Raungan Singa Harimau Penghancur Emas
Raungan Singa Harimau Penghancur Emas
Bai Shan dan yang lainnya terkejut karena perubahan, yang mendadak muncul itu. Seketika, mereka dengan cepat paham. Raut wajah masing - masing mereka berbeda - beda, ketika mereka melihat Xiao Yan yang berubah menjadi bayangan hitam, melesat dengan dahsyat.
Di hadapan beberapa orang yang mengamati di ruangan itu, Xiao Yan melepaskan kecepatan maksimalnya dan muncul di depan gumpalan energi tak kasat mata dalam dua kali kedipan mata. Tangannya sedikit menekuk, seperti cakar seekor elang, ketika ia menangkap gumpalan energi itu secepat kilat.
Tampak seperti telah merasakan aksi Xiao Yan, gumpalan energi itu, yang awalnya melesat maju, mendadak berhenti. Gumpalan itu seketika bergetar dan mulai mundur untuk menghindarinya.
"Hmm." Merasakan pergerakan menghindar yang seperti refleks dari gumpalan tersebut, Xiao Yan tertawa dingin. Ia menyingkapkan lengan bajunya dan tangannya tampak memanjang sebagian. Dengan genggaman tangannya yang seperti cakar, ia dengan kuat menangkap gumpalan cahaya tak kasat mata itu ke dalam telapak tangannya.
Setelah ia mendapatkan benda itu, tubuh Xiao Yan tidak ragu sama sekali ketika ia mundur secepat kilat. Pada saat yang bersamaan, sebuah tenaga penghisap yang besar meledak dari lapisan energi di dalam ruangan itu. Di hadapan daya tarik tenaga yang menghisap ini, gumpalan energi yang tertinggal dan menyebar di seluruh ruangan, ditarik kembali tanpa henti ke dalam lapisan energi tadi. Dalam sekejap, gumpalan cahaya yang menyebar di seluruh tempat itu melesat. Gumpalan - gumpalan cahaya yang tak terhitung jumlahnya, yang telah dimuntahkan tadi, dengan pengecualian barang di tangan Xun Er, Bai Shan, dan yang lainnya, yang pelindung energinya telah dihancurkan, kembali ditelan oleh lapisan energi itu, saat itu juga.
Ketika ia merasakan tenaga menghisap yang terpancar dari lapisan energi itu, Xiao Yan tahu bahwa ini terjadi karena mereka telah mendekati batas waktu maksimalnya. Tangannya menggenggam gumpalan cahaya tak kasat mata, yang berulang kali berguncang, ingin kabur. Benda itu juga merasakan tarikan dari tenaga penghisap dan mulai terlepas dari cengkraman Xiao Yan.
"Xiao Yan ge-ge, cepat cobalah apakah kau bisa mendapatkan benda di dalamnya!" Xun Er bergegas mengingatkan ketika ia melihat tangan Xiao Yan, yang sedang dihisap, hingga ia tertarik ke arah lapisan.
Baru setelah mendengar kata - kata Xun Er, Xiao Yan tersadar. Tangan kanannya menggenggam gumpalan cahaya itu dengan erat, sementara tangan kirinya masuk ke dalamnya.
"Bam!"
Tangan Xiao Yan masuk ke dalam gumpalan cahaya itu di hadapan tatapan orang - orang di situ. Dalam sekejap, sebuah tenaga yang besar, mendadak melonjak dan langsung menolak Xiao Yan. Terlebih lagi, tenaga penolakan ini besar. Tenaga itu bisa membuat Xiao Yan mundur beberapa langkah, sebelum ia dapat menetralkan tenaga tersebut.
"Sial. Aku tidak bisa." Raut wajah Xiao Yan seketika menjadi kesal ketika tangannya terhalang. Saat ini, tenaga hisapan, yang terpancar dari lapisan energi itu, juga menjadi semakin kuat. Hanya ada beberapa gumpalan yang masih tertinggal di seluruh ruangan.
Sebuah senyum sombong muncul tanpa sadar di muka Bai Shan ketika ia memandang tangan Xiao Yan, yang terpental karena gumpalan cahaya itu.
"Xiao Yan ge-ge, pegangan yang erat. Biarkan aku mencoba!" Sebuah bayangan berwarna hijau melesat di sebelah Xiao Yan. Tangan Xun Er juga dengan cepat menjulur ke dalam gumpalan energi itu.
Melihat Xun Er mendekat dengan gumpalan cahaya itu, hati Xiao Yan berdegup semakin kencang. Jika bahkan Xun Er pun tidak berhasil, maka Teknik Dou Gelombang Suara ini, yang telah mencapai tangannya, kemungkinan akan mengeluarkan sayap dan terbang pergi. Ketika waktu itu tiba, Xiao Yan hanya bisa bersyukur dengan Teknik Dou Gelombang Suara kelas Huang tadi.
Di hadapan berpasang - pasang mata yang fokus di seluruh ruangan itu, tangan Xun Er dengan cepat masuk ke dalam gumpalan cahaya tadi. Beberapa saat kemudian, tidak terdapat perlawanan seperti yang Xiao Yan hadapi tadi. Perasaan girang muncul di wajah Xun Er. Tangannya hanya berhenti sejenak di dalam gumpalan cahaya itu, sebelum dengan cepat ia tarik kembali. Saat itu juga, sebuah gulungan seperti kristal muncul di hadapan semua orang.
Ketika ia memandang gulungan itu, yang berhasil Xun Er ambil, hati Xiao Yan yang gelisah akhirnya tenang. Ia tersenyum seperti telah melepaskan sebuah beban yang berat.
"Xiao Yan ge-ge, ini." Xun Er mengusap keringat di keningnya yang terang dan halus. Ia juga sangat takut jika kegagalannya akan membuat Xiao Yan kecewa. Namun untungnya, kemungkinan terburuk yang ia pikirkan tidak muncul. Ia tersenyum dan menyerahkan gulungan bening di tangannya kepada Xiao Yan.
"Sungguh ini berkatmu." Xiao Yan menerima gulungan itu dan berkata dengan jantung yang berdebar. Jika bukan karena Xun Er, kemungkinan ia harus melihat benda itu, yang sudah ia sentuh tadi, sekali lagi ditelan kembali, di depan mata kepalanya sendiri. Ia menjilat bibirnya dan mengalihkan pandangannya kepada kata - kata yang tertulis di gulungan di tangannya. Awalnya, ia sedikit terkejut, namun ia seketika mengangguk puas.
"'Raungan Singa Harimau Penghancur Emas', Teknik Dou Gelombang Suara, Kelas Xuan Tinggi. Ketika para singa dan harimau meraung bersamaan, semua binatang buas tunduk. Benda itu memiliki kekuatan besar untuk menghancurkan emas dan mengguncang jiwa…"
Xiao Yan membaca kata - kata yang tertulis di permukaan gulungan itu sekali dan merasa begitu puas di dalam hatinya. Hal yang saat ini paling ia butuhkan adalah Teknik Dou Gelombang Suara sekelas ini. Jika terlalu rendah kelasnya, itu tidak akan terlalu berguna. Jika terlalu tinggi, akan susah untuk dilatih dan kemungkinan, ia akan kesulitan untuk benar - benar menggunakannya hingga ia memiliki kekuatan yang cukup, yang mana, mungkin akan membutuhkan waktu lama untuk dicapai. Lagipula, semakin tinggi kelas Teknik Dou-nya, semakin tinggi pula tingkat kesulitan untuk menggunakannya.
"Aku akhirnya mendapatkannya…" Xiao Yan menghela nafas panjang. Ia dengan santai membuang Teknik Dou kelas Huang Tingkat Tinggi yang ia peroleh tadi. Ketika benda itu meninggalkan tangannya, benda itu terbungkus oleh sebuah gumpalan cahaya dan akhirnya, melesat kembali ke dalam lapisan energi itu, sebelum akhirnya menghilang.
"Mari kita pergi."
Xiao Yan menyimpan Teknik Dou Gelombang Suara Tingkat Tinggi kelas Xuan itu di dalam cincin penyimpanannya dan melambaikan tangannya kepada Xun Er. Seketika, ia berbalik dan memimpin, dengan berjalan di depan Xun Er melalui terowongan yang ia lewati untuk masuk tadi. Ketika ia melewati Bai Shan, langkah kakinya terhenti untuk beberapa saat dan berbicara kepadanya dengan sebuah senyum tipis, "Sepertinya, aku harus mengecewakan Kakak Tingkat Bai Shan. Aku telah mendapatkan benda yang aku butuhkan."
Setelah ia selesai mengatakan hal itu, ia tidak berlama - lama tinggal di sana. Ia dan Xun Er lalu berbalik dan berjalan kembali ke dalam terowongan yang gelap itu.
"Uhh." Bai Shan mendengus dingin ketika ia melihat raut wajah Xiao Yan yang tersenyum. Wajahnya gelap dan serius ketika ia ikut melangkah ke dalam terowongan. Di belakangnya, Hu Jia dan Wu Hao juga menyusul tidak jauh darinya.
Ketika mereka berlima pergi, lapisan energi yang seperti riak di sekitar ruangan itu juga perlahan mengecil. Dalam sekejap, lapisan energi itu berubah menjadi sebuah titik kecil, yang benar - benar menghilang, diiringi suara 'krek' kecil. Saat ini, seluruh ruangan besar itu menjadi kosong. Tidak ada yang menduga bahwa tempat ini beberapa menit lalu terisi dengan harta berharga yang tak terhitung jumlahnya, yang menyebabkan kegemparan di dunia luar.
"Krek."
Pintu utama kuno yang tertutup rapat perlahan terbuka. Cahaya matahari yang hangat, masuk melalui celah di pintu itu dan bersinar ke dalam, membentuk sebuah jejak cahaya panjang di dalam terowongan gelap, yang menggapai hingga ujung…
Pintu utama tersebut terbuka, saat Xiao Yan dan empat orang lainnya berjalan keluar. Mereka berdiri di tangga dan memandang sebuah lembah rimbun yang berwarna hijau. Hati mereka terasa begitu lega. Suasana di dalam 'Aula Koleksi Buku' memang sedikit terlalu berat.
"Luas tanah yang ditempati oleh aula itu sangatlah luas. Aku rasa, ruangan besar tadi hanyalah salah satu bagian dari aula itu. Misteri benar - benar merembes keluar dari seluruh tempat itu…" Setelah berjalan keluar dari pintu utama, ujung mata Xiao Yan menatap kedua orang berjubah abu - abu, tanpa meninggalkan jejak ketika ia berbicara pada dirinya sendiri di dalam hatinya.
Setelah mendengar suara pintu yang terbuka, jubah dari orang berjubah abu - abu itu mendadak sedikit bergerak. Xiao Yan dan yang lainnya seketika merasakan sebuah energi tak berbentuk, yang luas dan agung, memindai mereka. Kekuatan dari energi itu menyebabkan perasaan terperanjat muncul di hati mereka.
Energi tak berbentuk itu muncul hanya untuk memindai mereka. Oleh karena itu, energi itu hanya muncul selama sepuluh detik yang singkat, sebelum ditarik kembali seperti gelombang pasang, hingga benar - benar menghilang.
"Waktunya habis. Kalian bisa pergi. Ingat, kau tidak boleh menunjukkan sedikitpun semua yang terjadi di sini, termasuk informasi mengenai bagian dalam 'Aula Koleksi Buku'." Sebuah suara parau yang tua perlahan terdengar di pintu masuk.
Xiao Yan dan yang lainnya bergegas menundukkan kepala ketika mendengar hal ini.
"He he, apakah kalian semua telah keluar?" Ketika ia melihat mereka berlima berjalan keluar, Hu Gan, yang dari tadi berdiri di depan paviliun, berkata dengan sebuah senyuman, "Kalian semua tidak pulang dengan tangan kosong, bukan?"
Mereka berlima mengangguk.
"Bagus. Entah apa yang kalian peroleh adalah yang kalian inginkan atau tidak, setidaknya, kalian telah mendapatkan sesuatu." Hu Gan tersenyum ketika ia melihat hal ini. Ia memberi hormat kepada dua orang berjubah abu - abu yang seperti biksu itu dan berkata, "Anak - anak ini telah keluar, saya tidak akan mengganggu kedua Tetua dalam latihan kalian. Selamat tinggal."
Dua orang berjubah abu - abu itu tidak menjawab kata - kata Hu Gan dan Hu Gan juga tidak keberatan. Ia melambaikan tangannya ke arah Xiao Yan dan yang lain lalu berkata, "Ikuti aku."
Mendengar suara Hu Gan, Xiao Yan dan keempat orang lainnya juga membungkuk kepada dua orang berjubah abu - abu itu, yang duduk bersila tanpa bergerak, seperti dua tiang kayu. Mereka perlahan berjalan mundur, turun dari tangga batu hijau, sebelum berbalik dan sampai di sisi Hu Gan.
Mata Hu Gan menatap mereka berlima. Baru ketika ia melihat mereka tidak terluka, ia memberi salam kepada dua orang berjubah abu - abu itu, berbalik, dan berjalan ke arah pintu tak kasat mata yang dibuka oleh sebuah tangan besar tak berbentuk.
"Ikuti aku. Jangan sentuh portal ruang itu. Jika tidak, aku bahkan tak akan bisa menyelamatkan kalian." Hu Gan memalingkan kepalanya dan mengingatkan, ketika mereka hendak melewati pintu itu. Setelah itu, tubuh bagian atasnya tak bergerak ketika ia melangkah keluar, melewati pintu itu dalam sekali jalan. Di belakangnya, Xiao Yan dan yang lainnya mengikuti dengan hati - hati. Tidak ada dari mereka yang berani melakukan gerakan yang berbeda sedikitpun.
Setelah mereka melewati pintu tak kasat mata tersebut dengan aman, sebuah riak energi terbentuk. Xiao Yan berbalik dan melihat, hanya untuk mendapati bahwa pintu tak kasat mata yang terbuka lebar tadi, mulai menghilang secara perlahan. Beberapa saat kemudian, sebuah lapisan portal ruang yang sempit, sekali lagi muncul, menyembunyikan 'Aula Koleksi Buku' di belakangnya.
Mata Xiao Yan melompat ke arah portal lipatan ruang itu, yang sulit untuk dirasakan dan menatap ke pintu masuk utama dari 'Aula Koleksi Buku'. Raut wajahnya mendadak sedikit berubah. Dua sosok manusia berjubah abu - abu, yang tadinya duduk bersila itu, kini telah menghilang dengan misterius. Pergerakan ini, yang bisa disebut seperti hantu, membuat perasaan ngeri terus bermunculan di hatinya. Siapa sebenarnya orang - orang berjubah abu - abu yang menjaga 'Aula Koleksi Buku' ini?
"Akademi Jia Nan ini masih bisa bertahan setelah bertahun - tahun meskipun berada di daerah penuh bahaya seperti 'Daerah Pelosok Hitam'. Mereka memang memiliki pondasi yang kokoh…" Xiao Yan menghela nafas lega dan menggelengkan kepalanya. Ia dengan sigap mengikuti Hu Gan dan yang lain di depannya dan sekali lagi masuk ke dalam gua gunung tempat ia datang tadi.
Setelah menghilangnya Xiao Yan dan yang lain, lembah gunung kecil, yang tersembunyi di tempat yang tak diketahui itu, kembali hening seperti semula, hingga akhir dari Kompetisi Kualifikasi Akademi Dalam tahun depan, saat tempat ini akan dibuka sekali lagi…