Kisah Istri Bayaran

Acara Ulang Tahun (27)



Acara Ulang Tahun (27)

2Gu Qingqing tertegun saat sebuah jas dengan aroma parfum Lin Zhouyi dipakaikan ke badannya, dan menghalangi hembusan angin gunung yang sejuk, kini ia merasa lebih hangat.     

Bau parfum Lin Zhouyi sama seperti orangnya, tidak terlalu menonjol namun juga tidak membuat orang merasa tidak nyaman. Jujur saja, tadi ketika Gu Qingqing berlari keluar dari lobi, suasana hatinya sangat berantakan.     

Sebenarnya, masalah antara Gu Qingqing dan Leng Siccheng tidak hanya Xu Zipei, juga tidak hanya perselisihan dan perpisahan selama 3 tahun ini. Masalah kakaknya bahkan hanyalah salah satunya, begitu juga dengan masalah Ayah Gu.     

Pada dasarnya, masalahnya adalah Leng Sicheng sama sekali tidak menganggap keluarga Gu Qingqing sebagai keluarganya sendiri. Pria itu tidak bersikap hormat dan adil pada keluarga Gu Qingqing. Namun, meskipun masalah Gu Qingshan tidak terjadi, serta Ayah Gu tidak meninggal, bahkan tidak ada mantan pacar seperti Xu Zipei pun, Leng Sicheng dan Gu Qingqing juga tidak akan bisa menjalani hubungan mereka untuk waktu yang lama.     

Satu hal yang tidak Gu Qingqing sangka adalah, ternyata Lin Zhouyi bisa bicara baik soal Leng Sicheng! Bahkan membantu Leng Sicheng membujuknya agar tidak minta cerai!     

Bukankah Lin Zhouyi selalu suka mencari gara-gara dengan Leng Sicheng? Tapi kenapa sekarang bisa jadi begini?     

Ini seolah-olah .…     

"Apa yang kamu pikirkan?" Tadi Gu Qingqing yang bertanya kepada Lin Zhouyi, kini ganti Lin Zhouyi yang bertanya. Gu Qingqing melihatnya beberapa saat, lalu menggelengkan kepalanya, "Tidak apa-apa."     

Kemudian beberapa saat kemudian, Gu Qingqing mengangkat kepalanya lagi dan dengan tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Kenapa kamu mau membantu Leng Sicheng? Sebelumnya kamu bukannya paling tidak suka masalah seperti ini?"     

"Ada sebuah pepatah mengatakan, lebih baik menghancurkan sepuluh kuil daripada menghancurkan sebuah pernikahan.'" Lin Zhouyi menjelaskannya kepada Gu Qingqing sambil tersenyum.     

Gu Qingqing jelas-jelas tidak suka dengan jawaban yang asal-asalan ini, dia pun mengerutkan keningnya, "Ini bukan alasanmu, kan?"     

Lin Zhouyi tetap tersenyum, "Kamu ingin tahu kenapa?"     

Gu Qingqing menganggukkan kepalanya.     

Lin Zhouyi lalu mengatakan, "Kamu seharusnya tahu kalau aku anak keluarga Lin. Hubungan dalam keluarga Lin sangat rumit, dibagi menjadi banyak kelompok. Sebelum aku keluar dari keluarga Lin, aku selalu bersaing dengan kerabatku, sepupuku."     

"Aku dibesarkan oleh pamanku, tapi kenapa aku dibesarkan oleh pamanku? Karena, ayahku sudah meninggal waktu aku masih kecil, dia dibunuh oleh selingkuhnya. Sedangkan ibuku, tidak lama setelah ayahku meninggal, dia juga meninggalkan dunia ini … dengan cara bunuh diri."     

Gu Qingqing terkejut, dia tidak pernah menyangka ternyata Lin Zhouyi memiliki masa kecil yang begitu menderita.     

Lin Zhouyi lalu melanjutkan, "Kami keluarga Lin bisa dikatakan sudah mengalami penurunan, tapi ada pepatah yang mengatakan, unta yang mati lebih besar daripada kuda. Ketika ibuku masih muda, dia juga seorang wanita cantik yang sangat terkenal, anak dari keluarga kaya. Dia dan ayahku bisa dikatakan sangat serasi, dan juga bisa dikatakan mereka jatuh cinta pada pandangan pertama juga. Tapi ayahku setiap hari dia hanya bisa berjudi dan main wanita."      

"Setelah ayah menikah dengan ibuku, dia memang diam untuk beberapa waktu, namun setelah ibuku mengandungku, perilaku buruk ayahku pun kambuh. Dia setiap hari tidur dengan wanita yang berbeda, setiap hari bangun dari tempat tidur yang berbeda. Dia terus begitu sampai aku lahir."      

"Aku ingat ketika aku masih kecil, orang tuaku selalu bertengkar, bertengkar, dan bertengkar. Setelah bertengkar, ayahku selalu pergi selama beberapa hari dan tidak pulang. Ibuku awalnya akan memarahi bahkan mengutuknya, sampai akhirnya ibuku mulai melempar barang-barang rumah, membuat rumah berantakan. Ibuku tidak hanya sekali mengatakan kepadaku, dia bilang harapan terbesar di hidupnya ini adalah melihat ayahku mati di tempat tidur wanita lain. Tapi, apa akibatnya?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.