Kisah Istri Bayaran

Masa Lalu, Masa Depan (11)



Masa Lalu, Masa Depan (11)

2Zhen Xiaoya berkata dengan tulus, meskipun ia tidak seratus persen mengakui kesalahannya, namun ini sudah merupakan kebesaran hati yang dapat ia ungkapkan.     

Hati Gu Qingqing sedikit tersentuh, sampai sekarang ia masih dapat mengingat 3 tahun yang lalu Zhen Xiaoya terlihat berwibawa ketika melemparkan cek itu ke wajahnya. Namun sekarang wanita itu malah meminta-minta kepada dirinya.     

Gu Qingqing tidak menyetujuinya namun juga tidak menolaknya. Harus dikatakan bahwa walaupun tanpa permohonan Zhen Xiaoya, ia juga akan membantu menyelamatkan Nie Zhining.     

Tapi, Leng Sicheng ….     

Di hadapan tatapan semua orang, Leng Sicheng menganggukkan kepalanya dengan ringan, "Karena Bibi Zhen sudah berkata demikian, jika bisa memberikan bantuan, aku dan Qingqing sebagai temannya akan melakukannya."     

Gu Qingqing terkejut bahwa Leng Sicheng ternyata menyetujui hal ini!     

Walaupun secara pribadi, Leng Sicheng mungkin tidak begitu ingin membantu Nie Zhining, tapi apa hubungannya dengan dirinya? Kalau pun Leng Sicheng tidak menyetujuinya, memangnya Zhen Xiaoya bisa mencari mereka sampai ke rumah?     

Namun, di satu sisi ini merupakan tindakan mencoreng moral, karena kedua adalah orangtua Leng Sicheng ada di sini, mereka kasihan dengan Nie Zhining, selain itu, Gu Qingqing sendiri sepertinya masih belum dapat melepaskan Nie Zhining. Jika Leng Sicheng tidak menyetujuinya, meskipun dari permukaannya Gu Qingqing akan mendengar kata-kata Leng Sicheng, namun wanita itu akan membencinya di dalam hati.     

Tetapi, Leng Sicheng harus membuat syarat, ia tidak dapat membiarkan Qingqing berada di rumah sakit terus-menerus. Sehingga ia pun mengatakan, "Tapi, hanya satu hari ini saja."     

Gu Qingqing masih harus kerja, apalagi statusnya memang agak canggung, sehingga ia tidak mungkin berada di sini terus.     

Zhen Xiaoya dan Nie Shize yang mendengar syarat ini pun merasa sedikit kecewa. Mereka tentu mengharapkan Gu Qingqing dapat datang setiap hari sampai anak mereka bangun.     

"Bisa tambah beberapa hari lagi?"     

Leng Sicheng langsung menolak, "Tidak bisa, kita bukan keluarga atau apa, tidak mungkin cuti setiap hari untuk datang membantu, bosnya masih di sini, apalagi dia juga tidak memiliki waktu lebih."     

Leng Sicheng melibatkan Lin Zhouyi secara langsung. Jika Gu Qingqing tinggal di sini, bagaimana dengan perasaan istri tunangan Nie Zhining, Xu Zijin?     

"Tapi kalau hari ini tidak ada memberikan efek?"     

"Kalau hari ini tidak memberikan efek, apa masih perlu berharap besok akan memberikan efek?" Ucapan Leng Sicheng membuat Zhen Xiaoya terdiam, kemudian ia berkata lagi, "Ayah, Ibu, kalian bisa pulang dulu, aku akan di sini untuk menemani Qingqing. Nanti jam 8 atau 9, kami berdua akan pulang sama-sama."     

Zhen Xiaoya masih ingin memohon, "Setidaknya sampai jam 10, jam berakhirnya pengunjung, bagaimana?"     

Leng Sicheng menjawab, "Ibu sudah menyiapkan makan malam kami, kan? Kami akan berusaha pulang pada jam makan malam."     

Syarat Leng Sicheng semakin ketat, membuat Zhen Xiaoya tidak berani meminta lagi.     

Kini syarat-syaratnya sudah disetujui, ruang ICU juga tidak memungkinkan mereka semua untuk berada di dalam terlalu lama. Pada saat ini, Leng Yunting dan Luo Qingxue, para tetua keluarga Xu dan Lin Zhouyi memilih untuk pamit dulu. Sementara Zhen Xiaoya dan Nie Shize, Xu Zipei dan Leng Sicheng, menunggu di luar ruang ICU, hanya tersisa Gu Qingqing di dalam.     

Lewat tv di luar ruangan, mereka dapat melihat dengan jelas situasi di dalam kamar. Dokter menyuruh Gu Qingqing duduk di dekat kepala tempat tidur pasien, kemudian menyuruhnya untuk berkata dengan selembut mungkin, "Ceritakan masa lalu yang kalian alami bersama, berusahalah membangkitkan ingatan di dalam hatinya, itu akan sangat membantu."     

"Masa lalu, ya .…" Leng Sicheng melihat Gu Qingqing berkata dengan lembut, dari wajahnya juga menunjukkan senyuman hangat karena teringat masa lalu, "Aku masih bisa ingat ketika aku pertama kali bertemu denganmu .…"     

"Waktu itu tanggal 1 September 10 tahun yang lalu, baru masuk sekolah, semuanya masih mengenakan seragam sekolah yang jelek, hanya kamu yang paling menonjol di grup laki-laki di dalam kelas. Kalian semua alumni SMP Yancheng, sedangkan aku hanyalah murid baru dari sekolah lain. Hari pertama sekolah, aku melihat mereka mengelilingimu, di dalam kelas begitu banyak orang, namun tidak ada satupun yang berbicara denganku, tapi kamu malah mengambil inisiatif untuk menyapaku."     

Suara Gu Qingqing yang lembut dan suara detak jantung Nie Zhining yang mulai bereaksi, secara perlahan mulai terlihat di ruang ICU.     

"Kamu adalah teman sebangkuku, kamu juga ketua kelas. Nilaimu bagus, kemampuan koordinasimu juga baik, semua teman sekelas sangat mendukungmu. Walaupun kamu memiliki latar belakang yang bagus, tapi kamu tidak pernah sombong. Ketika teman sekelas memandang rendahku, mendiskriminasiku, hanya kamu yang membantuku waktu itu. Aku masih ingat senyuman hangatmu ketika kamu mengulurkan tangan kepadaku."     

Leng Sicheng yang di luar juga sedang mendengar cerita Gu Qingqing. Leng Sicheng juga baru mengenal Gu Qingqing 10 tahun yang lalu, hanya saja ia lebih lebih lambat 1 bulan daripada Nie Zhining. Apalagi pertemuan mereka terjadi waktu Leng Sicheng menabrak Gu Qingqing dengan mobil. Kemudian mereka bertemu lagi dua kali, yang pertama adalah ketika Gu Qingqing sedang latihan senam dan menjadi pemimpin senam, sedangkan Leng Sicheng sebagai orang yang mengawasi dan memberi nilai. Lalu mereka bertemu lagi untuk ketiga kalinya, tapi Leng Sicheng salah paham dengan Gu Qingqing, dan mengira dia adalah model, bahkan menciumnya di depan umum.     

Kini, saat memikirkannya lagi, pertemuan antara Gu Qingqing dan Leng Sicheng penuh dengan rasa canggung dan sakit, sedangkan pertemuan Gu Qingqing dengan Nie Zhining, mereka selalu saling menemani. Nie Zhining selalu memperlakukan Gu Qingqing dengan lembut, pantas saja ketika Gu Qingqing mengingat kembali masa lalu mereka, suaranya terdengar begitu lembut dan hangat.     

Tidak seperti Leng Sicheng.     

Ia sudah kalah cepat dalam hal pertemuan pertama dengan Nie Zhining. Meskipun pertemuan mereka agak telat, namun tidak terhitung lambat. Tapi perjalanan mereka selanjutnya malah penuh dengan kendala.     

"Lalu, saat kita kuliah, aku kuliah di fakultas periklanan, sedangkan kamu di fakultas ekonomi. Tapi aku tidak menyangka ternyata kamu juga mengambil kelas di jurusan periklanan, kamu bolak balik setiap hari. Ketika semester 1, aku tidak sengaja jatuh saat berpartisipasi dalam lari 3000 meter, kamulah yang membawaku pulang. Kemudian ketika orang rumah salah paham bahwa kita berdua sedang pacaran, kamu membantuku menjelaskan. Dalam tugas OSIS juga, meskipun kamu sendiri sudah sangat sibuk dengan pelajaranmu, kamu tetap akan meluangkan waktu untuk membantu pekerjaanku. Saat memikirkannya lagi, aku merasa benar-benar berterima kasih padamu."     

Lari 3000 meter, Leng Sicheng juga mengingat hal tersebut. Hal itu terjadi ketika ia bertemu kembali dengan Gu Qingqing di bangku kuliah. Bisa dibilang, waktu itu Gu Qingqing jatuh karena dirinya. Kemudian tugas OSIS, sulit untuk menjelaskan. Karena malam itu Leng Sicheng dan Gu Qingqing terkunci di dalam satu ruangan sempit, ditambah mati lampu, Leng Sicheng sengaja menyamar menjadi hantu dan menakutinya, bahkan menciumnya karena tidak bisa menahan diri.     

Jika mengingat masa lalu antara Gu Qingqing dan Nie Zhining, semua momen mereka berdua terasa lembut dan saling membantu. Sedangkan dengan Leng Sicheng, jangankan momen hangat, selain rasa canggung, kecelakaan, panik, bahkan ada sedikit emosional, hampir tidak ada momen yang enak untuk diingat kembali.     

Leng Sicheng juga akhir-akhir ini baru menyadari bahwa yang paling dibutuhkan dan diharapkan Gu Qingqing, sebenarnya bukan percintaan yang menghebohkan. Dalam keluarga Gu Qingqing, ibunya lebih menyayangi anak laki-laki, kakaknya yang sombong dan hanya ayahnya yang menyayanginya. Yang didambakan Gu Qingqing adalah kelembutan dan pengertian. Mungkin saja ada satu momen yang memang sudah membuat Gu Qingqing tertarik kepada Leng Sicheng, tetapi waktu itu Leng Sicheng sama sekali tidak memahami pemikiran Gu Qingqing, jadi malah membuatnya kecewa, dan sampai akhirnya Gu Qingqing tersentuh oleh kelembutan serta perhatian Nie Zhining, yang sampai sekarang pun tidak terlupakan bagi Gu Qingqing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.