Perjuangan Menembus Surga

Pertukaran



Pertukaran

0Xiao Yan mengikuti Tetua Hao saat ia berjalan keluar dari gudang pengelolaan obat. Mereka berjalan perlahan mengikuti jalan utama. Terkadang, terdapat beberapa murid yang melihat mereka berjalan bersama di sepanjang jalan. Keterkejutan pun melintas di wajah mereka. Tetua Hao selalu memandang orang lain dengan wajah dingin. Oleh karena itu, orang lain takut sekaligus hormat kepadanya. Mereka semua merasa sangat kaget ketika mereka melihat ia sedang berbincang sambil tersenyum dengan Xiao Yan. Selain terkejut, mereka tidak bisa menahan selain memandang Xiao Yan dengan sedikit lebih serius. Semua orang jelas mengetahui kekuasaan para Tetua di dalam Akademi Dalam ini. Jika seseorang menyinggung mereka, para Tetua ini mungkin akan menghukum mereka. Menyalahgunakan kekuasan untuk tujuan pribadi adalah sesuatu yang tak dapat terelakkan, bahkan di dalam Akademi Dalam.     

Xiao Yan tidak begitu memperhatikan pandangan - pandangan di sepanjang jalan itu. Karena Tetua Hao berada di sampingnya, bahkan beberapa murid yang mengenalinya dan ingin melangkah maju untuk menantangnya, juga menimbang situasi yang ada dan mundur. Oleh karena itu, hal ini membuat Xiao Yan terhindar dari banyak masalah.     

"Tetua itu dipanggil Liu Ying, ia adalah Tetua Penjaga Menara lantai lima 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara'. Hari ini adalah gilirannya beristirahat, oleh karena itu, kita bisa langsung ke ruang tempat tinggalnya." Tetua Hao memberitahu Xiao Yan beberapa hal mengenai Tetua itu di sepanjang jalan.     

Xiao Yan mengangguk pelan ketika ia mendengar hal ini.     

"Kau bisa langsung saja mengatakan tujuanmu datang ketika melihat orang itu. Meskipun ia agak emosional, kau tidak perlu takut padanya. Ia tidak akan melakukan apa - apa terhadapmu."     

Xiao Yan tersenyum. Ia merenung sejenak sebelum bertanya, "Apakah Tetua Liu ini memiliki sesuatu yang secara khusus ia sukai?" Xiao Yan tentu saja harus melayani selera Tetua itu, jika ia ingin berhasil mendapatkan Inti Monster tingkat 6 dari tangan orang itu.     

"Apa yang ia sukai… kau akan memahami hal itu setelah mencapai kelas kami, sangat sulit untuk membuat kami terkesan dengan benda - benda berharga biasa. Alih - alih, beberapa hal yang bisa membantu kami dalam pelatihan memiliki daya tarik yang luar biasa besar. Meskipun orang itu pelit, ia sangat terobsesi dengan pelatihan. Jika kau bisa memberikan sebuah benda yang membantu pelatihannya, aku rasa, ia akan tertarik." Tertua Hao menyuarakan pendapatnya.     

"Sesuatu yang bermanfaat bagi pelatihannya…" Xiao Yan menggumam pelan, "Boleh aku tahu afinitas Metode Qi yang diterapkan Tetua ini?"     

"Afinitas api. Tepat karena hal ini, emosinya sedikit tidak stabil." Tetua Hao menjawab dan tersenyum.     

"Afinitas api…" Xiao Yan tersenyum dan mengangguk pelan. Ia kini sedikit paham di dalam hatinya.     

Tetua Hao seketika sedikit tertegun ketika ia melihat gerak - gerik Xiao Yan. Apakah orang ini sungguh bisa memberikan sesuatu yang dapat membuat orang tua pelit itu terkesan? Benar juga, Ia adalah seorang ahli kimia, ia seharusnya menyimpan beberapa benda berharga.     

Ketika mereka berdua berbincang di sepanjang jalan, mereka tanpa sadar telah mencapai bagian dalam dari Akademi Dalam. Tempat ini adalah tempat tinggal para Tetua Akademi Dalam dan para Guru. Lingkungannya tenang dan damai, jauh lebih baik dibandingkan asrama para murid. Hal ini tidak aneh, dengan kekuatan besar para Tetua ini, perlakuan yang mereka terima tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan para murid.     

Mereka melewati tanaman hijau - hijauan yang lebat, sebelum Tetua Hao berangsur - angsur memperlambat langkah kakinya beberapa saat kemudian. Akhirnya, ia berhenti pada sebuah rumah yang benar - benar terbuat dari bambu berwarna hijau - zamrud.     

"Tetua Liu ini sungguh tahu bagaimana cara menikmati hidup." Xiao Yan tidak bisa menahan keterkejutan di hatinya ketika ia melihat rumah bambu ini.     

Tetua Hao di depannya telah mengangkat tangannya dan hendak mengetuk pintu ketika suara yang kuat dan tidak sabaran terdengar dari belakang pintu, "Masuklah saja jika kau ingin. Kenapa kau harus mengetuk pintunya? Apakah kau lebih suka dengan cara kuno ini. Bisakah kau lebih terus terang saja?"     

Xiao Yan tertawa kecut ketika ia mendengar perkataan yang terdengar dari dalam rumah itu. Baru setelah itu ia memahami mengapa Tetua Hao memberitahunya untuk langsung mengatakan tujuan kedatangannya. Jelas, ia adalah seorang yang tidak sabaran. Ia tidak akan menerima seseorang yang berbicara dengan gaya yang bertele - tele.     

Tetua Hao tidak merasakan apapun saat ini juga. Ia membuka pintu itu layaknya sudah terbiasa dan berjalan masuk sambil tersenyum saat ia berkata, "Tetua Liu. Aku membawa seseorang denganku dan aku rasa kau harus menemuinya."     

"Siapa dia?" Xiao Yan juga mengikuti Tetua Hao dan berjalan ke dalam rumah. Namun, ia secara tidak sengaja melihat seorang pria tua berjubah merah berjalan masuk rumah. Saat ini, mata mengantuk pria tua itu masih sedikit kabur. Tampaknya, ia baru saja terbangun. Ia berbicara saat ia berjalan dan hanya mendongak ketika berada di depan rumah. Ketika matanya melayang ke arah pemuda yang penampilannya tidak jelas karena cahaya di belakangnya, Tetua Liu seketika mengerutkan dahi dan berkata, "Anak nakal, dari mana kau datang. Jangan bilang kau telah diusir keluar dari 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara' oleh sebagian Tetua dan ingin aku ke sana dan memohon untukmu?"     

"Murid Xiao Yan memberi salam kepada Tetua Liu." Xiao Yan tersenyum tipis, melangkah maju sekali dan berbicara sembari mengepalkan tangan memberi hormat.     

"Ah… hah? Xiao Yan? Xiao Yan yang itu, yang mampu memurnikan pil obat tingkat lima?" Tetua Liu awalnya hanya menjawab dengan suara yang tak acuh. Lagipula, ia telah melihat terlalu banyak murid yang datang ke sini untuk meminta ampun dan sudah terlalu malas untuk mengurusi keluhan mereka. Namun, ia sedikit terkejut setelah mendengar nama yang agak terdengar akrab itu. Matanya bergegas beralih ke wajah Xiao Yan, saat ia membuka mulutnya dan berbicara dengan terkejut.     

Xiao Yan tersenyum dan mengangguk. Ia tidak menduga statusnya sebagai ahli kimia akan begitu berguna. Bahkan, Tetua ini bergegas mengubah raut wajahnya ketika ia mendengar nama ini.     

He he, nama ini sangatlah terkenal. Duduklah. Apa alasanmu mencariku?" Tetua Liu tersenyum dan melambaikan tangannya ke arah Xiao Yan. Ia duduk di kursi sebelum kembali ke wataknya yang tak sabaran saat ia bertanya dengan akan menekan.     

Xiao Yan sedikit memiringkan kepalanya ke arah Tetua Hao dan bertukar pandangan dengannya ketika mendengar hal ini. Tetua Hao merentangkan tangannya, menunjukkan bahwa selebihnya, Xiao Yan harus mengurusnya sendiri. Xiao Yan mengangguk tak berdaya dan merenung untuk sesaat. Ia cukup bijak dalam berucap sebelum ia tersenyum dan berkata, "Kali ini, aku telah datang untuk mencari Tetua Liu, karena murid yang lemah ini saat ini membutuhkan sesuatu. Secara kebetulan, Tetua Liu memiliki benda ini. Xiao Yan pasti akan memberikan imbalan besar jika Tetua Liu berjanji menukar benda ini dengan diriku yang lemah ini."     

"Membutuhkan sesuatu?" Tetua Liu sedikit terkejut. Raut mukanya tidak berubah saat ia menaruh cangkir di tangannya dan berkata, "Apa itu? Beri tahu padaku. Aku tidak akan menolaknya selama bukanlah sesuatu yang sangat berharga."     

"Sebuah Inti Monster afinitas air tingkat 6." Xiao Yan menyebutnya dengan santai.     

"Krek!"     

Kata - kata Xiao Yan baru saja berbunyi ketika cangkir di tangan Tetua Liu di depannya tidak bisa menahan peningkatan kekuatannya yang mendadak. Dengan suara yang jelas, cangkir itu berubah menjadi setumpuk kepingan.     

"*Uhuk*…" Tetua Hao terbatuk pelan di samping. Orang ini sungguh menilai benda itu sama dengan nyawanya sendiri. Tampaknya, akan cukup sulit bagi Xiao Yan untuk memperoleh benda itu kali ini.     

"Hmm. Orang yang asal bergosip ini yang memberitahumu, bahwa aku memiliki Inti Monster tingkat 6, kan?" Tetua Liu mengusap jejak air dengan tangannya dan menatap Tetua Hao. Meskipun Tetua Pertama secara diam - diam telah memberitahu mereka untuk mengurus Xiao Yan, mereka tidak perlu mengurusnya sejauh itu kan?" Sebuah Inti Monster tingkat 6 itu adalah sebuah benda langka bagaimanapun juga. Terlebih lagi, benda ini adalah sesuatu yang telah ia peroleh setelah mempertaruhkan nyawanya dahulu. Bagaimana ia bisa dengan mudah memberinya kepada orang lain?     

"Aku akan berterus terang padamu, bahwa aku tidak akan memberikan Inti Monster tingkat 6 itu kepada siapapun. Sebaiknya, kau jangan sia - siakan usahamu." Agar bisa menghilangkan pemikiran Xiao Yan ini, kalimat pertama Tetua Liu sangatlah tegas.     

Tetua Hao menggelengkan kepalanya tak berdaya. Tampaknya, tidak ada banyak harapan untuk masalah ini hari ini.     

"He he, Tetua Liu, sebuah Inti Monster tingkat 6 mungkin memang berharga, tetapi hal itu bukanlah sesuatu yang benar - benar tidak memiliki harga. Kau memiliki Metode Qi afinitas api. Inti Monster afinitas air semacam itu tidak memiliki manfaat bagimu sedikitpun. Satu - satunya alasan kau menolakku bahkan tanpa berpikir seharusnya adalah kau khawatir bahwa aku tidak bisa memberikan sesuatu yang benar - benar menarik bagi Tetua Liu, kan?" Xiao Yan tidak merasa putus asa hanya karena sikap tegas Tetua Liu. Ia tersenyum sedikit sebelum berbicara dengan perlahan.     

Tetua Liu memutar matanya tetapi tidak menjawab. Ia bahkan saat ini tidak bisa mengalahkan seekor Binatang Magic tingkat 6. Meskipun ia menganggap Inti Monster tingkat 6 ini sebagai harta karun, ia bukanlah seorang yang bodoh, yang akan memeluknya hingga ia tua. Inti Monster ini mungkin memiliki energi yang kuat, tetapi energi itu liar dan ganas yang belum dimurnikan. Tubuh seorang manusia tidak akan dengan mudah menyerapnya. Oleh karena itu, ia tentu saja tidak menolak jika ada seseorang yang bisa memberinya sesuatu yang akan membuat dirinya terkesan sebagai gantinya. Akan tetapi, dengan umur Xiao Yan, Tetua Liu kesulitan untuk mempercayai seberapa berharga benda yang ia bisa berikan.     

"Tetua Liu seharusnya tahu bahwa Inti Monster tingkat 6 ini tidak begitu berguna di tanganmu. Oleh karena itu, ini akan menjadi pilihan terbaik, jika kau menukarnya dengan sesuatu. Tetua tidak perlu keras kepala. Kenapa kau tidak katakan saja padaku apa yang kau inginkan. Jika Xiao Yan memilikinya, aku tentu saja akan memberikannya." Xiao Yan berbicara dengan lembut.     

"Hei, menurutku, kau seharusnya tidak kolot. Meskipun Xiao Yan masih muda, mungkin, ia memiliki lebih banyak benda berharga dibanding dirimu. Tidak akan ada lagi toko itu setelah kau melewati desa ini." Tetua Hao memanas - manasi di sisi samping.     

TL: Tidak akan ada lagi toko itu setelah kau melewati desa ini – artinya tidak akan ada lagi kesempatan ini setelah kau melewatkannya.     

Wajah Tetua Liu memucat. Beberapa waktu yang agak lama kemudian, wajah tegangnya akhirnya menjadi tenang. Ia mengusap hidungnya dan berkata, "Kau dapat mengambil Inti Monster tingkat 6 ini dari tanganku, selama kau memberiku sebuah 'Pil Dou Ling'!"     

"Pil Dou Ling? Kau memang memiliki mulut singa, wahai orang tua bau tanah?" Tetua Hao di samping seketika melonjak ketika suara Tetua Liu terdengar. Tetua Hao terbelalak dan membentak, "Hal itu adalah pil obat tingkat 6. Bagaimana bisa Xiao Yan memurnikannya dengan kekuatannya yang sekarang? Tidakkah kau menyulitkan orang lain?"     

Tetua Liu berdecak dan mengabaikannya. Ia memandang Xiao Yan.     

Xiao Yan sedikit mengerutkan dahi. Jarinya dengan lembut mengetuk permukaan meja. Setelah waktu yang agak lama, ia menggelengkan kepalanya pelan dan berkata, "Aku memang tidak bisa memberikan 'Pil Dou Ling' ini."     

Tetua Liu seketika kecewa ketika ia mendengar hal ini. Ia melambaikan tangannya dengan putus asa dan berkata, "Tolong pergilah jika kau tidak memilikinya."     

"Namun…" Xiao Yan tersenyum. Ia menjentikkan jarinya dengan lembut pada cincin penyimpannya. Seketika, sebuah biji teratai berwarna hijau seukuran jempol muncul di telapak tangannya. Biji teratai hijau itu baru saja muncul, ketika energi panas membara yang kuat menggema di dalam ruangan itu.     

Xiao Yan berbicara sambil tersenyum saat ia memandang Tetua Liu, yang badannya menegap dalam sekejap, "Aku rasa, Tetua Liu mungkin agak tertarik dengan benda ini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.