Perjuangan Menembus Surga

Pertempuran Besar yang Kacau



Pertempuran Besar yang Kacau

1"Apakah kalian semua mengerti aturan dari kompetisi ini?" Ketika tidak ada satupun orang lagi yang memasuki arena, Hu Gan menatap sekitar lalu bertanya dengan nada yang jelas.     

"Mengerti!" Sebuah jawaban terdengar bersamaan di dalam arena ketika para penonton mendengar ucapan Hu Gan.     

"Baik, karena kalian semua mengerti, aku menyatakan bahwa…" Hu Gan perlahan mengangkat tangannya. Kemudian, ketika banyak mata memandang, ucapannya terhenti seketika, "Babak final Kompetisi Kualifikasi Akademi, dimulai!"     

"Bam!"     

Ketika Hu Gan menurunkan tangannya, arena yang sebelumnya sangat hening, tiba - tiba bersorak sangat keras. Warna - warni Dou Qi yang membentuk pelangi, seketika tersembur dengan mempesona. Setelah suara itu terdengar, sosok - sosok manusia di atas arena pertarungan melintas dengan cepat. Kebanyakan orang melompat dengan sigap ke ujung arena. Mereka takut akan seseorang yang hendak menggunakan metode licik untuk mendorong mereka keluar di situasi seperti ini, dimana semua musuh berada di sekitar mereka.     

Para penonton di balkon penonton mengamati arena ketika pertarungan seketika mulai pecah saat kompetisi dimulai. Mereka menyuarakan sorakan yang terdengar sampai ke awan dengan lantang dan gembira. Banyak tenggorokan penonton yang terkoyak ketika mereka memberikan semangat untuk petarung yang mereka sukai. Pertarungan besar semacam ini mempunyai daya tarik yang melebihi babak - babak pertarungan satu lawan satu.     

"He he, Wakil Kepala Sekolah, ini bukanlah ide yang buruk. Meskipun bisa dibilang tidak adil, pertarungan semacam ini, dimana tiap petarung harus selalu berhati - hati dengan serangan diam - diam, akan membantu melatih kewaspadaan mereka. Selain itu, para petarung yang bekerja sama juga akan mengetahui betapa kuatnya sebuah kelompok. Metode ini tidaklah buruk." Ketika ia menatap arena yang tampak kacau balau, sebuah sosok orang tua di tengah balkon penonton berbalik badan lalu berbicara dengan Hu Gan yang ada di sampingnya.     

"Aku juga muak menyaksikan pertandingan satu lawan satu yang lalu, jadi, aku ingin menggantinya dengan sesuatu yang baru untuk dicoba. Dari kelihatannya sekarang, metode ini terlihat menarik. Tetapi, beberapa murid yang tak memiliki bakat komunikasi yang baik, akan kesusahan untuk mencari rekan bertarung dalam situasi di mana musuh ada di setiap penjuru. Mereka akan mengalami sedikit masalah." Hu Gan tersenyum saat ia berucap sambil menatap kembali pertarungan yang rusuh itu.     

Beberapa kali, tampak terdapat pertarungan di atas arena, saat itu. Namun, sangat jelas bahwa banyak orang takut akan serangan diam - diam dari belakang. Karenanya, meskipun mereka saling baku hantam satu sama lain, mereka hanya menyerang dengan sekejap, lalu mundur kembali, tak berani untuk berkelahi dalam sebuah pertarungan penuh. Mata mereka berulang kali menatap sekitar dengan cemas. Siapapun yang berani menyerang di wilayah mereka akan segera mundur, hanya menyerang seperti burung yang terkejut karena sebuah tali busur (orang yang panik).     

Meskipun pertandingan tampak kacau balau di awal, para murid telah menjadi lebih cerdik, setelah sekitar tujuh atau delapan petarung terserang lalu keluar dari pertandingan dan berdarah. Beberapa petarung adalah orang - orang yang bertemu setiap hari, sehingga mereka bercengkrama, lalu berkelompok. Mereka yang tidak memiliki teman sehari - hari di pertandingan itu, hanya bisa mundur lalu mencari petarung yang juga tidak memiliki rekan bertarung. Walaupun beberapa kelompok yang terbentuk saat pertandingan itu tak mempunyai ikatan dan rasa saling percaya yang baik satu sama lain, cara itu adalah satu - satunya metode yang dapat dimanfaatkan.     

Xiao Yan mengayunkan pedang penguasa berat di tanganya ke sisi lain, saat ia bersanding dengan Xun Er di pojok arena pertarungan. Sebuah Dou Qi warna hijau dan kuning mengitari tubuh mereka. Dua Qi yang amat kuat keluar dari tubuh mereka. Para kompetitor yang dipusingkan oleh suasana kacau balau di arena, sangat ketakutan sampai mereka tak berani menyerang tanpa berpikir, di area Xiao Yan dan Xun Er.     

Sementara ini, mereka berdua tak melakukan serangan sama sekali, di area pertandingan yang ricuh itu. Mereka sadar bahwa suasana yang amat kacau balau semacam itu tak akan berlangsung lama. Selama Bai Shan dan yang lain mengumpulkan rekan bertarung, kekacauan di atas arena akan berangsur - angsur menurun sampai ke situasi, dimana hanya ada beberapa kelompok kuat yang bertahan. Kemudian, mereka akan berhenti menyerang kelompok lainnya dan kekacauan akan berkurang. Namun, itu hanya terjadi pada saat mereka akan menghadapi pertarungan yang sebenarnya.     

Di antara teriakan - teriakan dahsyat dari balkon penonton yang menggetarkan langit dan tanah, beberapa petarung berulang kali keluar dari arena kompetisi. Pada saat itu terjadi, petugas pencatat yang berada di sekitar arena, segera mencatat nama para petarung yang sudah keluar dari arena.     

Saat waktu perlahan berlalu, dengan banyaknya teriakan yang terdengar sampai ke langit, kekacauan di arena pertandingan akhirnya berangsur - angsur berkurang. Mengambil contoh dari mereka yang sudah kalah dengan menyedihkan, para petarung individu yang terpencar - pencar juga mulai mengerti bagaimana cara mencari rekan bertarung. Beberapa saat kemudian, pertarungan yang kacau balau di atas arena sudah hampir reda. Kelompok beranggotakan dua orang mulai menambah terus menerus.     

Setelah berubahnya pertandingan satu lawan satu yang ricuh menjadi sebuah pertandingan kelompok, Xiao Yan dan Xun Er akhirnya tak mampu berdiam diri dari pertandingan. Ketika sebuah kelompok beranggotakan empat lelaki gagal mengelilingi lalu menyerang mereka dan malah terpental keluar dari arena satu per satu, Xiao Yan telah meninggalkan aksi 'menunggu dan menyaksikan' nya. Tangannya memegang Pedang Penguasa Berat Xuan dengan erat ketika ia melangkahkan kakinya dengan keras. Dou Qi berwarna hijau muncul dari badannya seperti ombak dan tekanan kekuatan Da Dou Shi terlintas secara melintang di seluruh arena.     

Namun, tidak lama setelah Xiao Yan mengeluarkan kekuatan Da Dou Shinya, lima kekuatan yang hampir sama juga tersembur keluar dari arena pertandingan yang kacau balau itu. Kekuatan itu terbagi menjadi beberapa kelompok kecil yang menguasai masing-masing dari empat sudut arena.     

Pandangan Xiao Yan terarah ke tempat di mana kekuatan itu muncul, membuatnya ia segera memeriksanya. Ia mendapati bahwa ketiga sumber kekuatan itu adalah milik Bai Shan, Hu Jia dan Wu Hao, lalu dua yang lain adalah milik dua orang yang tak pernah ia temui sebelumnya. Di belakang dua orang itu ada segerombolan beranggotakan empat atau lima petarung yang kekuatannya tidak lemah. Dengan pengecualian Bai Shan dan dua lainnya, kelompok itu adalah yang terkuat.     

Pada saat itu, kekuatan dari kebanyakan kelompok diperlihatkan dengan jelas. Di antara petarung - petarung itu, tiga kelompok paling kuat sudah semestinya adalah kelompok milik Bai Shan, lalu Hu Jia dan yang terakhir Wu Hao. Di antara ketiga kelompok itu, kekuatan tim Wu Hao adalah yang paling tangguh. Selain mereka, adalah dua kelompok sebelumnya yang setiap anggotanya setingkat Da Dou Shi. Lima grup tersebut adalah milik para petarung terkuat di arena. Selain kelompok - kelompok itu adalah kelompok yang hanya beranggotakan individu - individu yang terpencar. Xiao Yan dan Xun Er bergabung pada tim kecil beranggotakan dua orang.     

Meskipun jumlah mereka jauh dari tim beranggotakan enam orang, tak satupun berani meremehkan tim kecil mereka. Bukan karena apapun, melainkan karena tim itu beranggotakan Xiao Yan dan Xun Er!     

Dalam hal kekuatan perorangan, mereka berdua dapat masuk ke lima besar. Setelah sekarang mereka berdua telah menjadi satu kelompok, bahkan orang - orang kuat seperti Bai Shan, Wu Hao, Hu Jia dan yang lain, melihat mereka sebagai musuh tangguh yang menghalangi mereka.     

"Xiao Yan ge-ge, di mana kita harus bertarung sekarang?" Xun Er menoleh lalu bertanya sambil tersenyum. Ia melirik dengan jelas sudut - sudut yang ada di arena.     

"Kita harus menunggu beberapa waktu. Ada kurang lebih tiga puluh orang di atas arena. Jumlah tersebut sudah termasuk Bai Shan, Wu Hao, dan orang kuat lainnya. Jika kita berdua tak memanfaatkan kesempatan, aku khawatir, kita akan kesusahan menahan mereka semua. Jadi, kita hanya bisa menunggu sampai mereka kelelahan satu persatu. Mungkin, Bai Shan dan dua orang lainnya itu ingin mengalahkan kita, tetapi mereka juga khawatir akan seseorang yang hendak menyerang mereka tanpa ampun dari belakang. Oleh karenanya, untuk beberapa waktu, kita tak perlu khawatir akan penyerangan." Xiao Yan mengayunkan pedang besar di tangannya itu, lalu menaruhnya di atas bahu.     

Xun Er sedikit tersenyum, lalu mengangguk. Ia menggerakkan tangannya yang halus, lalu sebuah cahaya emas menyilaukan mata muncul dari telapak tangannya. Energi kuat di dalam cahaya emas itu adalah sesuatu yang bahkan membuat Xiao Yan meliriknya dari samping.     

Tepat seperti ucapan Xiao Yan. Meskipun Bai Shan dan dua orang lainnya menganggap tim beranggotakan dua orang milik Xiao Yan sebagai musuh terberat mereka, mereka tak berani menyerang pada saat itu juga. Ketiga tim lainnya saling bertatapan, lalu seketika, mulai menghabisi kelompok - kelompok kecil yang terpencar dengan serangan diam - diam. Hanya setelah menghabisi tim - tim kecil itu, mereka dapat memulai pertarungan final.     

Setelah dimulainya pembasmian oleh tiga tim itu, selain kelompok kecil beranggotakan dua orang milik Xiao Yan dan Xun Er di atas arena, kelompok yang tersisa, telah dikalahkan, tak lama setelah berhadapan dengan ketiga kelompok itu. Ada beberapa yang beruntung yang bisa kabur, namun, kebanyakan dari mereka dikeluarkan dengan kekerasan dari arena.     

Xiao Yan menciutkan matanya, lalu menyaksikan para petarung yang terpencar, yang telah dikalahkan hingga mereka terpental ke segala arah. Ia merenung sebentar, sebelum melangkah maju dengan buas di depan mata para penonton di arena. Ia berteriak dengan suara beratnya, "Para petarung yang tak memiliki tim. Jika kalian tak ingin mendapat peringkat buruk, kalian dapat bergabung ke sisi ini."     

Ketika mereka mendengar teriakan Xiao Yan, para petarung di arena yang tak punya pilihan untuk lari, seketika menjadi girang. Saat mereka hendak tergusur oleh tiga tim terkuat, bahkan, dua kelompok yang memiliki anggota Da Dou Shi tak berani untuk melawan mereka. Sekarang setelah Xiao Yan telah melangkah maju, mereka terlihat seperti orang yang tenggelam berusaha untuk tetap mengambang, saat mereka segera lari ke arah Xiao Yan dan Xun Er.     

Teriakan Xiao Yan langsung membuat tujuh petarung yang tersisa di arena menjadi merasa diterima olehnya. Dalam sekejap, kelompok kecil yang hanya beranggotakan dua orang, langsung meningkat beberapa orang sehingga mampu bersaing dengan kelompok Bai Shan dan yang lainnya; Tetapi, tentu saja itu hanya dalam hal jumlah. Para petarung di kelompok Bai Shan dan dua lainnya terang-terangan mempunyai kekuatan yang melebihi para petarung di kelompok Xiao Yan yang telah terpental segala arah sebelumnya.     

Tetapi, Xiao Yan tak berharap ia dapat mengalahkan Bai Shan dan yang lain dengan bergantung oleh para petarung ini. Ia hanya memanfaatkan mereka untuk membuat beberapa lawannya kelelahan.     

Meskipun aksi Xiao Yan telah menarik hati penonton, hal itu membuat tiga kelompok terkuat milik Bai shan, Hu Jia, dan Wu Hao menjadi sedikit terganggu. Dua kelompok yang lain tak terlalu bermasalah, namun Bai Shan adalah satu - satunya orang yang tak ingin aksinya menguntungkan orang lain. Selain itu, orang yang melakukannya adalah Xiao Yan yang sangat ia benci. Jadi, ekspresinya berangsur - angsur menjadi semakin kesal. Ia mengayunkan tangannya lalu delapan petarung yang lumayan kuat mengikutinya dan mereka perlahan berjalan ke tempat di mana Xiao Yan dan kelompoknya berada. Dari tampaknya, mereka hendak mendeklarasikan perang terhadap kelompok Xiao Yan.     

"Chi."     

Melihat wajah - wajah para anggota kelompok Bai Shan yang tampak gelap dan serius mendekat, Xiao Yan mengangkat alisnya. Pedang berat di tangannya mengeluarkan suara angin tertebas ketika diangkat dari bahunya. Ia tersenyum dingin, lalu bertanya, "Apa? Kau tak dapat bertahan lebih lama?"     

Xun Er yang berada di samping Xiao Yan, juga menatap ke arah Bai Shan dan yang lain. Dou Qi warna emas yang mengitari mengitari badanya semakin bertambah tebal, menanti sebuah pertarungan besar.     

"Kalian berempat, cepat singkirkan para petarung terpencar di belakang Xiao Yan. Empat yang lain akan menahan Adik Tingkat Xun Er untuk sementara waktu. Tinggalkan Xiao Yan untukku." Tangan Bai Shan sedikit bergetar, lalu sebuah tombak panjang warna putih seketika muncul secepat kilat. Cahaya samar mengalir di gagang tombak itu. Siapapun yang melihatnya akan tahu bahwa itu adalah sebuah senjata yang dimasuki sebuah Inti Monster. Ketika ia membawa tombak panjangnya, ia memberikan instruksi tanpa emosi di suaranya.     

Ketika mendengar perintah Bai Shan, delapan orang di belakangnya seketika berpencar, membagi tugas yang ada.     

"Xun Er, bersiaplah untuk bertarung." Xiao Yan menolehkan kepalanya, tersenyum, lalu berucap ketika melihat kelompok Bai Shan berpencar seperti sebuah kipas, ketika mereka maju untuk menyerang.     

"Ya." Xun Er sedikit mengangguk. Ia terlihat begitu mempesona saat pancaran emas menyelimuti badannya.     

Ketika kelompok Bai Shan mulai menyerang, Wu Hao dan Hu Jia juga mulai menyerang dua tim lain yang tersisa.     

Pertarungan tatap muka yang paling menarik dan menggugah hati dalam pertandingan ricuh ini telah dimulai!     

Pada saat itu juga, sorakan keras dari balkon penonton di sekeliling mereka terdengar seperti guntur.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.