Perjuangan Menembus Surga

Membingungkan



Membingungkan

0"Ini benar - benar tidak terduga, Yun Shan dari Sekte Misty Cloud sebenarnya masih hidup… itu benar - benar telah melampaui perkiraanku." Ekspresi Xun Er berubah setelah mendengar kata - kata samar dari mulut Xiao Yan. Beberapa saat kemudian, alisnya sedikit terangkat dan kilatan dingin melintas di mata berair musim gugurnya ketika ia berkata pelan.     

"Itu memang cukup merepotkan." Xiao Yan juga menghela nafas perlahan. Jika bukan karena keberadaan Yun Shan, Sekte Misty Cloud tidak akan bisa mengejarnya hingga ia harus kabur keluar dari Kekaisaran Jia Ma.     

Ujung mata Xiao Yan melirik ke sudut hitam gelap dinding di belakangnya itu, dimana seseorang dapat berbalik. Ia mendengar suara langkah kaki yang pelan, yang perlahan menjauh dari tempat itu. Baru saat itulah ia menoleh untuk melihat ke Xun Er. Ekspresinya serius, saat ia berkata, "Xun Er, ada sesuatu yang aku ingin kau katakan sejujurnya kepadaku, karena ini sangat penting!"     

"Oh?" Xun Er terkejut saat ia mendengarkan hal itu. Ketika ia melihat wajah serius Xiao Yan, ia segera mengangguk dan berkata, "Jika Xun Er tahu, Xun Er tidak akan menyembunyikan apapun yang Xiao Yan ge-ge ingin tahu."     

TL: ge-ge – kakak tertua atau biasanya digunakan untuk memanggil teman laki laki tua (biasanya digunakan dengan penuh rasa saying oleh perempuan)     

"Setelah pertama kalinya aku telah berhasil meninggalkan Sekte Misty Cloud, aku khawatir bahwa Sekte Misty Cloud akan melibatkan klan Xiao karena amarah mereka dan kebenarannya memang demikian. Ketika aku kembali ke Kota Wu Tan, klan Xiao telah menerima balas dendam dari Tetua Pertama dari Sekte Misty Cloud." Suara Xiao Yan sedikit gelap dan dingin.     

Ekspresi Xun Er seketika berubah saat ia mendengar perkataannya Xiao Yan. Alisnya terangkat dan matanya dipenuhi dengan amarah, "Bukankah Sekte Misty Cloud ini terlalu berani? Apakah klan menderita serangan yang serius?"     

"Ada beberapa kerugian dan korban, tapi tidak begitu serius. Namun, ayah dikejar, sampai keluar dari Kota Wu Tan oleh tiga tetua dari Sekte Misty Cloud. Semenjak hari itu, ia telah menghilang." Suara Xiao Yan mungkin terdengar sangat tenang, tapi, tangannya yang berada di antara jemari Xun Er, sedikit gemetar dan masih menunjukkan kemarahan di dalam hatinya.     

"Menghilang?" Awalnya Xun Er terkejut. Tepat setelah ini, wajahnya juga berubah jadi gelap dan serius untuk pertama kalinya. Ia dengan jelas mengerti posisi Xiao Zhan di dalam hati Xiao Yan. Oleh karena itu, ia juga tiba - tiba menyadari mengapa Xiao Yan akan sekali lagi mengambil resiko untuk menyerang Sekte Misty Cloud dan akan berhasil kabur dari mereka.     

"Aku rasa, Paman Xiao Zan itu seharusnya sudah berada di tangan Sekte Misty Cloud, kan?" Xun Er menyuarakan pikirannya.     

"Tidak." Tatapan Xiao Yan menatap tepat ke Xun Er. Ia menggelengkan kepalanya dan perlahan berkata, "Tetua Pertama dari Sekte Misty Cloud, yang mengejar Ayah, sudah kubunuh. Sebelum ia mati, ia mengatakan bahwa saat ia mengejar Ayah, Ayah seketika menghilang dengan aneh…"     

"Menghilang?"     

"Itu benar. Ia menghilang tepat di depan mata Tetua Kepala dari Sekte Misty Cloud, yang sedang mengejarnya…" Mata Xiao Yan terfokus pada wajah Xun Er dan perlahan mengatakan, "Aku rasa, Ayah mungkin tidak menghilang dengan sendirinya. Tetapi… ia telah ditangkap oleh seorang yang kuat dan misterius!"     

"Seorang misterius yang kuat?" Alis Xun Er melengkung semakin dalam ketika ia mendengarkan hal ini. Ia mengangkat kepalanya untuk menatap Xiao Yan, sambil berkata, "Apa yang Xiao Yan ge-ge ingin tanyakan ke Xun Er?"     

"Xun Er, aku tahu kau bukanlah seseorang dari klan Xiao dan latar belakangmu juga sangat kuat. Aku tidak tahu persis seperti apa hubungan antara faksi di belakangmu dengan klan Xiao, tapi, aku mempunyai sumber informasiku sendiri. Karena itu, aku rasa, menghilangnya Ayah mungkin ada hubungannya dengan faksi di belakangmu. Aku percaya padamu. Hal ini tidak ada hubungannya denganmu. Namun, aku butuh bukti bahwa ayahku selamat. Jika tidak, aku tidak akan bisa makan dan tidur dengan tenang." Xiao Yan seketika memegang tangan Xun Er, sambil ia berkata dengan suara berat.     

Perkataan Xiao Yan membuat wajah Xun Er berubah sedikit. Beberapa saat kemudian, ia menggelengkan kepalanya dan berkata dengan sikap sangat tenang, "Bukan seperti itu kejadiannya. Pasti bukan mereka. Mereka dan klan Xiao mempunyai peraturan tertentu. Karena itu, mereka pasti tidak akan melakukan sesuatu yang kurang ajar, seperti menangkap seseorang dengan paksa! Kekuatan mengikat ketentuan semacam ini tidaklah sesederhana seperti yang kau bayangkan. Karena itu, bahkan, jika ada seseorang di antara mereka yang melakukan ini, ia akan menghadapi penolakan yang besar. Terlebih lagi… karena orang itu dapat menangkap Paman Xiao Zhan di depan seorang Dou Wang tanpa membiarkan siapapun mengetahuinya, kekuatan orang itu setidaknya sekelas Dou Huang. Dalam kurun waktu ini, aku belum menerima berita mengenai hal ini."     

"Bukan? Terkecuali diriku sendiri, tidak ada satupun di klan Xiao yang bertemu dengan orang kuat sekelas Dou Huang. Apa gunanya orang kuat lainnya, yang entah kenapa, menangkap ayahku? Hanya faksi di belakangmu yang mempunyai hubungan dengan klan Xiao, yang aku ketahui. Di saat yang sama, mereka juga memiliki kekuatan seperti ini!" Saat ia mengutarakan tebakan di hatinya, tangan yang Xiao Yan gunakan untuk memegang tangan Xun Er tiba - tiba menjadi semakin erat. Ada tambahan kemarahan di dalam suaranya.     

"Xiao Yan ge-ge, Xun Er benar - benar tidak berbohong padamu. Faksi di belakangku memang tidak memiliki keterkaitan dengan klan Xiao. Saat ini, aku tidak bisa memberitahumu alasan dan rincian di baliknya. Karena jika aku memberitahumu, hal ini hanya akan merugikanmu. Namun, mengenai permasalahan Paman Xiao Zhan, Xun Er pastikan hal ini tidak dilakukan oleh mereka!" Raut wajah Xun Er yang tadinya tenang, seketika runtuh saat ia melihat wajah Xiao Yan yang menunjukkan sedikit amarah. Ia tidak bisa menahan untuk berbicara dengan nada yang tersinggung.     

Melihat wajah Xun Er, yang terlihat mengeluh, Xiao Yan perlahan mengembalikan ketenangannya. Tangannya perlahan menggaruk kepalanya dan ia menghela nafas panjang sambil menggumam, "Sepertinya, ada beberapa rahasia di dalam klan Xiao yang aku belum tahu. Baiklah, karena kau tidak ingin berkata apapun, aku tidak akan memaksamu. Jika itu benar - benar seperti yang kau katakan dan ini bukanlah perbuatan dari faksi di belakangmu, aku takut, bahwa Sekte Misty Cloud akan tetap menjadi tersangka terbesar… Sekte itu tampaknya tidak sesederhana itu seperti orang lain pikirkan."     

"Baiklah, kau bisa kembali dan beristirahat. Masih ada Kompetisi Kualifikasi besok. Untuk sementara waktu, kesampingkan masalah tentang ayah. Walaupun aku tidak yakin dengan keadaannya sekarang, seharusnya hidupnya, setidaknya, tidak dalam bahaya. Ah, aku harus secepatnya memulihkan kekuatanku. Jika tidak, bahkan, jika aku bisa berhasil menemukan jejak ayahku kedepannya, aku takut, bila aku juga tidak mempunyai kekuatan untuk menyelamatkannya," Xiao Yan menoleh ke belakang dan melihat Xun Er. Ia menepuk kepalanya, tersenyum, dan berbicara dengan nada yang menghibur.     

"Aku akan mencari seseorang untuk membantuku menyelidiki masalah ini dan akan segera memberitahumu jika aku mendapatkan petunjuk apapun." Xun Er menganggukkan kepalanya. Tangannya yang halus, seketika terjalin bersama saat matanya yang cerah menatap ke Xiao Yan. Dengan agak tidak yakin, ia bertanya, "Xiao Yan ge-ge, akankah kau menyalahkan Xun Er karena tidak memberitahumu detail tentang faksi di belakangku, maupun hubungan mereka dengan klan Xiao?"     

"Akankah kau menyakitiku?" Xiao Yan tersenyum, mengusap kepala Xun Er dan bertanya balik.     

Xun Er sedikit terkejut. Senyuman muncul di wajah cantiknya sambil menggelengkan kepala dan berbisik, "Tidak akan."     

"Karena itu, aku mempercayaimu. Ini sudah larut, istirahatlah." Xiao Yan mengulurkan tangannya dan memeluk sosok lembut yang seperti tidak bertulang itu, untuk sesaat. Ia segera melepaskannya dan melambaikan tangannya ke arahnya dan akhirnya berbalik, sebelum berjalan ke kamarnya.     

"Ah." Xun Er sedikit menganggukkan kepalanya sambil memperhatikan punggung Xiao Yan, yang telah menghilang di bingkai pintu. Ia merenung sejenak sebelum berbalik dan dengan cepat, berjalan kembali ke kamarnya. Dengan satu putaran tangan, ia menutup pintu ruangan itu , sebelum menjentikkan jarinya dengan lembut. Percikan cahaya keemasan melesat keluar ke sudut tertentu dari kamar. Bayangan gelap dan hitam seketika menjadi buram, sebelum berubah menjadi sosok manusia berwarna hitam yang muncul di dalam kamar, dengan satu kaki berlutut di lantai.     

"Perintahkan Ling Shi untuk pergi ke gunung di belakang akademi besok. Selain itu, kirim seseorang untuk bertanya apakah ada jejak dari orang kuat misterius di dalam Kekaisaran Jia Ma. Selain itu, aku membutuhkan semua informasi terkait Sekte Misty Cloud!" Wajah Xun Er tenang saat ia menatap ke bayangan hitam itu. Suaranya jelas dan dingin saat ia memerintah.     

Bayangan hitam itu tidak menyuarakan perlawanan ketika ia mendengar perintah Xun Er. Setelah itu, terdengarlah suara pelan seorang perempuan, "Baik, xiao-jie." Kemudian, tubuhnya terombang - ambing dan sekali lagi berubah menjadi bayangan hitam, yang menyatu dengan kegelapan sebelum seutuhnya menghilang.     

TL: xiao-jie – nona muda dari keluarga yang kuat atau kaya.     

Xun Er hanya perlahan menghela nafas lega ketika ia melihat bayangan hitam itu menghilang. Suara menggumam pelannya terdengar di dalam kamar, "Sial, siapa yang sebenarnya melakukan ini? Ia benar - benar mengincar Paman Xiao Zhan?"     

Sinar matahari yang redup dan samar tersebar dari langit di keesokan paginya. Diikuti dengan terbitnya sinar matahari yang menyilaukan, secara perlahan ke cakrawala. Akademi, yang telah tenang untuk semalam, sekali lagi penuh dengan energi. Pria - pria dan para wanita muda yang tak terhitung jumlahnya terus - menerus keluar dari seluruh akademi. Tujuan mereka sangat jelas, stadion besar di tengah - tengah akademi.     

Kompetisi Kualifikasi dua hari ini sepertinya akan menjadi acara akbar tahunan di dalam Akademi Jia Nan. Mereka yang telah memenuhi syarat untuk bergabung dalam Kompetisi Kualifikasi, semuanya adalah orang - orang yang tergolong luar biasa. Kompetisi raksasa di antara mereka itu memang layak ditonton. Bahkan, dalam Kompetisi Kualifikasi tahun ini, Xiao Xun Er, Bai Shan, dan juga wanita muda bergaun merah, yang termasuk orang paling berprestasi di akademi itu, ikut berpartisipasi. Fakta ini saja telah mengumpulkan lebih dari separuh penonton.     

Tentu saja, selain dari mereka bertiga ini, Akademi Jia Nan besar ini masih mempunyai beberapa pesaing berprestasi lainnya. Di antara mereka, Xiao Yan, yang telah dapat mengalahkan musuhnya menggunakan serangan secepat kilat, meskipun baru saja tiba; sudah sewajarnya orang itu menjadi pusat perhatian. Bahkan, hubungannya yang sangat erat, dengan Xun Er, yang telah diperhatikan oleh murid laki - laki yang tak terhitung jumlahnya sebagai dewi di hati mereka, menyebabkan banyak orang menggertakkan gigi mereka, ingin melihat dia mempermalukan dirinya sendiri.     

Setelah mandi di dalam rumah, Xiao Yan, bersama dengan Instruktur Ruo Ling, Xun Er, dan Xiao Yu berjalan keluar dari rumah bersama. Setelah itu, mereka berjalan menuju stadion.     

Sebagai seseorang yang menjadi pusat perhatian di dalam akademi, ada sangat banyak tatapan, yang menunjukkan jenis - jenis emosi yang berbeda - beda, yang mengarah kepada Xiao Yan selama perjalanan dan menyebabkan kening Xiao Yan jadi mati rasa. Melihat ekspresi tak pasrahnya, Xun Er di sebelahnya juga tidak dapat menahan tawa pelannya. Senyumannya yang elegan dan hangat seperti teratai, langsung membuat suara orang - orang menelan air liur terdengar dari kedua sisi jalan.     

Di depan pandangan yang berapi - api, kelompok Xiao Yan berjalan memasuki stadion, yang telah dipenuhi oleh orang - orang. Setelah itu, mereka berjalan menuju tempat duduk yang telah dipersiapkan untuk mereka.     

Xun Er dan Xiao Yan, pasangan ini banyak menarik perhatian, semua tatapan di stadion, tentunya secepatnya beralih ke arah mereka.     

Setelah duduk di bangku mereka, alis Xiao Yan seketika berkedut saat berbicara dengan Xun Er. Ia terlihat seperti merasakan sesuatu, saat ia mengangkat wajahnya dan menatap melihat balkon penonton di sisi yang berlawanan. Di tempat itu, yang merupakan tempat untuk menonton yang sangat baik, Bai Shan yang berbaju putih, sedang berdiri dan bersedekap. Melihat tatapan Xiao Yan menuju ke arahnya, sudut mulutnya terangkat menjadi senyuman dingin yang samar. Telapak tangannya terdapat di pagar pembatas di depannya dan jarinya melakukan provokasi terhadap Xiao Yan.     

Mata Xiao Yan menyipit saat melihat pohon giok berbaju putih yang sangat tampan, Bai Shan. Ia tersenyum samar ketika sebuah kilau dingin melintas di biji matanya yang hitam dan gelap. Ia tidak pernah membual dan berkata, kalau ia adalah orang baik. Karena pihak lain telah memprovokasi dirinya berulang - ulang kali, maka, ia akan bertindak sesuai dengan tindakan pihak lain itu…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.