Salah Paham (8)
Salah Paham (8)
Tidak lama kemudian, Leng Sicheng juga terlihat keluar, sekretaris Cheng pun segera menunjukkan arah pergi Gu Qingqing sebelum Leng Sicheng bertanya, "Ke sana, Tuan."
Leng Sicheng langsung melotot kepada sekretaris Cheng, "Memangnya aku bertanya padamu? Dia mau ke mana itu bukan urusanku."
Namun setelah mengatakannya, Leng Sicheng tetap berjalan ke arah yang ditunjuk sang sekretaris dengan langkah terburu-buru. Ketika melewati jalan tol, ia pun mengejar sosok Gu Qingqing dan berjalan di belakangnya.
Li Ruizhi dibuat terkejut sekali lagi. Ternyata tidak hanya sekretaris Cheng, bahkan Leng Sicheng juga sedang mencari Gu Qingqing! Meskipun nada bicara Leng Sicheng terdengar sedang marah, namun ia tetap tidak memberhentikan Gu Qingqing, melainkan terus mengejarnya dari belakang. Dan ini semua tentu dapat membuktikan bahwa posisi Gu Qingqing pasti sangat tinggi! Siapa sebenarnya wanita ini?
Leng Sicheng masih mengikuti Gu Qingqing dari belakang, tapi tidak segera maju ke depannya, ia menunggu mereka sampai di tempat parkir dan tidak begitu banyak orang, baru ia maju ke depan Gu Qingqing, dan menangkap tangannya lalu menariknya menuju mobil.
Mungkin Gu Qingqing sudah terbiasa dengan tindakan kasar Leng Sicheng, jadi ia tidak menolak ataupun membantah. Ia hanya menutup rapat bibirnya dan mengerutkan keningnya sebagai bukti amarahnya yang meningkat.
Di dalam mobil, supir terlihat masih beristirahat, namun begitu melihat Leng Sicheng dan Gu Qingqing sedang berjalan menuju mobil, ia pun terkejut, "Presiden Leng …"
Leng Sicheng segera membentak, "Turun!"
Supir pun segera turun dari mobil.
Ketika masuk ke dalam mobil, tangan Gu Qingqing masih membawa kopernya, ia bahkan tidak melepaskan kopernya meski sudah masuk ke dalam mobil. Gu Qingqing terdiam, badannya juga sangat tegang, di sampingnya, Leng Sicheng juga tidak mengatakan satu kata pun. Suasana di dalam mobil bagaikan tertutup kabut abu-abu dan mereka berdua hanya diam saja.
Setelah berada di dalam mobil sebentar, Gu Qingqing mengambil ponselnya dan melihat jam, pesawat mungkin sudah terbang. Tiket pesawatnya sudah disobek, kini ia sama sekali tidak mungkin bisa naik pesawat lagi, rasa pengap ini sungguh tidak bisa diungkapkan!
Pada akhirnya, tetap Gu Qingqing menghela napas duluan, "Leng Sicheng, aku sangat suka pekerjaanku, aku juga telah mempersiapkan banyak usaha untuk kompetisi ini. Aku mengaku, kali ini aku memang pergi agak buru-buru. Tapi aku sudah mengirim pesan dan meneleponmu dan sekretaris Cheng, kalian sendiri yang tidak membacanya dan tidak mengangkat telepon. Aku bisa memaklumi kerja samamu dengan kak Zipei karena kamu kadang memang memerlukan pendamping wanita di acara tertentu. Tapi, aku benar-benar ingin memenangkan kompetisi ini dengan kemampuanku sendiri. Kamu sendiri bisa tidak pulang ke rumah beberapa hari, kenapa aku tidak bisa pulang duluan karena pekerjaan? Apakah kamu bisa menghargaiku sedikit?"
"Kapan aku pernah tidak menghargaimu?" Leng Sicheng juga sedang marah. Waktu itu Gu Qingqing juga mau pergi, dan kali ini mau pergi lagi. Wanita ini bahkan harus daftar sendiri, tapi besok pagi kan juga sempat. Besok sore masih ada waktu untuk mendaftar, menyiapkan video berdurasi 15 detik juga sangat gampang. Lagipula, Gu Qingqing adalah istrinya, memangnya Lin Zhouyi berani memberhentikanya? Berani melewatkan pendaftarannya?
Gu Qingqing mengambil napas, berusaha menenangkan emosinya agar bisa bicara dengan tenang, "Aku tahu, di matamu pekerjaanku seperti sebuah mainan, mungkin upahku satu bulan pun tidak cukup untuk biaya makanmu satu kali. Tapi aku sangat menyukai pekerjaan ini. Aku hanya ingin berusaha dengan kemampuanku sendiri. Jika kamu menghargaiku, bisakah kamu jangan mengganggu pekerjaanku lagi?"