Pelatihan Gerakan Tiga Ribu Petir
Pelatihan Gerakan Tiga Ribu Petir
Suara angin kencang mendadak berbunyi di atas lautan pepohonan. Seketika, sebuah sosok bergegas mendekat dari kejauhan. Akhirnya, sepasang sayapnya mengepak perlahan dan tubuhnya mengambang di udara. Ia memandang lautan pepohonan yang tak berujung, di bawahnya dan tertawa kecut. Sungguh tidak terduga, bahwa hutan di luar Akademi Dalam ternyata seluas ini. Terlebih lagi, berbicara dari sudut pandang tertentu, Pegunungan Binatang Magic di Kekaisaran Jia Ma tidak bisa dibandingkan dengan ini.
Xiao Yan hanya bisa menghela nafas, saat ia mengingat tempat pelatihan yang keras yang disebutkan Yao Lao, Ke arah mana ia akan mencari area berawa di dalam pegunungan yang luas ini?
Mata Xiao Yan mencari - cari di sekitarnya, saat ia mendengar raungan Binatang Magic yang rendah dan dalam, juga suara desisan, dari jauh di dalam hutan. Akhirnya, ia dengan lembut mengepakkan Sayap Awan Ungu di punggungnya, saat ia sekali lagi berubah menjadi sebuah bayangan hitam yang melesat melewati pegunungan yang tidak terputus itu.
Untuk bisa mencari tempat latihan yang diminta Yao Lao, Xiao Yan menghabiskan seharian penuh berkeliaran di seluruh pegunungan. Akan tetapi, ia beruntung dan nasibnya tidak sampai terlalu buruk. Di sekitar tengah hari pada hari kedua, area latihan yang ia cari, akhirnya muncul di depannya, ketika ia sedang berputar - putar melewati hutan.
Tempat itu adalah sebuah titik di antara dua gunung. Mungkin, karena aliran sungai gunung mengalir menyatu di tengah, area ini benar - benar basah. Dan juga, semakin jauh ditelusuri, semakin basah lumpur di bawahnya. Hal ini paling tampak, ketika ia memasuki area tengah. Tempat ini hampir benar - benar berubah menjadi yang daerah rawa dibungkus rerumputan hijau.
Tubuh Xiao Yan meminjam kekuatan dari Sayap Awan Ungu untuk tetap melayang dan berada di atas daerah rawa ini. Ia secara asal melemparkan sebuah batu ke dalamnya dan memandangnya, saat batu itu menembus rumput dan mencipratkan air berlumpur. Perasaan bahagia muncul di wajahnya. Ukuran dari daerah rawa ini juga sesuai dengan permintaan Yao Lao.
Cincin hitam kuno di jarinya bergoncang sedikit saat roh ilusi Yao Lao mengambang keluar. Matanya menatap daerah rawa yang tersembunyi di bawah rerumputan hijau dan tampang yang puas muncul di wajahnya. Ia tersenyum dan berkata, "Lumayan. Tempat ini sangat cocok untuk melatih 'Gerakan Tiga Ribu Petir'."
"Kira - kira, ada beberapa Binatang Magic yang bersembunyi di dalam rawa?" Rerumputan hijau yang terkadang tenggelam ke dalam rawa, tidak terlewatkan dari perhatian Xiao Yan. Ia seketika mengerutkan dahi dan membicarakan masalah itu.
"Mereka hanyalah makhluk lemah. Bukan masalah bagimu. Kau juga perlu mereka untuk melatih Teknik Dou Ketangkasan-mu." Yao Lao tertawa lembut. Tubuhnya dengan lembut mendarat pada sebuah pohon besar di samping, sebelum berbicara kepada Xiao Yan, "Coba lihatlah, apakah kau bisa melesat melewati rawa ini tanpa dihalangi oleh mereka."
Xiao Yan ragu untuk sesaat, ketika mendengar hal ini, sebelum ia mengangguk pelan. Tubuhnya turun perlahan dan pundaknya bergetar sedikit, saat ia hendak mendarat di rawa. Sayap Awan Ungu di pundaknya ditarik kembali. Karena kehilangan kekuatan sayap itu, tubuhnya terjatuh ke dalam rawa.
Ketika kakinya menyentuh air rawa berlumpur itu, tenaga menerjang yang ganas, meledak dari kakinya. Sebuah ledakan energi yang keras, menggema tanpa henti di atas rawa ini.
"Puff."
Sebuah gumpalan lumpur hitam meledak di bawah kakinya. Akan tetapi, tubuh Xiao Yan tidak melesat maju seperti sebelumnya. Alih - alih, tubuhnya tenggelam karena tertahan lumpur hitam yang muncul di bawah kakinya.
Kaki Xiao Yan terbungkus dengan lumpur hitam dan raut wajahnya sedikit berubah. Terdapat kekuatan penghisap yang cukup kuat di dalam lumpur hitam yang menarik tubuhnya ke dalam wilayah dalam rawa, dengan segala kekuatannya.
Xiao Yan mengangkat tangannya ke atas, sebelum ia seketika menepukkannya ke bawah, ke ruang kosong di depannya. Sebuah tenaga tak kasat mata yang kuat, menjalar keluar dan dapat dilihat ada dua lubang cekung tampak di permukaan rawa. Xiao Yan menggunakan kekuatan dari 'Tapak Api' untuk menarik kakinya keluar dari rawa. Punggungnya bergetar dan Sayap Awan Ungu muncul secepat kilat. Setelah itu, ia bergegas mengepakkan sayap itu dan mengarahkan tubuhnya sedemikian rupa, hingga mengambang di udara.
Ketika kaki Xiao Yan terlepas dari rawa, area di sekitarnya mendadak bergolak dengan hebat. Sejumlah panah air hitam gelap, melesat keluar dari rawa. Sasarannya adalah Xiao Yan, yang sedang berada di udara.
Serangan mendadak itu membuat hati Xiao Yan sangat terkejut. Namun untungnya, ia telah bersiap. Tanganya sekali lagi dengan keras mendorong ke bawah. Sebuah tenaga tak berbentuk menabrak panah air di udara. Hal itu seketika menggoncangkan tempat itu, hingga air hitam menyebar di angkasa.
Xiao Yan mengepakkan sayapnya dengan cepat. Tubuhnya terangkat lebih dari sepuluh meter dari rawa, sebelum perlahan berhenti. Matanya mengamati rawa itu dan ia mendapati, bahwa terdapat sejumlah makhluk berbentuk ular berenang di dalam rawa. Di antara mereka, seekor ular hitam secara kebetulan, saat ini menjulurkan kepalanya dari rawa dan sebuah panah air lumpur berbau busuk melesat tanpa tujuan…
"Hee hee, bagaimana?" Yao Lao seketika menggoda, ketika ia melihat Xiao Yan. Salah satu kaki Xiao Yan telah ternodai oleh lumpur hitam.
"Langkah Eksplosif' tidak cocok dengan medan seperti ini…" Xiao Yan tersenyum kecut dan menggelengkan kepalanya. Di dalam medan seperti ini, 'Langkah Eksplosif' jelas dengan kuat tertahan. Tidak hanya hal itu mencapai efek yang biasa, ternyata hal itu juga menghalanginya hingga terjatuh ke tanah, karena betapa lunaknya medan rawa itu.
"Hal yang disebut 'Langkah Eksplosif' milikmu ini tidak bisa dianggap Teknik Dou Ketangkasan yang cemerlang. Teknik itu hanya meminjam tenaga pendorong yang terbentuk dari ledakan di tanah untuk meningkatkan kekuatanmu." Yao Lao tersenyum dan berbicara dengan cuek, "Jika kau berhasil mempelajari 'Gerakan Tiga Ribu Petir', rawa ini tentu saja akan seperti tanah yang datar bagimu. Jika kau melatihnya hingga mencapai puncaknya, teknik itu bahkan dapat membuatmu dapat terbang dalam jarak dekat dan terbang di udara dengan hanya dengan bergantung pada Teknik Ketangkasan ini."
"Kala itu, kepala dari Paviliun Petir Angin pernah menggunakan 'Gerakan Tiga Ribu Petir' ini untuk berhasil kabur dari serangan gabungan tiga Dou Zong tingkat tinggi. Terlebih lagi, ia telah menggunakan Teknik Ketangkasan ini untuk menyerang balik dan mencederai dengan serius salah satu Dou Zong tingkat tinggi itu, saat ia kabur. Dari sini, dapat dilihat kekuatan Teknik Dou Ketangkasan ini. Meskipun hal ini hanyalah kelas Di Tingkat Rendah, karena alasan tertentu, jika membahas kecepatannya, hal itu dapat bersaing dengan Teknik Dou Ketangkasan kelas Di Tingkat Menengah."
"Jika kau menguasai hal ini, kau akan bisa kabur dalam keadaan utuh, meskipun orang yang mengejarmu adalah seorang Dou Wang yang kuat…"
Hati Xiao Yan menjadi semakin panas ketika mendengar hal ini. Jika ia berhasil menguasai 'Gerakan Tiga Ribu Petir' ini, sudah pasti hal itu akan meningkatkan kemungkinan keberhasilannya saat ia merenggut 'Api Hati Gugur' di masa depan.
Jari Xiao Yan dengan lembut menjentikkan cincin penyimpanannya. Seketika, sebuah gulungan berwarna perak muncul di tangan Xiao Yan, entah dari mana, sebelum telapak tangannya dengan lembut mengusap gulungan itu. Gulungan tersebut berwarna seperti petir dan ia dapat mendengar samar - samar suara angin dan petir.
"Guru, bagaimana aku bisa berhasil mempelajari 'Gerakan Tiga Ribu Petir' ini?" Mata Xiao Yan beralih kepada Yao Lao, saat ia bertanya dengan gelisah.
"'Gerakan Tiga Ribu Petir' adalah sebuah Teknik Dou Ketangkasan yang akan membuat banyak orang menginginkannya, bahkan, seluruh orang di benua Dou Qi. Kala itu, aku pernah memiliki niat untuk meminjam Teknik Dou ini dari 'Paviliun Petir Angin' untuk melihatnya. Namun, akhirnya aku tetap tidak dapat mendapatkannya." Yao Lao tersenyum tipis dan berkata, "Ini adalah salah satu Harta Terpendam Paviliun dari 'Paviliun Petir Angin'. Pembentukan tiap gulungan membutuhkan usaha yang luar biasa besar. Ini karena, ada sebuah benang kekuatan petir - angin yang dikunci oleh Ketua Paviliun di dalamnya. Hanya dengan menyerap benang kekuatan petir - angin inilah, seseorang akan bisa benar - benar mempelajari 'Gerakan Tiga Ribu Petir' yang unik ini. Oleh karena itu, hanya beberapa orang yang setingkat Tetua, ataupun murid yang luar biasa, yang memiliki kontribusi besar kepada Paviliun, yang mampu memilikinya."
"Kekuatan petir - angin…" Xiao Yan perlahan bergumam dengan mulutnya, sebelum ia melanjutkan dengan senyum yang lembut, "Tidak heran, aku bisa mendengar suara petir - angin ketika kugenggam gulungan ini. Ternyata karena itu."
"Kekuatan petir - angin ini adalah faktor yang paling penting bagi 'Paviliun Petir Angin', membuat mereka bisa bertahan di benua Dou Qi untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kemunduran. Dikatakan bahwa, hanya jika seseorang duduk di puncak sebuah gunung, ketika langit benar - benar tertutup awan gelap dengan petir menyambar, barulah seseorang bisa sedikit meresap sebuah benang kekuatan petir - angin yang mengalir di ruang kosong. Akan tetapi, kekuatan petir - angin ini sangat mendominasi. Jika kekuatan mental seseorang tidak kuat, kemungkinan, hal itu akan sulit untuk dikendalikan. Terlebih lagi, ada resiko cedera jika tidak berhati - hati. Mungkin, ada murid - murid 'Paviliun Petir Angin', yang tidak diketahui jumlahnya, yang roh - nya terkoyak pada langkah ini… Namun, setelah dia berhasil, kekuatan serangan Dou Qi-nya akan menjadi sesuatu yang bahkan, Dou Qi afinitas petir, yang terkenal dengan kekuatan serangannya yang hebat, tidak bisa tandingi. Dalam hal ini, hal itu memiliki efek yang sama dengan 'Mantra Api' menelan 'Api Surgawi', yang memungkinkan melonjaknya kekuatan Dou Qi, hanya caranya saja yang berbeda." Yao Lao tersenyum dan menjelaskan, "Saat ini, Dou Qi-mu, yang mengandung 'Api Inti Teratai Hijau', tak dapat dipungkiri, jauh lebih kuat daripada Dou Qi afinitas api biasa. Kau seharusnya telah merasakan hal ini, kan?"
"Ya…" Xiao Yan mengangguk pelan. Ia diam - diam mengingat nama 'Paviliun Petir Angin' di dalam hatinya. Setelah itu, ia mengayunkan gulungan perak di tangannya ke arah Yao Lao dan sekali lagi, berbicara dengan tersenyum, "Bagaimana aku harus berlatih sekarang?"
"Tunggu!" Yao Lao menjawab sambil tersenyum.
"Tunggu? Tunggu apa?" Xiao Yan bertanya dalam keterkejutannya.
Yao Lao mendongak untuk melihat langit yang agak gelap. Ia tersenyum dan berkata, "Tunggu anginnya menjadi kencang dan petirnya menyambar - nyambar… Setelah itu, serap kekuatan petir - angin di dalam gulungan. Hanya dengan cara ini kau bisa mulai langkah awal melatih 'Gerakan Tiga Ribu Petir'. Dilihat dari warna langitnya, seharusnya tidak lama…"
Xiao Yan sedikit terkejut ketika ia mendengar hal ini dan ia seketika memahami sesuatu. Saat ia mendongak, ia memandang langit yang redup dan tak terbatas dan mengangguk pelan.
Cuacanya berubah dengan tidak terduga di dalam pegunungan itu, membuatnya sulit untuk dipahami.
Penantian ini tidak bertahan lama. Di malam kedua sejak Xiao Yan datang ke pegunungan ini, langit dimana matahari terbenam tadi terletak, mendadak diselimuti awan hitam yang muncul, entah dari arah mana. Angin liar itu berhembus turun dari awan - awan gelap, membuat hutan gunung mengeluarkan suara 'hua hua'.
Awan gelap pekat menutupi langit. Guntur yang menggelegar perlahan terdengar. Di hadapan kehebatan Langit dan Bumi, seluruh pegunungan menjadi dipenuhi keheningan yang panik.
"Chi!"
Petir melesat dari awan gelap dan cahaya yang menyilaukan mata, menerangi pegunungan, hingga tampak seperti siang hari.
…..
Seorang pemuda sedang duduk bersila di puncak sebuah gunung. Ia duduk tak bergerak seperti sebuah batu, tak peduli seliar apapun angin berhembus. Saat petir turun, cahayanya mengkilat dan menunjukan wajah yang lembut, tampan, dan tenang.
Xiao Yan sedikit mendongak. Ia memandang kumpulan awan gelap di atas kepalanya dan tersenyum tipis. Dengan satu putaran telapak tangannya, sebuah gulungan yang berwarna sama dengan petir itu pun melesat muncul. Kata - kata kuno yang ada di gulungan itu memancarkan cahaya berwarna seperti petir, di hadapan petir tadi.
"Gerakan Tiga Ribu Petir!"