Masa Lalu, Masa Depan (19)
Masa Lalu, Masa Depan (19)
Gu Qingqing mengangkat kepalanya dan melihat dahi Leng Sicheng yang keringatan, ia pun menganggukkan kepalanya dan membiarkan Leng Sicheng menyelimutkan jaket itu kepada dirinya. Pakaian yang mengeluarkan aroma badan serta kehangatan Leng Sicheng menyelimuti seluruh tubuh Gu Qingqing, menyingkirkan perasaan dingin dari dunia luar.
Leng Sicheng mengucapkan kalimat barusan dengan tenang dan rasional, namun juga kejam.
Mata Nie Zhining memerah, ia tidak dapat menerima dengan ikhlas, "Senior, kamu hanya sedikit lebih beruntung dariku saja, karena orang yang kamu suka kebetulan adalah orang yang bisa kamu suka saja."
Leng Sicheng mengerutkan keningnya, apa maksud ucapannya ini?
"Memangnya menyukai seseorang dapat dibagi menjadi bisa disukai atau tidak bisa disukai? Kalau suka ya suka." Leng Sicheng berbicara dengan nada dingin, namun ia terus menatap Gu Qingqing. Dan saat ia melihat wanita itu, nada bicaranya seakan menjadi lembut, "Kalau dia bukan orang yang aku suka, mau dia memiliki kelebihan selangit pun, aku juga tidak akan meliriknya sedikitpun."
Jadi maksud Leng Sicheng, perasaannya terhadap Xu Zipei itu asli dan dalam, dan hubungan mereka berdua bukanlah karena latar belakang yang setara, tapi karena benar-benar tertarik satu sama lain?
Gu Qingqing mengerutkan keningnya, jari tangannya secara tidak sadar menggenggam ujung bajunya dengan kuat, menunjukkan perasaan panik dari dalam hatinya.
"Senior, kamu dapat mengatakan hal ini dengan santai." Nie Zhining mencibir dengan cuek, "Aku yang lahir di keluarga seperti ini saja bisa mendapatkan tekanan sebesar ini, apalagi kamu yang di keluarga Leng, kedepannya kalau memang kamu jatuh cinta kepada seorang anak gadis biasa, maka kamu akan merasakan tekanan yang lebih besar daripada yang aku rasakan!"
Leng Sicheng mendengus, "Laki-laki itu kalau tidak memiliki kemampuan untuk membuat wanitanya bahagia, sebaiknya jangan menyatakan cintanya. Lagi pula kamu tidak memiliki keberanian, juga tidak berusaha, bahkan tidak memiliki kemampuan untuk melawan keluargamu, apa gunanya walau kamu benar-benar menyukai seseorang?"
Nie Zhining kembali mendengus setelah mendengar kata-kata Leng Sicheng, ia ingin membantah, namun Leng Sicheng langsung melanjutkan lagi, "Seperti aku, kalau aku memang jatuh cinta kepada Gu Qingqing, maka aku akan melakukan semua yang aku bisa agar keluargaku dapat menerimanya. Kalau aku memang berniat untuk bersamanya, mau aku menyerah mewarisi harta keluarga pun, aku bersedia. Kalau kamu tidak dapat melakukan semua ini, maka kamu sebaiknya diam dan terus menjadi teman biasa, jangan membuat Qingqing kesulitan."
Bagaimana pun Leng Sicheng telah mengungkit kata jatuh cinta kepada Gu Qingqing. Hal itu membuat Gu Qingqing langsung mengangkat kepalanya dan melihat sosok Leng Sicheng dengan tatapan terkejut.
Walaupun ucapan barusan hanyalah perumpamaan, namun ini sudah cukup membuat jantung Gu Qingqing berdetak kencang. Walaupun kata itu hanya sebagai contoh saja, namun setidaknya dapat membuatnya melihat sedikit harapan.
Nie Zhining dibuat bisu oleh kata-kata Leng Sicheng, beberapa saat kemudian ia baru membuka mulutnya dengan tiba-tiba, "Senior, sebenarnya kenapa kamu bisa ke sini? Kalau hanya ingin mengirim pesan kepadaku, sepertinya tidak perlu sengaja datang ke perpustakaan dan bicara kepadaku secara langsung, kan? Dan Senior, bukannya hari ini kamu juga pergi ke acara perjamuan keluarga Xu? Kenapa bisa datang ke sini?"
Waktu itu Nie Zhining masih belum mengetahui bahwa Leng Sicheng juga menyukai Gu Qingqing, jadi waktu itu ia hanya merasa bingung dan marah.
Kebingungan Nie Zhining juga membuat hati Gu Qingqing meloncat. Benar, kenapa Leng Sicheng bisa tiba-tiba muncul, sebelumnya juga, Leng Sicheng sengaja memintaku menunggu di bawah, jangan jalan ke mana-mana.
Kalau Leng Sicheng hanya ingin menghalangi Nie Zhining, ia cukup menelpon Nie Zhining, untuk apa sampai mencari Gu Qingqing juga?
Nie Zhining kembali menambahkan, "Senior, jangan-jangan hari ini kamu datang ke sini untuk menyatakan cinta kepada Qingqing?!"