Kisah Istri Bayaran

Jam Pasir (14)



Jam Pasir (14)

0Xu Zipei merasa dirinya sepertinya menjawab terlalu cepat, ia segera menambahkan, "Ingat, harga acara makan kali ini setidaknya harus memberikan kami lima poin keuntungan."     

Kasus ini terlalu besar, bahkan pemimpin provinsi turun tangan, dan Leng Sicheng bahkan tidak berani mengatakan tidak padanya. Mendengar Xu Zipei "menaikkan harga" secara alami, Leng Sicheng malah merasa rileks, "Tidak masalah."     

"Baju kita …" Baju mereka masih pakaian kasual tadi, tidak terlalu formal. Kalau harus bertemu dengan pemimpin, sepertinya mereka harus ganti pakaian?     

Leng Sicheng berpikir sejenak kemudian menggelengkan kepalanya, "Tidak perlu, seperti ini paling bagus."     

Ini adalah kesempatan untuk memberikan kesan baik. Pakaian ini dipakai untuk mengunjungi para pasien di rumah sakit, dan tentu saja kedekatan mereka dengan masyarakat harus ditunjukkan kepada pemimpin itu.     

"Oke." Xu Zipei menganggukkan kepalanya, meskipun ia menyetujuinya namun ia tetap menjaga jarak dengan Leng Sicheng. Dan semakin ia menunjukkan sikapnya ini, Leng Sicheng semakin merasa aman. Mau menjadi teman, partner bisnis ataupun rekan kerja, semua itu jauh lebih baik daripada memiliki hubungan yang tidak jelas. Dan jauh lebih baik lagi kalau Xu Ziepi tidak memiliki perasaan apapun terhadap dirinya.     

Mobil Xu Zipei Mercedez, sedangkan Leng Sicheng karena hari ini harus ke rumah sakit, untuk menunjukkan keramahannya, selain kaos kartun, ia juga memakai mobil yang lebih biasa. Kini mau berakting, tentu saja harus berakting dengan nyata, ia meragu sesaat kemudian bilang, "Kamu satu mobil denganku saja."     

Xu Zipei tentu menganggukkan kepala dan mereka berdua pun masuk ke dalam mobil.     

Hanya saja, ketika Xu Zipei menutup jendela mobil, di dalam mobil ia pura-pura melirik ke arah teras, dan sesuai dugaannya, ia melihat Gu Qingqing yang ada di teras mengulurkan kepalanya dari balik gorden, sedang menatap mereka.     

Mata Xu Zipei tidak menunjukkan banyak ekspresi, ia bahkan tidak lupa "mengingatkan". "Kita pergi begitu saja? Bagaimana dengan Qingqing, bukannya kamu ada janji makan siang dengannya?"     

Mendengar Xu Zipei menyebut Gu Qingqing, tatapan Leng Sicheng melembut, kali ini, ia sudah benar-benar tidak waspada lagi terhadap Xu Zipei. Kalau memang Xu Zipei menyukainya, pasti ia tidak akan mengungkit nama Gu Qingqing dengan nada begitu tenang kan?     

"Tidak." Leng Sicheng menggelengkan kepalanya. Ketika ia mau menelpon Gu Qingqing agar makan siang tanpa menunggunya, kebetulan ada satu panggilan masuk. Ia melihat layar ponselnya, yang menelponnya kebetulan adalah Gu Qingqing, "Halo, ya?"     

Meskipun nada bicaranya terdengar biasa saja dan tidak terasa ada perasaan, namun jika kita mendengarkannya dengan baik, nada bicara Leng Sicheng terhadap Gu Qingqing sangat lembut.     

Gu Qingqing masih berdiri di atas teras melihat mobil yang menjauh. Awal ketika ia mendengar suara mobil yang mendekat, ia segera tahu itu adalah Leng Sicheng. Namun setelah menunggunya dan tak kunjung melihat Leng Sicheng naik, ia pun jalan ke teras dan di situlah ia melihat Leng Sicheng dan Xu Zipei sedang "saling memandang".     

Tatapan mereka berdua sepertinya sama-sama menyiratkan perasaan tertentu. Namun tidak disangkanya, Leng Sicheng malah pergi lagi dengan Xu Zipei.     

Gu Qingqing menyembunyikan perasaannya yang tidak nyaman, dan berkata, "Aku sedikit lapar, nanti kita makan di mana?"     

Xu Zipei yang ada di samping bisa dengan jelas melihat tatapan Leng Sicheng melembut, "Hmm, aku masih sibuk."     

"Sibuk apa?"     

Bukannya Leng Sicheng bilang, setelah kembali dari rumah sakit dia akan menemaninya ke pantai?     

"Masalah kerja." Namun sekarang Leng Sicheng malah harus pergi ke acara makan lagi, apalagi kali ini diundang oleh pemimpin, jadi ia juga tidak tahu bagaimana menjelaskannya.     

Karena masalah kerja, jadi Leng Sicheng harus membawa partner bisnisnya yang baik, bukan? Xu Zipei lagi?     

"Aku boleh ikut?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.