Kisah Istri Bayaran

Keluarga Seperti Itu (4)



Keluarga Seperti Itu (4)

0Sudah jam 10 malam ketika Gu Qingqing dan Leng Sicheng tiba di rumah keluarga Gu.     

Rumah tampak berantakan, Wu Aimei sedang duduk di lantai depan pintu rumah, matanya bengkak dan merah, sepertinya baru selesai menangis.     

Ini kedua kalinya Gu Qingqing melihat ibunya seperti ini, sebelumnya adalah ketika ayahnya meninggal. Wu Aimei melihat Gu Qingqing dan Leng Sicheng datang, ia pun langsung merangkak berdiri dan mengatakan, "Sicheng, tolonglah Qingshan!"     

"Ibu, sebenarnya apa yang terjadi?" Tadi di telepon, Wu Aimei terus menangis, sama sekali tidak bisa memberikan penjelasan dengan jelas.     

"Kakakmu, kakakmu ditangkap polisi!" Wu Aimei meraih lengan tangan Gu Qingqing dengan kuat, seolah hanya Gu Qingqing lah satu-satunya penyelamatnya.     

Leng Sicheng menundukkan kepalanya dan mengerutkan keningnya ketika melihat Wu Aimei meraih lengan Gu Qingqing dengan begitu kuat. Ia lalu maju dan meraih pergelangan tangan Wu Aimei, kemudian dengan kuat ia melepaskan tangan Wu Aimei dari lengan Gu Qingqing.     

Walaupun pegangannya sudah dilepaskan, namun tetap ada bekas merah yang tertinggal di tangan Gu Qingqing karena pegangan Wu Aimei yang kuat tadi. Leng Sicheng mengerutkan keningnya ketika melihat bekas merah itu.     

Leng Sicheng melihat ke lantai yang berantakan, ia jalan lurus menuju sofa dan duduk. Badannya yang tinggi besar menyandar di sofa, ia melipat kakinya dengan dingin dan tenang, ia melihat kepada Wu Aimei dan Gu Qingqing.     

Wu Aimei tidak memperdulikan perubahan ekspresi Leng Sicheng, ia memegang kembali tangan Gu Qingqing dan sudah mau menangis karena panik, "Qingqing, bagaimana ini? Tadi polisi sudah membawa kakakmu pergi. Mereka bilang kakakmu harus membayar hutang keluarga Liu, dan bertanggung jawab atas keluarga Liu, bahkan harus masuk penjara demi keluarga Liu!"     

"Masuk penjara? Kenapa bisa?" Gu Qingqing mengerutkan keningnya. Walaupun sebelumnya ketika ia sedang menelepon Wu Aimei, ia juga mengkhawatirkan masalah ini, namun walaupun Gu Qingshan menerima saham perusahaan keluarga Liu, bahkan menjadi pengelolanya, paling juga hanya menanggung sedikit tanggung jawab bersama saja, kenapa bisa sampai masuk penjara?     

"Mereka bilang kakakmu adalah bagian urusan hukum dan penjamin perusahaan Rongxin, jadi jika ada sesuatu yang bermasalah, maka kakakmu adalah penanggung jawabnya."     

"Kenapa dia bisa jadi penanggung jawab perusahaan? Dia sudah gila, ya?" Walaupun Gu Qingqing tidak pernah belajar hukum, namun ia juga tahu bahwa posisi seperti itu digunakan ketika terjadi hal seperti ini, penjamin juga sama, jika penanggung hutang tidak dapat membayar hutangnya, maka penjamin harus mengambil tanggung jawab tersebut.     

"Bagaimana kami bisa tahu! Waktu itu Liu Jianguo memberikan banyak sekali dokumen kepada kakakmu untuk tanda tangan, setiap perusahaan ada beberapa rangkap, bahkan ada pengacara yang membujuk kakakmu, jadi mungkin waktu itu kakakmu tidak melihat dengan jelas .…"     

Gu Qingqing sudah mau pingsan, bisa-bisanya sang kakak tidak teliti dalam hal seperti itu?     

Sekarang sudah tidak ada gunanya mempermasalahkan masalah ini, Gu Qingqing bertanya lagi, "Sebenarnya Liu Jianguo sudah melanggar apa? Hutangnya berapa?"     

"Belum tahu, aku hanya tahu Liu Jianguo mengambil uang perusahaan Rongxin setidaknya beberapa ratus juta. Tapi aku juga tidak tahu ada berapa banyak kerugian di proyek lain. Sekarang dia sudah menghilang entah pergi ke mana …." Liu Jianguo sudah membawa kabur habis uang sebanyak itu, ia tidak mungkin berada di sini untuk menunggu ditangkap polisi, kemungkinan besar ia sudah melarikan diri ke luar negeri.     

"Lalu bagaimana sekarang?" Wu Aimei sangat panik, ia tidak pernah kepikiran akan menghadapi masalah seperti ini, kini ia sudah mau gila. Wu Aimei yang sudah tidak memiliki akal melihat ke arah Leng Sicheng, "Sicheng, aku minta tolong, tolonglah Qingshan, aku tolong!"     

Namun siapa bisa menduga, Leng Sicheng hanya melirik dengan dingin kepada Wu Aimei, kemudian menggelengkan kepalanya, "Aku menolak."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.