TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Rahasia Langit {6}



Rahasia Langit {6}

0"Huanran, maafkan aku karena aku telah memilih keputusan yang mungkin membuatmu merasa kecewa sekali. Aku sangat menyayangimu, dan hanya karena aku di alam manusia kantas kita tidak akan pernah ketemu lagi selamanya. Aku akan tetap menjadi sahabatmu, kita akan menjadi sahabat selamanya. Aku akan pergi ke perbatasan, di hutan persik setiap kali purnama ketiga aku akan berada di sana. Kau datanglah kesana, kita akan bertemu untuk melepas rindu setelah itu. Apa kau sudah merasa bahagia?" kata Liu Anqier menawari.     

Lee Huanran tampak tersenyum simpul, meski dia menangis, dia langsung mengusap air matanya dengan kasar. Lee Huanran menganggukkan kepalanya, tangannya membingkai wajah Liu Anqier dengan begitu hangat dan lembut.     

"Anqier, aku benar-benar menyayangi seperti sahabatku sendiri. Jadi bagaimana jika aku ikut denganmu saja ke alam manusia? Aku akan bersamamu, aku mau mengikutimu ke mana pun kau pergi. Bagaimana? Kamu mau kan? kamu mau membawaku ikut bersamamu kan?" kata Lee Huanran.     

Liu Anqier tampak menelan ludahnya dengan susah. Apa yang harus dia lakukan? dia memang sangat sayang dengan Lee Huanran. Tapi kalau dia membawa Lee Huanran ikut serta dengannya apakah itu mungkin? Menjadi seorang Dayang istana memiliki aturan yang sangat ketat. Dengan dia pergi dari sini, bukankah itu namanya dengan pengkhianat istana? Pergi tanpa pemberitahuan itu bukanlah hal yang baik.     

"Tapi, Huanran. kau adalah seorang Dayang, kau terikat dengan semua aturan dalam istana. Bagaimana kau bisa ikut denganku. Bukankah hal itu akan menjadi sangat rancu sekali? aku benar-benar tidak tahu apa yang harus aku lakukan untuk ini, Huanran. sebab kamu bukan menjadi milik dirimu sendiri. Kau milik istana dan berbakti kepada istana adalah kewajibanmu sekarang. Bahkan nyawamu pun sekarang adalah milik istana,"     

Lee Huanran kemudian menganggukkan kepalanya dengan pelan. Dia lupa, dia adalah seorang Dayang sekarang. Dan dia terikat oleh banyak hal.     

"Tapi bagaimana? Bagaimana aku harus bertemu denganmu? Bahkan tak mendapatkan kabarmu adalah hal yang sangat meresahkanku sekali,"     

"Sudah kubilang sabarlah, dan tahanlah. Oke?"     

Lee Huanran menganggukkan kepalanya, kemudian dia memeluk Liu Anqier dengan begitu erat.     

"Aku akan sangat sayang denganmu, Anqier. kita harus selalu bertemu dan sering-sering bertemu. Oh ya satu lagi, jangan pernah melupakanku sebagai sahabat terbaik yang pernah kamu miliki. Tapi, apakah Yang Mulia Raja akan mengizinkanmu pergi dari sini?" tanya Lee Huanran kemudian.     

Liu Anqier terdiam, kemudian dia memandang Lee Huanran. dia sama sekali tak memikirkan sampai ke situ. Dia hanya berpikir jika dia akan pergi dari sini dengan sangat mudah.     

"Itu bisa dibicarakan setelahnya, aku sangat yakin jika Yang Mulia Raja akan mengetahui tentang ini semuanya dan akan mengizinkan aku untuk kembali."     

"Apa dia tak takut kehilanganmu?" tanya Lee Huanran lagi, Liu Anqier kembali terdiam. Apa yang harus dia katakan? Dia juga pasti akan merasa kehilangan, dan melihat dari bagaimana histeris Chen Liao Xuan kemarin, adalah hal yang akan sulit untuknya meminta izin untuk kembali ke alam manusia.     

*****     

"Yang Mulia, kenapa Anda menjadi banyak murung sekarang? Apa yang telah terjadi sekarang? Setelah keputusan Anda menarik kembali tugas istimewa atas Dayang Liu, Anda benar-benar menjadi sangat pendiam. Katakanlah kepada hamba, Yang Mulia. Biar hamba bisa membantu Anda untuk memberi saran dengan masalah ini," kata Jiang Kang Hua. Dia benar-benar tidak tega melihat rajanya yang tampak murung sekali seperti ini. semenjak beberapa waktu yang lalu, semenjak keputusan itu ditarik untuk Liu Anqier, rajanya memilih untuk selalu mengurung diri di kamar. Rajanya selalu menyibukkan diri dengan membaca buku, dan dia juga selalu menghindari pertemuan-pertemuan yang kiranya tidak terlalu penting. Lebih memilih Li Zheng Xi untuk mengurus semuanya.'     

"Anqier memintaku untuk menjauhinya, dan dia menyuruhku untuk melakukan semua yang sangat sulit untuk aku lakukan. aku benar-benar tidak enak hati, Panglima Jiang. Aku takut dengan banyak hal sekarang. Aku takut kehilangan dia, setelah dia memutuskan untu k bergerak mundur. Dia seperti melepaskan diri dari genggaman tanganku, dan hendak lari dariku. Aku benar-benar tidak tahu apa yang harus aku lakukan, Panglima Jiang," jelas Chen Liao Xuan.     

Jiang Kang Hua tampaknya diam, dia lalu memandang rajanya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Dia tahu kalau rajanya sedang dalam keadaan resah, dia juga tak tahu apa yang membuat Liu Anqier sampai membuat keputusan sampai seperti ini. apakah Liu Anqier jangan-jangan Liu Anqier telah mengetahui kalau dia dan Chen Liao Xuan dulu memiliki takdir yang saling terikat. Dan mungkin saja jika Liu Anqier sadar kalau dia dan Chen Liao Xuan tidak bisa bersatu selamanya.     

Jiang Kang Hua memandang lagi rajanya dengan tatapannya yang tampak kasihan. Untuk ribuan kali dalam hidupnya dia baru merasa kasihan dengan sosok yang snagat agung ini.     

"Mungkin akan banyak hal yang membuat Dayang Liu menjadi memilih keputusan ini. Apakah mungkin Dayang Liu berada dalam tekanan dari pihak luar sampai membuatnya memilih jalan ini, Yang Mulia? Jadi masalah penurunan dan pencabutan hak istimewanya adalah karena Dayang Liu sendiri? Bukan keinginan Yang Mulia?" tanya Jiang Kang Hua. Padahal sudah jelas, jawaban itu secara tersirat dikatakan oleh rajanya.     

"Dia yang memilih hal itu, Panglima Jiang. Karena dia tidak ingin kami berhubungan lagi. Bahkan dia telah mengatakan hal yang sangat aku takutkan sama sekali, yaitu… aku takut kalau dia akan kembali ke alam manusia. Lantas jika itu terjadi apa yang harus aku lakukan? apakah aku harus melepaskannya begitu saja? Padahal di alam manusia dia telah terikat oleh laki-laki dari sana. Aku takut jika dia kembali ke alam manusia maka dia akan bersatu dengan laki-laki itu. Aku sama sekali tidak mau kalau hal itu sampai terjadi, Panglima Jiang," kata Chen Liao Xuan lagi.     

Jiang Kang Hua kembali diam, jika memang seperti itu adalah mimpi buruk yang sangat mengerikan bagi Chen Liao Xuan. Berpisah dari Liu Anqier untuk selamanya, akan membuat hati Chen Liao Xuan hancur. Langit sudah memutuskan takdir untuk mereka, lalu bagaimana bisa Liu Anqier memilih untuk menjauh? Sebuah hal yang sangat di luar nalar sama sekali.     

"Yang Mulia Raja, apakah hamba harus bertemu dengan Dayang Liu? Biar hamba mencoba untuk meyakinkannya, Yang Mulia. Siapa tahu kalau hamba bisa meyakinkannya dan membuatnya berubah pikiran, Yang Mulia. Maka biarkan hamba, berikan hamba kesempatan untuk melakukannya. Untuk membantu Yang Mulia dalam masalah ini. sungguh, Yang Mulia, hal yang membuat Anda risau adalah hal yang sangat menyakitkan bagi hamba. Hamba tidak mau kalau sampai Yang Mulia menderita seperti ini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.