Efek dari Peleburan Api Surgawi
Efek dari Peleburan Api Surgawi
Sebuah rumah bangsawan yang sangat besar berdiri di titik ini. Gaya dari rumah bangsawan itu sangat sesuai dengan posisi yang disandang oleh klan Primer di dalam Kekaisaran Jia Ma.
Seorang wanita yang mengenakan jubah ungu sedang berdiri dengan anggun di samping sebuah danau yang tenang dan jernih, jauh di dalam rumah bangsawan itu. Meskipun wajahnya tak tampak, punggungnya saja cukup untuk membayangkan keanggunannya.
Mata wanita itu yang sedikit kosong, terlihat seperti safir saat ia memandang riak cahaya berkilau di danau tersebut. Wajah cantiknya mempesona dan menggerakkan hati. Tubuhnya yang menawan, yang dibungkus oleh jubah ungu mewah, menonjol dan cekung ke dalam dengan proporsi yang sempurna, memancarkan daya pikat yang dewasa dan menggairahkan.
"He he, apakah kau sedang memikirkan anak muda itu?"
Suara orang tua yang menggodanya terdengar dari belakangnya. Wanita itu terkejut saat ia bergegas menoleh ke belakang. Warna merah samar muncul di wajahnya, ketika ia melihat pria tua yang tersenyum berjalan mendekat. Ia berbicara dengan suara menawan yang terdengar kesal, "Pak Tua Hai, kau menggoda Ya Fei lagi."
Dari perkataannya tadi, diketahui bahwa orang ini ternyata adalah Ya Fei yang memiliki hubungan cukup dalam dengan Xiao Yan kala itu. Melihat ke pria tua berjubah biru tadi, tampaknya ia adalah teman seperjuangan Xiao Yan kala itu. Kaisar Es, Hai Bo Dong!
Hai Bo Dong tersenyum dan berjalan mendekat. Tangan berkerutnya menepuk pundak Ya Fei, sebelum ia seketika berdiri dengan kedua tangannya di belakang punggungnya. Setelahnya, ia mengamati bagian tengah danau tadi, saat ia terdiam sesaat, sebelum menghela nafasnya, "Aku bertanya - tanya, bagaimana keadaan anak muda itu. Sudah hampir tiga tahun sejak ia meninggalkan Kekaisaran Jia Ma."
Ya Fei menganggukkan kepalanya dengan pelan, sebelum ia tersenyum dan berkata, "Orang itu mungkin tampak tak berbahaya, baik bagi manusia maupun hewan, tetapi ia ternyata sangat cerdik. Pak Tua Hai tidak perlu terlalu khawatir."
"He he, aku tidak khawatir. Aku rasa, anak itu akan menjalani kehidupan yang lebih menggairahkan daripada siapapun." Hai Bo Dong tersenyum. Raut mukanya seketika terlihat putus asa, "Akan tetapi, anak itu tampak begitu menghormati klannya. Kini, klan Xiao telah dikejar oleh Sekte Misty Cloud di Kekaisaran Jia Ma, hingga seperti anjing yang telah kehilangan rumahnya. Jika kita tidak diam - diam membantu mereka, kemungkinan, seluruh anggota klan Xiao di Kekaisaran Jia Ma sudah benar - benar lenyap."
"Kala itu, Xiao Li berkata bahwa ia ingin pergi ke Akademi Jia Nan untuk mencari Xiao Yan. Aku ingin tahu apakah ia telah berhasil sampai. Mengingat watak Xiao Yan, kemungkinan, ia akan segera bergegas kembali, jika ia tahu malapetaka dahsyat semacam itu telah menimpa klannya. Melihat ketenangan yang ada saat ini, jangan - jangan, Xiao Li tidak menyampaikan beritanya?" Hai Bo Dong menggumam.
"Uh, lebih baik jika ia tidak kembali. Meskipun bakat berlatihnya cukup bagus, sungguh terlalu sulit jika ia ingin melawan sesuatu sebesar Sekte Misty Cloud… Aku harap, ia akan bisa bertahan lebih lama lagi. Ia masih muda dan punya banyak waktu untuk balas dendam." Ya Fei menyipitkan mata menyihir bunga persiknya, saat ia tertawa lembut.
Ya Fei sudah mendapatkan kekuatan sejati terhadap pengendalian klan Primer beberapa tahun ini. Selain Hai Bo Dong yang berada di depannya, kemungkinan tidak ada lagi seorangpun di dalam klan yang reputasinya mampu melampaui dirinya. Ia mungkin memiliki dukungan Hai Bo Dong, tetapi dengan bisa mencapai setingkat itu, meskipun sebagai seorang wanita, artinya kemampuannya tak diragukan lagi. Jaringan informasi yang ia telah kembangkan beberapa tahun ini pada dasarnya telah menyebar di seluruh Kekaisaran Jia Ma. Ia bahkan dengan jelas menyadari setiap aksi dari Sekte Misty Cloud. Bagaimana wanita semacam itu merupakan orang biasa? Meskipun ia tidak terlalu berpengalaman dalam hal Dou Qi, tetapi siapa yang bilang seseorang tanpa Dou Qi tidak bisa berdiri di atas yang lain?
"Kau pun tahu ia masih muda dan menjadi impulsif adalah hak khusus para pemuda." Hai Bo Dong tersenyum sebelum tiba - tiba berbicara, "Aku dengar, kau telah mengatur agar beberapa anggota klan Xiao berada di ibu kota? Tempat ini begitu dekat dengan Sekte Misty Cloud dan mungkin tidak cocok."
Tangan lembut Ya Fei yang seperti giok, dengan acak mencabut sebuah bunga yang menjulur dari pohon di sampingnya. Ia tersenyum tipis dan berkata, "Sekte Misty Cloud sedang mencari dengan benar - benar cermat di kota lain. Ibukota adalah wilayah di mana keluarga kekaisaran berdiri dengan mapan. Bahkan jika itu Sekte Misty Cloud, mereka tidak akan berani terlalu lancang. Ditambah dengan beberapa taktik dari klan Primer kita, Sekte Misty Cloud tidak akan sadar akan jejak mereka."
"Terserah padamu. Kau jauh lebih handal mengenai masalah ini daripada kami para Tetua." Hai Bo Dong menggelengkan kepalanya. Tatapan matanya seketika berpaling menuju langit timur. Sebuah puncak gunung yang menjulang tinggi, yang menembus awan, terlihat sebagian di titik itu. Ia dengan erat mengernyitkan alisnya, "Aku sungguh tidak tahu apa yang sebenarnya sedang dilakukan Yun Shan, si tua bangka yang tidak mati juga itu. Bahkan, jika ia memiliki dendam dengan Xiao Yan, ia sebenarnya tidak perlu menyerang klan Xiao, benarkan? Apa gunanya tindakannya itu selain membuat Xiao Yan marah?"
Yan Fei mengernyitkan alisnya dengan rapat dan bermain dengan bunga yang berada di tangannya. Ia bergumam, "Menurut penyelidikanku, aku menemukan bahwa Sekte Misty Cloud tampak sedang mencari sesuatu yang berharga bagi para anggota klan Xiao…"
"Apa yang sedang mereka cari? Jangan bilang bahwa Xiao Yan masih memiliki sesuatu yang bisa membuat mereka tertarik?" Hai Bo Dong mengerutkan dahi dan bertanya.
Mata Ya Fei berkedip. Sesaat kemudian, ia sedikit menggelengkan kepalanya dan tertawa pelan, "Aku juga tidak yakin. Mungkin sebuah kesalahpahaman."
"Wah, Sekte Misty Cloud kini menjadi semakin kuat aja. Dikatakan bahwa Yun Yun saat ini untuk sementara waktu telah dicopot dari posisinya sebagai pemimpin sekte. Saat ini, Sekte Misty Cloud sedang berada di bawah pengendalian Yun Shan. Pak tua yang tak mau mati ini sepertinya sedikit berbeda dari sebelumnya…" Hai Bo Dong kembali menghela nafas saat ia menyuarakan pendapatnya.
"Memang telah ada beberapa perubahaan… aktivitas mereka saat ini menjadi semakin besar. Bahkan, Keluarga Kekaisaran telah menjadi agak gelisah. Mereka telah mengutus beberapa mata - mata untuk memonitor Sekte Misty Cloud. Hal ini benar - benar berbeda dari cara Sekte Misty Cloud menangani masalah yang ada di masa lalu." Ya Fei juga menganggukan kepalanya. Meskipun Sekte Misty Cloud kuat di masa lalu, mereka tidak berurusan dengan masalah biasa. Namun, kini…
"Aku tidak tahu apa yang sebenarnya mereka lakukan… hee hee, tunggu saja. Aku ingin lihat seberapa lama lagi mereka bisa angkuh. Aku sangat percaya kepada anak muda itu. Ketika ia melangkah ke dalam kekaisaran ini lagi, kemungkinan akan menjadi waktu di mana Sekte Misty Cloud diporak porandakan." Hai Bo Dong mendongak saat ia melihat puncak gunung yang menjulang tinggi menembus awan, saat ia tertawa dengan aneh.
"Bahkan, aku punya firasat bahwa hari itu tidak jauh…"
…
Dunia merah terang masih terlihat tak bernyawa. Tempat ini sesunyi zona kematian, terkecuali suara yang dipancarkan dari aliran magma.
Jika dilihat menembus magma, dapat ditemukan sebuah gumpalan api berwarna putih yang menarik perhatian, perlahan melayang di kedalaman magma yang luas. Dua tubuh telanjang terlihat dengan samar di dalamnya.
Peleburan dua jenis 'Api Surgawi' sangatlah lambat dan membutuhkan waktu yang lama. Namun, terlepas seberapa lambat pun itu, pasti pada akhirnya akan mencapai akhirnya juga. Pada saat itu, bunga - bunga akan mekar dengan hangatnya musim semi dan seseorang akan mendobrak kepompong mereka dan berubah menjadi seekor kupu - kupu.
Pikiran Xiao Yan melayang penuh mimpi. Pada saat tertentu, sebuah suara yang kecil diam - diam namun secara memandak terpancar dari pusaran. Ketika suara yang tidak biasa ini terdengar, aliran Dou Qi di dalam tubuhnya mendadak terhenti!
Xiao Yan perlahan memulihkan kesadarannya. Ia pertama - tama mengamati sekitarnya, sembari kebingungan, sebelum pikirannya seketika bergerak dan situasi di dalam pusaran tersebut muncul di penglihatannya.
Pikirannya baru saja masuk ke dalam pusaran, ketika cahaya hijau tua yang hangat melesat mendekat. Benaknya menyapu cahaya itu dan kegembiraan yang meresap jauh ke dalam tulang - tulangnya, perlahan merambat ke hati Xiao Yan…
Campuran api yang semula putih - kehijauan di dalam bagian dalam Dou Qi benar - benar lenyap, tergantikan oleh sejenis api hijau - tua yang seperti batu zamrud. Gumpalan api ini mengalir dengan perlahan. Sekilas, hal itu tapak seperti sejenis magma berwarna zamrud. Namun, magma ini tampak lezat, layaknya madu.
"Apakah aku telah berhasil…"
Hati Xiao Yan terkejut saat ia mengamati gumpalan api hijau tua itu. Setelah waktu yang agak lama, ia akhirnya menghirup udara dalam - dalam. Hatinya seketika memancarkan raungan liar. Berapa banyak yang telah ia korbankan untuk hari ini? Sudah berapa lama ia menunggunya?
Warna merah lembut pun muncul di dalam mata Xiao Yan, selain teriakan lantang di dalam hatinya tadi. Kelembapan perlahan menyerbu matanya. Dahulu, ia telah dipaksa untuk keluar dari Kekaisaran Jia Ma layaknya seekor anjing yang telah kehilangan rumahnya, sebelum melakukan perjalanan panjang ke Akademi Jia Nan. Bahkan pada saat itu, ketika ia telah mendengar bahwa klannya dihancurkan, ia masih menggertakkan giginya dan menelan penghinaan itu di dalam hatinya. Tidakkah kesabaran itu untuk hari ini?
Raungan di dalam hati Xiao Yan perlahan lenyap. Emosinya yang gelisah berangsur - angsur menjadi tenang. Ia mengendalikan api hijau - tua dengan benaknya, sebelum menuangnya ke dalam 'Roh Penerimaan' di dalam pusaran.
Xiao Yan baru menghela nafas lega setelah api hijau tua itu benar - benar dituang ke dalam 'Roh Penerimaan'. Api jenis kedua ini akhirnya berhasil ia murnikan!
Hati Xiao Yan penuh dengan kegembiraan yang sulit digambarkan. Akan tetapi, ketika ia hendak meninggalkan mode pelatihannya, raut mukanya mendadak berubah. Ia dapat dengan jelas bahwa 'Roh Penerimaan, yang baru saja dituang api hijau tua, secara tiba - tiba mulai gemetar hebat.
"Apa sebenarnya yang terjadi? Jangan bilang ini adalah efek bekas dari peleburan 'Api Surgawi'? Kala itu, guru memang telah menyebutkan bahwa mungkin ada beberapa masalah yang muncul setelah peleburan 'Api Surgawi'. Jangan bilang…"
Hati Xiao Yan tampak seperti dicengkeram oleh sebuah tangan tak kasat mata yang besar. Ia tidak berani membayangkan kegilaan semacam apa yang akan terjadi padanya, jika perubahan keadaan yang tak terduga terjadi di menit - menit terakhir… Ketika hatinya menjadi sangat tidak yakin, 'Roh Penerimaan' yang melonjak itu tiba - tiba berhenti. Akan tetapi, ia dapat dengan jelas bahwa sebuah api keji yang tidak biasa tiba - tiba telah menyebar dari dalam 'Roh Penerimaan', sebelum akhirnya terpancar ke setiap bagian tubuh Xiao Yan dalam sekejap.
Api keji yang tak biasa ini sedikitpun tidak melukai Xiao Yan. Namun, hal itu menyebabkan sekujur tubuh Xiao Yan menjadi agak panas. Situasi sejenis ini mirip dengan ketika mengonsumsi sejenis zat perangsang nafsu birahi tertentu yang ampuh.
"Sialan… masalah kecil itu ternyata hal ini?"
Xiao Yan mengumpat pelan. Dou Qi mengalir dengan liar di dalam tubuhnya, berusaha menekan api keji tersebut. Akan tetapi, api ini cukup keras kepala. Semakin Xiao Yan tekan, semakin dahsyat pula perlawanannya. Karena itu, hanya setelah beberapa serangan, mata Xiao Yan ternyata seutuhnya penuh dengan warna merah terang.
"Aku tidak bisa mengendalikannya lagi…"
Xiao Yan terengah - engah layaknya seekor banteng, saat ia berdiri. Akal sehatnya akhirnya telah ditekan oleh hasratnya. Mata merah terang itu menyapu ke segala arah, sebelum berhenti pada sosok cantik menawan yang sedang telanjang, yang berada tak jauh darinya.
Xiao Yan menelan ludah. Wajahnya tampak terbakar saat ia perlahan berjalan menuju Ratu Medusa yang memejamkan matanya erat.
Jika Xiao Yan terbangun, ia tidak akan berani melakukan tindakan tidak senonoh semacam itu kepada Ratu Medusa yang emosional, bahkan jika keberaniannya dilipat gandakan. Namun pada saat ini, benaknya dipenuhi oleh api keji dan telah benar - benar melupakan alasan untuk menjadi takut.
Xiao Yan melangkah perlahan menuju Ratu Medusa. Ratu Medusa tampak telah dengan samar merasakan sesuatu. Roh di atasnya telah benar - benar menjadi tenang. Ia mendadak membuka matanya, melesatkan pandangannya yang penuh dengan niat membunuh dingin dan pekat menuju Xiao Yan.
"Apakah kau cari mati?"
Roh itu dengan cepat memasuki tubuhnya, dan mata Ratu Medusa yang tertutup rapat dalam sekejap terbuka. Biji mata panjang yang menyihir itu penuh dengan niat membunuh, saat ia memandang Xiao Yan yang mendekat sembari berteriak lantang.
Karena telah kehilangan akal sehatnya pada saat ini, Xiao Yan hanya membiarkan teriakan Ratu Medusa yang penuh dengan niat membunuh mengisi telinganya tanpa mendengarkannya dengan baik. Wajahnya memerah dan nafasnya seberat seekor banteng.
"Chi!"
Ratu Medusa dengan marah memandang Xiao Yan yang semakin mendekat. Sesaat kemudian, niat membunuh akhirnya melintas di matanya. Dengan satu ayunan tangan lembutnya, energi tergumpal dan membentuk sebuah gaun merah di permukaan tubuhnya. Setelah itu, sebuah pilar tujuh warna melesat keluar dari jarinya dan dengan keras menghantam dada Xiao Yan. Namun, pada akhirnya hal itu hanya membuat tubuhnya menjadi lambat untuk sesaat.
"Sialan…" Ratu Medusa awalnya tertegun saat ia memandang serangan tadi yang mendadak telah menjadi sangat lemah. Ia seketika menyadari sesuatu. Karena rohnya baru saja menyelesaikan peleburan itu, ia bahkan tidak bisa melepaskan setengah dari kekuatannya sebelumnya. Karena itu, Ratu Medusa yang sekarang berada pada momen terlemahnya!
"Aum!"
Raungan dalam dan rendah meletus dari tenggorokan Xiao Yan. Mata merah terang itu membawa hasrat membara, saat menatap tubuh menawan Ratu Medusa, yang cukup untuk membuat pria manapun menjadi gila. Ia mengayunkan tangannya dan sebuah lingkaran api hijau tua melesat dan dengan kuat mengikat tangan Ratu Medusa.
Pada saat ini, Xiao Yan tidak ada sedikitpun niat untuk memperlakukan wanita ini dengan baik. Ia bahkan benar - benar tak menghiraukan bagaimana pergelangan Ratu Medusa yang seperti giok terbakar oleh api hijau tua hingga sebuah lingkaran merah terbentuk.
Xiao Yan berdiri di depan Ratu Medusa. Raut wajahnya memerah saat ia meremehkan ratu itu yang tidak pernah melihatnya dengan baik dari atas.
"Xiao Yan, jika kau berani melakukan hal itu padaku, Ratu ini pasti akan merobek tubuhmu menjadi sepuluh ribu potongan ketika kekuatanku pulih!"
Bahkan pada saat ini, Ratu Medusa yang sombong tidak menunjukkan sedikitpun kelembutan. Giginya menggertak, sementara nadanya pekat dan mengandung amarah.
Xiao Yan yang sekarang tentu saja tidak menghiraukan ancaman seperti itu oleh Ratu Medusa. Tenggorokannya kembali memancarkan auman liar yang dalam dan rendah. Seketika, warna merah terang di matanya menjadi semakin liar. Dengan satu lompatan, tubuhnya menjadi seperti harimau ganas dan buas yang menekan tubuh menawan Ratu Medusa di bawahnya. Tangannya menari dengan liar, saat suara jernih gaun dirobek terdengar di dunia magma.
Sebuah tindakan intim, diam - diam sedang dilaksanakan di dalam magma berwarna darah itu. Sayangnya, tidak ada yang beruntung untuk menyaksikannya…