Perjuangan Menembus Surga

Kilatan Petir



Kilatan Petir

1Kabut putih samar menyebar di atas rawa yang diselimuti oleh rerumputan berwarna hijau zamrud. Angin lembut berhembus dan kabut putih itu agak menggelora. Akhirnya, kabut itu bergerak mengikuti angin, saat ia naik menuju angkasa, membuat rawa itu terlihat lebih jelas.     

"Chi!"     

Suara 'chi chi' yang pelan mendadak terdengar di rawa yang tenang. Tidak lama setelah munculnya suara itu, sesosok manusia hitam mendadak melesat mendekat, memancarkan cahaya perak terang. Setiap kali langkahnya mendarat di rawa, petir yang berulangkali muncul akan membuat lumpur di dalam rawa mulai mendidih seperti air yang direbus. Suara 'chi chi' itu juga terpancarkan dari titik sentuhan tersebut.     

Kecepatan bayangan hitam itu sangatlah mengerikan. Ketika ia berlari, ia langsung mencungkil tanah hingga membentuk cekungan selebar setengah meter di dalam rawa itu. Setelah beberapa saat yang cukup lama, cekungan itu kembali ke bentuk awalnya yang bergerak perlahan, karena tertutup lumpur rawa. Di belakang orang itu, segerombol besar ular hitam beracun yang saling berdekatan, berulangkali melambung dari dalam air. Mereka akan membuka mulut ganas mereka dan banyak anak panah air berbau busuk akan menghembuskan angin tajam yang melesat dahsyat ke arah punggung orang itu. Akan tetapi, jelas memang kecepatan anak panah air ini jauh lebih rendah dibanding kecepatan pergerakan sosok manusia tadi. Oleh karena itu, tidak ada satupun anak panah yang berhasil mengenai tubuh sosok manusia tadi.     

"Bum!"     

Sosok manusia yang bergegas cepat itu mendadak berhenti. Kakinya berputar sedikit dan tubuhnya condong dengan aneh. Setelah itu, ia tiba - tiba melesat dengan dahsyat ke langit, dengan suara yang dalam. Kakinya seketika berguncang dan ia berdiam di udara seperti ini, tanpa bergantung pada benda apapun!     

Meskipun sosok hitam itu hanya bisa mempertahankan dirinya di udara kurang dari sepuluh detik, seorang yang asing pasti akan benar - benar terkejut jika dia melihat hal ini. Bertahan di udara untuk sesaat tanpa bantuan Sayap Dou Qi atau benda lainnya membutuhkan setidaknya kekuatan seorang Dou Huang. Hanya setelah seseorang menjadi seorang Dou Zong yang sangat kuat, barulah dirinya bisa memiliki kemampuan untuk bertahan di udara dalam waktu yang lama.     

Setelah tubuh sosok manusia itu terhenti selama dua detik di udara, cahaya perak melesat dari bawah kakinya. Tubuhnya berputar dan ia tampak di atas sebuah pohon besar, sejauh lebih dari sepuluh meter dari titik awalnya, dengan suara 'suo'. Jika sebagian garis hitam samar itu tidak lagi terlihat di udara, seseorang akan berpikir bahwa kecepatannya telah menembus udara dan mencapai tahap yang mengerikan, seperti berteleportasi.     

"Ha ha, bagus. Memang pantas menjadi Teknik Dou Ketangkasan kelas Di. Kecepatan ini memang halus dan cepat!" Tawa terkejut terdengar, saat kaki dari sosok hitam itu mendarat dengan stabil di atas sebuah cabang pohon.     

"'Gerakan Tiga Ribu Petir' dibagi menjadi tiga tingkat. Kilatan Petir, Petir Sekejap, dan Tiga Ribu Petir… Ketika seseorang berlatih hingga tingkat yang terakhir, yaitu 'Tiga Ribu Petir', dia akan benar - benar tanpa suara ketika menyebrangi suatu tempat. Hal itu tidak berbeda dari teleportasi. Kecepatan seperti itu adalah sesuatu yang bahkan seorang Dou Zong tingkat tinggi tidak berani remehkan. Lihat dirimu sekarang, kau tidak berbeda dengan seekor banteng penuh gairah, yang membajak sawah. Lupakan Tiga Ribu Petir, kemungkinan, kau bahkan belum benar - benar memasuki tingkat pertama Kilatan Petir." Sosok Yao Lao perlahan melayang pada sebuah cabang pohon, saat ia berbicara pelan, sembari melirik Xiao Yan, yang menunjukkan wajah penuh semangat.     

Xiao Yan seketika memutar matanya, ketika Yao Lao menghilangkan antusiasmenya, dengan cara seperti ini. Dirinya sendiri merasa, bahwa hal itu cukup bagus. Kecepatannya tadi bahkan tidak bisa dicapai oleh 'Langkah Eksplosif' meskipun saat berada pada puncaknya. Setelah hanya berlatih 'Gerakan Tiga Ribu Petir' selama tiga hari dan sudah mencapai keberhasilan ini, tidakkah itu bisa dianggap lumayan?     

"Kau, lihatlah di bawah kakimu…" Yao Lao secara refleks menggelengkan kepalanya, ketika ia melihat gerak - gerik Xiao Yan, saat ia menegur.     

Xiao Yan menundukkan kepalanya ketika ia mendengar hal ini. Sudut mulutnya seketika berkedut. Ia dapat melihat, bahwa kakinya ternyata penuh dengan lumpur. Lumpur itu begitu lengket dan tebal, dengan beberapa helaian rumput yang menempel.     

"'Gerakan Tiga Ribu Petir' tidaklah setenang batu dan bergerak secepat petir. Teknik itu bukan untuk kecantikan dan fungsinya adalah untuk mengejutkan, menggunakan kejutan itu untuk melukai musuh." Yao Lao berkata pelan, "Akan tetapi, lihat gerakan yang kau buat tadi. Tubuhmu masih berada sejauh lebih dari seratus meter, tetapi suaranya telah terdengar kemari. Hal itu jelas tidak sesuai dengan tujuan dari melatih 'Gerakan Tiga Ribu Petir'."     

Xiao Yan mengusap kepalanya dan tersenyum canggung ketika ia melihat raut muka Yao Lao, yang menunjukkan ketegasan. Ia tidak berani menyelanya.     

"Karena Kekuatan Spiritual-mu kuat, kendalimu terhadap energi di dalam tubuhmu juga sangat luar biasa. Oleh karena itu, kesalahan seperti itu, yang hanya dibuat oleh seorang pemula dan bisa dianggap agak bodoh, jika kau yang melakukannya. Ingat, tekan kekuatan petir - angin yang terpancarkan dalam pengendalian dan biarkan kekuatan itu terkumpul pada satu titik. Gunakan kekuatan ledakan yang terpancarkan, hal itu akan meningkatkan kecepatanmu dengan sangat drastis, hingga kau akan menjadi orang tercepat di bawah kelas Dou Wang. Terlebih lagi, jika kau bisa mencapai tahap ini, kau akan dianggap telah benar - benar menginjak tingkat pertama, Kilatan Petir, dari 'Gerakan Tiga Ribu Petir'." Yao Lao menggelengkan kepalanya dan berkata dengan suara dalam.     

"Tentu saja, penjelasan yang aku telah berikan memang sangat sederhana. Akan tetapi, ada beberapa hal di antaranya yang harus kau pahami sendiri. Aku hanya bisa mengarahkanmu untuk mengambil jalur yang paling efektif…" Yao Lao berangsur - angsur menenangkan nadanya, saat ia berbicara lembut.     

"Ah." Xiao Yan menganggukkan kepalanya pelan. Raut wajahnya serius, saat ia mengepalkan tangannya memberi hormat kepada Yao Lao. Seketika setelah itu, ia melangkah mundur sekali dan duduk bersila pada sebuah cabang pohon. 'Gerakan Tiga Ribu Petir; mungkin telah membuat kecepatannya melonjak hebat, tetapi konsumsi Dou Qi - nya juga mencapai jumlah yang cukup mengerikan. Xiao Yan diam - diam menghitung sendiri tingkat konsumsinya. Dengan kekuatan Da Dou Shi bintang delapan miliknya sekarang, kemungkinan, ia hanya bisa bertahan selama tiga hingga lima menit jika ia ingin menggunakan 'Gerakan Tiga Ribu Petir' tanpa beristirahat. Setelah itu, ia akan kesulitan menggunakannya karena pengurasan Dou Qi - nya.     

Melihat Xiao Yan telah menutup mata untuk berlatih dan memulihkan Dou Qi - nya, Yao Lao diam - diam menghela napas lega. Sebuah senyum tipis juga muncul dari sudut mulutnya. Hanya dalam tiga hari, Xiao Yan sudah mampu sedikit menggunakan 'Gerakan Tiga Ribu Petir'. Meskipun ia baru hanya mengumpulkan kekuatan petir - angin dengan cara yang kasar, kecepatan yang ia tunjukkan hampir bisa mengejar 'Langkah Eksplosif', ketika jurus itu digunakan pada potensi maksimalnya. Kemajuan pelatihan semacam ini sudah berada dalam kecepatan yang memuaskan. Akan tetapi, agar kesombongan di dalam hati Xiao Yan, yang disebabkan oleh perolehan harta berharga langka semacam ini, Yao Lao hanya bisa menjadi seseorang yang keras untuk sementara waktu, agar Xiao Yan dapat menenangkan hatinya dan berlatih…     

Tentu saja, efek dari aksi Yao Lao ini memang tidak buruk. Setelah Xiao Yan menyelesaikan pemulihan Dou Qi - nya, kekuatan petir - angin yang sedang dimasak di kakinya, ketika ia sekali lagi melatih 'Gerakan Tiga Ribu Petir', jelas lebih terkekang dibanding sebelumnya. Terlebih lagi, kerusakan yang ia ciptakan ketika ia bergegas melintasi rawa juga berangsur - angsur mengecil.     

Bayngan hitam melesat naik turun di rawa yang luas. Petir berwarna perak itu terlihat seperti seekor ular petir yang berulangkali mondar - mandir dengan cepat, melewati kakinya.     

Setelah pelatihan Xiao Yan yang keras ini dan aliran waktu, suara' chi chi' cepat yang terpancarkan dari rawa juga menjadi semakin melemah. Suara itu mungkin telah melemah, tetapi kecepatan bayangan hitam di atas rawa itu menjadi semakin mengerikan. Pada akhirnya, bahkan tidak dapat dilihat sebuah garis hitam yang melesat lewat. Jika bukan karena ular - ular yang tak terhitung jumlahnya,yang berenang di dalam rawa, akan sangat sulit untuk menentukan tepatnya di mana Xiao Yan berada.     

Seiring berjalannya waktu, 'Gerakan Tiga Ribu Petir' yang pemuda berjubah hitam itu latih, jelas meningkat dari 'kasar', menjadi benar - benar telah memasuki penguasaan dasar. Ketika hari dimana ia berhasil menguasainya tiba, ia akan menjadi seperti petir dari langit, meledak entah dari mana dan mengejutkan benua itu.     

Hampir satu bulan bergegas lewat. Waktu tidak meninggalkan jejak di rawa tersebut. Akan tetapi, dilihat dari penampilan pemuda berjubah hitam, yang tangannya berada di belakang tubuhnya, saat kakinya berjalan melewati rawa layaknya tanah datar, mudah untuk mengetahui, bahwa memang ada sesuatu yang berbeda, selama satu bulan ini.     

Tangan Xiao Yan berada di belakang punggungnya, saat kakinya menginjak rawa yang penuh dengan tenaga penghisap itu. Akan tetapi, ia tampak seperti menginjak pada tanah datar dan tidak menunjukkan tanda - tanda akan tenggelam. Jika diamati dengan cermat, ternyata, di kakinya, terdapat dua gumpalan cahaya perak seukuran telapak tangan. Gumpalan - gumpalan cahaya yang berkedip dan cahaya - cahaya petir yang seperti tangan, berulangkali menjulur keluar. Cahaya - cahaya itu sesekali akan memasuki lumpur, membuat lumpur di bagian itu mendidih.     

Rawa itu bergerak sedikit. Beberapa ular beracun hitam, yang tubuhnya seluruhnya hitam gelap, diam - diam bergerak dan menyembunyikan diri mereka di bawah tempat Xiao Yan berdiri. Akan tetapi, ketika mereka hendak mencapai tujuan mereka, dengan mulut ganas yang terbuka, cahaya perak di bawah kaki Xiao Yan sedikit bergetar. Beberapa benang perak cahaya meledak keluar, dan masuk ke dalam rawa, dengan mudah menembus kepala dari beberapa ular beracun ini.     

Xiao Yan melirik bangkai ular yang muncul dari rawa dan sudut mulutnya sedikit melengkung, saat ia perlahan mengangkat kakinya. Ia ragu sejenak sebelum menghirup udara dalam - dalam dan dengan keras menapakkan kakinya ke bawah.     

Setelah kaki Xiao Yan menapak ke bawah, ia dapat melihat, bahwa gumpalan cahaya perak di bawah kakinya mendadak menyusut dengan cepat, hingga berukuran setengahnya. Hal itu hanya bertahan kurang dari sedetik, sebelum gumpalan cahaya perak yang menyusut tadi mendadak melonjak maju, saat kaki kanan Xiao Yan diletakkan ke bawah. Seketika, suara petir - angin menyebar, mengguncang area sejauh dua meter di sekitarnya, hingga sedikit bergelombang.     

"Chi!"     

Chaya perak berkedip, saat kaki Xiao Yan terjatuh dan tubuhnya terlihat menjadi seperti sebuah ilusi. Saat ini, seseorang dengan mata yang tajam akan bisa melihat, tepat di saat tubuh Xiao Yan menjadi bayang - bayang ilusi, cahaya berwarna hitam melesat melewati ruang…     

Sekitar dua puluh meter jauhnya, rawa itu mendadak tertekan ke bawah, membentuk dua putaran kecil. Sosok manusia hitam muncul seperti hantu, saat ia dengan hening muncul ke permukaan.     

Hal pertama yang dilakukan Xiao Yan setelah tubuhnya muncul, adalah bergegas berbalik. Matanya melihat, bahwa terdapat sebuah bayangan ilusi hitam yang sangat samar, dua puluh meter di belakangnya. Ketika dilihat dengan cermat, ternyata hal itu adalah sebuah bayangan dirinya!     

"Apakah aku sudah berhasil?"     

Perasaan girang secara refleks muncul di wajah pucat Xiao Yan, saat ia memandang bayangan berwarna hitam yang sangat samar itu. Dalam lebih dari lima puluh hari pelatihan, dimana ia lupa untuk tidur, ia telah menelan entah berapa banyak lumpur hitam dan tubuhnya telah digigit oleh ular hitam, entah berapa kali. Akan tetapi, ketangguhan mengejutkan pemuda itu tidak membiarkannya mundur sedikitpun. Sekarang… akhirnya, adalah waktu baginya untuk menuai imbalannya.     

Tubuh ilusi Yao Lao mengambang di udara, saat ia menundukkan kepalanya untuk memandang pemuda berjubah hitam, yang wajahnya penuh dengan rasa bahagia yang liar itu. Wajahnya yang cuek, secara refleks menunjukkan sebuah senyum tipis. Dalam waktu lima puluh hari, Xiao Yan telah berhasil mencapai tingkat pertama 'Gerakan Tiga Ribu Petir', Kilatan Petir. Kecepatan ini adalah sesuatu yang akan membuatnya berada dalam posisi terbaik, bahkan di dalam 'Paviliun Petir Angin'. Akan tetapi, hanya hatinya yang jelas tahu pelatihan keras macam apa yang anak muda keras kepala ini harus jalani…     

Memiliki bakat, memiliki ketangguhan, dan memiliki kemauan untuk bekerja keras, Yao Lao tidak bisa memikirkan jalan lain, selain kesuksesan untuk Xiao Yan yang memiliki ketiga sifat ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.