Kisah Istri Bayaran

Harmonis (9)



Harmonis (9)

0Tetapi, tidak peduli betapa enaknya ini, makanannya juga masih belum matang. Gu Qingqing tidak bisa melewati rintangan di hatinya, ia menggelengkan kepala setelah menggigitnya, "Aku tidak mau lagi."     

Ketika ia menundukkan kepalanya, ia baru menyadari Leng Sicheng memegang roti sandwich yang telah ia gigit, kemudian Leng Sicheng memakannya tanpa ragu-ragu!     

Gu Qingqing yang membeli roti sandwich itu, ia takut besok tidak bisa bangun dan tidak ada pembantu yang bisa menyiapkan makanan, jadi ia membeli makanan pengganti untuk menggantikan makanan yang layak. Ia dan Leng Sicheng memiliki satu porsi di mangkuk. Tidak disangka, Leng Sicheng tidak menyentuh roti sandwich di mangkuknya, dan malah mengulurkan tangannya untuk mengambil dan menggigit roti sandwich milik Gu Qingqing.     

"Kenapa kamu malah makan punyaku?"     

Leng Sicheng telah memakannya, ia mengerutkan kening dan berkata dengan tidak senang, "Daging salmon ini benar-benar tidak enak, tidak segar, rasanya juga asin." Setelah mengatakannya, ia memiringkan kepalanya dan melihat Gu Qingqing dengan tatapan menghina. "Kenapa kamu suka makan makanan cepat saji seperti ini?"     

"Aku …."     

Gu Qingqing tidak bisa menjawabnya, dan hanya bisa mengambil roti sandwich baru dan menggigitnya. Ketika ia selesai makan roti sandwich, ia langsung ingin menangis. Steaknya, dimakan sesuap demi sesuap oleh Leng Sicheng hingga hampir habis!     

"Hei kamu, kembalikan steakku!" Tidak apa-apa jika Leng Sicheng hanya memakan roti sandwichnya, tetapi pria itu juga memakan steaknya! Padahal steak Leng Sicheng sendiri masih banyak di piringnya!     

Gu Qingqing bergegas ke seberang, dan kebetulan Leng Sicheng mengulurkan tangannya dan menariknya. Gu Qingqing tidak stabil dan hampir jatuh, namun Leng Sicheng segera memeluknya, pahanya yang kuat menahannya, lengannya yang ramping memegang wanita itu di bagian kiri dan kanan, menjebak Gu Qingqing erat-erat di pelukannya. Leng Sicheng lalu menurunkan pandangannya, kemudian mengangkat sudut bibirnya dengan senyuman bangga, "Mau memakannya?"     

Omong kosong, ia baru saja makan setengah dan semuanya dihabiskan Leng Sicheng. Leng Sicheng melihat Gu Qingqing menatapnya dengan marah, ia masih tersenyum, "Buka mulutmu."     

Leng Sicheng mengambil pisau dan garpu, memotong sepotong, kemudian menyerahkan ke depan Gu Qingqing dengan garpu, dan memasukkannya ke dalam mulutnya.     

Gu Qingqing tidak menyangka, suatu hari ia akan "diberi makan" dengan makanan seperti ini oleh Leng Sicheng. Pria itu lalu menjelaskan, "Sebelumnya, aku tidak tahu kamu tidak makan steak 50% matang, aku tidak akan melakukannya lagi di masa depan."     

Gu Qingqing mengunyah beberapa kali, aroma daging sapi meluap, meleleh di mulut, jelas makanan yang sangat enak, tapi ia malah memiliki sebuah perasaan tidak nyaman.     

"Leng Sicheng, apakah kamu ... juga pernah melakukan ini sebelumnya?"     

Menyuapi orang lain dengan intim, mengganggu teman wanitanya dan memakan makanannya, bahkan … menatap orang dengan tatapan menggoda dan sedikit memanjakan. Ia bukan sedang cemburu, hanya … sedikit mendesah. Takut dirinya juga akan ikut mengalami nasib para wanita itu, yang pasti akan ditinggalkan setelah puas. Mungkin tidak sampai 3 bulan, ia akan ditinggalkan oleh Leng Sicheng.     

"Maksudmu, menyuapi orang lain? Atau menyuapi seorang wanita?" Leng Sicheng bahkan benar-benar mengangguk, "pernah."     

Gu Qingqing bukan hewan peliharaan dan juga bukan mainan, dibandingkan dengan itu, ia lebih berharap Leng Sicheng bisa memberinya kebahagiaan yang tahan lama dan stabil.     

"Siapa itu?"     

Leng Sicheng meliriknya dengan tenang, dan menjawab dengan sangat santai, "Leng Mo. Saat dia masih kecil, dia sakit dan tidak mau makan, jadi aku memberinya makan sesuap demi sesuap seperti ini."     

"Leng .…" Baiklah, Leng Mo adalah sepupunya, Gu Qingqing kehilangan kata-kata, "Kalau begitu, bagaimana dengan orang lain?"     

Leng Sicheng berkata dengan tenang, "Untuk sementara waktu masih belum ada. Kenapa, kamu ingin aku memiliki lebih banyak wanita cantik di masa depan, dan juga nenyuapi mereka seperti yang aku lakukan sekarang?"     

Gu Qingqing melebarkan matanya, Leng Sicheng tidak berdaya dan tampak senang. Sekarang Gu Qingqing begitu peduli tentang hal-hal antara ia dan para wanita itu, bahkan jika bukan cinta, ia juga sangat menyukainya.     

Gu Qingqing tiba-tiba mendesah, "Leng Sicheng, aku sangat takut ...."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.