Masa Lalu, Masa Depan (29)
Masa Lalu, Masa Depan (29)
Ia masih belum bisa sepenuhnya membuka mata, dan mengeluarkan tangannya dari dalam selimut untuk mencari keberadaan ponselnya, namun tangannya sudah menyentuh ke sana kemari tapi tetap tidak mendapatkan ponselnya, malah membuat Leng Sicheng terbangun.
Leng Sicheng membalikkan badannya dan menekan Gu Qingqing di bawahnya, menggunakan keuntungan tangan dan kakinya yang panjang, ia menekan tangan Gu Qingqing yang sedang bergerak.
Rasa ngantuk Gu Qingqing menghilang gara-gara bunyi deringan ponsel dan badan Leng Sicheng yang menekan di atasnya, dengan paksa Gu Qingqing membuka matanya yang masih ngantuk, "Ponsel … Ugh .…"
Leng Sicheng memberikan ciuman yang panjang, kemudian mengatakan, "Biarkan saja."
Semalam pembantu rumah tidak ada di rumah, sehingga selain masak dan membersihkan dapur, Gu Qingqing masih harus membereskan rumah. Setelah selesai membereskan rumah, jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Ditambah lagi Gu Qingqing masih ada pekerjaan kantor, jika bukan karena Leng Sicheng memaksanya tidur, mungkin Gu Qingqing tidak akan selesai sampai jam 12 malam.
Namun walaupun begitu, mereka semalam juga hanya saling berpelukan saja. Kini setelah istirahat untuk satu malam, Leng Sicheng pun kembali bersemangat.
Ada yang mengatakan bercinta di pagi hari akan membuat hubungan suami istri menjadi lebih baik. Kini Gu Qingqing tidak mengizinkan Leng Sicheng mengantarnya pergi kerja, jadi ia hanya bisa melonggarkan ketegangan mereka dengan melakukan ini.
"Mungkin ada urusan mau mencariku."
Gu Qingqing berusaha untuk bangun, baru saja membalikkan badannya dan duduk bangun, Leng Sicheng menekankan badannya lagi, "Urusan apa pun tidak sepenting urusanku ini."
Ponsel Gu Qingqing masih terus berdering, Gu Qingqing berusaha untuk bangun, "Biarkan aku mengangkat telepon dulu!"
Leng Sicheng tetap menekan kembali Gu Qingqing dengan sadis, "Semalam ada sebuah panggilan telepon senilai puluhan juta, jika kamu merasa panggilan ini bisa dibandingkan dengan nilai bisnisku, maka aku akan membiarkanmu mengangkatnya."
Apa-apaan ini? Kemudian nada dering ponsel pun terputus, kamar kembali sunyi. Dan kali ini gerakan Leng Sicheng semakin cepat lagi, ia langsung mengulurkan tangannya dan membuka baju Gu Qingqing, membuat istrinya tidak senang, "Masih ada proposal yang belum aku selesaikan."
"Aku akan menyetujui segala proposalmu." Bos Huang Ting Entertainment adalah Leng Sicheng, yang mengambil keputusan terakhir juga dirinya. Proposal Gu Qingqing itu pada akhirnya tetap akan muncul di atas meja Leng Sicheng dan menunggu keputusannya.
Gu Qingqing panik dan marah, "Tindakanmu ini akan menghalangi perkembanganku, kamu tidak mendukung karierku!" Dia sungguh tidak pernah melihat orang bisa bersikap tidak adil begini!
"Kamu yang harus mendukung 'karierku' dulu .…"
Mereka berdua saling melawan di atas tempat tidur, Leng Sicheng baru saja mendapatkan keinginannya, ternyata ponsel Gu Qingqing berdering lagi.
Gu Qingqing membalikkan badannya ingin mendorong Leng Sicheng, namun pria ini sudah memasuki badannya, sehingga Leng Sicheng pun dengan cepat mengambil ponsel Gu Qingqing duluan. Namun belum sempat ia melakukan sesuatu, Gu Qingqing sudah merampas ponselnya dari tangan Leng Sicheng. Belum sempat Gu Qingqing bertindak, Leng Sicheng yang di belakang langsung bergerak membuat Gu Qingqing mengeluarkan suara yang bergetar, "Hei."
Gu Qingqing menolehkan kepalanya ke belakang dan melotot kepada Leng Sicheng dengan kuat, ekspresi Leng Sicheng sangat puas. Leng Sicheng bahkan sengaja mengangkat poninya, menggigit daun telinganya dan bergumam dengan nada kecil, "Kamu kalau mau menelepon, silahkan, aku kan tidak menghalangimu. Kamu ngobrol saja sesukamu, asal jangan mengganggu 'pekerjaanku' saja."
Gu Qingqing tidak punya cara lain, akhirnya ia mengangkat panggilan tersebut dan berusaha menahan suaranya, "Halo, ada … ada apa?"
"Kenapa kamu baru mengangkat teleponku?!" Suara Gu Qingshan terdengar dari seberang telepon, ia sedang berkata dengan marah, "Liu Tiantian pergi ke mana, apa semalam dia menelponmu?"