Merebut Kembali
Merebut Kembali
"Berhenti!" Saat sosok manusia itu melesat, sosok manusia yang memimpin regu, seketika mengangkat tangannya. Empat bayangan manusia di belakangnya, seketika mendarat di cabang - cabang dengan sangat gesit. Setelah itu, mereka mengalihkan pandangan ragu mereka ke pemuda berjubah hitam.
"Apa ini?" Pandangan Hu Jia membentang ke segalah arah, tapi tidak menemukan pergerakan. Ia tidak bisa menahan diri untuk berbisik dengan agak ragu.
"Ada seseorang yang datang. Sebaiknya, kita bersembunyi dulu." Tatapan Xiao Yan menatap ke arah kiri. Penglihatan Spiritual miliknya yang luar biasa telah memberikannya kemampuan yang hebat untuk bertahan di dalam hutan. Ia dapat merasakan pergerakan yang tidak dapat dirasakan yang lainnya, satu langkah di depan mereka. Pada titik ini, akan sangat sulit baginya jika ia diserang secara mendadak dalam kompetisi berburu ini.
Selain Xun Er, Hu Jia dan yang lainnya sedikit terpana saat mereka mendengar perkataan Xiao Yan. Mereka tidak merasakan apapun yang mendekat. Namun, ketika mereka melihat ekspresi Xiao Yan dan mengingat ia berstatus sebagai ketua regu, mereka bertiga hanya dapat mengangguk sedikit. Seketika, kelima sosok manusia melintas serentak dan dengan cepat lari ke semak belukar di bawah.
Sekitar lima menit setelah Xiao Yan dan yang lain menyembunyikan diri, seketika ada suara angin deras yang terdengar dari hutan lebat, tidak dari jauh dari sana. Seketika, lima sosok perlahan muncul dan berhenti di udara, di tempat yang tidak jauh dari tempat Xiao Yan dan yang lainnya bersembunyi. Tatapan tajam mereka perlahan memeriksa semak - semak yang tenang dan sunyi ini.
Mata Xiao Yan dan empat orang lainnya menembus celah dari semak belukar itu dan menatap dengan sungguh - sungguh pada lima murid senior dari Akademi Dalam itu, yang berdiri tak jauh dari mereka. Menilai dari Qi yang keluar dari tubuh mereka, tampaknya orang - orang ini semuanya berkisar pada tingkat Da Dou Shi bintang satu.
Kekuatan dari orang - orang ini mungkin tidaklah lemah jika dibandingkan dengan lima orang Xiao Yan, masih ada jarak di antara mereka. Ditambah lagi, Xiao Yan dan yang lainnya bukanlah pemula yang lemah dalam hal mentalitas. Karena itu, mereka tentunya tidak akan membuat batuk yang tidak diperlukan atau suara lain pada saat ini. Karena itu, lima siswa yang lebih senior di atas mereka hanya bisa pergi tanpa daya, setelah dengan cepat memindai area tersebut sekali.
Setelah kelompok mereka pergi, tubuh Bai Shan bergerak sedikit, ingin untuk berdiri. Namun, raut wajah Xiao Yan berubah sedikit sambil perlahan ia berkata, "Jangan bergerak"
"Apa yang kau cemaskan? Mereka sudah pergi." Bai Shan sangat tidak senang dengan omelan Xiao Yan dan tidak dapat menahan diri untuk tidak melawan. Walaupun mulutnya mengatakan itu, tubuhnya masih mematuh dan tidak berani untuk melakukan pergerakan yang terlalu banyak.
Xiao Yan tak menghiraukannya. Ia hanya memalingkan pandangannya menuju tempat dimana kelima orang telah menghilang. Setelah melihat tindakannya ini, Bai Shan dan yang lainnya terkejut dan hanya bisa terus menatap.
Suasana hening menyelimuti hutan sedemikian rupa untuk sekitar tiga hingga empat menit, sebelum cabang - cabang pohon di depan Xiao Yan dan yang lain, seketika berguncang. Seketika, beberapa sosok manusia mendarat di cabang pohon itu. Dari penampilan mereka, secara mengejutkan, ternyata itu adalah sekelompok orang yang sama, yang seharusnya sudah pergi dari tadi, raut muka Bai Shan sedikit berubah dan ia sedikit merasa tidak enak.
"Tidak ada siapa - siapa. Liu Mu, kau ini benar - benar paranoid. Kita tidak bisa menghabiskan waktu dengan cara seperti ini." Orang - orang yang berada di atas cabang - cabang pohon menggelengkan kepala mereka ketika mereka melihat masih tidak ada pergerakan. Mereka membalikkan badan mereka untuk menghadap pria muda kurus berjubah hijau dan berkata.
Pria muda, yang dipanggil Liu Mu, mengangguk tanpa daya. Ia dengan ragu - ragu berkata, "Aku berlatih Dou Qi afinitas kayu, karena itu, panca indraku lebih tajam dari orang - orang biasa yang berada di dalam hutan. Tadi…. mungkin aku yang salah merasakan. Ayo pergi." Meskipun ia mengatakan itu, ia masih tidak yakin. Ia hanya bisa menyingkirkan perasaan itu. Setelah itu, ia berbalik dan bergegas menuju bagian lain dari hutan lebat. Keempat sosok manusia mengikutinya ketat dari belakang.
"Orang - orang di dalam Akademi Dalam ini memang bukanlah orang - orang yang memiliki kemampuan biasa saja…" Xiao Yan menatap kelompok itu, yang kini semakin jauh. Baru setelah itu ia perlahan berdiri dari semak - semak dan mengehela nafas lega. Jika bukan karena Penglihatan Spiritualnya yang memeriksa sekelilingnya, ia mungkin akan ketahuan oleh orang - orang itu yang sepertinya sudah pergi tadi, tapi sebenarnya masih bersembunyi di pojok dan mengintip ke belakang.
Hu Jia dan yang lainnya juga merangkak keluar dari semak - semak dan berdiri. Tatapan mereka beralih dari tempat dimana kelompok orang - orang sebelumnya telah pergi, menuju kepada Xiao Yan. Tatapan dari Hu Jia, Wu Hao, dan bahkan Bai Shan, menunjukkan sedikit kepercayaan padanya. Setidaknya, ketika mereka belum menemukan jejak kelompok yang lain, Xiao Yan mempunyai kemampuan untuk merasakannya terlebih dahulu dan membawa mereka untuk menghindari situasi, dimana mereka dapat tertangkap. Baru setelah ini, Xiao Yan berhasil benar - benar menjadi ketua kelompok ini.
"Ayo pergi. Hanya saja, ketimbang berlarian liar seperti kia seperti sebelumnya, kita tidak tahu lagi posisi kita sekarang ini, jadi jika kita hanya bisa maju dengan acak …" Xiao Yan mengerutkan kening sedikit, sambil ia perlahan berbicara.
"Aku rasa bahwa…. haruskah kita memikirkan cara untuk mendapatkan informasi mengenai hutan ini? Berapa jumlah pastinya murid senior yang mengikuti kompetisi berburu ini dan tingkat kekuatan mereka? Jika tidak, jika kita pergi dan mengamuk di sepanjang jalan, kita akan berakhir di situasi terkepung karena kurangnya informasi tentang musuh kita. Mungkin, kita bisa mendapatkan kemenangan ketika berhadapan dengan satu kelompok dari siswa senior. Namun, jika kita berakhir menarik perhatian kelompok siswa senior lainnya saat bertarung, aku rasa kita sepertinya tidak dapat mengalahkan mereka semua, kan? Entah mengapa, siswa - siswa dari Akademi Dalam ini sepertinya sangat berpengalaman dalam bertarung…" Xun Er sedikit ragu ragu, sebelum seketika ia membuka mulutnya untuk berbicara.
Xiao Yan dan yang lainnya terkejut saat mendengarkan itu. Mereka dengan cepat merenung untuk beberapa saat dan mengangguk. Apa yang dikatakan Xun Er benar. Di tempat seperti ini, dimana mereka tidak mengenal dengan medan dan orang - orangnya, mereka akan cepat atau lambat, bertemu dengan beberapa murid senior yang lebih kuat dari mereka sendiri, jika mereka lari kemana - mana secara tidak jelas dan kecepatan mereka akan melambat.
"Di tempat seperti ini, orang - orang yang mempunyai informasi yang kita cari, sepertinya hanyalah mereka, para murid Akademi Dalam, kan? Jangan bilang padaku kalau kita harus mendapatkan informasi dari tangan mereka?" Bai Shan mengernyitkan alis dan berkata.
Xiao Yan membelai dagunya. Beberapa saat kemudian, ia menyuarakan pikirannya, "Ayo berjalan sebentar dan memeriksa sekitar. Jika ada kesempatan untuk kita bergerak, kita mungkin akan memilih kelompok siswa senior untuk diserang. Kita tidak seperti kelompok biasa itu. Selama kita lebih berhati - hati dan tidak menarik perhatian kelompok siswa senior yang lain. Aku rasa, kita seharusnya bisa menyerang salah satu dari mereka.
"Hah?" Ekspresi Hu Jia dan wajah lainnya tertegun ketika mendengar perkataan Xiao Yan. Murid baru lainnya memikirkan cara untuk menghindari kelompok para senior, namun, Xiao Yan sekarang benar - benar ingin menyerang kelompok yang lainnya?
"Ini terlalu beresiko." Bai Shan menggelengkan kepalanya dalam ketidaksetujuan.
"Semuanya, menajamkan kampak tidak akan mengganggu pemotongan pohon. Jika kita berjalan - jalan di hutan sendiri, berapa lama waktu yang dibutuhkan? Bahkan, kau juga telah melihat berapa banyak siswa senior yang terlihat menginginkan hal yang disebut 'Energi Api' ini. Aku rasa, ini seharusnya akan menjadi aspek yang sangat penting di dalam Akademi Dalam. Karena mereka dapat merebut 'Energi Api' kita, mengapa kita tidak merebut punya mereka? Agar kita tidak menyesali pilihan kita kedepannya, kita tidak boleh mau kalah begitu saja dan harus mengambil resiko seperti ini." Xiao Yan melambaikan lembaran Kristal hitam di tangannya dan berkata sambil tersenyum.
Kilatan melintas di mata Hu Jia dan Wu Hao, saat mereka mulai bersemangat. Mereka merenung beberapa saat, sebelum mereka berdua menganggukkan kepala dengan semangat, "Kita bisa mencobanya."
Xiao Yan menghela nafas lega ketika ia melihat bahwa mereka berdua setuju. Ia memalingkan kepalanya dan memandang ke arah Bai Shan, lalu bertanya dengan senyuman, "Bagaimana denganmu?"
Raut wajah Bai Shan berulang - ulang berganti di depan tatapan Xiao Yan dan ketiga orang lainnya. Cukup lama sebelum ia menggertakkan giginya dengan keras dan berkata, "Baiklah, ayo coba. Namun, aku akan mengatakan ini sebelumnya. Jika ada kecelakaan terjadi, kau, ketua regu, akan menanggung tanggung jawab untuk hal ini."
Xiao Yan mengangguk sambil tersenyum. Ia hanya bertindak seolah - olah tidak mendengarkan kalimat terakhir, sambil ia melambaikan tangannya dan berkata, "Karena semua orang memberikan pendapat yang sama, mari pergi. Daripada dirampok oleh yang lain, mengapa kita tidak pergi dan merampas apa yang menjadi milik mereka?"
Setelah ia mengatakan hal itu, Xiao Yan memimpin dan menggerakkan tubuhnya, lalu berubah menjadi bayangan hitam yang melintas ke dalam semak belukar. Xun Er dan yang lainnya mengikutinya dari belakang dengan rapat.
Setelah menentukan untuk menerima strategi itu, Xiao Yan dan yang lainnya mulai menaruh perhatian pada kelompok dari siswa senior yang kadang - kadang mereka temukan. Hampir dua jam kemudian, mereka telah bertemu tiga kelompok, tapi mereka terpaksa melepaskan kesempatan untuk menyerang karena ketiga kelompok itu sedang bertarung terlalu dekat, satu sama lain.
Xiao Yan dan keempat orang lainnya sekali lagi memperhatikan kelompok siswa senior melesat melintasi mereka, di atas kepala mereka, dari dalam semak - semak lebat. Mereka tanpa daya menggelengkan kepala mereka. Xiao Yan dapat merasakan bahwa ada kelompok yang lain, yang telah berhenti sekitar seratus meter ke utara dari lokasi mereka. Suara pertarungan di sini akan pastinya terkirim ke arah sana. Karenanya, demi keselamatan mereka sendiri, mereka hanya bisa melepaskan kesempatan untuk menyerang.
Xiao Yan memberi isyarat ke beberapa orang di belakangnya. Oleh karena itu, mereka berempat, yang Dou Qi - nya sudah mulai menyebar, sekali lagi bisa tenang.
Tidak lama setelah kelompok siswa senior melewati mereka, Xiao Yan yang akan berdiri dan memimpin mereka pergi, seketika langkah kakinya terhenti. Ia mengangkat wajahnya dan memandang ke arah utara. Setelahnya, ia merasakan bahwa ada kelompok di sana yang seketika berhenti.
"Ayo." Xiao Yan ragu untuk beberapa saat. Ia melambaikan tangannya dan segera memimpin keempat lainnya sambil mereka bergerak seperti tikus mondok, melewati semak padat dan secepatnya menuju utara.
Setelah sekitar lima menit, tubuh dari Xiao Yan dan yang lainnya seketika berhenti. Pandangan mereka melewati celah di antara dedaunan lebat dan memperhatikan sebuah tanah kosong di luar. Untuk saat ini, ada sepuluh sosok manusia yang melesat dan saling menyerang satu sama lain. Sesekali seorang anak muda akan muntah darah dan pingsan. Pola ini berlanjut untuk dua atau tiga menit sebelum kelima orang muda, yang dengan jelas merupakan siswa baru, benar - benar dikalahkan. Kelompok mereka saat itu terkepung di tengah - tengah tanah kosong. Di antara mereka, ada lima siswa senior yang berdiri di sekitar mereka dengan malas. Dou Qi samar menjalar dan muncul di tinju mereka.
Xun Er, Hu Jia, dan yang kedua lainnya memalingkan pandangan mereka ke arah Xiao Yan setelah melihat kejadian di tanah kosong. Dengan jelas, mereka menunggu keputusannya.
Mata Xiao Yan menyipit. Penglihatan Spiritualnya telah menyebar keluar hingga batasnya, pada saat ini. Matanya perlahan terbuka, ketika ia mengangguk pelan.
"Ck ck, kita benar - benar beruntung hari ini, sudah bertemu dengan dua kelompok dari siswa baru. Ha ha, perolehan kita tidak buruk." Pria muda berjubah biru di tanah terbuka memandangi kartunya setelah mendapatkan 3 'Energi Api' lagi. Ia tidak dapat menahan untuk tidak menjilat bibirnya sambil ia mengatakan itu dengan senyuman.
"Hei junior, terima kasih banyak. Jika kau tidak puas, kau bisa datang ke Akademi Dalam untuk mencari kami kedepannya. Kami akan menunggu tantanganmu kapanpun. Tentu saja, syaratnya adalah kau memiliki 'Energi Api' yang cukup ." Pria muda berbaju biru itu melambaikan Kartu Kristal di tangannya kepada siswa baru yang berwajah pucat itu, saat ia berkata dengan pelan.
"Ayo pergi dan cari sasaran berikutnya." Saat ia mengatakan kata - kata itu, pria muda berbaju biru melambaikan tangannya. Keempat temannya berbalik dan secepatnya bergegas ke arah ain.
"Tidak perlu mencari. Kami sudah di sini."
Sama seperti kelompok lima pria muda berbaju biru itu akan berbalik, tawa samar seketika terdengar dari cabang - cabang pohon. Yang pertama bergegas mengangkat wajah mereka hanya untuk melihat ada tiga orang pria dan dua wanita yang muncul di sekeliling cabang - cabang pohon pada waktu yang tidak diketahui dan sudah mengepung mereka.
Kelompok lima pria muda berbaju biru itu dikejutkan oleh kelima siswa baru yang baru saja muncul. Mereka tidak mengerti. Bukankah semua siswa baru seharunya melarikan diri seperti tikus? Kenapa beberapa orang - orang ini berani untuk muncul secara terbuka di depan mereka?
"Oh, gadis yang cantik. Kalian semua, sedikit lembutlah saat kalian menyerang nantinya. Jika tidak, jika kita meninggalkan kesan yang buruk, tidak akan ada lagi kesempatan untuk kedepannya." Beberapa saat kemudian, kelompok lima pria berbaju biru itu akhirnya tersadar. Pandangan mereka melihat ke seluruh orang yang berada di cabang - cabang, sebelum tatapan mereka menjadi sangat cerah, saat tatapan mereka berhenti pada kedua wanita itu. Segera, tawa menggoda mereka terdengar.
"Bagaimana dengan ketiga orang itu?" Satu dari temannya bertanya sembari tersenyum.
Pria muda berbaju biru tersenyum saat mendengarkan itu. Aura bengis melintasi mata mereka saat mereka membentangkan tangan mereka dan berkata, "Karena siswa - siswa baru ini sangat sombong, kita sebagai senior mereka, tentu saja seharusnya mengajari mereka dengan benar bagaimana cara mereka bisa bertahan di dalam Akademi Dalam, kan? Karena itu, biarkan mereka melihat darah terlebih dahulu. Satu cara inilah yang efektif agar mereka bisa mengerti sikap seperti apa yang harus mereka pertahankan di dalam Akademi Dalam."
"Haha." Ketika mereka mendengarkan perkataannya, keempat siswa senior itu tertawa di sebelahnya. Mereka segera mengangkat wajah mereka dan tatapan mereka dipenuhi dengan niat buruk saat mereka melihat ke arah ketiga pria muda di atas cabang - cabang pohon.
"Kekuatan mereka mereka hampir sama dengan Da Dou Shi bintang dua. Masing - masing dari kita bisa menanganinya satu - persatu. Jangan terbawa suasana. Selesaikan pertarungan dengan cepat. Ingat, kita tidak boleh membiarkan mereka melarikan diri!" Xiao Yan memperhatikan kelima siswa senior di tanah kosong di bawah dengan acuh. Ia memalingkan kepalanya untuk melihat ke arah Xun Er, Bai Shan, Wu Hao, dan Hu Jia saat ia mengingatkan.
"Baik." Mereka berempat mengangguk sedikit. Mereka bertukar pandang dengan satu dan lainnya, saat tubuh mereka bergetar sedikit. Dou Qi yang kuat, seketika melonjak keluar dari tubuh mereka. Mereka bergegas bergerak dan muncul di tanah kosong secepat kilat!
Ketika itu, Dou Qi kuat Xun Er dan Dou Qi milik yang lainnya melonjak keluar, raut muka dari kelompok lima pria berbaju biru akhirnya berubah drastis. Hanya melihat Qi milik mereka ini, kelima siswa baru itu sebenarnya lebih kuat daripada mereka!
"Kita telah menendang plat besi kali ini! Mengapa siswa - siswi baru ini sangatlah kuat?" sebuah pemikiran yang menunjukkan ketakutan mereka, dengan cepat melintas di hati pria muda berbaju biru itu. Saat itu, ia melambaikan tangannya, namun, sebelum ia dapat mengucapkan kalimatnya ke arah teman - temannya untuk segera mundur, bayangan hitam seketika muncul di depannya. Mata orang itu menciut. Tinjunya, yang berisikan Dou Qi kuat, tidak ragu sedikitpun ketika dengan ganas diayunkan ke kepala bayangan hitam itu.
Pada saat si pria muda berbaju biru melancarkan pukulannya, bayangan hitam itu menghindar. Kekuatan yang tajam, benar - benar menyebabkan udara yang memancarkan gelombang ledakan, saat pukulan datang dengan secepat kilat. Terlepas dari kecepatan dan kekuatannya, hal itu jauh melampaui serangan pria muda berbaju biru!
"Kali ini, perahu kami akan tenggelam di parit." Perasaan ngeri melanda di dalam hati pria muda berbaju biru itu, saat ia merasakan kekuatan dan kecepatan pukulan yang dilepaskan bayangan hitam. Ia mengangkat pandangannya dan melihat wajah lembut dan tampan, yang tidak menunjukkan ekspresi apapun dan juga sepasang mata gelam, hitam pekat.
TL: perahu yang akan tenggelam di parit – artinya sesuatu yang benar - benar tidak sesuai dugaan atau sesuatu yang seharusnya tidak terjadi, terjadi.