Bermain Dengan Api
Bermain Dengan Api
"Kau Xiao Yan, kan? Adik sepupu Xiao Yu?" Ketika Xiao Yan mengamati pemuda berbaju biru, pemuda itu melihatnya dengan senyuman sambil bertanya.
"Benar." Xiao Yan hanya sedikit menganggukkan kepalanya, lalu menjawab, disaat ia mengamati pemuda yang tidak menampakkan ekspresi wajah seperti Bai Shan.
"Hee hee, kita sekeluarga, kita sekeluarga. Tenang, saudaraku Xiao Yan, aku akan menahan diri ketika pertarungan dimulai dan aku juga tak akan membuatmu terluka. Jika tidak, akan menjadi suatu hal buruk jika Xiao Yu geram." Lu Mu seketika tertawa ketika ia melihat Xiao Yan menganggukkan kepalanya, lalu menjawabnya sambil tersenyum dengan sopan.
"Ah…" Xiao Yan terdiam ketika ia mendengar ucapan tersebut. Pemuda ini sungguh bertingkah akrab dengan sendirinya. Ia mampu menunjukkan kedekatan meskipun ini adalah pertama kali mereka bertemu. Benar - benar berbakat.
"Karena demikianlah situasi ini, aku sangat berterima kasih kepadamu Kakak Tingkat Lu Mu. Namun, aku juga sangat tertarik dengan posisi lima besar. Apakah Kakak Tingkat Lu Mu hendak mengizinkan diriku mendapatkannya?" Xiao Yan tertawa dengan lembut.
"*Uhuk*... Saudaraku Xiao Yan, kita harus realistis dengan apa yang kita lakukan, jadi, jangan terlalu berambisi. Bahkan, aku sendiri tidak percaya diri untuk masuk ke lima besar. Meskipun kau telah menaklukkan Xue Beng, kau harus tahu bahwa kekuatannya berada di tingkat rata - rata dalam Kompetisi Kualifikasi ini." Wajah Lu Mu memerah, saat ia batuk dan berkata sambil tersenyum ketika mendengar ucapan Xiao Yan.
Xiao Yan tak dapat menahan senyumannya ketika ia melihat performa Lu Mu. Pemuda satu ini mudah dimengerti dan wataknya tidak seperti Bai Shan yang dingin dan gelap.
"Mulai!" Pada saat itu, pemuda paruh baya di tempat duduk para juri mengayunkan tangannya, lalu berteriak lantang dengan suara yang jelas.
"Kakak Tingkat Lu Mu, kalahkan Xiao Yan!"
"Buat dia tahu kekuatan Akademi Jia Nan!"
Suara juri paruh baya baru saja berhenti, ketika sorakan - sorakan terdengar dari balkon penonton. Namun, kebanyakan orang yang berteriak adalah lelaki. Selain itu, bersamaan dengan reaksi semangat dari para murid lelaki, sorakan itu membuat murid perempuan yang bersimpati, menjadi sedikit murung. Bagaimanapun juga, kekuatan yang diperlihatkan Xiao Yan kemarin memang telah membuat semua orang kagum. Ditambah lagi, Xiao Yan juga tak berpenampilan buruk. Badannya yang tinggi dan wajah halus dan tampannya, telah menarik banyak mata dari murid perempuan. Jadi, tidak lama setelah sorakan yang mengharapkan Xiao Yan kalah terdengar, sorakan lantang lain dari murid perempuan membuat Xiao Yan meningkatkan semangatnya.
"He he, sepertinya pemuda satu ini cukup disukai banyak perempuan. Ia baru ada di sini satu hari, tapi sudah banyak perempuan yang memberinya semangat." Instruktur Ruo Ling tak dapat menahan untuk menutupi mulutnya dan tertawa, ketika ia mendengar sorakan menawan itu.
Xun Er pun tersenyum lembut di sebelah.
"Xiao Yan, kalahkan panci obat itu!" Xiao Yu terbawa suasana dari dua tipe sorakan berbeda yang terdengar di area terbuka itu hingga wajahnya memerah. Ia segera meletakkan kedua tangannya di samping mulutnya lalu berteriak lantang.
Xiao Yan terdiam menggelengkan kepalanya ketika ia mendengar sorakan berlawanan di stadion yang terdengar bersamaan tanpa henti satu sama lain. Ia mengangkat kepalanya, menatap Lu Mu di sisi yang berlawanan, lalu mengangkat bahunya. Tangannya perlahan mengambil pedang Penguasa Xuan Berat dari punggungnya. Bersama dengan suara berdebur pedang itu, pedang itu menebas udara, lalu diletakkan di samping dirinya, sambil diarahkan ke bawah, sampai membentur tanah. Sebuah Dou Qi berwarna hijau berangsur - angsur muncul dari tubuhnya dan kemudian melapisi seluruh tubuh Xiao Yan. Sebuah Qi yang kuat dikeluarkan.
"Ayolah, Kakak Tingkat Lu Mu!"
Lu Mu terkejut ketika ia merasakan Qi yang meningkat sangat kuat dalam tubuh Xiao Yan. Wajahnya yang tak serius, berangsur - angsur menghilang. Cahaya dari cincin penyimpananya memancar, lalu sebuah pedang baja dikeluarkan. Ia perlahan mengangkat pedang itu lalu mengarahkannya ke Xiao Yan. Dengan wajah yang amat serius, ia berkata, "Melihat Qi dari Adik Tingkat Xiao Yan, aku pikir kau telah mencapai tingkat Da Dou Shi, kan? Tak heran kau dapat mengalahkan Xue Beng dengan mudah kemarin. Kemampuan berlatih mu memang sangat luar biasa."
"Aku juga tertarik dengan posisi lima besar dan tak akan memberikannya kepadamu. Oleh karena itu, aku tidak memiliki pilihan selain menggunakan seluruh kekuatanku!" Ketika Lu Mu selesai berbicara, sebuah kekuatan besar yang tak jauh berbeda dari kekuatan Xiao Yan, muncul di tubuhnya. Setelah itu, kekuatan itu berubah menjadi rangkaian api merah yang mengelilingi tubuh Lu Mu. Dari kejauhan, pancaran merah menyala terang terlihat menari - nari dan membara, seperti lidah api.
Kedua orang di arena pertarungan itu sekarang terisolasi sepenuhnya dari suara di sekitar. Mereka terlihat serius dan hembusan nafas mereka terdengar tenang. Saat mereka saling bertatapan satu sama lain, kedua Dou Qi yang mengitari tubuh mereka tertarik, lalu terhembus, seolah - olah mereka bernafas dengan kekuatan itu.
Keduanya tampak hening di atas arena, dimana angin perlahan berhembus. Seketika, pedang mereka diayunkan!
Balkon penonton pun menjadi hening saat mereka juga merasakan pertempuran di arena itu yang akan meledak di gerakan pertama para petarung.
Kedua Dou Qi yang menyelubungi udara di arena bertarung, seketika membara. Dalam sekejap, pandangan semua orang menjadi kabur. Dua bayangan itu mendadak bergerak dengan cepat. Suara baja yang saling berhantaman, juga percikan yang beterbangan, seketika muncul di tengah arena.
Kebanyakan orang di balkon penonton hanya dapat melihat sosok samar berwarna hitam dan biru di arena, juga mendengar suara udara tertebas ketika pedang penguasa besar itu diayunkan. Setelah itu, mereka melihat garis retak di permukaan yang tercipta karena tabrakan dua Dou Qi di atas arena. Meskipun mereka tak dapat melihat dengan jelas pertarungan itu, tak satupun dari mereka bisa menyangkal kehebatan dari kedua aura yang ada di tingkat yang sama.
Di dalam area pertarungan itu, Xiao Yan mengayunkan dengan lebar pedang penguasa beratnya. Ia menggunakan badan pedang yang besar itu, lalu setiap kali ia menebas, akan terdengar suara keras angin yang tertebas. Beberapa kali, saat pedang itu dipenuhi Dou Qi, kekuatan tajam badan pedang penguasa itu membuat tanah di sekitar retak, bahkan sebelum menyentuh tanah tersebut. Sudah jelas betapa mengerikan kekuatan pedang itu ketika Xiao Yan menebaskan pedang penguasa.
Pedang logam di tangan Lu Mu adalah kebalikan dari gerakan besar serangan Xiao Yan. Alih - alih, pedang itu seperti ular yang licik nan lembut dan tidak bersentuhan sama sekali dengan pedang penguasa berat Xiao Yan. Terkadang, ketika kedua senjata itu bersentuhan, ia akan menepis lalu tak memberikan kesempatan sekecil apapun kepada pedang penguasa berat untuk mengeluarkan kekuatannya.
Sosok keduanya bergerak cepat di atas area terbuka itu dan Dou Qi mereka berbenturan keras. Banyak sekali gelombang Dou Qi yang mengepul keluar dari telapak tangan mereka kemudian saling berbenturan, menyemburkan gelombang energi yang menyapu puing retakan di atas tanah lapang itu.
"Pemuda ini memiliki pertahanan yang kuat. Bahkan dengan kecepatan pedangku, aku benar - benar tak bisa sedikitpun menyerangnya." Pedang logam di tangan Lu Mu menebas secepat kilat. Banyak bayangan dengan Dou Qi merah membara muncul di depannya. Tetapi, terlepas dari seberapa cepat Lu Mu, pedang penguasa besar itu seketika akan bisa menangkisnya. Xiao Yan mengandalkan lebarnya badan pedang penguasa, sekaligus material kerasnya untuk menangkis lebih dari sepuluh serangan.
Ketika pertarungan antara kedua belah pihak berlanjut, wajah malas Lu Mu semakin berubah. Barulah sekarang wajahnya dipenuhi dengan ekspresi serius. Kekuatan yang diperlihatkan Xiao Yan mampu memberinya rasa waswas.
"Huh…" Lu Mu menghembuskan nafas panjang saat langkah kakinya tiba - tiba sedikit mundur. Badannya seketika membungkuk ke depan dan Dou Qi merah berapi-api di permukaan tubuhnya dengan cepat mengalir ke pedang logamnya. Dalam sekejap, sebuah pedang yang berkilat dingin berubah menjadi sebuah pedang berapi yang bersuhu tinggi.
Warna merah mengkilap juga muncul di muka Lu Mu setelah perubahan pedang panjang itu. Tangannya seketika bergetar dan sebuah sebuah suara keras seperti petir muncul di persendiannya, saat pedang api di tangannya menancap dengan keras. Suhu tingginya terasa sampai ke langit dan bahkan membawa bau hangus yang samar.
Mata Xiao Yan menjadi dingin ketika ia merasakan perubahan pada pedang panjang lawannya. Tangannya menggenggam gagang Penguasa Xuan Berat lebih erat dan dengan sedikit teriakan, pedang itu mengeluarkan sebuah bayangan saat pedang itu ada di depan Xiao Yan seperti sebuah tembok besar berwarna hitam.
"Klang!"
Pedang panjang merah membara menerjang ke arah pedang besar berwarna hitam itu. Saat suara gesekan pedang terdengar, ujung pedang itu tiba - tiba membengkok. Pedang panjang itu bergerak cepat mengitari sisi dimana pedang penguasa hitam menangkis. Pedang panjang itu dengan cepat menusuk ke atas dan membawa kilat dingin yang membara, ketika pedang itu hendak melukai tangan Xiao Yan yang sedang memegang erat pedang penguasa.
Xiao Yan tertegun oleh pedang panjang musuhnya yang seketika berubah menjadi lentur dan gesit seperti seekor ular. Ia segera melepaskan tangannya dari gagang pedang penguasa, namun badannya tidak mundur. Sebaliknya, ia menerjang ke depan dengan cepat.
Ketika genggamannya lepas dari Penguasa Xuan Berat, Dou Qi yang ada di badan Xiao Yan seketika melayang tinggi membentuk ombak. Kecepatannya juga meningkat drastis beberapa kali saat tubuhnya berubah menjadi bayangan hitam yang hilang sekejap seperti kilat dari pandangan Lu Mu yang tercengang. Saat mereka berpapasan satu sama lain, siku Xiao Yan dengan keras menyerang ke bawah mengenai pergelangan tangan Lu Mu. Pedang panjang merah yang membara seketika jatuh. Tangan Lu Mu langsung lumpuh pada saat itu juga.
"Klang…" Pedang panjang terjatuh di tanah ketika Lu Mu's menggelinding mundur untuk menghindari tendangan tajam yang Xiao Yu keluarkan di depannya.
Xiao Yan perlahan berbalik ketika serangannya meleset dan hanya tersenyum kecut pada Lu Mu yang telah mundur lebih dari sepuluh langkah.
Baku hantam yang tadinya berjalan secepat kilat, kini menjadi pelan. Ketika murid - murid di balkon penonton melihat Lu Mu berguling beberapa kali seperti sebuah kue, tanpa sadar wajah mereka dipenuhi kekaguman.
"Kecepatan yang luar biasa. Kekuatan yang luar biasa." Tangan kiri Lu Mu sedikit mengelus pergelangan tangan kanannya. Ia meningkatkan kekuatannya. Ujung mulutnya sedikit robek. Setelah itu, ia menggelengkan kepalanya yang dipenuhi dengan rasa terkejut.
Xiao Yan tersenyum. Ia perlahan menuju ke sebelah pedang berat miliknya. Namun, ia tak memegang pedang itu.
"Ah, aku telah meremehkanmu. Tampaknya, aku tak punya pilihan selain bersikap lebih serius." Lu Mu menghela nafas. Ia menjulurkan tangannya keluar dari bajunya lalu menatap Xiao Yan dengan tajam saat ia berkata, "Kau juga harus tahu identitas lainku. Ahli kimia… hal yang aku kuasai dengan baik bukanlah hanya Dou Qi… tetapi juga bermain api!"
Ekspresi bangga muncul di wajah Lu Mu. Tangannya bergetar dan kobaran api biru tiba - tiba keluar dan mengitari tangannya. Suhu yang sangat panas membuat wajahnya jadi tampak bergetar.
Rasa kaget tampak di mata Xiao Yan ketika ia menyaksikan kobaran tebal api biru yang keluar dari tangan Lu Mu. Api seperti itu adalah tipe 'Api Binatang'. Tetapi, ucapan yang keluar dari mulut Lu Mu malah menyebabkan api itu tampak lucu di benak Xiao Yan. Bermain dengan api? Hei, dengan kemampuannya mengendalikan api saat ini, bahkan ahli kimia tingkat empat tak akan berani melontarkan hal aneh seperti bermain api di depan Xiao Yan.
"Saudara Xiao Yan, kau harus berhati - hati. Api Kristal Biru ini pernah melukai seorang Dou Ling."
Xiao Yan tampak tersenyum aneh ketika ia mengangkat kepalanya dan menyaksikan wajah bangga Lu Mu. Ia sedikit mengangguk. Di depan banyak tatapan, tangannya yang putih juga keluar dari jubah hitamnya. Setelah itu, ia mengeluarkan sebuah Danwan berwarna ungu dari cincin penyimpanannya lalu menelannya. Ia mulai mengunyah.
Xiao Yan mengunyah beberapa saat sebelum jari tengah dan jempolnya bergesekan dengan perlahan satu sama lain. Sebuah suara yang derik muncul di stadion.
Setelah jarinya digesekkan, Xiao Yan membuka mulutnya. Sekumpulan api ungu tiba - tiba keluar di depan banyak mata yang terkejut. Tangan kanannya diayunkan, lalu api berwarna ungu menyelimuti telapak tangannya.
Xiao Yan melihat api ungu itu melompat - lompat seperti peri, sebelum ia mengangkat kepalanya. Aksinya membuat pengunjung di setiap penjuru menjadi hening seketika. Di sisi lawan, wajah Lu Mu yang sebelumnya sombong seketika menjadi terpaku saat itu juga.
"He he, Kakak Tingkat Lu Mu. Aku minta maaf. Hal yang aku kuasai juga bukan hanya Dou Qi… tapi juga bermain dengan api!"