Kegunaan Energi Api
Kegunaan Energi Api
"Glek!"
Ketika dua tinju itu bertemu, pemuda berbaju biru tadi akhirnya dapat benar - benar merasakan semengerikan apa kekuatan yang terkandung di tinju Xiao Yan. Tepat saat tinju mereka saling bertabrakan, sebuah perasaan mematikan, terasa mulai menyebar di sepanjang lengannya. Akhirnya, terdapat sebuah ledakkan kekuatan yang dapat membuat raut wajah orang-orang berubah, bergerak di sepanjang titik temu di antara dua tinju, dan merambat ke dalam tubuh pemuda berjubah biru. Akhirnya, hal itu membuat dirinya memuntahkan seteguk darah segar merah terang.
Setelah memuntahkan darah segar, langkah kaki pemuda berbaju biru itu segera bergerak mundur. Sebuah aura ganas melintas di wajahnya, saat ia mengguncangkan tubuhnya dan sebuah Dou Qi berwarna biru pucat dengan cepat menerjang keluar dari tubuhnya. Setelah itu, Dou Qi itu membentuk sebuah Baju Zirah Dou Qi berwarna biru di permukaan tubuhnya. Namun, ketika Baju Zirah Dou Qi tadi baru saja terbentuk, bayangan hitam tadi, sekali lagi muncul di depannya seperti hantu. Sebuah tawa dingin terdengar dari dirinya. Seketika, sebuah tatapan penuh keterkejutan, muncul di mata pemuda berjubah biru itu. Tepat setelah itu, sebuah rasa sakit yang hebat menjalar dari dadanya. Akhirnya, tubuhnya terjatuh dan tersentak ke belakang, sebelum menghantam dengan keras pada sebuah batang pohon, beberapa saat kemudian. Seteguk darah segar telah dimuntahkan lagi. Pemuda berbaju biru itu menunduk dengan susah payah dan terkejut ketika ia mendapati Baju Zirah Dou Qi miliknya, yang baru saja ia bentuk tadi, telah hancur berkeping - keping hanya dengan sekali serangan oleh lawannya tersebut.
Tubuh pemuda berbaju biru itu meringkuk seperti seekor udang yang besar. Sebelum ia mengangkat kepalanya, ia mendengar sebuah suara teredam lain, yang berbunyi dari arah samping. Setelah itu, empat rekannya menggelinding di sampingnya dengan wajah yang juga berdarah. Baru setelah itu, benar - benar nampak kepanikan di wajahnya.
Pemuda berbaju biru itu memeluk dadanya ketika sepasang kaki mendadak muncul di depannya. Sebuah suara samar juga terdengar: "Jika kau ingin terus dihajar, maka kalian semua meringkuklah. Aku tidak keberatan menendang beberapa kali lagi."
Ketika ia mendengar kata - kata ini, seluruh tubuh dari pemuda berbaju biru bergetar. Setelah itu, ia bergegas mengangkat wajahnya, saat ia sedikit gemetaran. Ia memandang pemuda berjubah hitam di depannya dan juga dua lelaki dan dua wanita di belakangnya. Terdapat kengerian di matanya. "Kalian… apa yang kalian inginkan?"
"Aku akan bertanya dan yang harus kau lakukan hanyalah menjawab." Dari lokasi yang lebih tinggi, Xiao Yan memandang ke bawah pada lima murid senior dengan raut wajah yang ketakutan. Tangannya perlahan menggenggam Pedang Penguasa Xuan Berat di punggungnya, dan seketika, menariknya keluar. Pedang berat itu membawa suara tekanan angin yang besar ketika benda itu ditancapkan ke dalam tanah di hadapan pemuda itu. Tubuh besar pedang itu memberikan tekanan yang besar padanya.
"Apa yang ingin kau tanyakan?" Pemuda berbaju biru menelan ludahnya. Ia juga perlahan menjadi tenang. Apapun yang terjadi, membunuh tidaklah diperbolehkan di dalam hutan ini sesuai peraturan yang ada. Jika tidak, para Tetua, yang sedang mengamati semua kejadian di dalam hutan setiap saat, akan menunjukkan diri mereka. Hukuman bagi mereka yang melanggar peraturan akan disesuaikan dengan situasi yang ada. Oleh karena itu, selain khawatir akan merasakan sakit fisik, mereka tidak perlu khawatir tentang nyawa mereka.
"Seberapa luas hutan ini?" Xiao Yan merenung untuk beberapa saat. Hal pertama yang ia tanyakan adalah yang paling sederhana, tetapi juga yang paling penting. Jika hutan itu memang luas, maka ia harus mempersiapkan untuk sebuah pertarungan jangka panjang. Jika ternyata kecil, mereka mungkin bisa mengganti taktik mereka dan langsung membabi buta dan menyerang menuju tempat tujuan mereka.
"Sangatlah luas." Pemuda berbaju biru menjawab, membuat Xiao Yan menghela nafas tak berdaya di dalam hatinya.
"Apakah kau memiliki sebuah gambaran peta rute?" Xiao Yan melirik pada pemuda berbaju biru. Namun, ia seketika melambaikan tangannya, memiringkan kepala ke arah Xun Er dan empat lainnya, "Kalian masing - masing dekati satu orang dan tanyalah di satu sudut. Setelah itu, kita akan memeriksa apakah informasi yang mereka berikan memang benar. Jika jawaban salah satu dari mereka ada yang berbeda dengan yang lainnya, maka, ia seharusnya tidak menyalahkan kita jika kita bertindak kejam. Meskipun kita tidak bisa merenggut nyawa orang lain di sini, menghajar mereka secara tidak sengaja, hingga mereka cedera serius, tidak melanggar peraturan, bukan?"
Xiao Yan membalikkan tubuhnya ke arah regu lima orang pemuda berbaju biru itu dan mengatakan kalimat terakhir kepada mereka dengan sebuah senyuman.
Hati kejam Xiao Yan langsung membuat raut wajah kelima orang itu berubah menjadi sangat buruk. Tindakan seperti ini benar - benar menghilangkan niat mereka untuk berbohong.
Hu Jia dan tiga lainnya, masing - masing membimbing murid yang tersisa, dan berjalan ke arah sudut mereka masing - masing. Ketika Wu Hao sedang membimbing salah satu dari mereka, sebuah suara dengan tak sengaja terdengar dari dalam jubah darah itu: "Taktik yang bagus."
Xiao Yan tersenyum, membalikkan badannya dan memandang pemuda berjubah biru tadi. Ia berkata dengan perlahan: "Jawab sekarang."
"Ada sebuah gambaran peta rute. Namun, peta itu tak bisa dianggap akurat. Peta ini adalah sesuatu yang kami beli di Akademi Dalam sebelum mengikuti Kompetisi Berburu. Kita menghabiskan 'Energi Api' satu hari." Pemuda berbaju biru tertawa kecut ketika ia dengan patuh mengeluarkan secarik kertas kasar dan menyerahkannya kepada Xiao Yan.
"Tidakkah kalian menganggap 'Energi Api' itu begitu penting? Kau sungguh berniat menghabiskannya untuk membeli benda rendahan seperti itu?" Xiao Yan menerima secarik kertas tersebut. Rute di peta tersebut telah melebihi batas wajar. Benda itu hanya tampak seperti beberapa persilangan hitam yang besar. Hal ini membuat ujung mulut Xiao Yan tanpa sengaja berkedut beberapa kali. Bisakah benda ini disebut sebagai sebuah peta?
"Tidak ada yang berniat seperti itu. Namun, kita dipaksa membeli benda ini oleh Akademi Dalam. Kita tidak memiliki pilihan lain selain membelinya." Ujung dari mulut pemuda berjubah biru itu gemetar sedikit ketika hal ini disinggung. Sebuah rasa sakit muncul di wajahnya ketika ia berbicara dengan gaya yang menusuk. Ketika ia harus membeli benda rusak ini, hatinya meneteskan darah. Jika bukan karena mereka bisa merenggut 'Energi Api' dari murid baru ketika mengikuti kompetisi berburu, mereka tidak akan bersedia menghabiskan 'Energi Api' untuk satu hari demi membeli peta tak berguna ini, meskipun mereka dihajar hingga mati. Para keparat di Akademi Dalam itu memanglah para iblis penghisap darah.
"Berapa banyak murid senior yang mengikuti Kompetisi Berburu ini?" Xiao Yan menyimpan peta rute itu dengan baik dan bertanya sambil mengerutkan dahi.
"Ada sekitar lima puluh orang. Lima orang tiap regu dengan total sepuluh regu." Pemuda berjubah biru memandang empat sudut, dimana interogasi sedang berlangsung, lalu menghela nafasnya. Ia tidak tahu apakah rekannya akan berkata jujur atau berbohong. Namun, jika ia membandingkan kemungkinan dari keduanya, ia hanya bisa memilih berkata jujur.
"Sekuat apa mereka? Apakah mereka kurang lebih sama seperti kalian semua?" Xiao Yan terus bertanya.
Kata - kata Xiao Yan membuat pemuda berbaju biru itu memutar matanya. Apa yang dia maksud dengan 'kurang lebih sama dengan kalian semua'?
"Ada delapan regu yang kira - kira sama dengan kami. Kita semua adalah murid yang masuk ke Akademi Dalam, tahun lalu. Ada dua regu lagi, yang merupakan murid senior dari tahun sebelumnya. Mereka telah tinggal di Akademi Dalam lebih lama dari kita. Oleh karena itu, kekuatan mereka lebih besar dari kita. Aku rasa, kekuatan mereka berada di sekitar tingkatmu..." Pemuda berbaju biru itu memandang Xiao Yan dengan agak kebingungan, tampaknya sedang menggumam pada dirinya sendiri, "Kenapa para murid baru ini sungguh kuat?" Diketahui bahwa, tahun lalu, ketika angkatan murid barunya baru masuk ke dalam akademi, bahkan beberapa orang di lima besar juga dirampok dalam hutan ini. Meskipun mereka melawan, konflik di antara masing - masing dari mereka membuat mereka kesusahan membentuk sebuah serangan balasan dengan teratur. Oleh karena itu, masing - masing dari mereka terpisah dan dikalahkan. Sungguh berbeda dari kejadian aneh tahun ini, dimana murid senior malah yang dirampok.
Ketika ia memikirkan masalah yang menyedihkan ini, pemuda berbaju biru ini berkeinginan untuk memarahi ibunya. Mereka adalah sama - sama murid baru, tetapi kenapa perbedaan nasib mereka sungguh besar?
"Setingkatku?" Xiao Yan mengerutkan dahi dengan serius ketika ia mendengar hal ini. Anggota dari dua regu ini hampir sekuat dirinya. Ini sedikit merepotkan. Tampaknya, akan ada kesulitan dalam menembus 'Kompetisi Berburu Energi Api' ini dengan mudah.
"Dua regu itu sangat mudah dikenali. Semua anggota dari salah satu regu itu, mengenakan baju hitam, sementara yang lainnya mengenakan baju putih. Dalam 'Kompetisi Berburu Energi Api' tiap tahunnya, akan selalu ada dua regu kuat yang berpartisipasi. Akademi Dalam menyebut dua regu terkuat ini 'Pembasmi Kejahatan Hitam Putih'. Selama sepuluh tahun terakhir ini, tidak ada yang pernah mendengar bahwa ada murid baru yang bisa menerobos halangan mereka." Ada perasaan hormat di suara pemuda berbaju biru itu.
"'Pembasmi Kejahatan Hitam Putih'?" Xiao Yan menggumam nama ini di mulutnya, ketika ia mengangguk pelan. Ia berbalik dan saling menatap Xun Er dan yang lainnya. Setelah itu, ia menanyakan pertanyaan yang paling penting, "Apa kegunaan hal yang disebut 'Energi Api' ini di dalam Akademi Dalam? Kenapa kalian semua begitu tergila - gila dengannya?"
"'Energi Api' adalah benda yang paling berharga di Akademi Dalam. Ini juga merupakan alasan mengapa kekuatan para murid baru akan meningkat pesat setelah memasuki Akademi Dalam untuk berlatih." Pemuda berjubah biru ragu sejenak, sebelum menjawab pertanyaan ini, sebelum dengan pasrah membuka mulutnya untuk berbicara, ketika Xiao Yan menggenggam gagang pedang besar di tangannya, "Di Akademi Dalam, terdapat 'Menara Pelatihan Qi Api Langit' yang terkubur di bawah tanah. Jika seseorang berlatih di dalam menara itu, ia akan mendapatkan efek aneh, yaitu mendapatkan hasil lebih, dengan usaha yang tidak banyak. Terlebih lagi, semakin dalam pelatihan di menara itu, semakin cepat kecepatan berlatihnya. Tentu saja, harga yang harus dibayar juga semakin menggila…"
"Jika seseorang ingin masuk ke dalam 'Menara Pelatihan Qi Api Langit', ia harus memiliki 'Energi Api' yang cukup, di dalam Kartu Kristal Api untuk pembayarannya. 'Energi Api' jumlahnya dihitung dengan jumlah hari. Kartu Kristal Api di tanganmu dapat menutup biaya berlatih di menara untuk lima hari, untuk kalian semua. Setelah lima hari, kau hanya bisa mencari 'Energi Api' sendirian. Tentu saja, pada hari pertama tiap bulan, Akademi Dalam juga akan memberikan semua orang 'Energi Api' sejumlah tujuh hari sebagai… biaya hidup." Ketika ia mengatakan frasa terakhir itu, raut wajah si pemuda berbaju biru menjadi sedikit aneh.
Xiao Yan tertegun ketika ia mendengar kata - kata dari pemuda berbaju biru. Sungguh tak terduga bahwa metode pelatihan di Akademi Dalam begitu aneh, namun gemilang. Jika seseorang ingin memasuki 'Menara Pelatihan Qi Api Langit' untuk berlatih, ia harus membayar. Bayaran ini adalah 'Energi Api' pada Kartu Kristal Api…
"Jika seseorang ingin berlatih, ia harus menggunakan 'Energi Api' sebagai bayarannya. Tidak heran, orang - orang ini begitu menginginkan 'Energi Api' di tangan kita hingga seperti itu…" Xiao Yan tertawa kecut. Ia melirik pemuda itu dan berkata lembut, "Lalu, bagaimana jika kita menggunakan semua 'Energi Api' kita untuk berlatih? Bagaimana caranya mendapat lagi? Jangan bilang kita hanya bisa menunggu dibagikan hingga bulan berikutnya?"
"Tentu saja tidak. Di dalam Akademi Dalam, kalian bisa mendapatkan 'Energi Api' dengan berbagai cara. Contohnya, kau bisa menyapu menara, menyalin gulungan, dan lain - lain. Sewajarnya, 'Energi Api' yang didapat dengan cara seperti ini tentu sangatlah sedikit. Oleh karena itu, beberapa murid yang kuat akan berburu Binatang Magic, menggunakan Inti Monster mereka untuk ditukar dengan 'Energi Api'. Selain itu, mereka bisa mencari seseorang untuk ditantang. Selama kubu satunya setuju, mereka diperbolehkan bertanding di Arena Olahraga Akademi Dalam. Dia yang menang akan bisa mendapatkan 'Energi Api' dari lawannya yang kalah. Intinya, ada beberapa cara untuk memperoleh 'Energi Api'. Namun, ada satu syaratnya, yaitu kau harus memiliki kekuatan yang cukup. Jika tidak, tidak hanya kau tidak akan bisa mendapatkan 'Energi Api', kau juga akan kehilangan semua yang kau miliki." Pemuda berbaju biru merentangkan tangannya, ia ragu untuk sesaat, sebelum melanjutkan, "Ada satu cara lagi untuk mendapatkan 'Energi Api'. Yaitu naik ke dalam puncak 'Peringkat Kekuatan' di Akademi Dalam. Sesuai namanya, ini adalah sistem peringkat yang digunakan untuk mengukur kekuatan seseorang. Hal itu juga merupakan peringkat yang paling dihormati di Akademi Dalam. Hanya terdapat lima puluh nama pada peringkat tersebut. Selama kau bisa mendapatkan sebuah posisi di sana, kau akan mendapatkan hadiah yang diberikan Akademi Dalam tiap bulannya. Hadiah ini sesuai dengan peringkatnya. Sudah sewajarnya, mereka dengan peringkat yang semakin tinggi, akan mendapat hadiah lebih banyak. Jika seperti itu, mereka akan mampu menyembunyikan diri mereka di dalam 'Menara Pelatihan Qi Api Langit' untuk seharian, untuk berlatih dan tidak perlu khawatir kehabisan 'Energi Api'. Oleh karena itu, semua murid di Akademi Dalam sedang bekerja dengan keras dan berusaha mendapatkan posisi di 'Peringkat Kekuatan' ini. Kompetisi yang ada, juga sengit, hingga membuat orang - orang terkesima. Banyak orang yang mendapat peringkat pada hari pertama, sebelum akhirnya mereka ditarik turun di hari kedua, oleh orang yang menantang mereka."
Xiao Yan menghembuskan nafas dalam - dalam dan mengangguk pelan. Meskipun raut wajahnya tenang, hatinya sudah mulai tertarik oleh peraturan misterius milik Akademi Dalam, membentuk penantian dan rasa penasaran di hatinya. Sistem ekstrem semacam ini memang pantas menjadi tempat kelahiran orang - orang kuat.
Di Akademi Luar, sangat sulit bagi para murid untuk merasakan kompetisi seperti itu. Oleh karena itu, Akademi Luar mungkin tidak kekurangan orang dengan bakat luar biasa, namun pada akhirnya, akan mustahil bagi mereka untuk bersaing dengan Akademi Dalam. Ini karena, sistem yang ada di sini, pada dasarnya diciptakan untuk melahirkan orang - orang kuat!
"'Energi Api'… Ha ha, sepertinya hal itu memang sesuatu yang menarik hati orang - orang. Sekarang, bahkan godaan 'Energi Api' ini telah menarik hasrat hatiku." Xiao Yan tertawa pelan. Ia memalingkan wajahnya untuk menatap Xun Er dan tiga orang lainnya. Secara kebetulan, mereka juga mengalihkan mata mereka kepada dirinya. Kelima pandangan saling terjalin satu sama lain dan masing - masing mereka dapat melihat api di mata yang lainnya. Jelas, Akademi Dalam ini juga membuat mereka tertarik. 'Energi Api' itu juga tertanam dengan kuat di hati mereka.
Di dalam Akademi Dalam, memiliki 'Energi Api' berarti kecepatan pelatihan mereka akan meningkat. Hal itu juga menandakan bahwa perjalanan mereka untuk menjadi orang yang kuat juga semakin dekat!
"'Energi Api'…memanglah sesuatu yang bagus…"
Xiao Yan menggumam dalam hati. Sudut mulutnya mendadak terangkat, menunjukkan sebuah senyum jahat yang membuat pemuda berbaju biru merasakan sebuah perasaan ngeri. Ia menundukkan kepalanya dan tersenyum ketika memandang pemuda itu. Dengan gaya yang sopan, ia berkata, "Terima kasih kakak tingkat sudah memberitahuku. Namun, bisakah kau menyerahkan Kartu Kristal Api di tanganmu?"
Pemuda berbaju biru itu membuka mulutnya lebar ketika ia menatap senyum Xiao Yan. Raut wajahnya berubah secara drastis. Dou Qi-nya mengalir tiba - tiba. Namun, bahkan sebelum ia melakukan pergerakan, sebuah bayangan hitam besar, yang membawa suara angin, menghantam ke bawah dengan keras, akhirnya berhenti tepat di depan wajah pucat pemuda berbaju biru itu.
Pemuda itu kesusahan menelan ludah, ketika ia memandang tubuh pedang besar itu. Beberapa waktu kemudian, wajahnya memucat ketika ia kembali duduk di tanah. Tangannya gemetar ketika ia mengambil Kartu Kristal Api biru pucat dari cincin penyimpanannya.
Xiao Yan dengan tersenyum menerima Kartu Kristal Api biru pucat itu. Ketika ia memandang angka 28 berwarna merah di kartu itu, senyum Xiao Yan menjadi lebih lebar dari sebelumnya.
Xiao Yan menggenggam Kartu Kristal hitam dan biru. Setelah itu, ia menggosokkan keduanya dengan keras. Sebuah cahaya melesat dan pada kartu hitam tadi, angka 5 berubah menjadi 26, sementara kartu biru pucat turun menjadi sebuah angka 7.
"Mulai dari sekarang, posisi pemburu dan mangsa di Kompetisi Berburu ini akan dibalik. Ini karena para mangsa telah mulai merasakan ketertarikan pada para pemburu…"
Xiao Yan dengan pelan menggumam ketika ia memandang angka 26 pada Kartu Kristal Api hitamnya.