Kegemparan Kegiatan
Kegemparan Kegiatan
Raut wajah Yao Lao nampak serius ketika ia melihat api putih cerah bangkit dengan cepat di dalam kuali obat. Karena kualitas kuali 'Iblis Hitam' yang sangat luar biasa, langkah awal pemanasan kuali ini membutuhkan waktu sedikit lebih lama dibandingkan dengan kuali - kuali biasa lainnya. Namun, bakat pemurnian dan tingkat pengendalian 'Api Pembeku Tulang' Yao Lao tentu saja bisa menghilangkan waktu lebih yang dibutuhkan ini. Setelah itu, Yao Lao mengayunkan tangannya di atas bahan obat yang tergeletak di depannya, setelah api itu mulai sedikit surut selama hampir satu menit. Seketika, 'Ganoderma Inti Api' yang merah membara perlahan menjulang dan akhirnya dimasukkan ke kuali obat.
Saat 'Ganoderma Inti Api' masuk ke dalam kuali obat, api putih cerah menelan jamur itu seperti seekor serigala lapar yang menerkam mangsanya. Dalam sekejap, jamur itu dengan cepat menjadi layu.
Mata Xiao Yan menatap serius bagian dalam dari kuali obat itu. Meskipun api di dalam kuali itu berkobar - kobar, ia dapat merasakan bahwa suhu api tersebut telah ditekankan pada derajat yang tepat oleh Yao Lao. Maka dari itu, api ini mungkin terlihat terlihat ganas, tetapi api ini tidak membakar 'Ganoderma Inti Api' hingga menjadi debu. Sebaliknya, dari proses pelayuan yang berangsur - angsur, tetesan cairan berwarna darah yang kecil dan pekat menetes keluar dari 'Ganoderma Inti Api'. Akhirnya, tetesan cairan itu berguling turun di permukaan lalu melayang di atas api, sambil berulang kali berguling dan berputar.
Setelah pemanggangan dan cairan berwarna darah itu menetes berulang kali, permukaan merah membara dari 'Ganoderma Inti Api' juga dengan cepat surut. Dalam sekejap, 'Ganoderma Inti Api' berubah warna keseluruhan menjadi abu - abu layu. Ketika itu juga, sari kekuatan obat yang terkandung dalam jamur itu telah dikeluarkan semua oleh api. Maka dari itu, badan aslinya telah berubah menjadi kepingan yang tak berguna.
Yao Lao mengayunkan tangannya. 'Ganoderma Inti Api' yang telah layu dikeluarkan dari dalam kuali obat. Akhirnya, jamur itu terjatuh di atas rumput sebelah. Jamur itu berubah menjadi tumpukan serbuk berwarna abu - abu tepat di saat jamur itu tergeletak di atas tanah, lalu, serbuk itu terhembus angin.
"Ia benar - benar grandmaster ahli kimia. Teknik pemurnian ini sangat jauh dari yang aku bisa saingi." Xiao Yan diam - diam memuji ketika ia melihat bercak serbuk di tanah. Di masa lalu, ia benar - benar menghanguskan bahan baku tersebut ketika ia melakukan peracikan. Hal itu bisa dikaitkan dengan keganasan api dan juga, bisa dikatakan bahwa tingkat pengendalian apinya belum benar - benar mencapai puncak. Hanya jika ia dapat mengendalikan suhu ketika bahan baku obat benar - benar layu dan dapat melemparkan sisa bahan baku layu keluar dari kuali obat dengan mudah seperti Yao Lao lah, baru seseorang dapat disebut memiliki pengendalian sempurna yang sebenarnya.
Kumpulan cairan merah darah berguling dan berputar di dalam kuali obat. Cairan itu tampak seperti tetesan air berwarna darah. Cairan berwarna darah ini adalah sari kekuatan obat yang dihasilkan dari pemurnian 'Ganoderma Inti Api' yang sebelumnya. Energi yang terkandung di dalamnya sangatlah besar, bahkan menyebabkan siapapun menjadi terdiam.
Setelah penggumpalan cairan merah darah, cairan itu tidak seketika beradaptasi dengan pemurnian seperti obat - obatan yang telah diracik oleh Xiao yan di masa lalu. Sebaliknya, banyak benang darah keluar. Sebuah energi yang amat kuat terkandung di dalam benang - benar darah itu. Ketika setiap benang darah menghantam dinding di dalam kuali, benang itu akan mengeluarkan suara jelas tabrakan logam.
Karena tabrakan acak benang - benang darah ini, kuali obat itu pun menjadi sedikit bergetar.
Xiao Yan terkejut ketika ia memandang tentakel darah pekat ditembakkan secara eksplosif di dalam kuali obat. Ia tak dapat menahan diri untuk menampar mulutnya. Tentakel itu sangatlah pantas untuk disebut bahan baku yang dibutuhkan dalam peracikan pil obat tingkat 6, karena kekuatan perlawanan yang ditunjukkannya. Dari tampilan kekuatan benang darah ini, tampaknya, kuali obat biasa yang digunakan oleh Xiao Yan hanya akan dapat menahan beberapa pukulan sebelum kuali itu dipenuhi dengan lubang.
Gerakan cepat dari benang darah ini tak membuat raut wajah Yao Lao berubah. Ia mengayunkan tangannya, lalu api putih pekat di dalam kuali obat mendadak menjulang. Benang darah itu tampak terkejut ketika mereka bertemu dengan api itu, karena mereka bergegas menciut. Dengan cara ini, benang darah yang sebelumnya padat, benar - benar terdorong ke dalam kumpulan cairan merah di bawah lingkaran api besar. Cairan itu tidak lagi berani keluar dengan acak di bawah pusaran api yang mengelilinginya.
"Puff!"
Sebuah kumpulan api putih pekat terpisah keluar. Akhirnya, api itu melayang di bawah cairan berwarna darah. Di saat api menjulang, api itu mengeluarkan suhu yang amat panas. Dalam sekejap, permukaan cairan berwarna darah itu mendidih dan banyak buih - buih kecil keluar.
Ketika buih terbentuk, gumpalan asap abu - abu mendadak menjulang. Asap ini mengandung kotoran di dalamnya. Untuk meracik pil obat berkualitas bagus, seseorang harus benar - benar membuang kotoran - kotoran ini. Jika tidak, seseorang akan mengalami kesulitan untuk meracik pil karena jenuhnya kotoran ini.
Menyingkirkan kotoran dari bahan baku obat mungkin paling lama membutuhkan waktu sepuluh menit. Namun, sudah jelas bahwa 'Ganoderma Inti Api' tidak tergolong pada kategori itu. Maka dari itu, jamur ini hanya memuntahkan kotoran dengan cara yang terlihat lesu dengan kehadiran 'Api Surgawi' kuat seperti 'Api Pembeku Tulang' yang membakar jamur itu. Pada akhirnya, jamur itu hanya memerlukan api tersebut untuk memanggangnya selama sepuluh menit sebelum api itu mengeluarkan gumpalan asap abu - abu. Kotoran yang bandel semacam ini membuat Xiao Yan, yang sedang menonton dari samping, menjadi agak terdiam. Hal tersebut masih merupakan hasil yang didapatkan di bawah kendali Yao Lao. Jika ia yang mengendalikannya, kemungkinan besar, ia akan menghabiskan waktu hampir satu hari hanya untuk memurnikan bahan baku obat itu. Pil obat tingkat 6 ini memang sangatlah sulit untuk dimurnikan.
Menunggu sangatlah membosankan. Tetapi, Xiao Yan tak membiarkan dirinya untuk kehilangan konsentrasi. Tatapannya tidak beralih bahkan sekali pun dari kuali obat selama hampir tiga jam.
Setelah pemurnian yang berlangsung tiga jam itu, kotoran - kotoran di dalam cairan berwarna darah akhirnya benar - benar tersingkirkan. Cairan berwarna darah yang kotorannya sudah dibersihkan itu tak hanya menjadi semakin bulat, tetapi warnanya juga menjadi sedikit tembus pandang. Jika seseorang melihat cairan itu dengan cermat, ia bahkan dapat melihat buih - buih yang menggelembung di dalamnya.
Wajah Yao Lao sedikit tenang setelah proses pemurniannya selesai. Ia dengan lembut menjentikkan jarinya, lalu kumpulan cairan berwarna darah di dalam kuali itu tiba - tiba keluar, setelah terbungkus oleh kumpulan api putih yang tebal. Akhirnya, cairan itu dituangkan ke dalam botol giok bersamaan dengan apinya.
Xiao Yan sedikit terkejut ketika ia melihat proses persiapan unik yang digunakan oleh Yao Lao ini. Matanya menatap pada botol giok untuk mengamati bahwa terdapat sebuah lapisan tipis api pada mulut botol itu. Ia seketika terkejut. Baru setelah merenung sejenak, ia menyadari sesuatu.
"Pengawetan semacam ini dapat memungkinkan cairan obat di dalamnya untuk mempertahankan suhu dan kemurnian yang tepat ketika cairan itu dikeluarkan dari kuali. Selain itu, cairan itu tak akan tercemar dengan kotoran di udara. Namun, cairan ini memerlukan pengendalian api tingkat tinggi dari seseorang. Sebuah botol giok itu rapuh. Jika suhunya terlalu besar, botol giok akan terbakar hingga retak. Di kejadian ketika seseorang dalam posisi lemah dan tak dapat bergerak tepat waktu, peristiwa itu akan membuat cairan obat yang telah dimurnikan menjadi benar - benar tak berguna." Yao Lao berkata perlahan ketika ia kembali mengayunkan tangannya, lalu melempar 'Tanaman Rambat Surgawi Hutan Hijau' ke dalam kuali obat.
Xiao Yan mengangguk perlahan. Ia diam - diam mengingat saran ini di benaknya.
Pemurnian 'Tanaman Rambat Surgawi Hutan Hijau' tidak lebih mudah dari pemurnian 'Ganoderma Inti Api'. Karena bahan dasar dari tanaman rambat itu, daya tahannya terhadap api bahkan membuat Yao Lao terkejut. Waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan kekuatan obat dari 'Tanaman Rambat Surgawi Hutan Hijau' lebih dari satu jam. Pemurnian yang berikutnya bahkan memerlukan waktu yang lebih lama. Lama waktu empat jam ini membuat Xiao Yan menghapus keringat dingin di wajahnya. Yao Lao dapat bertahan selama ini karena kekuatan spiritualnya yang tinggi. Dengan kemampuan Xiao Yan saat ini, ia paling hanya dapat bertahan selama tiga jam ketika ia melakukan peracikan pil obat sebelum ia membutuhkan istirahat. Ia hanya dapat melanjutkan pemurnian setelah menunggu Dou Qi - nya pulih!
Malam sudah menyelimuti seluruh penjuru gunung di saat 'Tanaman Rambat Surgawi Hutan Hijau' berubah menjadi sebuah kumpulan cairan berwarna hijau yang juga diawetkan di dalam sebuah botol giok. Api putih pekat yang berada di puncak sebuah gunung adalah sesuatu yang menarik mata di tengah kegelapan malam hari.
Yao Lao tak beristirahat sejenak pun setelah ia menyelesaikan pemurnian 'Tanaman Rambat Surgawi Hutan Hijau'. Ia kembali mulai memurnikan 'Buah Api Es Asparagus'.
Mata Xiao Yan yang agak lelah kembali terisi dengan energi ketika ia menatap raut wajah tegang Yao Lao. Ia kembali fokus kepada pemurnian. Di benaknya, ia jelas tahu bahwa mengamati pemurnian pil level seperti ini akan sangat menguntungkan untuk dirinya. Ia tak bisa menyia - nyiakan kesempatan semacam ini.
Waktu yang dibutuhkan untuk meracik 'Buah Api Es Asparagus' sama dengan waktu yang dibutuhkan untuk memurnikan 'Tanaman Rambat Surgawi Hutan Hijau'. Hari sudah sangat malam ketika pemurnian terselesaikan. Bintang yang berada di langit berkelip, memancarkan cahaya redup.
Harus dikatakan bahwa memurnikan pil obat tingkat enam adalah pekerjaan yang sangat sulit dan melelahkan. Pemurnian bahan baku obatnya saja memerlukan waktu sehari penuh. Tetapi, untungnya, Yao Lao mempunyai kemampuan yang sangat luar biasa. Ia tak sedikitpun memperlihatkan tanda kelelahan, bahkan setelah melakukan pemurnian sehari penuh tanpa henti. Di sisi lain, Xiao Yan telah menampilkan bulatan hitam di bawah matanya.
Inti Monster afinitas air ranking 6 juga benar - benar dimurnikan oleh Yao Lao menjadi sebuah tumpukan serbuk berwarna biru pada hari selanjutnya. Bagian itu sendiri juga menghabiskan waktu Yao Lao selama lebih dari sepuluh jam. Daya tahan Inti Monster ranking 6 terhadap api puluhan kali lebih kuat dibandingkan dengan ramuan obat yang lain. Selain itu, karena pengekangan dari kedua elemen tersebut, energi afinitas air yang besar hampir mengalir keluar dari kuali obat. Namun, sangatlah beruntung bahwa Yao Lao telah mengantisipasi hal tersebut. Maka dari itu, ia tak kehilangan banyak. Bagaimanapun, hal itu tentu saja menghabiskan waktu yang amat banyak.
Xiao Yan duduk di sebelah. Ia tak dapat menahan diri untuk merasakan detakan jantungnya ketika ia menyaksikan Yao Lao bersaing dengan Inti Monster ranking 6 itu. Jika ia yang melakukannya, kemungkinan besar, ia akan mengalami kesusahan dalam menundukkan Inti Monster bandel ini, bahkan jika ia menghabiskan waktu tiga sampai empat hari. Selain itu, jika api biasa yang digunakan, api itu mungkin akan padam karena energi besar afinitas air di dalam Inti Monster itu.
Namun, terlepas dari bagaimana kuatnya proses itu, pemurnian akhirnya selesai. Pada hari ketiga, kekuatan dari beberapa bahan dasar obat dan serbuk dari Inti Monster tersebut mulai berangsur - angsur melemah di bawah pemanggangan 'Api Pembeku Tulang' yang berjalan dari siang hingga malam. Dari situ, bahan - bahan dasar itu akhirnya mulai menyatu.
Meskipun menyatu, kecepatannya seperti seekor penyu yang merangkak. Kecepatannya sangat lambat sehingga sangat susah bagi siapapun untuk bertahan. Saat itu juga, Xiao Yan tak dapat menahan diri untuk tidur, sekalipun dengan kekuatan mentalnya.
Proses memadukan adalah langkah paling penting dalam peracikan pil obat. Saat seseorang membuat sedikit kesalahan selama proses itu, bahan baku obat yang telah susah - susah mereka murnikan akan terbakar dalam sekejap. Maka dari itu, bahkan dengan kekuatannya, Yao Lao berusaha untuk tetap fokus dalam langkah ini. Ia sangat sibuk, bahkan ketika Xiao Yan diam - diam tertidur.
Walaupun langkah ini sangatlah beresiko, sangatlah beruntung bahwa ada Yao Lao, yang mana adalah seorang grandmaster ahli kimia, yang berada di sana untuk mengendalikan langkah itu. Maka dari itu, hal terburuk tidak terjadi. Setelah proses memadukan berjalan dua hari penuh, sebuah pil obat tahap awal berwarna biru samar perlahan terbentuk di dalam kuali obat.
Saat pil obat tahap awal itu terbentuk, Xiao Yan merasakan dengan jelas energi di sekitarnya mulai mengalir dengan tiba - tiba. Kejadian tersebut sama seperti batu besar dilemparkan ke permukaan danau tenang membuat ombak besar berguling.
Raut wajah Yao Lao tak berubah sedikitpun karena aliran energi di sekitar. Pikirannya terfokus dengan seksama pada perubahan pil obat di dalam kuali obat. Titik waktu penting semacam ini tak memungkinkan dirinya untuk terganggu sedikitpun.
Setelah waktu berjalan, pil tahap awal berwarna biru pucat yang berbentuk tidak rata tadi berangsur - angsur menjadi bulat. Pancaran cahaya terang keluar dari dalam pil itu, membuat pil itu seperti sebuah permata berwarna biru.
Tepat saat pil obat mulai mengeluarkan pancaran sinar terang, Xiao Yan agak terkejut saat menyadari bahwa riak energi bundar yang seperti zat mulai menggelora berulang kali ke segala arah di bagian tengah dalam kuali obat. Daya gerak tanpa henti ini memang cukup menakjubkan.
Xiao Yan menelan ludah yang memenuhi mulutnya. Ia tak mengira, bahwa pil obat tingkat 6 ini akan benar - benar menghasilkan reaksi besar saat pil tersebut terbentuk. Tak heran Yao Lao berkata bahwa mereka harus pergi ke pedalaman gunung untuk memurnikannya. Jika pemurnian ini dilakukan di Akademi Dalam, kemungkinan besar, kegiatan ini akan menarik perhatian semua orang dari dalam.
"Kau harus mundur beberapa langkah. Reaksi yang lebih besar akan terjadi!" Yao Lao menatap bagian dalam kuali obat dengan seksama ketika mulutnya memberikan peringatan.
Segel di tangan Yao Lao mendadak berubah ketika ia melihat Xiao Yan telah mundur. Ia berteriak pelan. Dalam sekejap, api putih tebal di dalam kuali obat mendadak menjulang. Api itu hampir memenuhi seluruh bagian dalam kuali obat. Dalam sekejap, ketika matanya dipenuhi dengan warna putih pekat, cahaya berwarna biru terang menjadi semakin menusuk mata.
Cahaya berwarna biru itu menyusut dan mengembang. Setelah pengembangan itu, ombak riak energi mulai menyebar lebih cepat. Dilihat dari atas, batu - batu di gunung itu menggelinding dan batang pohon patah di manapun riak energi ini tersebar. Bahkan, tanah di sana terbelah. Kekuatan penghancur yang dahsyat ini membuat tenggorokan Xiao Yan tanpa sadar berguling.
Pancaran cahaya biru menyusut dan mengembang lebih cepat. Seolah - olah pancaran itu sedang membuat sesuatu. Aktivitas itu berlanjut selama hampir setengah jam sebelum pancaran cahaya itu mendadak menyusut pada titik terkecilnya.
Tatapan serius di wajah Yao Lao bahkan lebih tegang daripada waktu - waktu yang sebelumnya. Pancaran itu telah menyusut dengan sangat cepat!
"Bum!"
Titik cahaya yang seketika menyusut dipertahankan selama beberapa menit. Seketika, titik itu membesar di depan mata Xiao Yan, yang terfokus dengan seksama pada titik itu. Akhirnya, gelora di cahaya berwarna biru itu menyelimuti seluruh bagian puncak gunung. Ledakan keras seperti guntur, terdengar entah dari mana. Tiba - tiba, pilar berwarna biru yang memiliki tinggi enam meter, meluncur ke arah langit dari dalam kuali obat.
Xiao Yan terkejut saat ia melihat pilar cahaya berwarna biru meluncur ke langit. Ia tanpa sadar menarik nafas panjang. Reaksi ini… sedikit terlalu besar, bukan? Meskipun tempat itu jauh dari Akademi Dalam, kemungkinan besar kegiatan ini tidak lolos dari perhatian beberapa Tetua yang kuat, bukan?
"Aku harap, kegiatan ini tidak menarik perhatian orang dari Akademi Dalam. Jika terjadi, akan ada beberapa masalah…" Xiao Yan menelan ludahnya. Ia menatap pilar cahaya yang tak hilang - hilang dalam waktu yang lama, saat ia menggumam dengan menunjukkan senyuman kecut.