Perjuangan Menembus Surga

Martabat



Martabat

1Gelombang api yang menggelora menyapu turun dari langit. Akhirnya, api itu menduduki diameter selebar tiga ratus meter dari tanah ke langit. Sebuah awan api tiga warna yang mengerikan menyelimuti langit. Pada saat ini, bahkan sinar matahari sulit menembusnya.     

Gelombang api itu menyebar layaknya riak, sebelum kecepatannya mendadak melonjak. Hal itu terlihat seperti sebuah energi kuat mendorongnya. Dengan sebuah ledakan, gelombang api itu membawa sebuah suara ledakan keras saat menyapu menuju ufuk langit dengan kecepatan yang luar biasa cepat.     

Angin liar dan ganas yang dibawa oleh gelombang api yang menyapu itu juga menyebar menuju tanah. Seketika, kerumunan hitam para tentara di luar benteng itu tampak seperti kartu domino yang telah disusun saat mereka benar - benar runtuh ke tanah dengan beberapa suara. Dalam sekejap, suara yang kacau itu menerjang ke awan. Setelah waktu yang agak lama, mereka nyaris tidak berhasil mengatur formasi mereka. Saat mereka mendongak, mata mereka terpaku dan tenggorokan mereka terlihat menelan ludah dengan hebat saat memandang awan api tebal di angkasa. Bahkan seseorang sekuat Dou Zong elit kemungkinan tidak akan bertahan dengan baik di hadapan ledakan api semengerikan itu.     

Para ahli dari tiga sekte di udara terguncang oleh gelombang teratai api mengerikan yang pertama, hingga wajah mereka agak pucat. Mata mereka masih menunjukkan sebagian rasa takut yang tersisa ketika gelombang api itu lewat. Ledakan semacam itu memang terlalu mengerikan…     

Dua Tetua Mulan juga saling menatap satu sama lain pada saat ini. Mata mereka mengandung perasan lega selain merasa terkejut. Untungnya Xiao Yan tidak menggunakan Teknik Dou semengerikan itu ketika bertarung melawannya. Jika tidak... meskipun mereka memiliki 'Teknik Tiga Hewan Buas Ganas', kemungkinan mereka akan kesulitan menahan serangan semenyeramkan itu.     

"Tidak heran anak muda ini bisa menjadi ketua Aliansi Yan. Ia memang memiliki kekuatan." Mereka berdua berbicara pelan ketika menyeka keringat dingin di kening mereka, sembari merasakan rasa takut yang tak kunjung pergi.     

"Aku penasaran bagaimana keadaan Yan Luo Tian? Namun, di hadapan ledakan energi mengerikan ini, ia pasti tidak akan berakhir dalam keadaan yang baik, meskipun ia adalah seorang Dou Zong elit."     

Banyak sekali tatapan mata di medan pertempuran terhenti pada awan api tebal di langit untuk sesaat. Setelah itu, tatapan mata mereka berpaling menuju sosok yang masih terjatuh menembus udara. Dia adalah orang yang telah melepaskan serangan mengerikan ini.     

Hai Bo Dong, yang baru saja mundur ke sisi tembok, juga menoleh dan melihat Xiao Yan yang terjatuh pada saat ini. Ia seketika tertegun, sebelum memandang Xiao Ding dan yang lainnya dengan senyum yang malu. Ia bergegas membalikkan tubuhnya sekali lagi dan dengan cepat bergegas menuju Xiao Yan. Namun, tubuh Xiao Yan mendadak bergerak ketika ia mencapai titik yang tidak jauh dari Xiao Yan. Sayap api di punggung Xiao Yan merentang keluar sekali lagi. Setelah berjuang dua kali, ia ternyata kembali berdiri di udara dengan kesulitan.     

"Apakah kau baik - baik saja?" Hai Bo Dong pun menghela nafas lega ketika ia melihat Xiao Yan masih memiliki kekuatan untuk berada di udara. Ia bergegas ke sana, dan dengan cepat bertanya ketika melihat tubuh Xiao Yan penuh dengan luka.     

*Uhuk* Xiao Yan terbatuk hebat beberapa kali. Meskipun wajahnya pucat pasi, sepertinya auranya masih cukup stabil. Ia tidak berakhir dalam keadaan di mana bahkan kesadarannya menjadi kabur seperti terakhir kali terjadi di Sekte Misty Cloud.     

"Aku tak apa - apa. Hanya saja aku merasa agak lelah. Energi yang dihabiskan jurus itu sungguh terlalu dahsyat." Xiao Yan melambaikan tangannya. Tindakannya ini membuat luka di tubuhnya tertarik, membuatnya dengan lembut menghela nafas dalam - dalam. Ia mengeluarkan dua sampai tiga botol giok dari cincin penyimpanannya, sebelum menjentikkan jarinya. Ia mengeluarkan cairan obat di dalamnya dan mengoleskannya pada cedera di tubuhnya.     

Xiao Yan sekali lagi mengeluarkan beberapa pil obat untuk memulihkan Dou Qi-nya setelah menyelesaikan semua langkah ini. Ia memasukkannya ke dalam mulut, sebelum menghembuskan nafas panjang.     

"Kau sungguh sembrono…" Hai Bo Dong akhirnya berbicara dengan senyum kecut setelah melihat Xiao Yan menyelesaikan semua tindakannya.     

"Tidak ada pilihan. Sudah sewajarnya seseorang harus membayar sebuah harga untuk menghadapi seorang Dou Zong elit. Namun, ini sudah jauh lebih baik daripada yang terakhir kali." Xiao Yan tertawa santai.     

Hai Bo Dong hanya bisa tertawa kecut ketika ia mendengar jawabannya. Namun, ia memang harus mengakui di dalam hatinya bahwa Xiao Yan jauh lebih baik dibandingkan yang sebelumnya. Pada saat itu, jika Xiao Yan tubuh Xiao Yan tidak sangat kuat, dan karena ia adalah seorang ahli kimia yang tahu caranya menggunakan obat yang benar, cedera mengerikan yang diterima Xiao Yan akan membuat semua orang lain menderita efek samping, bahkan jika mereka berhasil pulih seutuhnya. Pencapaian masa depannya mungkin bahkan berakhir berada di kelas Dou Wang selamanya.     

"Apakah orang itu mati?" Hai Bo Dong melayangkan tatapan matanya kepada awan api tiga warna di langit, di mana bahkan sinar matahari tidak dapat bersinar menembusnya, sembari ia bertanya dengan agak ragu.     

"Meskipun kekuatan 'Api Teratai Buddha Marah' dahsyat, aku bagaimanapun juga berjarak satu kelas dari kelas Dou Zong. Tentu saja akan sedikit sulit untuk membunuhnya. Namun, tidaklah mustahil baginya untuk berakhir dengan cedera serius atau bahkan dilumpuhkan meskipun ia sulit mati." Xiao Yan tertawa. Sudut mulutnya menunjukkan sebuah lengkungan yang penuh dengan hawa dingin.     

Hai Bo Dong tersenyum ketika ia mendengar perkataan Xiao Yan. Ia hendak berbicara ketika awan api tebal memancarkan gelombang - gelombang gejolak hebat. Sebuah lubang seketika diciptakan di dalam awan api itu di hadapan banyak sekali tatapan mata. Seketika, sebuah sinar emas redup bergegas keluar dari dalamnya. Seseorang bahkan bisa mendengar beberapa suara muntahan darah dalam kurun waktu ini.     

Sosok manusia yang mendadak telah mendobrak awan api itu tentu saja adalah Yan Luo Tian, yang dengan keras telah dihantam oleh api teratai tiga warna. Namun, dirinya saat ini begitu menyedihkan hingga ia terlihat tak sedap dipandang. Benda yang menutupi tubuhnya hanyalah duri - duri dan sayap raksasa indah di punggungnya tampak telah menjadi seperti sayap burung yang seluruh bulunya telah dicabut. Sayapnya menjadi tanpa bulu dan tampak sangat jelek. Rambutnya berhamburan di depan keningnya. Tubuhnya dipenuhi dengan darah segar. Tentu saja, hal yang paling penting adalh aura Yan Luo Tian sekarang telah melemah hingga ke keadaan yang sangat letih. Sepertinya, jelas ia telah menderita cedera bagian dalam yang serius dari ledakan tadi, meskipun telah menyelamatkan nyawanya.     

Seluruh tempat itu benar - benar hening saat semua orang memandang Yan Luo Tian yang tampak menyedihkan. Sesaat kemudian, sebuah sorakan yang mengguncang bumi mendadak terdengar di langit di atas benteng. Mereka sekali lagi telah menyaksikan pemuda ini menciptakan keajaiban dengan mata kepala mereka sendiri.     

Xiao Yan telah mengalahkan tiga Tetua Mulan dan Yan Luo Tian dalam sehari. Mereka adalah dua Dou Zong ahli. Pencapaian pertempuran semegah itu cukup untuk membuat Xiao Yan menjadi terkenal di seluruh wilayah barat luat ini. Bersamaan dengan hal itu, status Aliansi Yan dari Kekaisaran Jia Ma pasti akan meningkat di wilayah barat laut ini!     

Semua ini diperjuangkan oleh pemuda berjubah hitam berwajah pucat di angkasa dengan cara mempertaruhkan nyawanya. Ia telah menyelamatkan Kekaisaran Jia Ma yang sedang menghadapi nasib hendak dihancurkan, dan menyelematkan banyak sekali orang dari Kekaisaran Jia Ma dari menjadi terlantar!     

Mulai hari ini, Xiao Yan akan benar - benar menjadi pahlawan yang paling dihormati di Kekaisaran Jia Ma. Martabat ini akan menjadi sesuatu yang belum pernah dicapai, bahkan oleh para kaisar sebelumnya dan Sekte Misty Cloud kala itu!     

Pemuda itu telah meningkat langkah demi langkah, dari sebagai sampah klan Xiao hingga hari ini. Mungkin setelah setelah bertahun - tahun, kota yang dipanggil Kota Wu Tan itu akan dengan bangga memberitahu semua orang yang tiba di tempat itu bahwa kota mereka telah menghasilkan seorang pahlawan yang menyelamatkan seluruh Kekaisaran Jia Ma. Namanya adalah Xiao Yan!     

Xiao Yan dan Hai Bo Dong tersenyum tipis ketika mereka mendengar sorakan yang mengguncang bumi yang terpancar dari benteng. Mereka mendongak dan memandang Yan Luo Tian, yang tampak menyedihkan di langit. Setelah ia menunjukkan dirinya, ia menggunakan tatapan mata yang ketakutan untuk memandang Xiao Yan di bawah. Setelah itu, ia bergegas menggerakkan tubuhnya yang cedera parah menuju sisi pasukan aliansi dengan gerakan yang menyedihkan.     

Xiao Yan tidak mengejar setelah melihat Yan Luo Tian kabur. Setelah menggunakan teratai api tiga warna, Dou Qi di dalam tubuhnya sudah berkurang banyak. Bahkan jika ia mengejarnya, akan sulit baginya untuk menghentikannya. Terlebih lagi, dengan cedera di dalam tubuh orang itu, Xiao Yan memperkirakan ia tidak akan bisa pulih dalam setengah tahun. Karena itu, tidak perlu takut kepadanya.     

Mata Xiao Yan berpaling menjauh dari punggung Yan Luo Tian. Akhirnya, matanya berhenti pada medan pertempuran di antara Medusa dan Pemimpin Sekte Racun. Pada saat ini, mereka berdua terlibat dalam sebuah pertempuran yang panas membara. Bahkan ledakan teratai api tadi tidak membuat mereka terganggu. Tentu saja, ini bukan karena mereka tidak bisa mendengar atau merasakannya, hanya saja perhatian mereka tidak bisa sedikitpun teralihkan. Ketika menghadapi lawan semacam itu, bahkan sedikitpun kesalahan bisa membuat mereka berakhir dalam keadaan yang buruk.     

Xiao Yan mengepakkan sayap apinya. Ia menghentikan tubuhnya di titik yang tidak jauh dari medan pertempuran, sebelum berteriak dengan galak, "Pemimpin dari Sekte Racun, dua dari tiga Dou Zong Aliansi tiga Sekte-mu sudah dikalahkan hari ini. Xiao Yan sarankan kau mundur secepat mungkin."     

Dua orang yang terlibat dalam pertempuran hebat itu mengabaikan teriakan Xiao Yan. Jelas, dua orang itu bertarung dengan hebat dan ganas.     

Xiao Yan hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan tak berdaya ketika ia melihat teriakannya sia - sia. Ia tidak berani bergabung ataupun memasuki medan pertempuran itu dengan kondisinya sekarang. Jadi, ia hanya bisa menunggu di samping.     

Mungkin, kehadiran Xiao Yan mempengaruhi perhatian seseorang, tetapi serangan yang semula panas membara di medan pertempuran itu penuh dengan perubahan mendadak yang tidak terduga. Dapat dilihat tubuh Pemimpin Sekte yang semula cepat itu mendadak melambat. Medusa memanfaatkan celah ini dengan sangat cerdik. Tangan lembutnya mendadak menjulur layaknya seekor ular berbisa, sebelum dengan aneh menekankannya ke dada lawannya.     

"Grek!"     

Seteguk darah disemburkan dari mulut pemimpin Sekte Racun setelah ia menerima serangan itu. Namun, darah segar yang disemburkan itu dengan aneh berubah menjadi sebuah anak panah berdarah yang melesat ke wajah Medusa.     

Anak panah darah dadakan itu juga menerjang Medusa saat ia lengah. Dalam saat genting ini, ia hanya bisa menjulurkan telapak tangannya dan menggenggamnya dengan murka. Namun, anak panah itu mendadak meleleh setelah ia menggenggamnya, sebelum dengan aneh memasuki tangan Medusa.     

Semua perubahan ini terjadi dalam sepersekian detik. Ketika Xiao Yan bereaksi, ia mendapati mereka berdua sudah mundur beberapa langkah. Wajah mereka tampak agak pucat.     

Pemimpin sekte dari Sekte Racun menstabilkan pijakannya. Sebuah senyum dingin seketika muncul dari sudut mulutnya, ketika ia melihat darah cair memasuki tubuh Medusa. Namun, ketika senyum dinginnya baru saja muncul, ia tampak telah menyadari sesuatu. Tangannya dengan cepat menyentuh wajahnya dan mendapati bahwa kerudungnya telah terlepas ketika panah darah itu melesat sesaat lalu.     

Mata Xiao Yan mendadak melesat ke sana ketika wanita itu menyentuh wajahnya. Seketika, wajah cantik dan anggun yang tak asing itu muncul di matanya.     

Mulut Xiao Yan sedikit melebar saat ia memandang wajah yang masih agak familiar itu. Matanya berkedip beberapa kali. Sesaat kemudian, suaranya secara refleks meledak penuh dengan perasan tidak percaya.     

"Dokter Peri Kecil?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.