Perjuangan Menembus Surga

Persimpangan Antara Hidup dan Mati



Persimpangan Antara Hidup dan Mati

1Sosok cantik telanjang yang muncul di depan Xiao Yan, tampak menyihir dan penuh dengan daya pikat. Ketelanjangannya itu, yang secara tidak sengaja diungkapkan, cukup untuk menyebabkan banyak pria menjadi tergila - gila. Sudah pasti, akan menjadi lebih sempurna jika wajah dingin seperti es dari sosok cantik itu menunjukkan emosi manusia…     

Tentu saja, seberapa cantik sosok di depannya itu, hal itu bukanlah berita bagus bagi Xiao Yan. Lagipula, wanita ini sedikit terlalu menakutkan. Meskipun ia memiliki perjanjian dengannya kala itu, Ratu Medusa yang emosional ini pada akhirnya membuat Xiao Yan sangat waspada terhadapnya.     

Ratu Medusa baru saja mengungkapkan wujudnya, ketika 'Api Hati Gugur' merasakan sesuatu. Sebuah gumpalan api besar tiba - tiba muncul dan seketika menyapu ke arah Ratu Medusa. Suhu yang panas bahkan menyebabkan raut wajah seseorang dengan kekuatan setingkat Ratu Medusa sedikit berubah.     

Ratu Medusa melambaikan tangannya mulusnya dengan lembut dan sebuah cahaya terang tujuh warna menggelora keluar dari dalam tubuhnya untuk benar - benar menekan api tak kasat mata itu. Meskipun ia tidak memiliki sebuah 'Api Surgawi', tidak mudah bagi 'Api Hati Gugur' untuk memurnikannya karena kekuatannya yang besar.     

Baru setelah Ratu Medusa menahan api tak kasat mata itu, ia merasakan di sekitarnya ada yang tidak beres. Tatapannya menyapu ke segala arah. Ketika ia melihat magma yang tak berujung di luar api tak kasat mata itu, ia mengernyitkan alis matanya. Hal ini terlebih lagi ketika tatapannya menuju api tak kasat mata yang terbungkus di luar. Wajahnya yang dingin dan cuek akhirnya menjadi buruk, "Api Surgawi?"     

"Hee hee, Ratu Medusa, aku sungguh minta maaf. Aku sungguh telah melupakanmu…" Tawa mendadak terdengar. Mata indah Ratu Medusa yang penuh dengan keraguan, perlahan berpaling menuju Xiao Yan, yang duduk bersila di atas teratai hijau. Wajah dinginnya yang mempesona seketika menjadi kaku. Ia tidak pernah merasa senang terhadap orang ini, yang dari dulu bergantung pada 'Python Penelan Surga' untuk mengancamnya.     

Xiao Yan menggerakkan tubuhnya sedikit ke belakang tanpa meninggalkan jejak, ketika ia merasakan mata Ratu Medusa yang mulai menunjukkan kekesalan. Ia luar biasa takut kepada wanita ini. Di masa lalu, ia masih memiliki rasa percaya diri ketika Yao Lao berada di dekatnya. Kini, setelah Yao Lao terjun dalam tidur lelapnya, ia sungguh tidak memiliki cara apapun untuk melawan jika wanita itu ingin melakukan sesuatu terhadapnya.     

Mata Xiao Yan menyapu tubuh telanjang cantik dan mempesona Ratu Medusa yang seputih giok. Meskipun ia jelas tahu bahwa ia adalah seekor ular betina yang cantik, yang dalam sekejap bisa membunuh orang, sifat alamiah lelakinya masih membuat api yang penuh nafsu bangkit di sebuah bagian di bawah perutnya. Wanita ini sungguh merupakan musuh bebuyutan seluruh lelaki. Tidak dapat ditemukan sedikitpun kecacatan di wajah yang seperti mahakarya surgawi itu. Bahkan, suasana yang sangat dingin itu membuat hati orang menjadi segatal cakar monet. Semua pria seperti ini. Ketertarikan mereka akan tumbuh ketika berhubungan dengan sesuatu yang jelas mereka pahami, tak bisa mereka miliki.     

Sesosok cantik seperti batu giok dengan godaan alami yang menyihir dunia. Kecantikan di depannya ini tampak layak untuk mendapat penilaian seperti itu.     

Meskipun tatapan mata Xiao Yan hanya berkeliaran sekejap sebelum ia berpaling dengan cepat, Ratu Medusa tetap menyadarinya. Bibir merahnya yang halus terangkat menjadi sebuah senyum tipis yang mengandung hawa dingin, "Kau ingin tidak punya mata lagi?"     

Xiao Yan tertawa datar, tetapi ia tidak berani menjawab. Siapa yang tahu apakah wanita emosional ini akan menghabisinya di tempat, hanya karena ia tidak senang.     

"Di mana ini?" Cahaya terang tujuh warna bergerak dengan ayunan tangan mulusnya. Hal itu seketika berubah menjadi sebuah gaun merah yang menutupi tubuh telanjang Ratu Medusa, menyelimuti ketelanjangan di dalamnya. Jari panjangnya yang seperti giok menyingkirkan sehelai rambut hitam yang tergantung di keningnya, saat ia membuka mulutnya untuk bertanya pelan.     

Xiao Yan menggaruk kepalanya. Ia ragu sesaat sebelum menjelaskan garis besar situasinya yang menyulitkan ini. Akan tetapi, setelah ia selesai berbicara, ia jelas melihat alis Ratu Medusa perlahan menjadi tegak lurus. Suaranya seketika menjadi sangat melemah.     

"Aku sungguh menyesal tidak membunuhmu kala itu!"     

Ratu Medusa menggertakkan giginya. Sekujur tubuhnya gemetar. Orang ini ternyata membawanya ke tempat semacam ini, yang dipenuhi dengan kematian. Meskipun kekuatannya dahsyat, ia memiliki ketakutan terhadap api sejenis ini, setelah berevolusi di dalam 'Api Inti Teratai Hijau' kala itu. Akan tetapi, ia tidak menduga bahwa ketika ia dapat mengendalikan tubuhnya lagi, ia ternyata di bawah ke dalam area bawah tanah oleh Xiao Yan. Bahkan, terdapat sebuah 'Api Surgawi' yang memiliki kecerdasan sedang menatap ke arah mereka dari luar dengan mengancam.     

Xiao Yan tersenyum malu. Ia berbicara dengan hati - hati, "Aku tidak ingin datang ke sini juga. Yang Mulia, tidakkah kau setuju bahwa apapun yang kita katakan akan sia - sia. Kenapa kita tidak bekerja sama, menghancurkan 'Api Hati Gugur' ini dan kabur hidup - hidup? Bagaimana menurutmu?"     

Wajah cantik Ratu Medusa menjadi dingin saat ia benar - benar tak menghiraukannya. Mata cantiknya menatap ke arah 'Api Hati Gugur'. Sesaat kemudian, ia melambaikan tangan mulusnya dan sebuah pilar energi tujuh warna melesat keluar. Hal itu seketika menghantam api tersebut. Akan tetapi, sebuah serangan sekuat itu tidak begitu berguna selain menyebabkan gelombang - gelombang riak terbentuk pada 'Api Hati Gugur'.     

Keseriusan melintas di mata dingin Ratu Medusa, ketika ia melihat bahwa serangannya tidak sedikitpun berpengaruh. Meskipun serangannya tadi tidak dengan kekuatan penuh, hal itu bukanlah sesuatu yang bisa diremehkan. Tidak terduga…     

"Tempat ini adalah tempat di mana 'Api Hati Gugur' terlahir. Pada dasarnya, makhluk itu memiliki sokongan energi tak terbatas di tempat ini dan tidak akan mudah untuk mendobraknya." Xiao Yan yang berada di samping memandang aksi Ratu Medusa saat ia tanpa sadar berbicara.     

Alis Ratu Medusa menjadi tegak lurus. Ia hendak berteriak marah, ketika 'Api Hati Gugur' yang mendadak menyerang menjadi agak marah. Gumpalan - gumpalan api tak kasat mata menggelora dengan cepat dan seketika membungkus Ratu Medusa. Cahaya tujuh warna di permukaan tubuhnya tampak telah perlahan menipis di dalam panggangan suhu tinggi mengerikan api tak kasat mata itu.     

Dou Qi di permukaan tubuh Ratu Medusa dibakar hingga menjadi tipis. Wajah cantiknya sedikit berubah setelah tampak merasakan sesuatu. Tangan lembutnya itu membentuk sebuah segel aneh, dan sebuah lingkaran cahaya tujuh warna seketika menggelora keluar, melesatkan api tak kasat mata di tubuhnya.     

Ratu Medusa tak sempat menghela nafas lega setelah api tak kasat mata itu baru saja disingkirkan, ketika ia mendapati bahwa api tak kasat mata yang jumlahnya terus bertambah mendadak muncul sebelum merembes menuju dirinya dari segala arah.     

Wajah Ratu Medusa terlihat putus asa. Ia hanya bisa mundur dan menarik kembali Dou Qi tujuh warnanya, sebelum pada akhirnya membentuk suatu keadaan imbang dengan api tak kasat mata di samping tubuhnya.     

"Di mana pak tua yang berada di dalam tubuhmu itu? Suruh dia keluar. Hanya dengan kekuatanmu saja, kita tidak akan bisa mendobrak 'Api Surgawi' ini meskipun kita bekerja sama!" Ratu Medusa terus berada dalam keadaan imbang dengan api itu sejenak, sebelum akhirnya bahwa hal ini bukanlah solusi jangka panjang. Ia memalingkan mata cantiknya ke arah Xiao Yan lalu kemudian berteriak.     

"Guru sudah tertidur…" Xiao Yan tertawa kecut saat ia merentangkan tangannya.     

"Sialan!" Ratu Medusa menjadi luar biasa murka saat mendengar hal ini. Ia mengangkat tangannya dan energi tujuh warna di telapak tangannya bergolak berulang kali. Sepertinya, hal itu tampak bahwa ia ingin membunuh Xiao Yan dengan satu telapak tangan.     

"Kau tidak akan bisa pergi bahkan jika kau membunuhku." Xiao Yan tidak peduli lagi pada tahap ini jika ia memprovokasi wanita ini saat ia merentangkan tangannya dan berbicara.     

"Situasi berbahaya semacam apa yang belum pernah dilihat oleh Ratu ini? Tidaklah begitu mudah jika 'Api Surgawi' ini ingin menahanku di sini!" Ratu Medusa mendadak tertawa dingin. Tubuhnya seketika bergerak dan muncul di ujung api itu secepat hantu. Angin mengerikan dengan cepat digodok di tangan lembutnya, sebelum seketika menghantam keras ke dalam 'Api Hati Gugur'.     

"Bum!"     

Suara dalam dan rendah bergema di seluruh area ini, membuat beberapa bulir keringat menggelora keluar dari kening Xiao Yan. Setelah wanita ganas ini mendobrak segel dari 'Api Hati Gugur', lautan magma di luar akan seketika menyerbu ke dalam. Meskipun Ratu Medusa tidak takut akan hal itu, Xiao Yan sudah pasti tidak akan bisa bertahan lama dengan kekuatannya itu.     

Riak - riak menggelora cepat saat tenaga mengerikan itu menghantam api. Sebuah bekas lekukan terlihat. Akan tetapi, lekukan ini seperti plastisin. Hal itu perlahan kembali ke bentuk semula saat tangan Ratu Medusa pergi. 'Api Hati Gugur' memang memiliki energi yang tak terbatas di tempat ini.     

Raut muka Ratu Medusa akhirnya menjadi sangat serius, ketika pukulan sekuat itu tidak begitu berdampak. Bahaya di tempat beresiko ini jauh lebih besar daripada yang telah ia perkirakan.     

"Ratu ini, tidak percaya bahwa ia tidak bisa menghancurkanmu!"     

Keangkuhan melintas di wajah dingin mempesona itu saat cahaya di tinjunya menggelora dengan dahsyat. Akan tetapi, ketika ia hendak melanjutkan melepaskan serangannya, 'Api Hati Gugur' tiba - tiba menjadi semulus batu giok. Dua cahaya hijau samar muncul saat suara mendesis aneh yang penuh dengan kemarahan bergema di telinga Xiao Yan dan Ratu Medusa.     

Hati Xiao Yan mendadak merasa putus asa ketika ia melihat perubahan di dalam 'Api Hati Gugur' ini. Wanita bodoh ini akhirnya telah membuat makhluk itu marah…     

Sepasang mata cantik Ratu Medusa penuh dengan hawa membunuh dingin saat ia menatap dua cahaya samar tersebut. Ketika ia hendak bergerak, wajahnya tiba - tiba berubah. Warna merah lembut menjalar ke wajah putihnya, saat uliran - uliran kabut putih merembes keluar dari tubuhnya.     

"Sialan… sebenarnya makhluk apakah ini? Kapan ia masuk ke tubuhku?" Tangan mulus Ratu Medusa memegang titik di mana jantungnya berada, saat ia menggertakkan giginya dengan erat. Dou Qi meletus dari tubuhnya seperti semburan air dan membungkus api yang mendadak telah muncul di dalam tubuhnya.     

Tatapan mata Xiao Yan dengan ragu memandang wajah merah lembut Ratu Medusa yang tidak biasa. Sesaat kemudian, ia tampak telah memahami sesuatu dan diam - diam berteriak, 'ini gawat', di dalam hatinya. Ketika suaranya terdengar, ia dapat dengan jelas merasakan bahwa sebuah gumpalan Api Hati yang luar biasa panas telah mendadak muncul di dalam tubuhnya…     

Gumpalan Api Hati ini sangatlah pekat dan besar. Hanya dalam sekejap mata, hal itu menyelimuti setiap bagian tubuh Xiao Yan. Seketika, sekujur tubuh Xiao Yan seperti telah dilemparkan ke dalam sebuah tungku. Api hijau di permukaan tubuhnya sepertinya tidak berguna. Hal ini karena panas yang ada sedang disebar dari dalam tubuh Xiao Yan…     

"Kali ini… sungguh akan menjadi ahkirnya." Xiao Yan tidak dapat menahan tawa kecutnya, saat ia merasakan rasa sakit membakar hebat di dalam tubuhnya yang sulit untuk ia tahan. Ia dapat merasakan suhu yang semakin panas di dalam tubuhnya. Jika kenaikan suhu ini berlanjut seperti ini, semua hal yang ada di dalam tubuhnya berangsur - angsur akan meleleh…     

"Ah… api sialan!"     

Sebuah teriakan tajam yang lantang mendadak terdengar ketika benak Xiao Yan secara perlahan menjadi kacau karena suhu tinggi di dalam tubuhnya. Ia berusaha keras membuka matanya, membentuk sebuah celah sempit. Yang ia lihat hanyalah Ratu Medusa saat ini sedang memegang kepalanya dengan raut muka pahit terpampang di wajahnya. Bahkan, terdapat sesosok manusia samar dan sebuah sosok ular sekitar satu sentimeter di atas kepalanya, yang berulang kali dijerat sembari dipanggang oleh api tak kasat mata.     

"Wanita bodoh ini. Tidakkah ia tahu bahwa 'Api Hati Gugur' bisa memberikan kerusakan besar pada roh. Karena rohnya belum benar - benar menduduki tubuhnya, api itu akan membakar rohnya…"     

Jika roh Ratu Medusa telah benar - benar menempati tubuh 'Python Penelan Surga', efek pembakaran spesial yang dimiliki 'Api Hati Gugur' tentu saja tidak akan berguna terhadapnya. Bahkan, dengan bergantung pada kekuatannya sendiri, hal itu akan menjadi sebuah tugas yang sangat sulit bagi 'Api Hati Gugur' untuk memurnikannya, meskipun ia tidak bisa menghancurkan kuncinya. Sayangnya, seperti yang terjadi, entah itu 'Python Penelan Surga' atau Ratu Medusa, tidak ada dari mereka yang memiliki pengendalian mutlak terhadap tubuh tersebut. Karena itu, mereka sungguh telah bertemu dengan musuh bebuyutannya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.