Perjuangan Menembus Surga

Satu Lawan Tiga



Satu Lawan Tiga

1Suara yang samar perlahan menggema di seluruh stadion. Saat itu, pemuda kurus berjubah hitam itu menarik Xun Er ke belakangnya, di hadapan banyak pasang mata yang terfokus kepada mereka. Ia sedikit mengangkat kepalanya dan tatapannya yang acuh berhenti pada wajah Bai Shan, Hu Jia, dan Wu Hao.     

"Orang ini akhirnya bangun..." Instruktur Ruo Ling dan Xiao Yu yang berada di balkon penonton akhirnya menghela nafas lega yang panjang, saat mereka menatap Xiao Yan, yang telah keluar dari mode berlatih, pada momen yang sangat penting.     

Ketika mereka melihat Xiao Yan, yang auranya telah menjadi jauh lebih kuat dari sebelumnya, Bai Shan dan yang lainnya jelas mengerti, bahwa Xiao Yan yang sekarang telah berhasil meningkatkan kekuatannya. Pertarungan setelah ini akan benar - benar sengit dan tak terduga.     

Tidak ada riak di biji mata hitam Xiao Yan yang gelap, yang tampak seperti sumur tua. Namun Xun Er, yang berada di sampingnya, dapat dengan jelas merasakan emosi yang brutal, keluar dari dalam tubuhnya. Sudah jelas, tindakan Bai Shan dan yang lainnya, yang bekerjasama untuk mengepung dan menyerang Xun Er telah membuat Xiao Yan begitu marah.     

"Xun Er, mundurlah sedikit terlebih dahulu. Biarkan aku mengurus mereka yang tersisa." Kata Xiao Yan samar.     

"Xiao Yan ge-ge, mereka semua memiliki kekuatan Da Dou Shi bintang lima atau enam. Metode Qi yang mereka gunakan juga bukanlah kelas rendah. Terlebih lagi, mereka juga punya Teknik Dou yang kuat. Jika hanya kau sendirian..." Kata Xun Er dengan ragu.     

"Serahkan padaku." Xiao Yan mengulang perkataannya sekali lagi. Sebuah api hijau samar mulai keluar dari dalam tubuhnya perlahan. Suhu yang tinggi menyebabkan udara di sekitarnya menjadi kabur hingga tampak seperti ilusi.     

"Kalau begitu… baiklah. Aku akan berdiri di samping untuk melihat pertarungannya. Jika ada hal - hal yang tak terduga, Xiao Yan ge-ge jangan salahkan Xun Er jika Xun Er bertindak." Ketika ia mendengar Xiao Yan mengulangi perkataannya, Xun Er hanya bisa mengangguk. Ia perlahan mundur ketika berbicara dengan pelan.     

Xiao Yan mengangguk. Ia sekali lagi mengalihkan pandangannya ke arah Bai Shan dan dua orang lainnya. Beberapa saat kemudian, ia perlahan berkata, "Jika hari ini kalian bisa berjalan keluar dari arena tanpa cedera, maka aku, Xiao Yan tidak akan melangkah lagi di Akademi Jia Nan!"     

Kata - kata Xiao Yan membuat raut wajah mereka bertiga sedikit berubah. Mereka dapat dengan jelas merasakan rasa dingin dan amarah yang ditekan di dalam kata-kata yang diutarakan Xiao Yan tadi.     

"Hmm, cuma bualan. Meskipun kau sekarang naik satu bintang, kau hanya memiliki kekuatan Da Dou Shi bintang enam. Tingkat ini cuma dapat menandingi salah satu dari kita sendirian. Namun, jika kau ingin bertarung melawan kita bertiga sendirian, aku rasa, kau hanya ingin memperalukan dirimu sendiri!" Bai Shan mengayunkan tombak panjang di tangannya dan tertawa dingin.     

"Niat awalku bukan untuk menyakiti Xun Er. Setelah kau kalah, aku akan membuat Bai Shan membayar tendangannya tadi." Wu Hao, yang seluruh tubuhnya terbungkus jubah berwarna merah, memandang Xiao Yan yang tenang selama ia berbicara.     

"Hee hee, kau juga harus melibatkanku." Hu Jia tertawa dengan begitu menawan. Ketika ia mendengar kata - kata kedua orang itu, raut wajah Bai Shan sedikit berubah. Namun, ia malah tertawa dan berkata, "Aku juga merasa sangat bersalah karena sudah menyakiti Adik Tingkat secara tidak sengaja tadi. Nanti, kalian berdua tidak perlu bertindak. Aku akan mundur sendiri untuk meminta maaf kepada Adik Tingkat Xun Er. Namun, sebelum itu, pertama - tama kita harus mengalahkan Xiao Yan sebelum membahas apapun lagi."     

"Tidakkah sedikit terlambat untuk membicarakan semua ini?" Xiao Yan mengayunkan tangannya dan tidak menghiraukan Bai Shan, yang menunjukkan senyum dingin di mukanya. Tangannya perlahan membentuk segel aneh di depannya. Setelah pembentukkan segel itu, api hijau yang menyelimuti permukaan tubuh Xiao Yan mendadak memadat. Seketika, seluruh api itu memasuki tubuhnya dengan mengeluarkan suara 'suo'.     

Setelah menghilangnya api berwarna hijau tadi, sebuah api hijau berangsur - angsur melesat ke dalam sepasang mata hitam Xiao Yan yang gelap. Dalam sekejap, sepasang biji mata itu berubah menjadi sepasang mata yang penuh dengan api berwarna hijau.     

"Perubahan Pertama Tiga Perubahan Misterius Api Langit: Perubahan Teratai Hijau!"     

Suara tenang perlahan terdengar dari dalam hati Xiao Yan. Ketika kata terakhir terucap, aura di tubuh Xiao Yan mendadak ditarik ke dalam. Sesaat kemudian, aura itu meletus, tampak seperti sebuah gunung berapi, yang telah mendobrak kekangan tanah dan meledak ke segala arah!     

Dou Qi api hijau segera melonjak keluar dari tubuh Xiao Yan. Dou Qi itu lalu langsung melesat secara melewati udara. Api panasnya membuat suhu di lapangan terbuka itu naik dengan cepat. Seketika, keringat muncul di muka beberapa murid yang kekuatannya tidak begitu kuat.     

Saat ini, Dou Qi Xiao Yan telah jauh melampaui kelas Da Dou Shi. Jika diukur secara samar, kekuatannya paling tidak sudah bisa menandingi seorang Dou Ling yang kuat!     

Wajah banyak orang di balkon penonton menunjukkan rasa terkejut dan terpaku ketika mereka menatap Xiao Yan di arena, yang dibungkus oleh sebuah lidah api besar. Mereka merasakan perubahan tenaga, yang mendadak melonjak begitu hebatnya.     

"Dou Ling?" Raut muka Bai Shan berubah sedikit ketika ia mengamati Xiao Yan. Kegentingan yang sama juga muncul di wajah Hu Jia dan Wu Hao yang berada di sampingnya.     

"Bam!"     

Suara Bai Shan baru saja meninggalkan mulutnya ketika suara dari sebuah ledakan energi, mendadak berbunyi dari dalam api itu. Api hijau itu mengeluarkan suara 'chi' dan merobek udara di depannya. Jarak sepuluh meter lebih di antara sosok itu dan Bai Shan, dilewati dalam waktu kurang dari sedetik. Kecepatan yang mengerikan ini membuat mata Bai Shan dan dua orang lainnya silau. Sebuah sosok berapi - api berwarna hijau yang tingginya sekitar tiga meter memancarkan suhu tinggi ketika sosok itu muncul di depan mereka.     

Sebuah tinju mendadak melesat dari dalam api, lalu berubah menjadi tiga bayangan. Setiap bayangan membawa api hijau dan dengan keras menghantam kepala ketiga orang tersebut.     

Kecepatan Xiao Yan setelah ia mengaktifkan 'Tiga Perubahan Misterius Api Langit' meningkat, sampai bahkan seorang Dou Ling dengan kekuatan biasa pun tidak akan bisa menandinginya. Oleh karena itu, ketika tinju itu hendak menyentuh kepala mereka, Bai Shan dan dua orang lainnya baru dapat merasakan sesuatu. Raut wajah mereka berubah dengan hebat. Dengan tergesa - gesa, tangan mereka dengan sigap menyilang di depan kepala mereka. Seketika, Dou Qi mengalir dan memperkuat pertahanan mereka berulang kali.     

"Bam!"     

Tinju api hijau mendarat dengan keras di tangan mereka bertiga yang menyilang. Tiga suara teredam mendadak terdengar dengan berurutan. Warna merah halus muncul di wajah Bai Shan dan dua orang lainnya ketika kaki mereka meluncur di tanah dengan cepat.     

Setelah mereka bertiga mundur lebih dari sepuluh langkah, kaki mereka dengan kencang menginjak tanah dan akhirnya, mereka berhasil mengalihkan tenaga dari serangan yang mereka terima. Tangan mereka terasa hampir mati rasa setelah dipukul oleh Xiao Yan dan perasaan terkejut muncul di wajah mereka bertiga. Mereka tidak mengira bahwa kekuatan Xiao Yan telah melonjak begitu kuatnya secara tiba - tiba. Satu lawan tiga. Ia tidak menunjukkan tanda - tanda bahwa ia kesulitan dan malah menekan mereka hingga mereka terdesak.     

"Keluarkan seluruh kekuatan kalian!"     

Bai Shan menggertakkan giginya dan berteriak dingin. Dou Qi berwarna perak mendadak muncul di tubuhnya. Tombak panjang perak miliknya berguncang di depannya dan Dou Qi yang seperti ular listrik dengan cepat menari dan melesat dari ujung tombak itu. Setelah tombak di tangan Bai Shan bergetar dengan hebat, Dou Qi berwarna perak mulai terkumpul di ujung tombak, dengan mengeluarkan suara 'chi la' yang pelan. Tampaknya, jelas bahwa ia sedang mempersiapkan sebuah Teknik Dou dengan tenaga yang luar biasa.     

Di samping Bai Shan, Wu Hao dan Hu Jia juga ragu sesaat, sebelum Dou Qi mereka dengan cepat melompat di sekitar tubuh mereka. Dengan reputasi mereka di Akademi Jia Nan, kesombongan mereka membuat mereka benar - benar tidak ingin kalah secara bersamaan, di tangan seorang pemuda, yang umurnya sama dengan mereka. Pada tahap ini, sudah sewajarnya mereka tidak menahan diri.     

Ketika mereka sudah membulatkan tekad mereka, sebuah Dou Qi berwarna hijau dan merah darah mulai melonjak dengan liar dari dalam tubuh Hu Jia dan Wu Hao masing - masing. Di ujung cambuk dan pedang berat mereka, Dou Qi kuat tipe penyerangan, dengan cepat dipersiapkan. Setelah kekalahan mereka tadi, mereka semua mulai mengerahkan semua kekuatan mereka demi melakukan serangan balik!     

Di luar dugaan semua orang, Xiao Yan tidak memilih untuk terus menyerang setelah mengalahkan mereka bertiga dengan sekali pukulan tadi. Di dalam selubung api berwarna hijau, ia menunjukkan wajah yang dingin ketika mengeluarkan sebuah Danwan berwarna ungu dan memasukan benda itu ke mulutnya. Ia lalu mengunyah benda itu, sebelum memuntahkan sebuah api berwarna ungu, yang akhirnya ia pegang di telapak tangannya.     

Xiao Yan melirik api berwarna ungu tersebut. Tangan kanannya bergetar lagi dan api berwarna hijau muncul dari dalamnya. Xiao Yan perlahan mendongak dan memandang Bai Shan dan dua orang lainnya yang telah bersiap untuk mengerahkan segala kekuatan, tepat sebelum kekalahan mereka. Tidak terdapat perasaan apapun di mata Xiao Yan, yang penuh dengan api berwarna hijau. Tangannya berangsur - angsur menyatu, satu dengan yang lainnya. Api berwarna ungu dan hijau itu pun mulai menyatu!     

Melihat gerakan ini, Xiao Yan sebenarnya berpikir untuk menggunakan sebuah 'Api Teratai Budha Marah' ukuran kecil… Tetapi, tampaknya, tindakkan Bai Shan dan dua orang lainnya itu telah benar - benar membuat Xiao Yan begitu marah.     

Wakil Kepala Sekolah, Hu Gan, di panggung penyelenggara, menatap sosok di dalam api berwarna hijau itu, yang berhenti bergerak di dalam arena. Ia kemudian menatap Bai Shan dan dua orang lainnya, yang sedang mempersiapkan Dou Qi kuat mereka di sisi lain, sebelum ia berkata perlahan. "Xiao Yan itu seharusnya menggunakan Teknik Rahasia jenis tertentu, yang dapat meningkatkan kekuatannya untuk sementara waktu, kan? Jika tidak, mustahil kekuatannya bisa meningkat sebanyak ini."     

"Xiao Yan yang sekarang, kemungkinan sudah memiliki kekuatan seorang Dou Ling yang kuat. Namun, melihat Teknik Dou yang ditunjukkan Bai Shan dan kedua orang itu, sudah jelas, itu bukanlah hal biasa. Dengan gabungan kekuatan mereka bertiga, bahkan seorang Dou Ling kuat pun tidak berani untuk dengan sembrono meremehkan mereka. Jika Xiao Yan tidak berniat mengikutkan Xun Er dalam pertarungan ini, aku rasa, mereka mungkin akan berakhir imbang." Seorang tetua di akademi di samping Hu Gan berkata dengan sebuah senyuman.     

"Tidak akan ada hasil imbang…" Suara samar mendadak terdengar. Pandangan Pak Tua Huo, yang duduk di samping, terarah dengan serius pada api hijau yang membungkus Xiao Yan, ketika ia perlahan berkata, "Jika yang kupikirkan tidak salah, kompetisi ini akan berakhir setelah serangan ini."     

"Oh?" Ketika yang lain mendengar hal ini, bahkan Hu Gan merasa sedikit takjub. Ia mengarahkan pandangannya ke dalam arena dan beberapa saat kemudian, ia tiba - tiba merasakan sebuah riak energi yang liar dan hebat, muncul dari tempat itu. Raut wajahnya seketika berubah. Tatapan tajam miliknya langsung melesat ke arah api berwarna hijau itu, "Sungguh anak yang hebat. Sebenarnya, Teknik Dou apa yang Xiao Yan sedang tunjukkan ini? Hal itu sungguh - sungguh sekuat ini?"     

Suasana hening di arena bertahan kurang dari semenit, sebelum akhirnya secara mendadak hancur!     

"Guntur Agung!"     

"Ular Beracun Hutan Sunyi!"     

"Pedang Pembelah Darah!"     

Di dalam arena, mata Bai Shan dan kedua orang lainnya mendadak melebar. Teknik Dou kuat di dalam tangan mereka akhirnya benar - benar telah siap. Mereka seketika mengguncangkan senjata mereka dan dalam sekejap, warna perak, hijau, dan merah, tiga Teknik Dou dengan energi yang kuat dan ganas tiada banding, melesat keluar. Retakan - retakan muncul di setiap tempat yang dilalui oleh ketiga energi tersebut. Sejumlah garis retakan menyebar di sepanjang jalan, hingga ujung dari arena tersebut, sebelum terhenti.     

Ketika tiga energi ganas itu melesat secara eksplosif, sebuah suara yang acuh dengan lembut terdengar dari dalam sosok manusia api hijau yang tidak berada jauh dari mereka. Seketika, sebuah cahaya ungu-kehijauan melesat dari api hijau itu secepat kilat. Akhirnya, cahaya itu melesat dan membawa sebuah jejak hijau-ungu yang menawan. Sesaat kemudian cahaya itu bertabrakan dengan tiga energi tadi, disaksikan oleh berpasang - pasang mata yang tak terhitung jumlahnya!     

"Dor!"     

Saat keduanya bertabrakan, empat energi itu hening beberapa saat. Tiba - tiba, ledakan yang mengguncang bumi terbentuk!     

Ketika mereka mengamati arena itu, yang telah berubah menjadi puing - puing, suasana di balkon penonton arena tersebut juga berubah menjadi sesunyi kuburan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.