Perjuangan Menembus Surga

Gadis Kecil Berbaju Putih Misterius



Gadis Kecil Berbaju Putih Misterius

1Suaranya jelas lembut dan ia memiliki penampilan yang imut. Namun, aura aneh yang dipancarkan gadis kecil berbaju putih menyebabkan pikiran Xiao Yan tegang.     

Ia saling menatap dengan mata hitam gelap besarnya. Beberapa saat kemudian, ia tertawa datar, "Gadis kecil, buah ini rasanya tidak enak sekali. Kenapa tidak kau berikan saja kepadaku."     

"Aku harus memakannya jika aku ingin tumbuh!" Gadis kecil itu berkata dengan tenang.     

"Perlu waktu bagimu untuk tumbuh. Dengan melakukan hal ini, kau hanya menarik tunasnya untuk membantunya tumbuh dan tidak memiliki manfaat apapun." Wajah Xiao Yan tenang, tapi hatinya menjadi berisik. Gadis kecil aneh ini telah memakan bahan obat yang langka dan ia adalah satu - satunya yang baru saja memasuki gudang penyimpanan bahan obat ini. Kemungkinan besar ia akan berada dalam masalah jika Tetua Hao melihat masalah ini.     

"Waktu tidak ada artinya untukku!" Wajah gadis kecil sedikit memberengut ketika ia mendengarkan perkataan Xiao Yan. Ia menggunakan nada lembutnya untuk berbicara keras.     

"Astaga!" Xiao Yan menepuk dahinya pelan saat merasakan gelombang rasa sakit di kepala. Dari mana gadis kecil seperti monster ini berasal? Tidak hanya kekuatannya yang sangat hebat dan menakutkan, tapi perkataannya juga cukup aneh. Jika ia hanya gadis kecil biasa, Xiao Yan akan dengan paksa mengambil 'Buah Api Es Asparagus', bahkan jika ia harus menanggung mendapatkan nama buruk sebagai seseorang yang mengganggu seorang anak kecil. Namun, ketika ia merasakan kekuatan yang menakutkan dari gadis kecil itu, ia hanya bisa patuh. Ia jelas mengetahui bahwa kekuatan dari gadis kecil ini, yang menyebabkannya untuk tidak bisa bergerak hanya dengan dua jarinya, yang kemungkinan tidak akan berakhir dengan baik jika dia menggila.     

"Tetua Hao akan menghukummu jika kau makan bahan - bahan obat di sini." Xiao Yan tertawa pahit dan berkata.     

"Kakek tua itu? Aku tidak takut. Ia tidak akan berani untuk melakukan apapun kepada diriku, bahkan jika ia tahu!" Gadis kecil itu mendengus sambil ia memutar matanya dengan manis.     

Mata Xiao Yan berkedut. Hatinya mulai bersedih. Gadis kecil ini sangat angkuh dan menantang. Mungkinkan ia adalah salah satu cucu dari petinggi dari Akademi Dalam? Namun, posisi Tetua di akademi sama. Jika anak - anak mereka melakukan sesuatu yang salah, tidak ada dari mereka akan berani membicarakan masalah ini ke Tetua yang lain. Mungkinkan gadis kecil berbaju putih ini adalah cucu dari Tetua Pertama yang belum menunjukkan dirinya atau cucu dari Kepala Sekolah yang misterius?     

"Suasana hatiku sedang bagus hari ini, jadi, aku tidak akan menghajarmu. Kau harus bergegas pergi. Jangan ganggu aku." Gadis kecil sekali lagi menggigit 'Pu Emas Keras' lagi. Ia berbicara dengan suara yang tidak jelas saat ia mengunyah dengan mulutnya. Sekali lagi, ia menelan seteguk dari cairan kuning emas tadi. Namun, ia mengernyitkan alis matanya sedikit dan bergumam, "Rasanya sangat tidak enak."     

Xiao Yan tidak bisa berbuat apa - apa selain terdiam ketika ia mendengarnya bergumam dari sebelah. Jika para ahli kimia yang lain melihat bagaimana ia merusak bahan obat yang langka ini dan bahkan bergumam bahwa itu rasanya tidak enak, mereka mungkin akan sangat marah sehingga asap akan keluar dari lubang hidung mereka, bukan?     

Xiao Yan tanpa daya menggelengkan kepalanya. Ia baru saja akan mengatakan sesuatu ketika hatinya sedikit bersedih. Senyum yang sangat lembut muncul di wajahnya ketika ia berjongkok dan berkata dengan pelan, "Adik, bahan - bahan obat ini rasanya tidak enak, bukan?"     

Saat mulutnya mengucapkan kata - kata ini, hati Xiao Yan diam - diam menghina. Bahan - bahan obat ini mengandung kekuatan obat yang sangat murni. Rasanya akan tentu saja tidak enak jika dikonsumsi secara langsung.     

"Ah ha, tidak enak!" Gadis kecil berbaju putih segera menganggukkan kepala kecilnya tanda setuju, saat ia mendengar perkataan Xiao Yan. Meskipun ia tampaknya memiliki ketidakpedulian yang tidak biasa bagi orang normal, pada saat ini, ia tampak tidak ada bedanya dari gadis kecil pada umumnya.     

"Jika rasanya tidak enak, bisakah kau kembalikan buah ini ke kakak? Aku akan memberimu sesuatu yang enak." Xiao Yan tersenyum dan memberi saran. Senyuman di wajahnya sama seperti paman aneh yang menipu seorang gadis kecil.     

"Tidak! Rasanya mungkin tidak enak, tapi, akankah hal - hal yang akan kau berikan kepadaku memiliki energi yang besar di dalamnya?" Gadis kecil segera menjadi waspada saat ia menggelengkan kepalanya ketika ia mendengar Xiao Yan menginginkan ia memberikan 'Buah Api Es Asparagus'.     

Senyuman Xiao Yan menjadi membeku. Ramuan obat ini semuanya lahir dari pengumpulan energi alami. Bagaimana mungkin sebuah benda biasa mengandung energi yang begitu kuat? Namun, hanya dengan mendengarkan dari maksud perkataannya, nampaknya ia memakan bahan obat langka ini untuk mendapatkan kekuatan obat murni di dalamnya. Apa yang menyebabkan Xiao Yan merasa lebih menganga keheranan adalah bahwa tubuh gadis kecil di depannya ini mampu menahan serangan energi dari bahan obat yang belum dimurnikan. Lagipula, mereka mungkin memiliki kekuatan obat murni, tapi, energi itu bahkan lebih liar dibandingkan dengan pil obat. Xiao Yan memiliki beberapa keraguan di dalam hatinya, tapi setelah ia memikirkan berbagai cara tindakan yang tidak biasa dari gadis kecil ini, ia perlahan mengangguk. Kemungkinan bahwa gadis kecil ini bukanlah orang biasa.     

Xiao Yan menggaruk kepalanya sambil merasa tertekan. Beberapa saat kemudian, ia berkata dengan nada menyelidik, "Kenapa aku tidak membantumu sedikit memurnikan bahan obat yang kau ingin makan dan mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih enak? Hal ini lebih baik daripada memakan bahan - bahan obat mentah.     

"Memurnikan?" Gadis kecil sedang mengunyah dengan mulutnya berhenti sebentar. Mata besar gelap hitamnya seketika menjadi sedikit bercahaya, "Apa kau adalah seorang ahli kimia?"     

Xiao Yan berpikir bahwa hal ini mungkin akan berhasil di dalam hatinya ketika ia melihat raut muka dari si gadis kecil. Ia bergegas mengangguk dan berkata, "Selama kau akan mengembalikan 'Buah Api Es Asparagus' ini kepadaku, aku akan membantumu memurnikan ramuan obat yang kau makan hingga mereka menjadi lebih enak. Bagaimana menurutmu?" Memurnikan pil - pil obat adalah tugas yang menyusahkan, tapi tidak akan menghabiskan terlalu banyak usaha jika tugas itu hanya memurnikan sejenis bahan obat sampai berubah menjadi Yaowan dan perlahan, memasukkan sedikit bahan - bahan obat yang membuatnya terasa enak.     

TL: Danwan/Yaowan – pil - pil yang tidak memiliki efek obat ke manusia dan bisa berpotensi melukai bila dikonsumsi.     

Namun, jenis Yaowan ini yang hanya menggunakan satu jenis bahan obat untuk dimurnikan, akibat dari sifat efek obat yang liar dan keras. Apalagi, efek obat satu jenis semacam ini tidak terlalu banyak digunakan. Karena itu, jarang ada orang yang akan membuang bahan obat untuk memurnikannya menjadi Yaowan yang bahkan tidak bisa dianggap sebagai pil obat.     

Gadis kecil itu sedikit ragu ketika ia mendengarkan hal itu. Ia menatap ke 'Buah Api Es Asparagus' yang nampaknya sangat nikmat, yang berada di tangannya. Setelah ragu cukup lama, ia akhirnya mengangguk dengan enggan dan memberikannya kepada Xiao Yan. Ia meringis kesakitan sambil berkata, "Namun, jika pil obat yang kau murnikan tidak enak, aku tidak hanya akan merampasnya kembali, tapi aku juga akan memakanmu!"     

"Memakanku? Dengan mulut kecilmu itu?" Xiao Yan tertawa di dalam hatinya. Ia secepatnya menerima 'Buah Api Es Asparagus' sebelum memasukkannya ke dalam cincin penyimpanannya, takut bahwa gadis kecil yang tidak diketahui asalnya itu akan menyesal dengan keputusannya.     

"Kau sudah mengambilnya. Cepat bantu aku memurnikannya." Gadis kecil memberikan 'Pu Emas Keras' di tangannya yang ia telah gigit dua kali ke Xiao Yan, saat ia berkata dengan tegas.     

"Hee hee, tidak perlu tergesa - gesa. Kita keluar saja dahulu, aku sudah mengambil 'Buah Api Es Asparagus' dan perlu melaporkannya ke Tetua Hao." Xiao Yan berkata dengan senyuman. Setelah itu, ia berjalan keluar terlebih dahulu dari gudang penyimpanan obat. Ia ingin membawa gadis kecil aneh ini ke Tetua Hao dan memberitahukan situasinya. Jika tidak, jika orang tua itu menyalahkan konsumsi 'Pu Emas Keras' padanya, Xiao Yan benar - benar akan menderita kerugian besar.     

"Apa yang harus dilaporkan kepada orang tua itu." Gadis kecil bergumam. Ia tidak menunjukkan sedikitpun tanda khawatir saat ia menggenggam 'Pu Emas Keras' dan mengikuti Xiao Yan.     

Xiao Yan baru menghela nafas lega ketika ia mendengar suara langkah kaki di belakangnya. Ia dengan cepat berjalan keluar dari gudang penyimpanan obat - obatan dan menaruh giok putih ke dinding. Hanya setelah ia melihat penghalang energi muncul kembali, wajahnya segera tersenyum, seolah - olah dia meletakkan beban berat.     

"Penghalang energi yang rusak ini tidak memiliki kegunaan sedikitpun. Hal itu hanyalah pajangan ketika diaktifkan." Gadis kecil yang berada di sampingnya berdecak. Tangannya yang putih lembut dan terlihat seperti tembus pandang itu mendorong ke dalam penghalang energi tersebut. Tangannya bolak - balik beberapa kali, dan tampaknya, gerakannya tidak terhambat.     

Xiao Yan membuka mulutnya dan memperhatikan tindakan dari gadis kecil ini. Tampang bingung muncul di matanya. Apakah penghalang energi itu benar - benar hiasan? Namun, ketika tangannya bersentuhan dengan penghalang cahaya bundar itu, ia seperti menyentuh logam. Ia menusukkannya dengan kuat dan jarinya merasakan rasa sakit yang samar, tapi, ia bahkan tidak sedikit pun masuk ke dalamnya. Jelas, penghalang energi ini memiliki pertahanan yang sangat mengejutkan… tapi… bagaimana bisa gadis kecil ini melihatnya seperti penghalang ini bukanlah apa - apa?     

"Hee hee, bodoh." Gadis kecil di sebelahnya memperhatikan tindakan dari Xiao Yan dan segera tertawa keras. Tawanya yang jelas dan lembut bergema tanpa henti di lorong itu.     

Xiao Yan menarik jarinya dengan sikap yang malu. Ia baru mau mengatakan sesuatu ketika gadis kecil berbaju putih mendengus. Ia membalikkan tubuhnya dengan cara yang tidak tertahan dan berjalan menuju pintu keluar lorong, hanya menyisakan bagian belakang kepalanya untuk Xiao Yan.     

"Gadis kecil ini… monster seperti apa sebenarnya ia ini?" Xiao Yan terdiam sambil ia menatap punggung dari gadis kecil. Hatinya tidak bisa menahan merasa tak berdaya sambil menghela nafas.     

...     

Tetua Hao masih menghabiskan waktunya di meja di depannya, di dalam ruangan yang sunyi, sambil mencari dokumen di dalamnya. Ia tidak mengangkat kepalanya saat tersenyum setelah mendengarkan pintu yang dibuka, "Apa? Xiao Yan, apa kau sudah menemukan bahan obat yang kau butuhkan?"     

Akan tetapi, setelah kata - katanya terdengar, Tetua Hao merasakan bahwa ada sesuatu yang salah dengan suasananya. Hanya setelah ia mendongak dan melihat wajah Xiao Yan yang dipenuhi dengan ketidakberdayaan. Tatapannya bergeser ke bawah di hadapan gadis kecil berbaju putih dengan rambut panjang ungu yang muncul dalam tatapannya.     

Tetua Hao mengedipkan mata tuanya dan memperhatikan gadis kecil berbaju putih itu. Beberapa saat kemudian, ia pulih dan melompat dari kursinya. Ia bertanya dengan marah, "Mengapa kau ke sini lagi?" Ketika tatapanya melihat 'Pu Emas Keras' di tangan gadis kecil itu, di mana ada dua gigitan telah diambil, matanya yang penuh amarah melebar, "Apa kau menganggap tempat milikku ini seperti rumah makan, datang kemari terus menerus hanya untuk makan dengan mewah? Jika kau menginginkan bahan - bahan obat, tidakkah kau tahu untuk pergi ke pegunungan yang dalam untuk mencarinya?"     

"Sangat sulit bagiku untuk mencarinya sendiri dan ada yang sudah matang di sini. Kenapa aku tidak bisa memakannya? Pria tua, kau benar - benar banyak omong kosong. Jika kau terus menggerutu, berhati - hatilah karena aku akan menghajarmu." Gadis kecil itu melirik Tetua Hao. Ia memprotes dan bahkan melebarkan mulutnya untuk menggigit 'Pu Emas Keras.'     

Tetua Hao marah dengan kesombongan gadis kecil ini hingga ia memutar matanya. Namun, Tetua Hao ini, yang sangat dihormati oleh murid - murid di dalam Akademi Dalam, hanya bisa marah dengan menggertakkan gigi. Melihat masalah ini, nampaknya, ia cukup takut pada gadis kecil di depannya.     

"Kau sebaiknya bergegas. Kau masih harus memurnikan sesuatu untukku. Jika kau terus menunda, aku akan menelanmu." Suara lembut gadis kecil mendesak saat ia menatap ke arah Xiao Yan.     

Xiao Yan merasa kebingungan mengenai identitas gadis kecil itu ketika ia mendengar percakapan mereka berdua. Ia mengeluarkan senyuman pahit saat ia melangkah maju dan berkata, "Tetua Hao, aku telah mengambil barang yang aku inginkan, kau bisa memeriksanya. Tolong beri aku dua set bahan - bahan obat untuk 'Pil Kekuatan Naga'. Aku akan membantumu memurnikannya."     

Raut wajah Tetua Hao diam - diam menjadi sedikit lebih baik setelah mendengarkan perkatan Xiao Yan. Ia mengeluarkan tumpukan besar dari bahan - bahan obat dan menaruhnya di atas meja. Dalam suara pelan, ia berkata, "Mengapa kau secara kebetulan bertemu dengannya? Apa kau baik - baik saja?" Mendengar maksud di balik perkataannya, nampaknya, gadis kecil ini seperti iblis jahat yang memakan manusia. Namun, memang benar bahwa gadis kecil itu berulang kali menggunakan kata - kata 'aku akan menelanmu' untuk menakuti orang - orang.     

"Aku juga tidak tahu." Xiao Yan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecut. Ia menyimpan bahan obat yang berada di meja baik - baik dan memberikan ringkasan kejadian sebelumnya.     

"Uh… kau benar - benar tidak beruntung. Ah, layani nenek tua ini dengan benar. Jangan biarkan ia menjadi gila. Jika tidak, hal itu akan menjadi sangat menakutkan." Tetua Hao menepuk pundak Xiao Yan dengan simpatik saat ia berbicara.     

TL: kata nenek tua digunakan untuk menggambarkan seseorang yang susah untuk dilayani.     

Seluruh badan Xiao Yan merasa tidak enak karena sikap dari Tetua Hao. Ia tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Orang seperti apa sebenarnya dia ini?"     

"Orang? Siapa bilang ia adalah manusia?" Tetua Hao memutar matanya, mulutnya berkedut dan menjawab.     

"Ia… ia bukan manusia?" Xiao Yan sedikit terkejut. Dahinya dipenuhi dengan keringat dingin saat suaranya membentuk kata - kata.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.