Perjuangan Menembus Surga

Api Hijau Di Mana - Mana!



Api Hijau Di Mana - Mana!

0Kemunculan mendadak dari sebuah aura kuat yang tidaklah sedikitpun lebih lemah daripada seorang petinggi di kelas Dou Huang tidak hanya menyebabkan banyak murid di kejauhan tertegun, tetapi bahkan medan pertempuran kisruh di langit telah tampak sedikit hening karenanya.     

Banyak tatapan mata menyapu ke arah area di mana aura itu meletus. Saat melihat Fan Lao yang sedang menghadap sumbernya di sisi yang berlawanan, raut muka mereka menjadi berbeda. Wajah orang - orang yang menganggap Han Feng sebagai pemimpin seketika menjadi buruk. Pada saat ini, ketika mereka imbang, dampak yang dimiliki seorang Dou Huang tingkat tinggi cukup besar. Bahkan, dapat dikatakan hal itu mampu menentukan pemenang akhirnya…     

Su Qian, Hu Gan, dan para ahli lainnya di dalam Akademi Dalam mungkin tertegun kepada Xiao Yan yang tiba - tiba telah meledak, tetapi, kebanyakan perasaan mereka adalah kegembiraan… Pada saat ini, Xiao Yan tak dapat dipungkiri adalah sebuah bantuan yang telah muncul di saat yang luar biasa tepat. Dengan bantuannya, sisi mereka di medan pertempuran akan bisa setidaknya memiliki seorang Dou Huang tingkat rendah. Hal ini tak dapat dipungkiri akan mengurangi tekanan yang dihadapi para Tetua.     

"Anak keparat ini… memang menyembunyikan sesuatu. Aku tahu bahwa tidak mungkin ia tidak memiliki sebuah teknik rahasia sejati, setelah bisa memaksa Sekte Misty Cloud seperti itu." Hu Gan memandang aura yang dipancarakan oleh Xiao Yan, yang sama sekali tidak lebih lemah daripadanya. Hatinya secara refleks memuji sebelum ia seketika memandang Han Feng yang memberengut di sisi yang berlawanan. Ia tidak dapat menahan tawa dinginnya, "Han Feng, kau sebaiknya berdoa agar Kepala Sekolah tidak akan kembali dalam waktu singkat. Jika tidak…"     

Mata Han Feng menyipit sedikit saat ia berkata dengan suara samar, "Harta karun alami dan unik seperti 'Api Surgawi' adalah sesuatu yang harus dimiliki seseorang yang telah ditakdirkan. Metode penyegelan Akademi Dalam milikmu semacam ini agak melawan peraturan yang ada."     

"Makan memberikannya kepada kalian para ahli kimia untuk memurnikannya tidak melanggar peraturan?" Hu Gan mencemooh.     

Han Feng mengernyitkan alisnya, tetapi tidak melanjutkan perdebatan yang sia - sia itu. Ketika ia sedang berhadapan dengan Hu Gan, matanya berulang kali terlontar menuju di mana Xiao Yan berada. Untuk alasan tertentu, ia berulang kali merasakan perasaan yang sangat aneh dari pemuda ini.     

"Perasaan ini… mengapa hal ini merupakan perasaan yang sangat akrab?" Han bergumam di dalam hatinya. Ia berusaha keras memikirkannya tetapi sia - sia dan hanya bisa melemparkan pandangannya ke lingkaran pertempuran di mana Su Qian dan Saudara Emas Perak berada.      

Sebagai ketiga orang - orang terkuat yang ada, tidak ada tanda orang lain di dalam jarak seratus meter dari medan pertempuran mereka. Sisa - sisa gelombang dari pertarungan setingkat itu adalah sesuatu yang bahkan Dou Huang seperti mereka tidak berani abaikan dengan mudah.     

"Emas Perak Bersaudara mungkin bisa bertarung dengan seorang Dou Zong tingkat tinggi setelah bekerja sama, akan tetapi, jelas mustahil bagi mereka untuk mengalahkan Su Qian. Seiring berjalannya waktu, mereka berangsur - angsur akan berakhir berada di dalam situasi yang tidak diunggulkan. Mungkin, ada sedikit masalah jika Su Qian bisa mengalihkan perhatiannya pada saat itu. Sepertinya aku harus kabur dengan cepat." Sebuah pemikiran dengan cepat melintas di benak Han Feng dan tatapannya lambat laun menjadi dingin sesaat kemudian. Ia membalikan tangannya dan api biru tua tiba - tiba bangkit dari telapak tangannya.     

Raut muka Hu Gan menjadi jauh lebih serius saat melihat api biru tua yang menggeliat di tangan Han Feng. Ahli Dou Huang manapun akan sangat ketakutan jika Han Feng mengendalikan 'Api Surgawi' dengan kekuatannya sekarang. Hal ini tentu saja termasuk Hu Gan.     

Dou Qi kuat yang menyebar dari tubuh Hu Gan membuat lengan bajunya berkibar. Ia perlahan menghembuskan nafas dan sebuah ledakan seperti guntur terpancar dari lidahnya. Aura di sekujur tubuhnya juga telah menjadi jauh lebih kuat di tengah suara meledak yang aneh ini.     

"Kau bermimpi jika kau bermaksud merenggut sebuah 'Api Surgawi' dari Akademi Jia Nan." Hu Gan tertawa dingin saat ia memutar tubuhnya. Ia menghilang dalam sekejap dan secara mengejutkan berada di depan Han Feng ketika ia muncul lagi. Gelombang - gelombang guntur yang berguling terdengar saat angin dari telapak tangannya terjalin satu dengan yang lainnya.     

…..     

"Kalian semua sebaiknya mundur dahulu. Aku akan mengurusnya." Xiao Yan perlahan berpaling dan berbicara kepada Zi Yan dan Liu Qing sambil tersenyum.     

Liu Qing dan Zi Yan sedang memandang Xiao Yan dengan terkejut. Aura kuat yang menyebar dari tubuhnya tidak sedikitpun lebih lemah daripada Fan Lao di sisi yang berlawanan. Kekuatan Xiao Yan pada dasarnya telah melonjak dengan sangat mengerikan dalam kurun waktu yang singkat. Bahkan, peningkatan besar sejenis ini bukan tanpa alasan. Meskipun mereka tahu bahwa Xiao Yan memiliki semacam sebuah Teknik Rahasia yang dapat membuatnya meningkatkan kekuatannya dalam waktu singkat, hal itu paling banyak hanya meningkatkan kekuatan Xiao Yan beberapa bintang. Namun kini… ia pada dasarnya meningkat menembus dua kelas, bukan?     

Liu Qing menelan seteguk air liur. Ia hanya merasakan tenggorokannya menjadi kering. Awalnya, ia pikir Teknik Dou yang ditunjukkan Xiao Yan kala itu adalah kartu as terakhirnya. Baru sekarang ia memahami bahwa jika Xiao Yan benar - benar melepaskan kekuatannya, ia bahkan tidak akan bisa menahan satu serangan tunggal pun darinya!     

"Xiao Yan, pil obat jenis apa yang kau konsumsi? Kenapa kau telah menjadi begitu kuat?" Zi Yan tidak bisa mengendalikan rasa penasaran di dalam hatinya dan seketika, tak menghiraukan aura berdarah yang berada dangkal di dalam tubuhnya yang disebabkan oleh serangan Fan Lao, saat ia bertanya dengan wajah yang terlihat terkejut.     

"Di mana seseorang bisa menemukan pil obat kuat semacam itu?" Xiao Yan tersenyum dan menarik rambut ekor kuda Zi Yan. Gadis kecil itu segera menggelengkan kepalanya dengan tidak senang dan menghindarinya. Baru setelah itu Xiao Yan berbicara, "Baiklah, anak kecil. Bawa Liu Qing dan Lin Xiuya turun. Serahkan hal ini padaku."     

Zi Yan mengerutkan mulutnya dan hanya bisa menganggukkan kepalanya dengan agak enggan. "Baiklah. Namun, pak tua itu terlalu menjijikkan. Kau harus membalasnya untukku dan pastikan hajar dia dengan keras."     

"Tidak masalah." Xiao Yan tersenyum dan mengangguk. Senyum cemerlang itu menyebabkan hawa dingin terbentuk di sekujur tubuh Fan Lao yang berada tidak jauh.     

Baru setelah melihat Xiao Yan menganggukan kepalanya setuju, Zi Yan menarik Liu Qing dan melesat, sebelum muncul di sebelah Lin Xiuya, yang sayap di punggungnya telah menjadi semakin samar. Dengan satu tangan menggenggam masing - masing mereka, ia dengan cepat bergegas turun dari langit dan kembali ke tempat di mana regu mereka tinggal tadi.     

Lin Yan, Yan Hao dan yang lain di atas sebuah atap memandang Zi Yan dan dua lainnya bergegas turun dari langit sebelum bergegas maju.     

Liu Qing dan Lin Xiuya hanya tersenyum dan menggelengkan kepala mereka pada wajah dari regu yang muncul. Mereka seketika mendongak bersamaan tanpa persetujuan dan melontarkan pandangan mereka menuju Xiao Yan yang sedang menghadapi Fan Lao di langit sendirian. Setelah beberapa saat, mereka menghela nafas. Mereka saling menatap satu sama lain sebelum kembali menghela nafas dengan senyum kecut, "Posisi teratas pada 'Peringkat Kekuatan' Akademi Dalam seharusnya menjadi milik orang ini. Sungguh tidak terduga ia ternyata menyembunyikan jurusnya dengan begitu dalam…"     

Zi Yan, yang menjadi orang yang dimaksud, tidak sedikitpun menunjukkan raut muka meringis mengenai kata - kata dua orang ini. Ia jelas paham bahwa bahkan ia jauh lebih lemah dibanding kekuatan yang saat ini sedang ditunjukkan Xiao Yan.     

Lin Yan, Yan Hao, dan yang lainnya di belakang mereka berdua juga tersenyum kecut saat mereka mengangguk. Kekuatan mengerikan yang Xiao Yan tiba - tiba tunjukkan juga membuat mereka sangat terkejut.     

"Sungguh tidak terduga, kau ternyata memiliki kartu as semacam itu. Tidak heran Ling - er mati di tanganmu." Raut muka Fan Lao gelap dan serius saat ia memandang aura menggelora Xiao Yan. Suaranya kelam saat ia berbicara.     

TL: Ling - er – Fan Ling, putra Fan Lao     

"Aku tidak perlu menjadi seperti ini untuk bisa menghadapinya." Xiao Yan tersenyum. Matanya yang menatap Fan Lao perlahan menjadi dingin. "Karena kau juga terlibat di dalam 'Daerah Pelosok Hitam', kau seharusnya juga tahu harga sebuah nyawa di sana. Siapa yang peduli jika seseorang terbunuh terlepas dari identitasnya? Lupakan mengenai putramu, bahkan dirimu, seorang anjing tua, yang menyukai darah jasad manusia, kemungkinan tidak banyak orang yang akan mengingatmu."     

Saat mendengar hal ini, Fan Lao berakhir tertawa dengan amarahnya yang besar. "Anak muda yang angkuh. Jangan pikir kemenanganmu sudah pasti hanya karena kekuatanmu telah melonjak. Situasi semacam apa yang diriku, Fan Lao, belum pernah lihat setelah bertahun - tahun? Kau keparat kecil tidak layak berbicara seperti ini kepadaku."     

Xiao Yan mengerutkan sudut mulutnya sedikit dan terlalu malas untuk lanjut beromong kosong dengan pak tua ini yang penuh dengan rasa percaya diri. Ia menjentikkan jarinya dan sebuah api hijau dalam sekejap menggelora keluar dari ujung jarinya. Akhirnya, hal itu berubah menjadi dua cambuk api panjang yang mengayun dengan hebat di depannya. Seketika, hawa panas yang memabwa gemuruh guntur bergema.     

Raut muka Fan Lao perlahan menjadi serius saat ia merasakan api yang berangsur - angsur menggelora di luar tubuh Xiao Yan. Meskipun bibirnya berkata seperti itu, ia tidak berani meremehkan Xiao Yan yang sekarang sedikitpun. Karena Metode Qi-nya, Dou Qi-nya condong ke arah sisi gelap dan dingin (Yin). Dou Qi afinitas sejenis ini takut kepada yang kuat dan Dou afinitas api ledakan. Dou Qi Xiao Yan tidak hanya afinitas api, tetapi api yang ia kendalikan adalah sebuah makhluk spiritual di antara api yang ada: sebuah Api Surgawi. Karena itu, Fan Lao berada pada keadaan yang sangat tidak menguntungkan ketika keduanya bertarung. Hal ini tidak begitu jelas karena perbedaan besar di kekuatan mereka tadi. Akan tetapi, kekuatan Xiao Yan saat ini telah melonjak. Bersamaan dengan gitu, pengendalian 'Api Surgawi' - nya, dan bahkan suhunya telah melonjak dengan hebat.     

Karena itu, Fan Lao tidak lagi dapat menggunakan sikap yang sama kepada Xiao Yan tadi, ketika berhadapan dengan lawan yang merepotkan seperti itu.     

Dengan satu kibasan lengan bajunya, lautan darah yang selebar belasan meter seketika mulai bergelora. Fan Lao kembali bersembunyi di dalamnya. Lautan darah ini terbuat dari Dou Qi setelah menerapkan Metode Qi - nya hingga titik puncaknya. Hal itu akan memberikan peningkatan besar, entah dari segi pemulihan Dou Qi ataupun serangan selama sebuah pertarungan. Bahkan, perlindungan dari lautan darah itu bahkan bisa membantu menyembunyikan tubuh. Yang disebut sebagai lautan darah ini memiliki reputasi yang luar biasa besar, reputasi yang memungkinkan Fan Lao mampu membangun Sekte Darah yang sekarang, di dalam 'Daerah Pelosok Hitam' yang saling memangsa dan menjadi seorang pemimpin yang kuat.     

Aura Fan Lao seketika menjadi jauh lebih kuat setelah menghilangnya tubuh di dalam lautan darah itu. Aura yang menyebar di langit dan mengandung aroma darah tersebut dengan cepat melonjak. Pada akhirnya, langit di sekitar samar - samar menunjukkan warna merah gelap.     

Banyak murid di bawah membuka mata mereka saat memandang warna darah pucat menyebar di angkasa. Sebuah gelombang aroma darah juga datang menerkam meskipun mereka berada di kejauhan, menyebabkan banyak orang merasa dingin di dalam hati mereka.     

"Sebuah gerakan yang sia - sia."     

Xiao Yan hanya tertawa pelan saat melihat aura Fan Lao yang menyebar. Dengan satu jentikan jarinya, api berwarna hijau berputar keluar dari tubuhnya ke segala arah. Suhu di angkasa seketika melonjak. Warna merah gelap yang menyebar menembus langit itu tampak seperti balok es yang bertemu dengan minyak mendidih, saat dengan cepat meleleh…     

Dalam satu kejapan mata, bau amis darah yang menyebabkan tubuh banyak orang menjadi dingin, benar - benar menghilang dari ufuk langit.     

Xiao Yan dengan samar melirik ke arah lautan darah yang menyembunyikan Lao Fan. Ia tersenyum saat ia perlahan menjulurkan jarinya dan menunjuk ke arah gumpalan lautan darah.     

Waktu berhenti pada saat ini. Dalam sekejap kemudian, api yang tak ada habisnya menyebar keluar dengan kecepatan yang mengejutkan. Seketika, mereka menggumpal menjadi sebuah lautan api di hadapan banyak tatapan mata yang tertegun. Aura darah itu dengan cepat menguap di dalam lautan api…     

"Lautan darah ini… biarkanlah terbakar juga."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.