Badai Foto (9)
Badai Foto (9)
Ia sejak awal sudah mengetahui bahwa Xu Zipei tidak mungkin menggunakan tindakan seperti ini untuk mendapatkan Leng Sicheng. Xu Zipei juga tidak memperbolehkan dirinya menggunakan tindakan seperti ini untuk mendapatkan cinta Leng Sicheng.
Xu Zipei juga tidak ingin menjadi selingkuhan orang lain, ia hanya mau menjadi istri satu-satunya!
"Oke." Xu Zipei menganggukkan kepalanya, Xu Zipei dan Gu Qingqing kembali saling memandang. Xu Zipei menarik kembali tatapannya kemudian pamit pada keluarga Leng, "Paman Leng, Bibi Luo, Sicheng, Qingqing, kami pulang dulu."
Leng Sicheng tidak berperasaan sama sekali, dan hanya menganggukkan kepalanya.
Xu Zipei menarik lengan kedua orang tuanya yang masih tidak ingin meninggalkan rumah tua keluarga Leng, "Ayah, Ibu, ayo kita pulang. Lalu Paman dan Bibi, hari ini terima kasih kalian sudah membantuku berbicara, ayo kita pulang dulu. Zijin juga, ayo jalan."
Meskipun hati Xu Boxian dan Nyonya Lan masih tidak senang, namun mereka juga tidak enak mau bicara lagi. Xu Zhongxu dan Li Hongrui juga demikian.
Hanya Xu Zijin saja yang tampak tak percaya. Semua yang sudah ia rencanakan dengan sepenuh hati, kini berlalu dengan beberapa kata saja?
Padahal Xu Zijin memikirkan setidaknya harus bisa membuat Gu Qingqing merasa jijik, agar ia puas. Namun tadi ia malah melihat Gu Qingqing dan Leng Sicheng bergandengan, kenapa ia merasa hubungan Gu Qingqing dan Leng Sicheng sepertinya semakin kuat?
Lalu, bukannya Xu Zipei memiliki sifat keras dan tidak ingin kalah? Kenapa Xu Zipei malah begitu lemah menghadapi masalah sebesar ini? Sama sekali tidak seperti dia!
"Kak, tapi .…"
"Zijin, ayo jalan." Xu Zipei menggelengkan kepalanya, ia bukannya tidak ingin merebut Leng Sicheng, melainkan tidak bisa melakukannya sekarang. Jika masih ngotot, ia hanya akan meninggalkan kesan yang buruk pada Leng Sicheng, dan ia tidak mau itu.
"Kak, kamu harus bilang kalau merasa sedih. Aku dan orang rumah akan menjadi andalanmu."
"Terima kasih." Xu Zipei menganggukkan kepalanya. Kali ini terjadi masalah sebesar ini, Xu Zipei juga tidak dapat bekerja ke luar negeri lagi, dan hanya bisa membayar ganti rugi. Sebelum masalah tersebut diselesaikan, Xu Zipei merasa dirinya sebaiknya jangan ke mana-mana dulu.
Setelah keluarga Xu pulang, emosi Gu Qingqing yang ditahannya pun langsung roboh. Ia langsung jatuh duduk di atas sofa, seluruh tubuhnya sangat lemas.
Leng Yunting pun mengerutkan keningnya, "Kamu ikut aku ke atas."
Leng Sicheng menganggukkan kepalanya, ia mengikuti Leng Yunting naik. Ketika kejadian terjadi, Leng Yunting dan Luo Qingxue tidak mengetahui apa yang sudah terjadi dan langsung ditanyai oleh keluarga Xu hingga pusing. Sampai akhirnya mereka baru mengetahui masalahnya, namun Leng Yunting tetap memerlukan penjelasan Leng Sicheng.
Setelah Leng Sicheng menjelaskan masalahnya dengan jelas, Leng Yunting pun menganggukkan kepalanya, "Baik. Selidikilah masalah ini dengan baik. Nanti saat kamu turun ke bawah, kamu harus menghibur Qingqing karena ia masih memilih untuk mendukungmu di saat seperti ini. Itu bukan sesuatu yang gampang, Qingqing adalah korban pertama dari kejadian ini."
Leng Sicheng menganggukkan kepalanya, namun ia juga terkejut. Dengan sifat Leng Yunting, meskipun ia tidak melakukan kesalahan, Leng Yunting juga pasti akan memarahinya. Tapi kenapa kali ini tidak?
"Ayah, kamu … tidak marah padaku? Bagaimanapun, kali ini aku sudah tidak hati-hati dan bisa sampai dijebak orang lain. Apalagi dengan cara yang memalukan seperti ini."
Leng Yunting tidak memarahi Leng Sicheng sebenarnya juga wajar. Karena dulu ia juga pernah mengalami kejadian yang hampir sama. Bahkan 'korban' dari kejadiannya mengatakan bahwa ia memiliki anak dengannya. Hal itu hampir saja membuatnya terjebak, dan membuat Luo Qingxue tidak mau memaafkannya.
"Kamu sendiri sudah mengetahui kesalahanmu, jadi kedepannya cukup lebih waspada saja. Masalah kali ini juga sebagai peringatan untukmu, jangan merendahkan orang lain, terutama wanita."