Perjuangan Menembus Surga

Bertarung Untuk Pertama Kalinya



Bertarung Untuk Pertama Kalinya

1Kata - kata yang samar, menggema sepanjang malam tanpa henti.     

Mata dari pemuda berbaju putih itu terasa sedingin es, ketika ia memandang wajah liar dan angkuh dari pemuda satunya. Pemuda itu tidak mengatakan sepatah katapun lagi. Pergelangan tangannya sedikit berputar dan sebuah Dou Qi berwarna perak mulai muncul di telapak tangannya. Terdapat suara guntur samar yang teredam, yang terdengar dari dalamnya.     

"Dou Qi Tipe Petir?" Ketakjuban muncul di mata Xiao Yan ketika ia mendengar suara petir yang teredam, yang terpancar dari Dou Qi berwarna perak tadi. Ia tidak menduga bahwa orang ini benar - benar memiliki elemen Dou Qi langka ini, mirip seperti Kakak Lelaki Kedua.     

Xiao Yan menggerakkan tangannya. Sebuah Dou Qi warna hijau pucat juga membludak dari telapak tangannya ketika Xiao Yan mengamati pemuda berbaju putih ini, yang baru ia temui sekali selama siang hari dengan ekspresi muka yang acuh tak acuh. Ia tidak merasakan sedikitpun rasa takut maupun rasa segan.     

"Orang lemah tidak memiliki hak untuk memilikinya!" Pemuda berbaju putih itu melirik Xiao Yan dengan acuh dan tidak mundur sedikitpun. Ia tertawa dingin dan jari kakinya mendadak menapak tumpukan puing. Tubuhnya berubah menjadi sebuah cahaya perak yang membelah kegelapan dan melesat ke arah Xiao Yan dengan kecepatan secepat kilat.     

Karena serangan ganas dari pemuda berbaju putih itu berada di dalam kegelapan, beberapa petir yang bergemuruh, muncul, entah dari mana.     

Cahaya perak itu dengan cepat membesar di depan mata gelap yang hitam itu. Raut muka Xiao Yan masih saja tenang. Ia perlahan mengepalkan tangannya dan Dou Qi berwarna hijau pucat perlahan berdenyut di tinjunya, seperti sejumlah ular kecil yang panjang.     

"Bai Shan, apa yang kau lakukan?" Cahaya perak itu menembus kegelapan malam, namun, ketika Xiao Yan bersiap untuk menyerang balik tanpa basa - basi, sebuah teriakan yang indah, yang mengandung sedikit amarah, tiba - tiba membelah kesunyian malam. Tepat setelah ini, sebuah cahaya emas melesat dan akhirnya menghadang cahaya perak itu di udara. Dua energi tadi bertabrakan dengan keras, lalu, sebuah badai energi intens meledakkan pecahan batu di atas tanah hingga serpihan batu tadi terbang ke segala arah.     

Xiao Yan menggelengkan kepalanya tak berdaya ketika teriakkan yang indah tadi terdengar. Ia perlahan mengendurkan tinjunya yang mengepal erat dan mendongak untuk melihat lelaki berbaju putih itu, yang tubuhnya melesat ke arah belakang sebuah cabang pohon setelah dihadang oleh cahaya emas tadi.     

Sebuah sosok berwarna hijau pucat melesat keluar dari rumah dan muncul di samping Xiao Yan dalam sekejap. Alisnya terangkat ke atas ketika wajah cantiknya menunjukkan tanda amarah ketika ia memandang pemuda berbaju putih pada cabang pohon tersebut.     

"Ini bukan apa - apa. Aku hanya ingin sedikit berlatih dengan Junior Xiao Yan." Setelah melihat wanita muda berbaju hijau itu muncul, tatapan pemuda berbaju putih tadi terpaku pada tubuhnya. Ia melirik Xiao Yan dingin di samping wanita itu dan seketika, berkata dengan senyum yang samar, "Xun Er, kenapa kau begitu gelisah? Dengan kemampuan Junior Xiao Yan, bagaimana ia bisa mengikuti Kompetisi Kualifikasi Akademi Dalam jika ia tidak bisa menahan sebuah serangan dariku?"     

"Senior Bai Shan, aku hanya memperlakukanmu dengan hormat karena aku menghormatimu sebagai seorang senior. Namun, jika kau terus membuat masalah seperti ini, jangan salahkan aku jika aku tidak menghormatimu lagi." Xun Er perlahan menenangkan amarah di hatinya saat ia membalas dengan lembut.     

Wajah Bai Shan yang tenang sedikit berubah ketika ia mendengar hal ini. Karena ia mengenal Xun Er, hubungan mereka mungkin tidak bisa dianggap terlalu dekat, tetapi, dari apa yang ia pikirkan, mereka berdua setidaknya bisa dianggap teman. Tetapi, ketika ia mendengar nada yang digunakan Xun Er untuk berbicara padanya, ia tidak dapat menahan emosi di dalam hatinya, bahkan dengan perencanaannya. Seketika, raut mukanya menjadi jauh lebih buruk.     

"Jika kau memang lelaki, jangan bersembunyi di belakang seorang wanita." Bai Shan perlahan menghirup udara dan menekan amarah di hatinya. Ia melirik Xiao Yan dengan dingin, mengangkat sudut mulutnya dan tertawa dingin meremehkan.     

"Bai Shan! Kau jangan keterlaluan!" Wajah Xun Er diam - diam mengerut. Ia menggoyangkan tangannya yang lembut dan sebuah energi berwarna emas dengan cepat mulai terkumpul di telapak tangannya. Setelah Bai Shan berulang kali memprovokasi Xiao Yan, Xun Er telah mencapai batas emosinya.     

"Perempuan, tetaplah di belakang. Biarkan kami para lelaki yang menyelesaikan masalah ini." Xiao Yan tiba - tiba menjulurkan satu tangannya dan menggenggam pergelangan tangan Xun Er. Ia berbalik untuk melihat dan ia mendapati senyum samar di wajah Xiao Yan. Dengan pengetahuannya terhadap Xiao Yan, Xun Er tahu jika hal seperti ini terjadi, Xiao Yan akan menjadi sangat serius. Ia seketika ragu untuk sesaat dan hanya bisa menganggukkan kepalanya dan melangkah mundur.     

"Apakah kau ingin berkelahi?" Xiao Yan melangkah maju satu kali, memutar lehernya. Ia melirik ke arah Bai Shan yang berada di cabang pohon dan bertanya lembut dengan sebuah senyuman.     

"Aku tidak keberatan jika kau menginginkannya." Bai Shan dengan lembut mengibaskan lengan bajunya dan berkata dengan nada dingin. Ketika ia melihat Xun Er, yang dari tadi menjaga jarak terhadapnya, begitu taat dan patuh terhadap Xiao Yan, sebuah api jahat bergejolak di dalam hatinya yang biasanya tenang. Dengan penampilan, kekuatan, dan bakat latihan yang ia miliki, di sisi mana ia lebih lemah daripada orang yang dipanggil Xiao Yan di depannya itu? Namun, kenapa… ia tetap tak menghiraukannya?     

"Aku keberatan!"     

Sebuah teriakkan dingin mendadak terdengar dari dalam rumah. Instruktur Ruo Ling tiba - tiba terbang keluar. Raut mukanya agak buruk ketika ia memandang Bai Shan sebelum ia berkata dengan suara yang dalam, "Murid Bai Shan, tindakanmu yang nekat ini bertentangan dengan peraturan akademi. Jika kau ingin menantangnya, kau bisa menunggu untuk melihat siapa yang lebih baik di Kompetisi Kualifikasi. Dengan mengendap - endap di malam hari, tidak hanya tindakanmu ini melanggar peraturan, kau juga akan mendapat reputasi bahwa kau suka memanfaatkan orang lain."     

Melihat bahwa, bahkan sampai Instruktur Ruo Ling juga keluar karena terganggu, Xiao Yan menggelengkan kepalanya dengan pasrah. Ia tahu bahwa mereka tidak bisa bertarung malam ini. Seketika, ia hanya bisa menyurutkan Dou Qi ke dalam tubuhnya, menarik Xun Er sebelum berbalik dan perlahan berjalan menuju rumah.     

"Xiao Yan, aku harap kau tidak tersingkir dari Kompetisi Kualifikasi. Orang lemah tidak memiliki hak untuk mendapatkan apapun. Ketika waktunya tiba, aku harap, kau juga tidak terus bersembunyi di belakang seorang wanita. Seorang pria yang diakui oleh Xun Er seharusnya bukanlah seorang penakut, bukan?" Bai Shan berkata pelan ketika ia melihat punggung dua orang yang telah berbalik itu.     

"Siu!"     

Suara angin yang kencang mendadak terdengar. Sebuah tenaga melesat di antara kegelapan hitam dan dengan keras menghantam ke arah wajah Bai Shan.     

Sebuah cahaya dingin melesat di wajah Bai Shan ketika ia merasakan tenaga angin kencang yang melaju ke arahnya dari depan. Ia dengan lembut menjentikkan jarinya dan sebuah gumpalan cahaya perak melesat keluar secara eksplosif. Hal itu akhirnya bertabrakan dengan tenaga angin kencang dan seketika hancur menjadi serbuk. Jika benda yang melesat tadi dilihat dengan seksama, dapat dilihat hal melesat menembus angin tadi adalah sebuah pecahan batu.     

"Tak bisakah kau tidak bertele - tele seperti seorang wanita? Kau adalah Bai Shan, bukan? Salah satu yang disebut sebagai orang terkenal? Kau tidak terlalu istimewa. Kau mungkin sangat berpengalaman dalam hal cemburu, tetapi, kau tidak perlu memberitahuku semua kata - kata ganas dan tidak berguna dengan lidah tajammu itu. Kita akan bertemu lagi di Kompetisi Kualifikasi." Suara samar Xiao Yan yang gelap dan dingin perlahan terdengar.     

"Kau akan meninggalkannya jika kau kalah?" Bai Shan tertawa dingin.     

"Kau yakin namamu Bai Shan dan bukan Bai Chi (idiot)?" Langkah kaki Xiao Yan yang hendak memasuki rumah mendadak terhenti. Ia berbalik, dan memberi tatapan mencemooh kepada Bai Shan yang pucat. Setelah itu, ia menggelengkan kepalanya dan menarik Xun Er yang tertawa ketika mereka berjalan masuk ke dalam rumah.     

TL: Bai Chi – permainan kata dari nama Bai Shan – artinya idiot     

"Ah, kau harus pergi." Instruktur Ruo Ling tak bisa menahan untuk tidak menghela nafas, ketika ia mengamati Bai Shan yang berwajah pucat. Orang itu biasanya begitu tenang. Kenapa ia menjadi se-tidak sabaran ini di hadapan Xiao Yan, hari ini? Tampaknya, ia terus memikirkan Xun Er. Jika tidak begitu, ia tak akan kehilangan akal sehatnya seperti ini.     

Setelah ia mengatakan perkataan itu tadi, Instruktur Ruo Ling berbalik dan melaju ke dalam rumah, meninggalkan Bai Shan sendirian. Raut mukanya pucat untuk sesaat, lalu berubah putih, ketika ia berdiri di atas cabang pohon, menahan angin dingin di malam yang larut.     

Bai Shan berdiri di cabang pohon dan menghirup udara yang sedingin es, dalam - dalam. Ia perlahan mengencangkan tinjunya dan menggumam, "Sungguh tak terduga aku bisa kehilangan ketenanganku seperti itu karenanya. Oleh karena itu… ia harus menjadi milikku. Xiao Yan itu… aku harus mengalahkannya di Kompetisi Kualifikasi. Wanita itu, yang aku, Bai Shan, sukai… bagaimana bisa ia lari? Terlebih lagi, ia begitu luar biasa. Kemampuan macam apa yang dimiliki Xiao Yan itu untuk dapat mengimbanginya?"     

Baru setelah mengatakan hal ini, ekspresi wajah Bai Shan kembali pulih. Ia dengan acuh melirik ke arah rumah itu dan dengan lembut menekan cabang pohon dengan jari kakinya. Tubuhnya melesat turun dan dengan beberapa gerakan cepat, ia menghilang ke dalam gelapnya malam.     

Xiao Yan mengamati sosok putih, yang telah pergi jauh itu, dari sisi sebuah jendela di dalam rumah. Matanya menciut dan sebuah cahaya dingin melesat di matanya. Ia berbalik, memandang Xun Er di belakangnya dan dengan tak berdaya, menggelengkan kepalanya dan berkata, "Adik, apakah kau telah hidup dengan baik dua tahun belakang ini?"     

TL: Adik bukanlah terjemahan yang paling tepat, lebih ke 'nama panggilan' yang intim     

"Ah." Tangan Xun Er yang lembut menggenggam tangan Xiao Yan ketika ia dengan lembut mengangguk.     

Sambil menarik tangan Xun Er, Xiao Yan duduk di depan jendela dan memandang gemerlap bintang di langit. Ia tiba - tiba berbisik dengan sebuah senyuman, "Kau ingin tahu bagaimana aku hidup dua tahun ini?"     

"Ah." Xun Er sekali lagi mengangguk dengan lembut. Ia menggenggam tangan Xiao Yan di antara jemarinya dan merasakan kehangatan di tangannya.     

Dengan satu tangan, Xiao Yan perlahan mengusap rambut Xun Er yang lembut dan hitam, yang memanjang hingga pinggangnya. Ia terdiam untuk beberapa saat. Baru setelah itu, suaranya yang sedikit serak, terdengar. Ia perlahan berbicara tentang semua kejadian setelah ia meninggalkan Kota Wu Tan dulu satu per satu. Tentu saja, ia memilih untuk melewatkan secara samar hubungan yang ia miliki dengan beberapa wanita dalam kurun waktu ini, 'Api Surgawi' dan hal lain yang harus dijaga rahasianya.     

Meninggalkan Kota Wu Tan, memasuki Pegunungan Binatang Magic, menerobos masuk gurun, mengacaukan klan Mo, memasuki ibu kota, mendomasi selama Pertemuan Besar Ahli Kimia, naik ke Gunung Misty Cloud, mengalahkan Nalan Yanran, bertarung dengan sebuah sekte seorang diri, membunuh seorang Dou Wang yang kuat, dan setelah itu, kabur dari tangan seorang Dou Zong kuat. Setiap kejadian yang mengguncang jiwa dan membuat darah mendidih ini diceritakan oleh Xiao Yan dengan nada datar. Meskipun nadanya terdengar biasa saja, berbagai macam bahaya yang ada di dalam kejadian - kejadian itu masih membuat orang merasa hati mereka seperti sedang digenggam dengan erat.     

Di sebelah jendela, cahaya bulan yang samar menyebar ke bawah, menyinari mereka berdua dengan lapisan benang - benang perak.     

Beberapa saat setelah Xiao Yan selesai bicara, Xun Er juga terdiam. Kepalanya dengan lembut bersandar di pundak Xiao Yan. Meskipun ia telah mengetahui kebanyakan kejadian yang ada, ia masih merasakan pergolakan di hatinya ketika ia sekali lagi mendengar Xiao Yan sendiri yang mengatakannya. Xiao Yan juga harus hidup selama dua tahun ini dengan penuh kepahitan.     

"Xiao ge-ge. Aku percaya bahwa ketika kau kembali ke Kekaisaran Jia Ma, Sekte Misty Cloud tidak akan lagi bisa menahanmu." Xun Er tersenyum dan menjawab dengan suara yang halus beberapa saat kemudian.     

Xiao Yan tersenyum samar. Ia hanya mendongak dan memandang langit luas dan penuh bintang itu.     

Di sudut tembok, tidak jauh dari mereka berdua, Instruktur Ruo Ling bersandar pada sebuah tembok. Dadanya perlahan naik turun, wajahnya dipenuhi dengan rasa terkejut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.