, ia pun hampir terjatuh. Leng Sicheng dengan cepat meraih tubuhnya agar tidak jatuh.     

Gu Qingqing segera memeluk erat badan Leng Sicheng karena terkejut, ia memeluk Leng Sicheng seperti koala. Leng Sicheng pun tertawa, "Tadi aku suruh peluk yang erat tidak mau."     

Setelah mengatakannya, Leng Sicheng sengaja mengangkat-angkat lagi badan Gu Qingqing.     

Gu Qingqing terkejut, dan semakin mengeratkan pelukannya, lalu ia mengangkat kepalanya dan melihat Leng Sicheng, "Buat apa kamu .…"     

Namun belum sempat Gu Qingqing menyelesaikan kata-katanya, bibirnya sudah ditutup oleh bibir Leng Sicheng. Leng Sicheng memeluknya keluar dari kamar mandi dan membawanya ke kepala tempat tidur, kemudian dengan lembut meletakkan Gu Qingqing di atas.     

Leng Sicheng pun ikut berbaring di atas tempat tidur, namun ia tidak langsung bertindak, melainkan memberikan ciuman lembut di dahi, poni, alis, sudut mata, hidung, dan bibir Gu Qingqing.     

Setelah Gu Qingqing merasa nyaman dengan sentuhannya, Leng Sicheng baru bertindak. Mungkin karena takut Gu Qingqing terluka atau kesakitan, ia bahkan memberikan pertanyaan beberapa waktu sekali, "Sakit? Ada yang tidak nyaman? Mau aku lebih lembut lagi?"     

Di saat seperti ini, Gu Qingqing tidak mengerti harus bagaimana menjawab pertanyaan Leng Sicheng! Ia tidak menjawab, melainkan menolehkan kepalanya ke samping, tidak mempedulikan Leng Sicheng. Namun semakin Gu Qingqing cuek, gerakan Leng Sicheng semakin lembut. Meskipun kelembutan kali ini tidak seemosional seperti sebelum-sebelumnya, namun tetap sangat melelahkan.     

Setidaknya setelah Leng Sicheng membawa Gu Qingqing berendam di bak mandi, Gu Qingqing sudah tidak memiliki tenaga untuk menggerakkan jari tangannya lagi.     

Di dalam air hangat, Leng Sicheng memeluk Gu Qingqing dan berendam sama-sama. Ia melihat Gu Qingqing dan menemukan bahwa Gu Qingqing sudah kecapekan hingga bersandar di badannya dan ketiduran.     

Leng Sicheng menggeser poni Gu Qingqing ke samping wajahnya dengan lembut. Gu Qingqing sepertinya merasa tidak nyaman, ia pun mendengus, kepalanya juga mengangguk-angguk.     

Leng Sicheng melihat gerakannya, lalu dengan penuh kasih sayang mencium kepala Gu Qingqing. Kali ini sepertinya Gu Qingqing juga merasa tidak nyaman, mungkin merasa terhimpit. Gu Qingqing yang sedang tidur mengulurkan tangannya dan memeluk Leng Sicheng, mencari posisi yang nyaman kemudian kembali tidur nyenyak.     

Banyak yang mengatakan Xu Zipei sudah mengorbankan diri untuk menyelesaikan masalah. Namun Leng Sicheng malah merasa Gu Qingqing yang sudah demikian. Jangan melihat Gu Qingqing adalah orang yang pendiam, tapi setiap kali jika terjadi sesuatu, dialah yang pertama maju.     

Jadi … beberapa rekaman itu juga menandakan demikian ya? Mungkin di dalam hati Gu Qingqing memang memiliki pikiran seperti itu. Gu Qingqing menikah dengan Leng Sicheng hanya demi uang, tidak peduli seberapa banyak wanita yang ia miliki di luar, Gu Qingqing masih istrinya. Di dalam hati Gu Qingqing, ia masih memikirkan Nie Zhining, dan mungkin setelah bercerai, ia akan rukun kembali dengan Nie Zhining.     

Namun, hari ini dan semalam, Gu Qingqing juga benar-benar sudah membantu Leng Sicheng. Apakah ini dapat membuktikan bahwa meskipun tujuan Gu Qingqing menikah dengan Leng Sicheng tidak tulus, dan masih tidak dapat melupakan Nie Zhining. Namun Gu Qingqing juga sudah membuka pintu di pojok hatinya untuk Leng Sicheng agar masuk dan mendapatkan posisi terkecil di dalam hatinya.     

Leng Sicheng percaya jika kedepannya anak mereka lahir di dunia ini, Gu Qingqing akan lebih mencintainya meskipun cuma sedikit.     

Leng Sicheng memeluk erat Gu Qingqing, mereka berendam di sampai air mulai mendingin. Leng Sicheng lalu mengangkatnya, mengelap air di badan Gu Qingqing, dan dengan hati-hati memeluknya di atas tempat tidur. Leng Sicheng pun pergi mengambil baju tidur.     

Dari kamar mandi sampai tempat tidur, Gu Qingqing tertidur nyenyak, dan sama sekali tidak terbangun oleh gerakan Leng Sicheng.      

Ketika Leng Sicheng memakaikan baju tidur Gu Qingqing, ia iseng menjepit hidung Gu Qingqing sampai tidak dapat bernapas. Namun Gu Qingqing hanya memukul tangannya dan mendengus tidak senang, tapi matanya tetap terpejam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.