Badai Foto (7)
Badai Foto (7)
Leng Sicheng yang ada di samping Gu Qingqing pun melihatnya, tatapannya memancarkan rasa bersalah. Ketika ia ingin membalikkan tangan dan menggandeng tangan Gu Qingqing, ia menemukan genggaman Gu Qingqing mengerat.
Padahal masalah itu adalah masa lalu yang sangat memalukan, namun Gu Qingqing mengatakannya seolah itu adalah senjata pelindung dirinya.
Saat ini Leng Sicheng baru menyadari bahwa perilakunya yang kekanak-kanakan ini, yang ingin menarik perhatian Gu Qingqing ini, sudah menyebabkan luka seberapa dalam di dalam hati Gu Qingqing!
Mungkin selama tiga tahun ini, Leng Sicheng sebenarnya memiliki banyak kesempatan. Meskipun tidak dapat mendapatkan cinta Gu Qingqing, namun setidaknya hubungan mereka bisa mulus. Leng Sicheng merasa gara-gara dirinya terlalu bodoh, ia pun menyia-nyiakan kesempatan tersebut.
"Kenapa kakakku harus jadi wanita simpanan, sedangkan kamu istri sahnya? Lucu sekali!" Xu Zijin mencibir, "Kamu pikir kakakku sama dengan perempuan murahan di luar sana? Yang seharusnya menjadi istri adalah kakakku, apa hakmu?!"
"Kakakku adalah nona muda pertama keluarga Xu yang merupakan artis populer, sedangkan kamu?! Kamu hanyalah anak pembantu kami yang tidak berkelas! Waktu itu, jika bukan karena kakakku pergi, mau ayahmu meninggal sepuluh kali pun kamu tidak akan bisa duduk di sini dan berbicara dengan kami!"
"Apa kamu bilang?!" Gu Qingqing bisa menahan segala kata-kata jelek yang tertuju pada dirinya, namun ia tidak terima jika ada yang mengatakan hal buruk tentang ayahnya!
Gu Qingqing langsung berdiri, "Waktu itu keluarga kalian yang tidak menepati janji dan berkhianat, kalian menarik kembali modal, membatalkan kerja sama, dan pergi saat grup Leng krisis! Sekarang kalian bisa berdiri di sini dan berbicara dengan kami, itu karena suamiku, ayah dan ibuku berbaik hati! Jika tidak, kalian pikir apa hak kalian bertemu kami?"
"Masalah ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan Sicheng, kalaupun ada kaitannya, memangnya kenapa?! Kalian yang sudah berhutang kepada kami, kalian keluarga Xu, berhutang kepada keluarga Leng!"
"Kamu!" Xu Zijin sama sekali tidak dapat membalas kata-kata Gu Qingqing. Tidak hanya Xu Zijin, semua anggota keluarga Xu juga tidak dapat membantah kata-kata Gu Qingqing yang jujur ini.
Sebagai seorang pria dewasa, setelah kejadian seperti ini, Leng Sicheng memang kurang cocok mengatakan sesuatu yang menyalahkan Xu Zipei. Namun Gu Qingqing memilih untuk membantunya di saat seperti ini, hatinya pun merasa sangat terhibur. Ia lalu meraih tangan Gu Qingqing, menggenggamnya erat, mendukung Gu Qingqing tanpa suara.
Dalam sekejap, ruang tamu menjadi sangat sunyi, suasana di ruangan menjadi sangat canggung. Tidak ada yang mengeluarkan suara lagi, juga tidak ada yang mengatakan pendapat. Beberapa saat kemudian, malah Xu Zipei yang berkata duluan, "Ayah, Ibu, masalah ini jangan diungkit lagi."
Mendengar suara Xu Zipei, suasana ruang tamu pun melonggar, namun Xu Boxian masih mengatakan, "Tapi, Zipei, bagaimanapun kamu .…"
Xu Zipei dapat merasakan dengan sensitif bahwa jika ayah dan ibunya bersikeras ingin mendapatkan solusi dari Leng Sicheng. Kalau begini terus, mungkin rasa bersalah dan sedikit rasa suka yang tersisa sedikit di hati Leng Sicheng untuknya akan menghilang.
Lagi pula, sekarang keluarga Xu masih mengandalkan bantuan keluarga Leng. Leng Sicheng sudah berencana membatalkan kerja sama kedua keluarga, akan sangat sia-sia jika hubungan antara kedua keluarga terputus gara-gara masalah ini. Apalagi Xu Zipei masih memerlukan bantuan keluarga Leng untuk menangkap pembantu itu!
Dan yang paling penting adalah, Xu Zipei tidak ingin memberikan kesan buruk di depan Leng Sicheng, di mana ia seolah menggunakan tubuhnya untuk mengikat hati laki-laki. Xu Zipei ingin meninggalkan kesan yang baik di dalam hati Leng Sicheng.