Perjuangan Menembus Surga

Kemunculan



Kemunculan

1Arena Pertarungan adalah tempat paling terkenal di Akademi Dalam. Biasanya, tempat yang penuh darah itu adalah sesuatu yang bertentangan dengan suasana di akademi. Namun, Akademi Dalam ini tidak menghindari masalah semacam ini. Bagaimanapun juga, perlu dikatakan, bahwa keputusan - keputusan dari Akademi Dalam adalah yang paling bijak. Kehadiran Arena Pertarungan menjadikan para murid Akademi Dalam berbeda dari murid - murid dari akademi lain, yang hanya mengetahui cara dasar bertarung. Jika para murid dari akademi lain ini berada pada sebuah pertarungan antara hidup dan mati yang brutal, kaki mereka akan menggigil ketakutan.     

Karena mereka dikelilingi oleh wilayah paling kisruh di benua ini (Daerah Pelosok Hitam), murid - murid yang tak memiliki sedikitpun pengalaman tentang pertarungan, berkemungkinan tidak memiliki peluang, jika mereka berada di 'Daerah Pelosok Hitam'. Hal tersebut adalah sesuatu yang Akademi Jia Nan, yang selalu memiliki masalah dengan 'Daerah Pelosok - Hitam' tiap tahunnya, benar - benar pahami.     

Dari prasyarat untuk mendapatkan hadiah 'Energi Api' melimpah di Arena Pertarungan, akan ada banyak murid yang akan bertarung di tempat itu. Meskipun kebanyakan orang berkeinginan untuk memuaskan nafsu mereka dan membuat pencapaian dari sebuah pertarungan, mendapatkan hadiah tambahan di atas peningkatan pengalaman bertarung adalah sesuatu yang membanggakan bagi semua orang.     

Arena Pertarungan bisa digambarkan dengan 'banyaknya orang di sana sebanyak pegunungan dan lautan.' Teriakan demi teriakan dari situ, adalah sesuatu yang dapat didengar jelas oleh siapapun, bahkan jika mereka berjarak ratusan meter dari lokasi tersebut.     

Arena Pertarungan ramai dan dipenuhi dengan berbagai jenis orang tanpa terkecuali. Jika seseorang melihat sekilas, orang ini dapat melihat kumpulan kepala manusia berwarna hitam. Suara yang amat gaduh berdengung di telinga mereka, seperti suara berisik dari bor yang membuat kepala para orang yang tak terbiasa mendengarnya, merasa kesakitan.     

Arena Pertarungan yang amat besar ini mempunyai beberapa panggung yang cukup besar. Namun, lebih dari setengah dari penonton hari ini mengerubungi salah satu dari beberapa panggung itu. Riak - riak penuh kekuatan yang keluar dari tabrakan keras, membuat banyak teriakan menyelimuti seluruh arena.     

"Ketua, kalahkan dia!"     

"Biarkan para murid baru biadab itu tahu betapa kuatnya 'Geng Putih'!"     

Beberapa murid yang mengenakan lencana yang sama, di atas balkon penonton di luar arena pertandingan, menyaksikan ketua mereka yang sedang sangat unggul di atas arena pertandingan. Wajah mereka dipenuhi dengan kegirangan bengis, saat mereka berteriak kencang. Dari teriakan keras itu, beberapa dari mereka tak dapat menahan diri untuk mengeluarkan tawa ejekan kepada kelompok besar di sisi lain balkon penonton.     

Melihat kerumunan orang di sisi lain itu, seseorang dapat melihat bahwa ketua dari kelompok itu adalah seorang perempuan muda yang mengenakan pakaian hijau. Perempuan itu sangatlah cantik, tetapi yang paling menggerakan hati orang adalah sikapnya yang mirip sebuah teratai langka. Alasan mengapa arena pertandingan ini dapat menarik perhatian lebih setengah dari penonton adalah kehadiran dan sikap dari perempuan muda ini.     

Walaupun mereka tengah berada pada kondisi yang tak menguntungkan di atas arena pertarungan, wajah perempuan berbaju hijau itu tetap terlihat tenang. Tetapi, alis halusnya menyimpan kekhawatiran.     

Di belakang perempuan muda berbaju hijau itu, berdiri kelompok besar dari murid yang mengenakan lencana yang sama. Amarah terlihat di wajah mereka, ketika mereka mendengar ejekan yang terdengar dari sisi lain. Tetapi, karena mereka sedang berada pada situasi yang buruk, mereka hanya dapat menelan umpatan kemarahan yang telah mencapai mulut mereka.     

"Xun Er, tampaknya Wu Hao bukanlah tandingan Bai Cheng. Orang ini terlalu gegabah." Seorang perempuan cantik yang mengenakan baju merah dan berpenampilan menarik, berdiri di sebelah perempuan berbaju hijau. Ketika ia melihat Wu Hao sedang terdesak di dalam arena, senyuman kecut keluar di wajah cantiknya yang sedikit pucat, ketika ia berbicara kepada perempuan berbaju hijau di sampingnya.     

Xun Er sedikit mengangguk. Ia dengan perlahan mengencangkan tangan halusnya. Mata berairnya terfokus pada arena bertarung dalam waktu yang lama, sebelum ia berbicara dengan perlahan, "Meskipun Wu Hao baru saja mencapai Da Dou Shi bintang sembilan, perbedaan antara mereka berdua sangatlah jauh... jika ia tak berhasil, aku akan menggantikannya."     

"Kau ingin bertindak sendirian?" Hu Jia terkejut ketika ia mendengar ucapan itu. Hanya ada beberapa orang yang dapat memahami kekuatan Xun Er. Ini karena, perempuan muda di depan itu selalu memperlihatkan sikap tenang dan gamblang, terlepas dari situasi yang mereka alami. Seolah - olah, ia memiliki kartu tersembunyi yang jumlahnya tak terbatas.     

"Aku tak bisa membiarkan 'Gerbang Pan' milik Xiao Yan ge - ge dipermalukan seperti ini ketika ia kembali." Xun Er sedikit tersenyum. Namun, suara lembutnya tetap terdengar acuh, "Sebelumnya, aku ingin menyerahkan Bai Cheng kepada Xiao Yan ge - ge. Tetapi, sekarang… aku khawatir, jika akulah orang pertama yang harus mengurusnya."     

Ucapan Xun Er itu seolah - olah berkata, bahwa melawan Bai Cheng, yang kekuatannya sudah mencapai Dou Ling bintang enam, tidak memerlukan banyak tenaga. Jika orang biasa yang mengatakan hal itu, Hu Jia pasti akan tertawa mengejek. Namun, ketika ia melihat sikap tenang Xun Er, tak sedikitpun keraguan muncul di pikirannya. Ia sedikit mengangguk, membalikkan badan, lalu mengarahkan tatapannya ke pertarungan di bawah.     

"'Gerbang Pan'? Faksi yang telah dibentuk oleh Xiao Yan?" Beberapa orang bersandar pada pagar yang memiliki pemandangan bagus di dalam Arena Pertarungan. Mereka menyaksikan pertandingan di bawah. Ketika mereka mendengar sebuah suara, satu dari mereka, tanpa sadar sedikit terkejut, saat ia berbicara.     

"Ya. 'Gerbang Pan' adalah faksi yang telah dibangun oleh murid baru. Sekarang, setelah melakukan beberapa perekrutan, terdapat pula beberapa murid senior di sana. Benar adanya, bahwa ketua mereka adalah Xiao Yan." Rambut panjang berwarna perak, melayang dengan lembut dan warna terangnya membuat mata seseorang sakit, seolah - olah tertusuk. Han Yue melihat sekilas Lin Xiuya dan beberapa orang lainnya yang sedikit terkejut, sebelum berbicara.     

"Hee hee, orang ini memang cukup berbakat. Ia baru berada di Akademi dalam selama setengah tahun, tetapi ia telah memiliki pencapaian seperti ini." Lin Xiuya tertawa, "Namun, dari penampakan situasi di bawah, 'Gerbang Pan' sepertinya sedang mengalami kekalahan. Murid baru itu mungkin memiliki serangan yang tajam dan aura membunuh yang unik, tetapi, perbedaan antara dirinya dan Bai Cheng terlalu jauh. Bagaimanapun, ia sudah cukup mengesankan, karena ia telah membuat Bai Cheng kebingungan dengan hanya mengandalkan kekuatannya yang ada di puncak tingkat Da Dou Shi."     

"Aku telah menerima beberapa informasi sehari yang lalu. Orang bernama Liu Qing itu tampaknya telah mengirimkan seseorang untuk menghubungi Bai Cheng. Sebelumnya, Bai Cheng telah sedikit takut karena kemenangan Xiao Yan di kompetisi peracikan pil. Tak terdapat satupun masalah selama kurun waktu sebelumnya itu. Tetapi, setelah Liu Qing mengirim seseorang untuk bertemu Bai Cheng, Bai Cheng menjadi sesombong ini. Sudah pasti ada beberapa trik yang terlibat di dalamnya." Di sebuah sisi, mata Yan Hao mendadak melihat sekilas sisi lain dari Arena Pertandingan, ketika ia berbicara dengan main - main. Meskipun ia mempunyai penampilan luar yang kasar, hatinya lebih teliti daripada orang lain.     

"Xiao Yan juga memiliki masalah dengan Liu Qing?" Lin Xiuya tak dapat menahan diri untuk berbicara ketika ia terkejut mendengar ucapan itu.     

"Belum tentu. Namun, ada beberapa konflik antara Xiao Yan dan Liu Fei. Jangan berkata seolah - olah, kau tak tahu tentang pemikiran sempit perempuan itu." Yan Hao berkata dengan pelan. Suaranya mengandung penghinaan kepada Liu Fei.     

"He he, akan ada tontonan menarik. Melihat Xiao Yan, tampaknya ia bukan seseorang yang diam saja ketika digertak. Meskipun kekuatannya hanya sebatas Da Dou Shi, aku merasakan perasaan mengerikan saat mengamatinya. Aku pikir, ia menyembunyikan kemampuannya dalam - dalam." Lin Xiuya tertawa dengan pelan. Tangannya memegang pagar ketika matanya dengan acak mengarah ke tempat yang dilihat Yan Hao sebelumnya. Di tempat itu, ada sesosok orang yang berdiri di atas bayangan. Namun, auranya yang samar membuat Lin Xiuya dan yang lain menyadari siapa orang itu.     

Yan Hao juga tersenyum saat keduanya saling bertatapan. Senyumannya menunjukkan bahwa ia tahu ada hal yang akan terjadi.     

Namun, Han Yue yang berada di sebelahnya sedikit mengernyitkan alisnya yang anggun itu. Tiba - tiba, ia menghela nafas, saat ia kembali mengarah ke pertandingan sengit itu.     

"Bum!"     

Sesosok manusia berwarna merah dan putih berlari kencang di sekitar area pertandingan dengan kecepatan secepat kilat. Akhirnya, mereka tampak seperti dua bintang jatuh yang berbenturan di udara. Seketika, dua Dou Qi kuat meledak dengan cepat. Akibat kekuatan besar itu, bahkan tanah yang keras di sana tak dapat bertahan dan mengeluarkan garis retakan.     

"Qiang!"     

Sebuah suara logam, yang membawa percikan, terdengar dari tempat di mana keduanya bertabrakan. Pedang besar berwarna darah dan tombak kuning gelap bertubrukan keras satu sama lain. Sebuah riak yang penuh dengan kekuatan, yang dapat terlihat dengan mata telanjang, menggelora dengan kencang. Riak itu seketika bertabrakan dengan tubuh kedua orang itu.     

"Bum, Bum!"     

Di tengah suara itu, langkah kaki kedua orang itu terlihat mundur. Namun, sesosok orang yang berwarna putih hanya mengambil dua langkah mundur sebelum ia menenangkan kakinya. Dengan suara halus yang teredam dan gerakan di pundaknya, ia menghentikan tenaga dorongan itu.     

Dibandingkan dengan sosok orang berwarna putih, sosok orang berwarna merah terlihat lebih menyedihkan. Ia tak hanya mengambil tujuh atau delapan langkah ke belakang, tetapi bekas darah yang begitu merah, juga keluar keluar dari ujung mulutnya ketika langkah kaki terakhirnya terhenti. Qinya mengalir dengan kacau. Ia jelas - jelas mengalami luka dalam yang serius.     

"Ketua, bagus!" Ketika mereka melihat sosok manusia berwarna merah terdorong ke belakang dan memuntahkan darah, anggota dari 'Geng Putih' di atas balkon penonton tak dapat menahan diri untuk bersorak. Seketika, bahkan terdapat banyak ejekan yang diberikan kepada 'Gerbang Pan' di sisi lain, yang memanaskan semua anggota 'Gerbang Pan' hingga wajah mereka memucat.     

"Dasar bajingan liar yang sombong. Kau benar - benar ingin menantangku ketika kau hanyalah seorang Da Dou Shi bintang sembilan? Kau memang terlalu percaya diri." Bai Cheng mengayunkan tombak hitam gelapnya, lalu meletakkannya miring ke arah tanah. Ujung mulut Bai Cheng terangkat, ketika ia mendengar sorakan di sekitar yang seperti petir. Ia berkata dengan senyuman dingin, "Di mata seseorang yang amat kuat, 'Gerbang Pan' mu hanyalah seorang badut yang sekadar melompat - lompat di sekitar. Jadi, bagaimana jika kau dapat mendapatkan 'Energi Api'? Tak peduli berapa banyak 'Energi Api' yang kau punya, kau hanya akan menjadi domba gemuk yang besar di mata orang lain jika kau tak memiliki kekuatan sedikitpun."     

"Pei!" Seteguk darah segar keluar dari mulut Wu Hao. Wajahnya menggelap dan serius saat matanya menatap senyuman dingin Bai cheng. Sikapnya seperti seekor hewan buas yang haus darah. Dari keseriusan raut wajah semacam ini, bahkan Bai Cheng merasakan hawa dingin di tubuhnya.     

Kilauan merah muncul di mata Wu Hao. Beberapa saat kemudian, ia tampak telah membuat keputusan yang pasti. Tangannya menghapus bercak darah di ujung mulutnya. Setelah itu, ia menggambar sebuah garis dengan darah pada pedang berwarna darahnya secara perlahan. Setelah darah dioleskan, pedang besar berwarna darahnya mengeluarkan warna merah gelap dengan perlahan. Warna merah keunguan yang asing juga berangsur - angsur tampak di wajahnya.     

Bai Cheng sedikit mengerutkan dahinya ketika ia melihat aksi aneh Wu Hao. Ia mengambil tombak panjang di tangannya lalu menunjuk ke arah Wu Hao dengan tombak itu dari jauh.     

Saat Wu Hao telah siap untuk mengeluarkan kartu as terakhirnya ke tingkat lanjutan, sosok cantik berwarna hijau melintas di arena pertandingan dengan lincah. Tangan sempurnanya yang seperti giok putih, dengan lembut menepuk bahu Wu Hao. Seketika, pusaran energi yang liar di dalam tubuh Wu Hao menjadi tenang.     

"Biar aku yang mengurusnya." Sebuah suara lembut membuat Wu Hao terkejut. Ia menatap pinggang lembut yang seperti pohon dedalu di depannya. Namun, ia menggelengkan kepalanya dan berkata dengan nada dalam, "Aku bisa mengatasinya!"     

Xun Er sekilas menatap Bai Cheng sebelum ia menoleh kepala dan menggandengkan alis anggunya saat ia menatap Wu Hao yang bersikeras. Dengan tatapan tenang Xun Er, Wu Hao seketika terdiam. Ia tertawa terbahak - bahak dan hanya dapat berkata dengan pelan, "Berhati - hatilah."     

"Kenapa? Tidakkah 'Gerbang Pan' memiliki orang lain? Mereka benar - benar membiarkan seorang perempuan untuk maju? Di mana Xiao Yan? Kenapa aku tak sedikitpun melihat jejaknya saat ini? Jangan katakan padaku bahwa ia takut?" Bai Cheng tanpa sadar mengejek dan tertawa ketika ia mendapati bahwa Xun Er lah yang melintas di area pertandingan.     

"Xiao Yan ge - ge tak perlu turun tangan untuk mengatasimu." Xun Er berkata dengan pelan. Sikapnya yang sangat tenang, seolah - olah tidak ada orang lain, membuat banyak orang di balkon penonton merasa terkejut. Hanya dengan Xun Er yang menunjukkan aura santai di hadapan lawan yang kuat, dapat meningkatkan kekaguman mereka pada wanita berpakaian hijau di area pertarungan ini. Namun, ketika mereka berseru pada aura Xun Er ini, mereka tanpa sadar merasakan kegeraman pada Xiao Yan yang tak memunculkan dirinya. Sebagai seorang pria, ia benar - benar membiarkan seorang perempuan maju…     

"Apakah semua anggota 'Gerbang Pan' sesombong ini? Kumpulan murid baru tahun ini benar - benar memiliki sikap terburuk dibandingkan mereka yang datang pada tahun - tahun sebelumnya." Bai Cheng tak dapat menahan dirinya untuk menjadi semakin geram ketika ia dipandang rendah oleh seorang perempuan, terutama yang secantik ini.     

Xun Er terlalu malas saat itu untuk menjawab kata - katanya. Sebuah pancaran cahaya emas berangsur - angsur menggelora di tangan mulusnya. Energi kuat yang terkandung di dalamnya diam - diam membuat banyak orang terkejut hingga berkata 'huh'.     

Wajah Bai Cheng tampak terkejut saat ia melihat pancaran emas di telapak tangan Xun Er. Dengan segera, ia tertawa dingin. Ia mengayunkan tombak panjangnya, lalu sebuah Dou Qi tebal dan kuat yang berwarna kuning hitam melapisi tombak itu.     

Cahaya emas dan kuning gelap di area pertandingan itu menjadi semakin terang. Beberapa saat kemudian, kedua cahaya itu melintas secara bersamaan. Akhirnya, keduanya melesat secara eksplosif di depan banyak pasang mata. Seketika, keduanya bertemu di udara. Namun, saat semua orang mengira, bahwa tabrakan keras akan muncul kembali, suara samar dari petir yang bergulir, menggema di Arena Pertandingan.     

Seketika, setelah suara petir terdengar, sebuah bayangan hitam mendadak keluar di antara kedua cahaya yang hendak bertemu itu. Kedua tangannya dijulurkan secepat kilat, sebelum tangan itu mendorong bahu keduanya. Sebuah dorongan lembut, pertama - tama dikeluarkan, mendorong Xun Er dengan perlahan hingga ia melayang kembali di pinggiran arena pertandingan. Seketika setelah itu, tangan lainnya yang bersentuhan dengan Bai Cheng mendadak mengeluarkan energi dorongan kuat yang menggoncang Bai cheng hingga kakinya mundur dengan cepat.     

Penampilan bayangan berwarna hitam dan juga terdorongnya Xun Er dan Bai Cheng, adalah suatu hal yang terjadi hanya dalam beberapa detik. Kebanyakan orang hanya merasa, bahwa pandangan mereka menjadi sedikit kabur. Tiba - tiba, mereka menyaksikan dua orang terdorong mundur dengan wajah terkejut.     

"Tentu saja, untuk menjadi liar dan sombong membutuhkan modal untuk menjadi liar dan sombong. Jika Ketua Bai Cheng merasa, bahwa kau tak bisa lagi hanya duduk dan menonton, lalu, aku Xiao Yan, dapat bermain denganmu. Bukankah bertarung dengan seorang perempuan hanya akan membuatmu kehilangan statusmu?" Sebuah tawa semu mendadak terdengar di dalam arena. Semua orang terkejut. Mereka segera menoleh dan dengan cepat melihat sosok orang berjubah hitam, yang tanpa disadari, muncul di arena pertandingan. Wajah mereka dipenuhi dengan rasa heran.     

Bayangan berwarna hitam di arena pertandingan itu, dengan cepat berubah menjadi sesosok orang. Sosok orang berjubah hitam sedikit mengangkat kepalanya, menampilkan wajah halus yang sedang tersenyum. Namun, siapapun dapat melihat bahwa ada niat dingin untuk membunuh dari senyumannya.     

"Ha… Sekarang, tontonan seru akan segera dimulai…"     

Mata Lin Xiuya mendadak cerah ketika ia bersandar pada pagar di pojokan Arena Pertandingan. Tatapannya tanpa disadari mengarah ke bawah di mana bayangan itu berada. Sosok orang yang bersembunyi di tempat itu meluruskan badannya dengan sekejap dan aura sombong yang tajam, tanpa disadari menjadi lebih kuat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.