Perkumpulan Pertukaran Pil
Perkumpulan Pertukaran Pil
Pada saat ini, beberapa etalase kristal ditempatkan di aula lantai dua. Beberapa kotak giok diletakan di etalase-etalase kristal ini. Sinar samar bisa terlihat dari kotak-kotak giok itu. Sekilas, dapat dilihat bahwa benda-benda itu bukanlah benda biasa.
Terdapat cukup banyak sosok manusia yang berseliweran di aula besar itu. Dilihat dari pakaian mereka, kebanyakan dari mereka adalah ahli kimia. Sepertinya mereka berpikir untuk menukar beberapa bahan obat langka di lantai dua ini.
Regu tiga orang Xiao Yan menarik perhatian cukup banyak tatapan mata ketika mereka naik. Namun, ketika mereka melihat regu itu tidak mengenakan sebuah jubah ahli kimia, mereka perlahan berpaling. Jika orangnya sendiri tidak menunjukkan keterampilannya, ahli kimia lain akan kesulitan untuk mengenali kemampuan orang itu. Jadi, seseorang seperti Xiao Yan yang tidak mengenakan jubah ahli kimia akan kesulitan menarik perhatian orang lain. Alih-alih, lebih banyak tatapan mata itu terhenti pada Dokter Peri Kecil yang berada di belakang Xiao Yan.
"Tuan, anda bebas untuk melihat-lihat. Aku akan mencari orang yang bertanggung jawab di sini…" Pria tua yang mengikuti mereka ke atas itu berbicara dengan hormat kepada Xiao Yan sebelum membungkuk memberi hormat dan pergi.
Xiao Yan samar-samar mengangguk. Ia memimpin Dokter Peri Kecil dan Zi Yan menuruni aula besar itu. Setelah itu, mereka tiba di etalase-etalase kristal itu. Tatapan mata mereka menatap meja-meja itu, dan keterkejutannya menggelora ke dalam mata mereka.
"Kayu Batu Hijau… Ganoderma Darah… Akar Sumsum Olahan…"
Melihat bahan-bahan obat langka ini yang akan membangkitkan iri hati banyak ahli kimia jika dibawa ke dunia luar, dipajang bersama di tempat ini, Xiao Yan tidak bisa menahan untuk memuji, meskipun dengan pengalaman yang ia miliki. Sepertinya, ia tidak datang ke lantai dua ini dengan sia-sia…
"'Daerah Pelosok Hitam' ini… memang luar biasa…" Ketakjuban pun muncul di wajah Dokter Peri Kecil di samping saat ia berbicara pelan.
Wajah kecil Zi Yan melihat ke etalase kristal itu. Mata besarnya yang seperti permata menatap bahan-bahan obat di dalamnya tanpa berkedip. Tatapannya yang terlihat tergoda dan rahangnya tampak seperti hendak lepas…
Xiao Yan langsung memutar bola matanya ketika ia melihat sikapnya itu. Ia bergegas menarik Zi Yan yang enggan ke arahnya. Jarinya dengan keras mengetuk kening Zi Yan saat ia berkata pelan, "Nona kecil, tingkat bahan obat yang kau makan tidaklah lebih rendah daripada bahan-bahan ini. Jadi, jangan mempermalukanku…"
"Hmm, sebagian besar bahan-bahan obat yang kita temukan kau renggut dengan paksa. Sejak kapan aku memakannya!" Zi Yan menggertakkan giginya saat ia menjawab. Tatapan matanya sangatlah terlihat sebal.
Xiao Yan terbatuk pelan. Ia menelan ludah dan menjawab, "Bahan-bahan obat itu tentu saja paling aman denganku. Caramu memakannya sungguh menyia-nyiakan bahan-bahan ini…"
Zi Yan tentu saja tak menghiraukan penjelasan yang berulang kali diberikan Xiao Yan sebelumnya. Tatapan mata di mata besar itu menjadi lebih terlihat sebal.
Dokter Peri Kecil langsung tersenyum ketika ia mengamati dua orang ini. Mereka bertengkar karena bahan-bahan obat. Senyum hangatnya yang menggerakan hati menarik perhatian cukup banyak tatapan mata di dalam aula. Cara berpakaian Dokter Peri Kecil sekarang mirip dengan dirinya di Kota Qingshan kala itu. Baju putihnya menyebabkan ia terlihat sangat halus, terlebih lagi dengan pembawaannya yang luar biasa. Namun, mungkin karena sikapnya terlalu memabukkan bagi para pria di sekitarnya, tetapi kemungkinan tidak ada yang bisa membayangkan bahwa wanita ini, yang sepertinya hangat dan menggerakan hati, seketika akan berubah dari sesosok peri menjadi dewa kematian yang mencari nyawa jika ia marah…
"He he, tuan, apakah kau berencana untuk menukar bahan-bahan obat?" Sebuah suara wanita yang pelan, yang membawa pesona yang tidak biasa, terdengar di belakang Xiao Yan ketika ia dan Zi Yan sedang berdepat mengenai hak miliki bahan-bahan obat.
Xiao Yan menolehkan kepala ketika ia mendengar suaranya, dan melihat seorang wanita yang mengenakan sebuah jubah kerajaan berwarna merah berdiri dengan cantik di belakangnya. Wajah wanita itu sangatlah cantik dan tubuhnya yang proporsional tampak sangat menarik di bawah bungkusan gaun istana itu. Tubuhnya memancarkan aroma khusus yang menggerakkan hati, yang secara spesifik dimiliki oleh seorang wanita dewasa. Hal yang paling menarik perhatian adalah mata lembab wanita ini. Terdapat jejak menggoda yang tersembunyi di dalamnya. Alisnya yang seperti lukisan, terlihat seperti bulan sabit yang memancarkan jejak-jejak pesona.
"Ah…" Tatapan mata Xiao Yan melayang ke punggung wanita bergaun itu. Selain pria tua yang telah pergi untuk mengirimkan pesan tadi, terdapat seorang pria tua berambut putih yang mengenakan jubah kuno. Pada saat ini, pria tua itu menutup matanya rapat, tampak seperti ia pura-pura tidur. Namun, dengan Penglihatan Spiritual Xiao Yan yang bahkan lebih hebat daripada seorang ahli kimia tingkat 6, ia bisa tahu bahwa pria tua ini juga seorang ahli kimia. Terlebih lagi, kemungkinan besar tingkatnya cukup tinggi. Setidaknya, tingkatnya tidak akan lebih buruk daripada tingkat Fa Ma.
"Sepertinya 'Daerah Pelosok Hitam' ini memang sebuah tempat di mana naga dan harimau bersembunyi. Sebuah rumah obat ternyata memiliki seorang ahli kimia yang bertaraf cukup tinggi…" Ketakjuban melintas di hati Xiao Yan. Xiao Yan mulai menilai kekuatan Rumah Seribu Obat itu dengan lebih tinggi. Bisa merekrut seorang ahli kimia setaraf itu, ini bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan melalui harga yang biasa.
Pria tua berambut putih itu mendadak membuka matanya setelah tampak merasakan tatapan mata Xiao Yan. Matanya dan mata Xiao Yan pun bertemu.
Untuk alasan tertentu, pria tua berambut putih itu samar-samar merasakan sebuah aura yang luar biasa panas dari mata hitam pekat yang tampak tak berdasar itu. Ia tidak bisa menahan untuk seketika mengeluarkan suara 'huh' terkejut.
"Ada apa? Pak Tua Yan?" Wanita yang mengenakan gaun istana itu terkejut ketika ia mendengar suara 'huh' tanda terkejut dari pria tua berambut putih itu. Ia bertanya dengan tidak yakin.
"Tidak ada apa-apa." Mata pria itu, yang dipanggil dengan Pak Tua Yan, mengkilap, sebelum ia seketika menggelengkan kepalanya.
Meskipun Pak Tua Yan tidak mengatakan apapun, wanita berjubah kerajaan itu tampak telah merasakan sesuatu. Mata cantiknya terarah kepada Xiao Yan sembari berpikir dalam. Senyum di wajahnya bahkan menjadi lebih menggerakan hati.
Wanita bergaun kerajaan yang memikat itu sepertinya memiliki reputasi dan popularitas yang cukup tinggi di tempat ini. Jadi, banyak tatapan mata dilayangkan dari aula ketika ia muncul. Ia tersenyum dan menyambut semua tatapan mata ini satu demi satu. Orang-orang sulit mencari kesalahan di dalam tata cara bertindaknya.
"Qie-shen adalah pemilik dari Rumah Seribu Obat ini. Tuan bisa memanggilku Pemilik Yao. Bolehkah aku tahu nama tuan?" Wanita berjubah kerajaan itu menutupi bibirnya yang memikat dan tersenyum. Suara dalamnya menyebabkan hati seseorang mendadak berdegup untuk alasan tertentu.
TL: Qie-shen – cara rendah hati seorang wanita memanggil dirinya sendiri. Tampaknya, hal itu menarik bagi beberapa pria. Untuk kesederhanaan, kata itu bisa dianggap sebagai kata ganti Aku/diriku.
"Pemilik Yao bisa memanggilku Yan Xiao."
Xiao Yan tersenyum samar. Namun, kewaspadaan bangkit di dalam hatinya. Wanita ini memiliki daya pikat yang tidak biasa ketika ia berbicara. Jika seseorang tidak memiliki kekuatan mental yang hebat, kemungkinan hatinya tanpa disadari akan dipengaruhi olehnya. Jika hal ini terjadi ketika seseorang sedang mendiskusikan harga atau persyaratan, kemungkinan besar ia akan ditelan oleh lawannya hingga tulang-tulangnya lenyap. Sepertinya, wanita ini tidak hanya bergantung pada penampilannya yang luar biasa agar bisa menjadi pemilik Rumah Seribu Obat sebesar itu sebagai seorang wanita.
Keterkejutan yang sukar untuk ditemukan, melintas di mata wanita yang mengenakan gaun kerajaan itu ketika ia melihat sikap tenang Xiao Yan. Tak terduga meskipun muda, orang itu ternyata bisa mengabaikan pesonanya yang datang dari Metode Qi khusus yang ia terapkan. Sepertinya orang ini memang tidak sederhana…
"Pemilik Yao, aku rasa kau seharusnya mengetahui mengapa aku telah datang ke lantai dua toko ini. Bolehkah aku tahu apakah kau memiliki tiga bahan obat yang aku butuhkan?" Xiao Yan tidak mengatakan kata-kata sopan santun apapun lagi saat ia memulai dengan topik utamanya.
"He he, tiga bahan obat yang tuan butuhkan bisa dianggap berada di antara benda-benda teratas bahkan di lantai dua Rumah Seribu Obat milikku. Tuan tahu mengenai peraturan Rumah Seribu Obat, bukan?" Pemilik Yao tersenyum dengan sikap yang menyihir.
"Ya, bolehkah aku tahu pil obat jenis apa yang aku butuhkan untuk menukarnya?" Xiao Yan mengangguk sedikit dan bertanya setelah berpikir secara mendalam.
"He he, tidak perlu tergesa-gesa. Semua ahli kimia di aula telah datang ke Rumah Seribu Obat milikku karena bahan-bahan obat langka ini. Bahan-bahan obat berharga ini tidaklah banyak ditemukan. Rumah Seribu Obat-ku sudah mencarinya selama kurun waktu tertentu untuk bisa mendapatkannya…" Pemilik Yao tersenyum saat ia berkata, "Setiap kali kami menemukan bahan-bahan obat, akan ada cukup banyak ahli kimia yang akan datang untuk menukarnya. Hari ini kebetulan adalah hari di mana Rumah Seribu Obatku menukar pil obat. Tuan Xiao Yan benar-benar telah datang di waktu yang tepat."
"Jika begini, bukankah aku harus bersaing dengan ahli kimia lain untuk bahan-bahan obatnya?" Xiao Yan mengernyitkan alisnya dan bertanya setelah mendengar hal ini.
"Ini juga sejenis pelelangan. Orang yang memberikan harga tertinggi akan mendapatkan benda yang ia inginkan. Namun, tempat kami ini tidak menginginkan koin emas. Alih-alih, kami akan melihat apakah orang yang menawar bisa memurnikan sebuah pil obat yang memuaskan kami… tentu saja… biasanya, jika kedua belah pihak tidak membutuhkan bahan obat itu segera, masih akan ada orang yang mundur." Pemilik Yao tersenyum. Ia seketika berpaling ke pria tua berambut putih di sampingnya dan berkata, "Pak Tua Yan, sudah hampir saatnya. Mari mulai Perkumpulan Pertukaran Pil-nya."
"Ya." Pria tua berambut putih itu sedikit mengangguk. Ia seketika berjalan menuju sebuah panggung tinggi di aula. Ia mengangkat tangannya setelah sampai dan mengetuk lonceng perunggu di samping. Sebuah suara berdering jernih bergema di seluruh aula.
"Bawakan obatnya."
Pria tua berambut putih itu menyuruh. Lebih dari sepuluh pelayan wanita seketika membawa piring-piring perak dengan hormat. Kotak-kotak giok yang tertutup rapat dengan rapi diatur di atas piring-piring perak itu.
Ketika sosok-sosok ini lewat, kotak-kotak giok itu dengan rapi diletakkan di sebuah panggung batu satu demi satu. Kotak-kotak giok itu pun semuanya dibuka, dan aroma obat yang kuat dalam sekejap menggelora keluar. Dalam sejenak singkat, cukup banyak ahli kimia perlahan mulai menghirup nafas. Kegirangan terlihat di wajah mereka. Jelas, tumpukan bahan-bahan obat langka dari Rumah Seribu Obat ini membuat mereka sangat puas.
"He he, semuanya, tumpukan bahan-bahan obat didapatkan oleh Rumah Seribu Obat-ku dengan harga yang mahal. Kualitas bahan-bahan obatnya cukup bagus. Oleh karena itu, semuanya sebaiknya menyiapkan diri masing-masing…" Pemilik Yao perlahan berjalan ke panggung dan berbicara sembari tersenyum kepada semua orang di bawah.
Cukup banyak ahli kimia di bawah mengangguk tak berdaya ketika kata-katanya terdengar. Meskipun Rumah Seribu Obat ini memiliki banyak bahan obat langka, harganya cukup mahal. Jika orang tidak memiliki kekayaan dan kemampuan, sebaiknya tidak datang ke lantai dua untuk kehilangan martabat.
"Jika begitu, Perkumpulan Pertukaran Pil kita dimulai. Peraturan-peraturan lama masih berlaku. Yang pertama adalah bahan-bahan obat dengan kualitas terendah, sementara bahan-bahan dengan kualitas yang tinggi akan disisakan untuk yang terakhir." Pemilik Yao tertawa dan melambaikan tangannya. Jari telunjuknya menunjuk ke bahan-bahan obat di panggung batu.
"Ha ha, Pemilik Yao, mengapa Perkumpulan Pertukaran Pil tidak menungguku? Jangan bilang kau takut aku tidak mampu membayarnya?"
Sebuah tawa seperti guntur mendadak terpancar dari tangga ketika semua orang sedang melihat-lihat bahan-bahan obat.
Kedatangan mendadak tawa itu menyebabkan keramaian di aula menjadi jauh lebih tenang. Banyak tatapan mata terkejut menyelinap menuju tangga.
Langkah-langkah kaki berat berangsur-angsur mendekat. Sesaat kemudian, seorang pria tua berwajah merah yang mengenakan sebuah jubah kuning pucat muncul di depan mata semua orang.
Xiao Yan menyipitkan matanya saat ia memandang pria tua berwajah merah itu. Keterkejutan melintas di wajahnya. Pria tua ini ternyata seorang ahli kimia. Terlebih lagi, kemungkinan kemampuannya sedikit lebih kuat daripada pria tua berambut putih tadi.