Kisah Istri Bayaran

Aku Menolak (15)



Aku Menolak (15)

1Dan inilah alasan kenapa setiap kali Gu Qingqing meminta Leng Sicheng membantu keluarganya, dia sangat enggan dan tidak senang.     

Karena sejak awal, keluarga Gu ini tidak pernah menganggap Gu Qingqing sebagai anggota keluarga mereka!     

Ayahnya, sama sekali bukan seperti yang dikatakan Gu Qingqing, adalah orang baik yang tidak bersalah dan tidak berbahaya, melainkan hanyalah seseorang yang licik, yang menipu uang asuransi dengan menyebabkan kecelakaan lalu lintas secara sengaja!     

Sedangkan ibu dan kakak Gu Qingqing, padahal mereka sudah menipu uang asuransi, sudah mengancam Leng Sicheng dengan kematian ayah Gu Qingqing agar ia menikahi Gu Qingqing, namun mereka sama sekali tidak ingin menjelaskan kebenaran kasus tersebut kepada Gu Qingqing. Beberapa tahun ini juga, selain bisa meminta uang, meminta Gu Qingqing menyelesaikan masalah mereka, mereka kapan pernah memikirkan Gu Qingqing?     

Terkadang Leng Sicheng sangat curiga, keluarga Gu ini, bahkan ayah Gu Qingqing yang katanya paling menyayangi Gu Qingqing, apa benar mereka sudah menganggap Gu Qingqing sebagai keluarganya? Apa benar Gu Qingqing bukan anak pungut mereka?     

Tetapi Gu Qingqing malah sangat menyayangi keluarganya. Saat keluarganya tertimpa masalah, ia pasti akan membantu dan bertanggung jawab atas masalah mereka.     

Jadi, Leng Sicheng mana tega memberitahukan mengenai kebenaran di balik kematian ayahnya ini? Ia tidak tega mengatakan bahwa, 'Keluargamu sama sekali tidak mencintaimu, mereka hanya memperalatmu, termasuk ayahmu juga. Dia sama sekali bukan orang yang baik. Mungkin ayahmu memang lebih baik daripada ibu dan kakakmu, tapi dia juga sama, dia adalah drakula yang hanya bisa menghisap darahmu saja!'     

Leng Sicheng mengangkat tangannya, pada akhirnya ia tetap menurunkan kembali ke bawah, ia mengerutkan keningnya, setelah berdiri untuk beberapa saat, akhirnya ia membuka mulutnya, "Qingqing, masalah ayahmu .…"     

Leng Sicheng tahu bahwa Gu Qingqing pasti ada di dalam kamar, dan juga bisa mendengar suaranya, "Aku sangat berduka atas kematian ayahmu, tapi kejadian waktu itu benar-benar … adalah kecelakaan."     

Yang meninggal sudah pergi, apalagi yang meninggal itu adalah ayah kesayangan Gu Qingqing, Leng Sicheng benar-benar tidak rela mengatakan satu kata tidak baik mengenai ayah Gu Qingqing kepada Gu Qingqing langsung.     

"Lalu mengenai masalah kakakmu, aku sudah mengutus pengacara untuk mencaritahu kondisinya, kalau memerlukan bantuanku, aku akan membantu."     

Leng Sicheng terhenti sejenak, kemudian ia berkata lagi, "Dan mengenai ibumu, kedepannya aku tidak akan begitu lagi, dia adalah tetua."     

Mau seberapa benci dirinya terhadap Wu Aimei, setidaknya Leng Sicheng tidak akan menunjukkan kebenciannya secara terang-terangan lagi di depan Gu Qingqing.     

Setelah Leng Sicheng selesai mengatakannya, di dalam kamar tetap sunyi, tidak ada respon, juga tidak ada yang bicara. Leng Sicheng ingin mengetuk pintu, ia ingin masuk ke dalam dan bertanya, sebenarnya apa yang dipikirkan Gu Qingqing?! Ia juga tahu dirinya bodoh dalam mengungkapkan perasaannya, ia juga tidak tahu, apakah penjelasannya tadi sudah didengar oleh Gu Qingqing atau tidak.     

"Apa kamu mendengarku?"     

Tidak ada respon dari dalam kamar, tiba-tiba Leng Sicheng ingin mengatakan semua alasan di balik kelakuannya ini! Ia ingin mengatakan kepada Gu Qingqing bahwa pertimbangannya tadi bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk ketidakadilan yang dialami Gu Qingqing di keluarga Gu saja.     

Leng Sicheng berdiri di depan pintu kamar, kedua tangannya mengepal erat. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk mengulurkan tangan, ia menggenggam gagang pintu dan ketika ia mau memutarnya, tiba-tiba kunci pintu terbuka dari dalam, kemudian wajah Gu Qingqing pun muncul di depan mata Leng Sicheng!     

Leng Sicheng tertegun, tangannya membeku, beberapa saat kemudian ia pun menarik kembali tangannya dan melihat Gu Qingqing tepat di matanya.     

Leng Sicheng yang sebelumnya, ketika ia tidak sedang berbicara, walaupun ia sedang tersenyum, ia seperti sedang mengejek. Namun yang lebih sering ditunjukkannya adalah sikap dingin, arogan dan cuek.     

Namun kini, yang ada di hadapan Gu Qingqing adalah tatapan Leng Sicheng yang ragu, menghindar, bahkan ada sedikit … malu-malu, apa maksudnya ini?!     

Jangan-jangan, benar seperti yang dipikirkannya, Leng Sicheng benar-benar bukan seratus persen tidak bersalah dalam kecelakaan lalu lintas itu, dan benar-benar bertanggung jawab atas kematian ayahnya?!     

Leng Sicheng melonggarkan kepalan tangannya, ia melihat Gu Qingqing dengan ekspresi tenang, "Qingqing, ada yang ingin aku katakan kepadamu .…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.