Perjuangan Menembus Surga

Bakat Memburu Harta Karun



Bakat Memburu Harta Karun

1Xiao Yan kembali tinggal selama setengah hari di kedalaman pegunungan, setelah menghindari pencarian pria tua berjubah hitam itu. Baru setelah itu ia menunjukkan Sayap Awan Ungu miliknya dan kembali ke Akademi Dalam dengan hati yang tenang.     

Dengan bantuan langit yang redup, Xiao Yan sekali lagi berhasil melepaskan dari dari orang - orang mengganggu yang ingin menantangnya. Ia memasuki 'Gerbang Pan' dan berjalan angkuh kembali ke rumah paviliun. Namun, ketika ia membuka pintu dan masuk, sebuah sosok putih tiba - tiba melesat di depannya, membuat dirinya bergegas berhati - hati mundur. Ia memfokuskan matanya dan melihat, lalu secara refleks sedikit tertegun. Sosok putih di depannya itu ternyata yang disebut sebagai peringkat pertama pada 'Peringkat Kekuatan', penjelmaan sebuah Binatang Magic, Zi Yan.     

Saat ini, gadis kecil berbaju putih itu sedang memandang Xiao Yan di pintu masuk, dengan tatapan yang penuh pengharapan. Mata hitam besarnya penuh dengan hasrat.     

"*Uhuk*, Zi Yan, kenapa kau datang?" Xiao Yan menenangkan hatinya yang tegang. Ia terbatuk kering, sebelum mengusap kepala kecil Zi Yan. Setelah itu, ia bergerak ke samping dan masuk ke ruangan itu. Setelah memasuki ruangan, ia mendapati Xun Er, Hu Jia, dan Wu Hao yang hadir di sana. Saat ini, mereka bertiga menatap Xiao Yan dengan heran.     

"Aku telah memakan semua Danwan yang kau bantu murnikan." Zi Yan bertindak seperti seorang pengikut saat ini, mengikuti dengan dekat di belakang tubuh Xiao Yan. Wajahnya yang kecil sedikit merah ketika ia berbicara dengan malu - malu.     

TL: Danwan/Yaowan – pil yang tidak memiliki efek obat sungguhan untuk manusia dan berpotensi berbahaya jika dikonsumsi     

Xiao Yan seketika menyeka sebagian keringat dingin ketika ia mendengar hal ini. Anak kecil ini memang pantas memiliki tubuh seekor Binatang Magic. Ia ternyata mampu mengonsumsi semua Yaowan yang mengandung efek obat seliar dan seganas itu dalam dua hari. Menurut pengetahuan Xiao Yan terhadap dirinya, kemungkinan besar, gadis kecil itu telah memakan Yaowan tersebut layaknya permen.     

Xiao Yan berjalan dengan cepat ke dalam aula dan mendengar Hu Jia diam - diam menggumam, "Siapa sebenarnya gadis kecil ini? Ia mendadak datang dan menemukan 'Gerbang Pan' pagi ini dan bilang ke kita bahwa ia ingin mencarimu. Ketika ia mendengar bahwa kau tidak di sini, ia hanya duduk dan tidak mau pergi. Wajahnya yang kecil begitu sedingin es, hingga menakutkan. Dirinya adalah seorang gadis kecil, jadi tidak baik jika kita menggunakan kekuatan kita."     

Xiao Yan mengangguk pelan. Dengan senyum kecut, ia berkata, "Untungnya, kalian semua tidak menggunakan tenaga. Jika tidak, seluruh paviliun ini akan dihancurkan."     

"Ha?" Setelah mendengar kata - kata ini, Wu Hao dan Hu Jia di samping agak tertegun ketika mereka memandang gadis kecil, yang mana, wajah sedingin es miliknya telah mencair semenjak Xiao Yan muncul. Gadis kecil selucu itu ternyata memiliki kekuatan ganas semacam ini?     

"Meskipun gadis kecil ini sangat muda, tubuhnya tampak memiliki kekuatan yang sangat besar. Jika ia benar - benar bertarung, bahkan hampir tidak ada orang di sini yang bisa mengatasinya." Xun Er yang berada di samping tidak terlalu terkejut. Dengan mendengar kata - katanya itu, tampaknya ia telah samar - samar merasakan kekuatan Zi Yan.     

Xiao Yan agak terkaget ketika ia memandang Xun Er. Tingkat kepekaannya itu sepertinya bukanlah sesuatu yang dimiliki seorang Da Dou Shi. Namun, ini bukanlah pertama kalinya Xiao Yan telah mengalami kemisteriusan Xun Er. Oleh karena itu, keterkejutan tadi hanya berlangsung sekejap, sebelum dengan cepat menghilang.     

Hu Jia dan Wu Hao saling menatap satu sama lain. Mereka secara refleks menggumam, "Hal itu tidak mungkin, kan? Ia masih semuda ini…"     

"Kau tidak bisa hanya melihat penampilan saja." Xiao Yan tersenyum. Ia juga merasa terkejut ketika ia mengetahui Zi Yan memiliki kekuatan sebesar itu dengan umurnya yang begitu muda, sebelum ia memastikan identitasnya. Oleh karena itu, ia memahami perasaan Hu Jia dan Wu Hao saat ini.     

Xiao Yan duduk di kursi. Ia tiba - tiba merasa kelelahan. Matanya menciut saat ia menggaruk keningnya dengan jemarinya. Mengamati Yao Lao memurnikan 'Pil Roh Tanah' beberapa hari ini juga telah menghabiskan cukup banyak energi - nya.     

"Tak, tak…"     

Gelombang suara bertabrakan mendadak terdengar ketika Xiao Yan baru saja duduk. Ia membuka matanya dengan tidak yakin dan mendapati bahwa bahan - bahan obat menumpuk tinggi di atas meja itu. Zi Yan di sebelah meja sedang mengenakan sebuah cincin di jarinya yang kecil.     

"Pak tua yang menjaga gudang obat menyuruhku mengantarkan hal ini. Ia bilang, bahan - bahan obat ini disiapkan oleh seseorang bernama Tetua Liu." Masalah ini jelas bukanlah tujuan utama Zi Yan. Oleh karena itu, setelah ia melemparkan semua hal ini keluar, ia seketika mengeluarkan sebuah bahan obat kental berwarna merah muda, yang terlihat seperti akar tanaman. Mata hitamnya yang gelap memandang Xiao Yan dengan penuh harap. Ia menggunakan suara yang lembut dan berkata, "Dan juga, kau telah bilang bahwa aku boleh datang dan mencarimu, ketika aku selesai memakan semua Yaowan yang ada."     

Xiao Yan melirik bahan obat di atas meja dan secara acak menatapnya. Ia mengangguk perlahan. Tetua Liu itu tidak terlalu pelit mengenai hal ini. Seharusnya, ada tiga rangkaian bahan obat di antara bahan obat di sini. Jelas, ia juga khawatir bahwa tingkat kegagalan Xiao Yan akan terlalu tinggi. Oleh karena itu, ia telah menggertakkan giginya dan mengeluarkan sedikit lebih banyak lagi. Yang ia harapkan hanyalah agar Xiao Yan mampu berhasil memurnikan satu 'Pil Kekuatan Naga' di antara tiga rangkaian bahan pil obat ini.     

Xiao Yan juga menerima bahan obat seperti akar dari tangan Zi Yan, setelah memeriksa bahan obat lainnya. Ia membaliknya dan menatapnya, tidak bisa menahan helaan napasnya. Ia mengenali benda ini. Hal itu adalah semacam bahan obat langka bernama 'Akar Roh Api'. Hal itu mengandung energi afinitas api yang kaya di dalamnya. Bahkan, dia sendiri secara refleks tertarik akan benda itu.     

"Orang ini sungguh seorang badut yang merusak bahan obat." Xiao Yan menggelengkan kepalanya dan tertawa kecut, "Tetua Hao pasti akan marah setengah mati karenamu."     

"Omong kosong. Bahan obat ini adalah sesuatu yang aku temukan sendiri di pedalaman pegunungan. Dari awal, aku memiliki semacam perasa khusus untuk benda - benda spiritual alami seperti ini. Aku tidak mencurinya dari pak tua itu." Mata hitam besar Zi Yan yang gelap menyipit, ketika ia menjawab dengan marah setelah mendengar kata - kata Xiao Yan.     

"Perasa khusus?" Hati Xiao Yan langsung tergerak sedikit ketika ia mendengar frasa ini. Zi Yan ini aslinya adalah seekor binatang buas unik dari zaman kuno. Apakah ia memiliki bakat berburu harta karun alami sejak lahir?     

Mata Xiao Yan diam - diam menjadi semakin terang. Jika seperti ini, tidakkah keberadaan orang ini seperti sebuah mangkuk yang mengumpulkan benda berharga? Dengan perasa misterius miliknya ini, hal itu, tak dapat dipungkiri, menghindarkan banyak masalah, jika seseorang ingin mencari sebuah benda spiritual alami di dalam kedalaman pegunungan.     

"Kau bisa merasakan bahan - bahan obat yang terkubur dalam di bawah tanah?" Xun Er di sampingnya juga agak terkejut ketika ia bertanya.     

Zi Yan melirik Xun Er. Untuk alasan tertentu, ia sedikit merasa takut kepada kakak perempuan yang cantik ini. Oleh karena itu, kata - katanya tidak tampak dingin, "Hmm, aku tahu di mana Akademi Dalam menyembunyikan obat di gunung. Akan tetapi, kebanyakan obat yang ada dilindungi oleh Binatang Magic kuat. Sebagai contoh, seekor 'Kera Salju Iblis Langit' sudah pasti sedang menjaga sesuatu yang bagus. Akan tetapi, aku telah dikalahkan olehnya dan terpaksa mundur beberapa kali ketika aku ke sana. Kemudian, aku bertemu seorang wanita di Akademi Dalam yang punya rambut perak. Ia tampak sedap dipandang, jadi aku memberitahunya mengenai benda yang dilindungi oleh 'Kera Salju Iblis Langit'. Aku bertanya - tanya apakah ia berhasil. Ia berkata ia bahkan akan memberiku jika ia berhasil."     

Raut muka beberapa orang di dalam aula menunjukkan berbagai macam perubahan ketika kata - kata ini terdengar dari mulut Zi Yan.     

Hu Jia dan Wu Hao menunjukkan mata yang penuh dengan keterkejutan, ketika mereka memandang Zi Yan. Mereka tentu saja telah mendengar nama 'Kera Salju Iblis Langit'. Sungguh tidak terduga bahwa gadis kecil ini ternyata berani saling serang dengan binatang buas seganas itu? Hampir tidak ditemukan orang dengan kekuatan semacam itu, bahkan di seluruh Akademi Dalam.     

"Sungguh tidak terduga alasan Han Yue mengetahui bahwa 'Salep Pengeras Tubuh' tersembunyi di lembah gunung adalah karena ternyata Zi Yan telah memberitahunya mengenai hal itu… Hal ini sungguh menarik." Xiao Yan berdecak dan menggelengkan kepalanya. Seorang wanita yang memiliki rambut perak. Sepertinya, hanya ada Han Yue di dalam Akademi Dalam ini, bukan?     

"Hee hee, Zi Yan, mengapa kita tidak membuat sebuah persetujuan?" Mata Xiao Yan berputar. Sebuah senyuman mendadak mengumpul di wajahnya, saat ia bertanya kepada Zi Yan.     

"Apa yang kau rencanakan?" Zi Yan seketika melangkah mundur dan dengan waspada bertanya, ketika ia melihat senyum Xiao Yan.     

"Aku bisa menunda semua hal dan membantumu memurnikan beberapa lagi setelah kau telah mengonsumsi semua Danwan nanti." Xiao Yan tersenyum dan berkata. "Akan tetapi, aku memiliki persyaratan sebagai gantinya. Kau harus mengikutiku ketika aku perlu memasuki pedalaman pegunungan untuk mencari bahan - bahan obat." Sebagai seorang ahli kimia, kebutuhannya akan bahan obat berharga adalah hasrat yang lebih besar dibanding apapun juga. Terlebih lagi, bakat mencari harta karun Zi Yan tak dapat dipungkiri memiliki daya tarik yang luar biasa besar bagi Xiao Yan.     

"Kau ingin aku membantumu mencari bahan - bahan obat?" Meskipun Zi Yan muda, ia tidaklah bodoh. Karena itu, ia langsung memahami niat Xiao Yan.     

"Membantumu memurnikan bahan obat juga mengonsumsi banyak tenaga. Kau tidak bisa membiarkanku melakukannya secara gratiskan?" Xiao Yan merentangkan tangannya dan berkata.     

Zi Yan mengerutkan dahinya. Ia menimbang hal ini untuk waktu yang agak lama, sebelum menganggukkan kepala dengan enggan. Ia menggumam, "Terserah kau. Bagaimanapun juga, aku hanya akan membawamu mencari bahan obat. Kau harus menghadapi sendiri jika kau bertemu dengan seekor Binatang Magic yang menjaga bahan obat tersebut. Tentu saja, juga mungkin jika kau sungguh menginginkanku bertindak. Namun, kau harus memberiku sebuah imbalan."     

Xiao Yan mengangguk. Ia menyimpan tumpukan besar bahan obat ke dalam cincin penyimpanannya. Setelah itu, ia melambaikan 'Akar Roh Api' di tangannya ke arah Zi Yan dan berkata, "Aku akan membantumu memurnikan benda ini malam ini. Kau bisa datang dan mengambilnya besok."     

"Tidak, aku akan menunggumu di sini." Zi Yan bergegas menggelengkan kepalanya dan berkata, ketika ia mendengar hal ini.     

"Terserah padamu. Xun Er, siapkanlah tempat untuknya. Aku sungguh terlalu lelah setelah beberapa hari ini dan perlu sedikit istirahat terlebih dahulu." Xiao Yan mengangguk cuek sebelum memerintah Xun Er.     

Xun Er tersenyum dan mengangguk. Ia memandang Xiao Yan yang telah berbalik dan pergi ke lantai berikutnya. Mulutnya bergerak sedikit. Sikapnya itu yang seperti ia hendak berkata sesuatu, namun terhenti mengisyaratkan bahwa ia memiliki sesuatu untuk disampaikan kepada Xiao Yan. Namun, sesaat kemudian, hal itu berubah menjadi helaan napas lembut. Ia menunduk dan tersenyum kepada Zi Yan yang berada di samping. Setelah itu, ia mengucapkan selamat tinggal kepada Hu Jia dan Wu Hao, dan membimbing Zi Yan ke sebuah ruangan.     

…..     

Malam menyelimuti seluruh Akademi Dalam. Kerlipan beberapa cahaya sesekali menghilangkin sedikit kegelapan yang ada.     

Xun Er sedang berdiri dengan tubuhnya yang langsing dan anggun di dekat jendela, di dalam sebuah ruangan pada rumah paviliun. Seberkas cahaya bulan melesat menembus jendela dan membungkus tubuhnya yang lembut, langsing dan menawan. Rambutnya yang hitam tertiup angin memberinya lagak yang hidup.     

Sebuah bayangan gelap tiba - tiba bergoyang pada suatu titik gelap di dalam ruangan. Akhirnya, hal itu menggumpal menjadi seorang sosok manusia tua.     

"Xiao - jie." Sosok manusia itu muncul dan membungkuk memberi hormat kepada Xun Er. Dari penampilannya, orang ini adalah Ling Ying.     

TL: xiao - jie – nona muda/nyonya dari keluarga berada atau kuat     

"Pak Tua Ling, katakan saja padaku jika ada sesuatu yang ingin kau sampaikan." Xun Er berbalik. Sebuah senyum samar muncul di wajahnya yang istimewa dan sempurna saat ia berbicara pelan.     

Ling Ying ragu sedikit ketika ia mendengar hal ini. Matanya menatap wajah Xun Er. Sesaat kemudian, ia akhirnya berkata pelan, "Nona muda, kepala klan telah memberikan sebuah perintah…"     

Tubuh menawan Xun Er yang tegap di bawah sinar rembulan, bergetar lembut ketika suara Ling Ying berbunyi.     

"Bicaralah."     

Suara nona muda itu terdengar sedikit dingin, di bawah cakupan sinar bulan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.