Membalikkan Keadaan
Membalikkan Keadaan
Wanita muda berjubah hijau, yang tiba - tiba telah muncul di sebelah Wu Hao di medan pertempuran, seketika membuat raut wajah para murid baru yang menonton, penuh dengan perasaan girang yang liar, ketika mereka bersorak dengan begitu keras. Xun Er telah mengalahkan lawannya di saat yang begitu genting dan membantu Wu Hao. Ini sudah pasti sangat membantu regu Xiao Yan, hingga cukup untuk membalikkan keadaan pertempuran ini.
"Apakah kau baik - baik saja?" Xun Er dengan santai bertanya, ketika matanya menatap dengan serius pada raut wajah buruk anggota 'Regu Iblis Hitam' itu.
"Aku baik - baik saja." Tubuh Wu Hao sedikit bergoyang. Raut mukanya pucat ketika ia menggertakkan giginya dan berkata.
"Serahkan dia padaku. Kau harus beristirahat sejenak." Xun Er dapat melihat ketegangan yang sedang dirasakan Wu Hao. Ia mengatakan ucapannya dengan lembut, saat cahaya emas di telapak tangannya menjadi semakin kuat dan menyilaukan.
"Tidak perlu. Ia telah terluka parah setelah terkena serangan telapak tanganku tadi. Mari bekerjasama dan gunakan kecepatan yang paling cepat untuk mengalahkannya. Jika tidak, Hu Jia dan para murid baru lainnya tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi." Wu Hao menghirup udara dalam - dalam dan warna kemerahan lembut muncul di wajahnya yang putih pucat. Kata - katanya baru saja terdengar, ketika ia mengarahkan Dou Qi yang tersisa sedikit di dalam tubuhnya dan dengan ganas melesat ke arah lawannya, tanpa membiarkan Xun Er berbicara.
"Hey…" Xun Er bergegas berteriak ketika ia melihat Wu Hao sungguh masih berani untuk memimpin serangan. Tubuhnya melesat dan dalam sekali hembusan napas, ia menyalip Wu Hao. Cahaya emas mendadak melonjak di antara telapak tangannya. Seketika, sebuah cambuk emas yang sangat panjang, dengan cepat terurai. Akhirnya, cambuk itu terbentang sepenuhnya dan suara lesatan sebuah cambuk, melesat di udara.
Tampaknya, ada api berwarna emas yang samar, yang melingkupi cambuk energi berwarna emas itu. Ketika cambuk itu bergerak, kecepatannya secepat kilat. Anggota dari 'Regu Iblis Hitam' itu hanya bisa merasakan kilatan cahaya emas di depannya, saat sebuah angin yang membakar, terjatuh ke arah kepalanya. Raut wajahnya seketika berubah. Dengan gerakan yang mendadak, tubuhnya menggelinding ke belakang dengan begitu menyedihkan.
Tombak panjang berwarna emas itu membawa angin yang sangat panas, saat menyentak ke tanah tidak jauh di depannya. Seketika, tanah yang awalnya basah, dengan cepat menjadi kering, dengan kecepatan yang dapat diimbangi mata telanjang. Sekejap kemudian, lekukan tanah sepanjang setengah meter muncul, setelah dipanggang oleh suhu yang tinggi, hingga menjadi sekeras batu.
Anggota dari 'Regu Iblis Hitam' itu melirik permukaan tanah yang terpanggang hingga mengeras seperti batu itu, saat ia dengan paksa menelan ludahnya. Namun, bahkan sebelum ia sempat sadar, sebuah bayangan berwarna darah tiba - tiba melesat dari sisi sampingnya. Akhirnya, sebuah kaki bertabrakan dengan dadanya, sebelum ia sempat bereaksi.
"Argh…" Setelah ditendang, warna kemerahan yang lembut muncul di wajah orang itu. Ia dengan paksa menekan darah segar yang hendak mencapai mulutnya, ketika tenggorokannya mengeluarkan erangan yang lembut. Setelah diserang berulangkali, perasaan benci juga melintas di matanya. Ia berusaha sebaik mungkin untuk meningkatkan kekuatannya, saat perutnya tertekan masuk. Seketika, ia melepaskan napasnya dengan paksa.
Ketika ia menghembuskan napas, Dou Qi yang tergumpal di tubuhnya, mendadak meledak dari dadanya dalam bentuk riak - riak energi. Akhirnya, hal itu bertabrakan dengan kaki Wu Hao. Wu Hao yang awalnya telah kehabisan tenaga, memuntahkan darah segar di hadapan gelombang kejut Dou Qi yang memantul itu. Tubuhnya terbang beberapa meter ke belakang, sebelum ia dengan lemah terjauh pada beberapa dedaunan yang layu.
"Bum!"
Sebelum anggota 'Regu Iblis Hitam' bisa berbahagia setelah melukai Wu Hao, sosok hijau yang lentur, melesat di depannya seperti hantu. Wajah cantik yang elegan dan sempurna itu menunjukkan hawa dingin, saat ini. Saat itu, terlihat cahaya emas bersinar terang dari telapak tangan kanannya. Ketika ia berada hanya dalam jarak lima belas sentimeter dari lawannya, sebuah telapak tangan emas yang bersinar, melesat kencang dan menghantam keras di dada lawannya itu.
"Glek!"
Anggota dari 'Regu Iblis Hitam' itu akhirnya tidak dapat menahan serangan keras dari Xun Er lagi. Seteguk darah segar termuntahkan dari mulutnya, sementara kakinya meluncur di atas tanah ketika ia berlanjut terdorong mundur, setelah menerima serangan dahsyat dari Xun Er. Akhirnya, tubuhnya dengan keras menghantam sebuah batang pohon yang tebal. Tenaga yang merembes keluar dari tubuhnya mengguncang batang pohon tadi hingga beberapa garis retakan muncul.
Waktu yang telah terlewati di medan perang ini, baru kurang dari satu menit, dari saat Wu Hao meluncurkan serangan mendadak, hingga akhirnya ketika lawannya dikalahkan. Banyak murid baru hanya bisa melihat Wu Hao melaju menyerang, sebelum dipaksa mundur oleh lawannya dan juga serangan Xun Er yang begitu kuatnya.
Namun, terlepas apakah mereka telah melihat jalannya pertarungan itu, kekalahan dari anggota 'Regu Iblis Hitam' itu adalah nyata. Karena itu, setelah memastikan lawannya tidak lagi bisa lanjut bertarung, teriakan liar yang berbahagia, sekali lagi terdengar di seluruh lahan terbuka. Banyak murid baru yang tidak memiliki kekuatan untuk berpartisipasi dalam pertarungan, yang begitu bersemangat saat ini, hingga wajah mereka memerah, penuh dengan perasaan girang. Setelah kekalahan dua orang ini, kemungkinan menang regu Xiao Yan, tidak lagi mustahil!
Saat ini, dua dari lima musuh telah dikalahkan. Di sisi lain, hanya Wu Hao sendirian dari regu Xiao Yan yang telah kehilangan kemampuan bertarungnya. Tampaknya, dengan bergantung pada kekuatan Xun Er yang luar biasa, mereka telah meningkatkan posisi mereka yang sangat tidak diuntungkan, ke tingkat dimana mereka dapat mengimbangi kekuatan 'Regu Iblis Hitam'.
Ini membuat para murid baru akhirnya melihat harapan akan kemenangan.
Melihat dari sela - sela di bawah sebuah pohon, Su Xiao, Leng Bai, Xiu Yan, dan sekelompok orang bersandar pada batang pohon itu dan memandang lingkaran pertempurang yang tidak bisa diprediksi itu. Beberapa dari mereka tidak bisa menahan raut wajah terkejut, setelah melihat Xun Er, sendirian, mampu mengalahkan dua anggota 'Regu Iblis Hitam', yang kekuatannya mirip dengan milik mereka sendiri. Baru setelah momen ini, mereka memandang wanita muda ini dengan sungguh - sungguh, yang mana begitu cantik, hingga membuat orang kesulitan mengalihkan pandangan mereka.
"Regu Xiao Yan ini sungguh kuat… Tadi, jika para gadis yang dipanggil Xun Er dan Hu Jia ini memilih untuk mengepung dan menyerang kita, kita pasti akan menderita kekalahan lebih cepat." Su Xiao tertawa kecut, lalu menghela nafas lega.
Di sebelahnya, Leng Bai dan Xiu Yan juga tertawa kecut dan mengangguk. Kedua gadis ini, yang tampak lemah, sebenarnya memiliki kekuatan yang dahsyat. Sebuah kelompok yang terdiri dari lima orang, dengan kekuatan Da Dou Shi bintang lima… ketika ia memikirkan hal ini, Leng Bai tidak bisa menahan dorongan untuk memutar matanya. Kelompok seperti ini bisa dianggap regu menengah, ketika digolongkan di antara kelompok - kelompok dari Akademi Dalam.
"Jika Bai Shan itu tidak ketakutan dan kabur, sulit dikatakan siapa yang akan menang atau kalah di pertempuran yang berapi - api ini dengan 'Regu Iblis Hitam'…" Xiu Yan mengepalkan tinjunya dan berbicara dengan suara yang dalam. Ketika ia menyebut nama Bai Shan, perasaan menghina di wajahnya, jelas tidak disembunyikan sedikitpun. Wataknya memang sama dengan Dou Qi yang ia miliki; keduanya termasuk ke dalam tipe yang terus terang. Karena itu, ia tidak menyembunyikan kebenciannya terhadap Bai Shan.
Su Xiao perlahan berkata, "Kelemahan yang tercipta karena kepergian Bai Shan ini telah disetarakan oleh gadis bernama Xun Er itu. Selama ia mampu bekerja sama dengan beberapa murid baru untuk mengalahkan satu lagi anggota 'Regu Iblis Hitam', mereka akan dapat membalikkan keadaan." Setelah mengatakan hal tersebut, ia berhenti sejenak, saat matanya menyapu ke arah Xiao Yan, yang tidak menunjukkan tanda - tanda terdesak, meskipun dihadapkan dengan Sha Tie, ketika pertarungan mereka berada pada puncaknya. Perasaan takjub melintas di matanya, ketika ia berbicara dengan lembut, "Tentu saja, ini jika Xiao Yan bisa menahan Sha Tie dengan kuat, sebelum ia mengalahkan anggota 'Regu Iblis Hitam' lainnya. Jika tidak…"
"Ya…"
Leng Bai dan Xiu Yan mengangguk pelan. Meskipun situasi di medan perang telah mulai condong ke arah para murid baru, jika terdapat masalah di pertarungan Xiao Yan, situasi yang telah mereka balikkan dengan susah payah, akan sekali lagi dengan pasti dibalikkan.
Meskipun tampaknya Xun Er saat ini merupakan faktor paling penting di medan perang, kenyataannya pertarungan Xiao Yan - lah yang menjadi penentunya!
Jika Xiao Yan kalah, maka para murid baru akan benar - benar kehilangan harapan. Namun, jika Xiao Yan berhasil menunda Sha Tie hingga Xun Er mengalahkan anggota lawannya yang lain, yang sedang bertarung dengan para murid baru, kemungkinan besar, regu Xiao Yan akan menciptakan keajaiban pertama pada 'Kompetisi Berburu Energi Api' sejak permulaannya, bertahun - tahun lalu!
Tidak pernah ada sebuah angkatan murid pendatang, yang bisa mengalahkan salah satu regu yang bertindak sebagai 'Pembasmi Kejahatan Hitam Putih'. Namun saat ini, regu Xiao Yan perlahan melangkah menuju keajaiban ini yang tidak pernah dilihat sebelumnya!
Sha Tie jelas telah merasakan dua anggota dari regunya sendiri telah dikalahkan. Seketika, raut mukanya menjadi sedikit buruk. Ketika ia menyerang, serangannya menjadi lebih tajam. Energi dari telapak tangannya menebas angin dan memancarkan suara 'hu hu', membuat udara di situ mengeluarkan suara ledakan dalam, yang bernada rendah.
Meskipun serangan Sha Tie telah semakin menjadi semakin kuat, Xiao Yan mengerutkan bibirnya dengan erat. Tubuhnya seperti sebuah perahu kecil di dalam badai yang berbahaya, di hadapan bayangan serangan mematikan itu. Tak peduli seberapa mengerikan ombak yang ada, ia selalu bisa mempertahankan perahunya agar tidak terbalik terlepas dari seberapa berbahayanya situasi yang ada.
Saat ini, Xiao Yan tanpa ragu lagi telah melepaskan kekuatannya hingga puncaknya. Terlebih lagi, ia jelas mengerti, bahwa tugasnya saat ini bukanlah untuk mengalahkan Sha Tie, tetapi untuk menunda waktu!
Pertarungan yang semakin memanas di dalam medan pertempuran itu menarik perhatian mata semua orang, hingga mereka tidak bergerak sedikitpun. Mereka khawatir, jika perhatian mereka terbagi, mereka akan melewatkan bagian penting yang dapat mempengaruhi seluruh jalannya pertarungan.
Semura orang berkeringat di dalam, ketika mereka memandang sosok manusia yang melesat, menyapu di medan peperangan. Pertempuran ini benar - benar terlalu berimbang.
Waktu diam - diam melintas, seperti air mengalir dari ujung jari. Hanya lima menit setelah Xun Er dan Wu Hao bekerjasama untuk mengalahkan lawannya, anggota dari 'Regu Iblis Hitam', yang telah menggertakkan giginya dan menahan, hingga hanya tiga murid baru tersisa, akhirnya menampakkan sebuah celah. Hal itu dibuat oleh seorang murid baru yang beresiko terluka serius dan ditangkap oleh Xun Er. Karena itu, ketika cahaya emas meletus, dapat terdengar sebuah suara, ketika sebuah bayangan hitam membentuk sebuah lengkungan di udara. Bayangan hitam itu menghantam dengan keras ke tanah. Darah segar termuntahkan dari mulutnya, mewarnai dedaunan layu dengan warna merah cerah.
"Pergi!" Xun Er sekali lagi mengalahkan lawannya dengan telapak tangannya. Beberapa butir keringat, muncul di keningnya yang cerah dan bersih. Tanpa beristirahat, ia berteriak pelan kepada tiga murid baru di sampingnya dan seketika melesat tanpa henti ke medan pertarungan di mana Hu Jia berada!
Lima menit berlalu kembali. Di hadapan sorakan keras, di sekitar murid - murid baru, anggota 'Regu Iblis Hitam' terakhir, selain Sha tie, juga telah benar - benar dihajar oleh gabungan dari Xun Er, Hu Jia, dan tiga murid baru, hingga ia tidak memiliki kekuatan bertarung lagi!
Sampai saat ini, situasi di medan perang tampak condong kepada kemenangan mutlak bagi regu Xiao Yan!