Kantong Jiwa
Kantong Jiwa
"Bagaimana Cai Lin jie?"
Sebuah sosok kecil menawan melesat mendekat ke sisi Xiao Yan. Mata Zi Yan mengamati medan pertempuran saat ia merasakan riak energi mengerikan yang menyebar keluar. Keseriusan muncul di wajah kecilnya ketika ia berbicara.
"Kekuatannya mirip dengan Pelindung Tie dari 'Aula Jiwa', dan pertempuran mereka berada dalam keadaan imbang. Kemungkinan, pemenangnya akan sulit untuk ditentukan dalam kurun waktu singkat." Xiao Yan berbicara sembari berpikir dalam. Jika Dou Zong elit memasuki pertempuran hidup mati, pertempuran itu biasanya akan bertahan lama. Namun, mengingat watak Medusa dan pelindung Tie, mereka tentu saja tidak akan membiarkan pertempuran ini berlangsung lama. Jadi, kemungkinan, pemenang dari pertempuran ini akan ditentukan dalam kurun waktu singkat.
Zi Yan sedikit mengangguk saat mendengar hal ini. Mata besarnya yang seperti permata sekali lagi terarah ke atas saat ia mengamati medan pertempuran yang lain. Terdapat kabut ungu keabu-abuan yang memenuhi ruang di sebelah sana, menyelimuti tempat itu. Orang luar manapun tidak akan sedikitpun mengetahui situasi di dalamnya.
Mata Xiao Yan mengikuti tatapan mata Zi Yan saat ia memandang ke sana. Ia seketika mengernyitkan alisnya, Dokter Peri Kecil dan Xie Bi Yan telah memasuki tempat yang tertutup itu beberapa waktu lalu. Namun, masih tidak ada pergerakan di tempat itu. Tidak ada yang tahu sebenarnya siapa yang unggul.
Xiao Yan dan Zi Yan tetap melayang di angkasa. Tatapan mata mereka terfokus dengan saksama pada pertempuran di antara Pelindung Tie dan Medusa. Pada saat ini, Sekte Racun telah benar-benar unggul di pertempuran di antara sekte mereka dan Gerbang Sepuluh Ribu Kalajengking setelah Xiao Yan menghabisi tiga Dou Huang ahli kelas berat. Mendapatkan kemenangan hanyalah masalah waktu.
Tentu saja, faktor penentunya didasarkan oleh dua pertempuran Dou Zong di langit… Jika Medusa dan Dokter Peri Kecil menang, tidak akan perlu menyebutkan akhir dari hari ini. Sekte Racun akan berhasil menelan Gerbang Sepuluh Ribu Kalajengking dan menjadi faksi terkuat di dalam Kekaisaran Chu Yun. Xiao Yan juga akan mendapatkan apa yang ia inginkan: berhasil menangkap seorang ahli dari 'Aula Jiwa'. Ia berharap bisa mendapatkan kabar mengenai 'Aula Jiwa' dari mulut ahli yang ditangkap itu.
Jika Pelindung Tie dan Xie Bi Yan pada akhirnya menang, keunggulan Sekte Racun ini akan benar-benar lenyap. Xiao Yan dan yang lainnya hanya bisa memimpin semua orang untuk melarikan diri dengan cepat. Lagipula, bahkan jika mereka mengerahkan segalanya, sudah pasti mustahil bagi mereka untuk menandingi dua Dou Zong elit. Faktor penting terakhir dari pertempuran besar ini berada di dua medan pertempuran ini yang melibatkan dua Dou Zong.
"Klang! Klang! Klang! Klang! Klang! Klang! Klang!"
Sosok-sosok manusia saling menyilang. Wajah Medusa sedingin es saat pedang panjang di tangannya tiba-tiba membentuk lengkungan aneh, dan menusuk ke tulang rusuk Pelindung Tie dengan cara yang penuh tipu daya. Akhirnya, ia berhasil menusuk gumpalan kabut hitam itu.
Pedang panjang itu ditarik setelah serangan tersebut. Tubuh Medusa melesat dan ia melarikan diri dari jarak serangan Pelindung Tie. Ia menundukkan kepala dan melirik pedang panjang itu dan mengerutkan dahi. Tidak ada bercak darah segar di benda itu. Meskipun tidak ada darah segar yang terlihat, dapat diketahui dari gejolak hebat kabut hitam di sekitar tubuh Pelindung Tie, bahwa pedang itu tadi agak berpengaruh padanya.
"Permainan pedang yang penuh tipu daya. Aku sungguh tidak tahu dari mana seseorang sekuat dirimu muncul. Aku belum pernah mendengar tentang dirimu sebelumnya." Gejolak kabut hitam itu melambat. Mata gelap dan dingin Pelindung Tie menatap Medusa saat ia berbicara.
Medusa benar-benar tak menghiraukan kata-kata Pelindung Tie. Wajahnya sedingin es, dan mata panjangnya yang cantik penuh dengan hawa membunuh yang tajam. Selain ketika menghadapi orang yang tak asing, Ratu Medusa dari Suku Manusia-Ular ini tidak akan pelit mengenai niat membunuhnya.
Pelindung Tie sudah terbiasa dengan sikap sedingin es Medusa setelah bertukar begitu banyak serangan. Jadi, ia hanya tertawa dingin sembari tatapan matanya terarah menuju medan pertempuran Xiao Yan. Ia berkata, "Orang-orang dari Gerbang Sepuluh Ribu Kalajengking memang tak berguna. Mereka telah dikalahkan begitu parah meskipun memiliki keunggulan."
Meskipun Pelindung Tie mengomel seperti ini, ia juga sadar bahwa ia tidak bisa terus menerus menunda-nunda pertempurannya dengan Medusa. Jika tidak, jika pemenang pertempuran di antara Dokter Peri Kecil dan Xie Bi Yan ditentukan, kemungkinan, medan pertempurannya mungkin akan mengalami perubahan dahsyat. Masih tak masalah jika Xie Bi Yan adalah pemenangnya, tetapi jika Dokter Peri Kecil menang… meskipun Pelindung Tie percaya pada dirinya sendiri, ia tidak punya pilihan selain mengakui kemungkinan menangnya sangat rendah ketika berhadapan dengan Dokter Peri Kecil dan Medusa, yang mana kekuatannya tidak lebih lemah darinya…
Lagipula, ia juga cukup memahami yang disebut dengan 'Tubuh Racun Sedih' milik Dokter Peri Kecil. Setelah hal itu dilepaskan seutuhnya, kekuatannya akan sangat mengerikan. Oleh karena itu, ia tidak akan berpikir bahwa itu aneh jika Xie Bi Yan benar-benar dikalahkan.
"Aku tidak bisa menunda lagi…"
Pelindung Tie menjulurkan tangannya dan sebuah gumpalan kabut hitam mendadak terlepas dari tangannya. Hal itu seketika melayang di depannya. Kabut hitam itu pun memancarkan gejolak spiritual yang pekat.
Pelindung Tie menatap gumpalan kabut hitam itu dengan hati yang sakit. Ia ragu sesaat sebelum menggertakkan giginya dengan ganas. Tangannya bergerak dan gumpalan kabut hitam itu mendadak mengembang. Akhirnya, hal itu dengan cepat menyusut. Sebuah tubuh spiritual yang samar seketika melesat keluar dari situ.
Pelindung Tie membuka mulutnya dan menyemburkan sebuah kabut hitam. Kabut itu mengepung tubuh roh tadi setelah hal itu muncul. Tubuh roh yang dibungkus kabut hitam tampak telah merasakan sesuatu, dan seketika mulai berjuang dengan hebat. Sebuah riak spiritual yang mengejutkan pun menyebar.
"Hum!""Hum!""Hum!"
Pelindung Tie seketika mendengus dingin ketika ia melihat tubuh roh yang berjuang itu. Ia membuka mulutnya dan sebuah tenaga besar menggelora sebelum seketika menghisapnya ke dalam tubuhnya.
Kabut hitam di sekitar Pelindung Tie seketika menjadi jauh lebih pekat setelah menelan tubuh roh itu. Auranya juga menjadi sedikit lebih kuat.
Pelindung Tie tidak langsung berhenti setelah menelan satu tubuh roh. Alih-alih, tubuh roh lain disemburkan dari kabut hitam itu dan ia melanjutkan melakukan penelanan… Setelah meningkatnya jumlah tubuh roh yang ditelan, kabut hitam aneh itu juga mulai menyebar. Aura Pelindung Tie menjadi semakin kuat.
"Cai Lin, serang! Hentikan dirinya dari menelan roh-roh itu!"
Di luar medan pertempuran, Xiao Yan untuk sementara waktu juga linglung karena tindakan Pelindung Tie ini. Ia mendadak mengingat masalah Pelindung Wu yang menelan Yun Shan kala itu, membuatnya bergegas berteriak.
Meskipun tubuh roh ini jauh lebih lemah daripada kekuatan jiwa Yun Shan, jumlahnya cukup banyak. Jika Pelindung Tie menelan jumlah yang cukup besar, hal itu pasti akan membiarkan kekuatannya meningkat cukup besar.
Medusa dalam sekejap bergegas maju ketika teriakan Xiao Yan terdengar. Tangannya memegang sebuah pedang panjang yang mengandung angin tajam yang menyebabkan udara bergejolak. Pedang itu menembus ruang layaknya sebuah sinar cahaya, dan dengan keras menerjang gumpalan kabut hitam di depan Pelindung Tie dengan daya gerak yang secepat petir.
Angin menerjang kabut hitam itu, dan raut wajah Pelindung Tie berubah drastis. Ia hendak bergerak ketika kabut hitam di depannya tiba-tiba meledak. Banyak tubuh roh ilusi melesat keluar. Akhirnya, mereka dengan liar kabur ke segala arah di hadapan tatapan mata tertegun Xiao Yan dan yang lainnya.
"Ini… semuanya ternyata adalah tubuh roh…"
Mata Xiao Yan terpaku saat ia melihat tubuh roh yang berjumlah lebih dari seratus itu. Ia seketika merasa bahwa tenggorokannya agak kering. Sebenarnya, apa yang berusaha dilakukan orang dari 'Aula Jiwa' ini dengan cara mendapatkan begitu banyak tubuh roh?
"Bajingan! Kau ternyata berani menghancurkan Kantong Jiwa-ku!"
Mata Pelindung Tie seketika berubah semerah darah saat ia memandang tubuh roh itu kabur ke segala arah. Sebuah hawa membunuh yang besar menggelora dari tubuhnya. Ia telah menghabiskan setahun untuk bisa mendapatkan tubuh-tubuh roh itu. Jika ia gagal berkontribusi bagiannya, yang mana diminta oleh atasannya ketika ia kembali kali ini, nasibnya…
Hawa membunuh di dalam hati Pelindung Tie bahkan lebih pekat ketika ia memikirkan hukuman yang ada jika ia gagal menjalankan tugasnya. Niat membunuhnya seketika melonjak mencapai batasnya. Akhirnya, ia meraung liar. Rantai logam hitam pekat, tampak seperti seekor ular piton saat memancarkan suara berdentang. Hal itu dengan ganas mengayun menuju Medusa.
Medusa dengan cepat mundur di hadapan serangan murka Pelindung Tie. Energi tujuh warna menggelora keluar dari tubuhnya. Pedang panjang di tangannya berubah menjadi sinar pedang tujuh warna yang dengan keras menerjang rantai itu.
"Bum!""Bum!""Bum!"
Sebuah suara yang jernih terdengar dan riak energi mengerikan menggelora keluar dari titik di mana mereka bersentuhan. Ruang yang ada bergejolak dan pedang panjang di tangan Medusa seketika pecah. Pelindung Tie juga memancarkan dengusan teredam saat tubuhnya dengan cepat mundur.
"Dari mana pun asalmu, hari ini, Pelindung ini akan menggunakan jiwamu untuk mengganti tubuh roh yang telah melarikan diri!"
Raungan murka Pelindung Tie bergema melintasi langit. Lima rantai hitam pekat seketika menggelora dari tubuhnya. Kabut hitam aneh yang berada di setiap rantai setidaknya dua kali lebih pekat daripada sebelumnya.
Lima rantai hitam pekat itu mendadak diturunkan setelah terdengarnya raungan Pelindung Tie. Setelah itu, rantai-rantai yang penuh dengan niat membunuh itu memancarkan suara berdesir saat mengejar Medusa.
Medusa dalam sekejap menjadi terdesak ketika berhadapan dengan serangan Pelindung Tie, yang mendadak menjadi jauh lebih liar dan ganas. Yang bisa ia lakukan adalah menggunakan kelincahannya yang hebat untuk menghindar.
Wajah Xiao Yan dan Zi Yan, yang sedang berdiri di luar medan pertempuran itu berubah ketika melihat situasi Medusa.
"Aku akan pergi membantu Cai Lin jie." Alis Zi Yan sedikit terlihat gelisah. Tubuhnya bergerak. Ia mencoba untuk menerjang masuk ke dalam medan pertempuran itu. Namun, ia dihalangi oleh Xiao Yan.
"Dengan kekuatanmu, kau hanya akan menjadi beban jika ke sana…"
Xiao Yan menggelengkan kepalanya. Ia seketika berbicara dengan suara yang dalam, "Bantu lindungi aku. Jangan biarkan siapapun mengganggu!"
Xiao Yan menghirup udara dalam-dalam setelah kata-katanya terdengar. Ia mengangkat tangannya sedikit dan seketika mulai membentuk beberapa segel unik. Kecepatan pembentukan segel itu menjadi semakin tinggi seiring berjalannya waktu. Pada akhirnya, banyak bayangan muncul, saat kening Xiao Yan juga penuh dengan keringat dingin. Warna merah di wajahnya berangsur-angsur digantikan oleh kepucatan.
Zi Yan di samping memandang raut wajah Xiao Yan yang semakin pucat, dan menjadi agak gelisah. Namun, ia tidak mengatakan apapun untuk mengganggunya. Ini karena, ia dapat merasakan Xiao Yan sedang mempersiapkan sebuah Teknik Dou yang memiliki kekuatan yang sangat mengerikan. Jika ia berhasil, ia pasti akan bisa memberikan Pelindung Tie sebuah serangan ganas...