Ujian
Ujian
Seluruh alun - alun sunyi senyap. Semua orang tertegun saat mereka memandang perubahan mendadak dari 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara'. Setelah dua tahun para murid baru yang masuk ke Akademi Dalam, kebanyakan tidak tahu mengenai pertempuran dahsyat yang mengguncang bumi, yang meletus di Akademi Dalam kala itu. Karena itu, ini pertama kalinya mereka melihat perubahan apapun di 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara'!
Tampang tertegun itu berlanjut sekejap, sebelum mereka tiba - tiba dibangunkan oleh teriakan gembira liar yang bergema di angkasa. Semua orang yang belum pulih mengedipkan mata mereka sembari merasa kebingungan. Xiao Yan? Nama ini… terdengar sedikit tidak asing.
Tentu saja, nama ini mungkin hanya terdengar akrab bagi para murid biasa, tetapi nama itu tak terlupakan bagi beberapa orang. Seketika, ada banyak tatapan mata terkejut menunjukkan ketidakpercayaan saat mereka berpaling menuju menara itu!
"Xiao… Xiao Yan? Orang ini masih hidup? Ia sungguh masih hidup! Suara ini tak salah lagi! Tak salah lagi!"
Wajah Wu Hao yang biasanya tegas, dipenuhi dengan kegembiraan yang tak terbendung pada saat ini. Matanya menatap dengan saksama pilar magma merah terang yang telah meletus dari atas menara. Suaranya menjadi agak parau dalam kegembiraannya.
Xiao Yu di samping menggigit bibir bawahnya dengan bagian belakang giginya. Tubuhnya yang menawan berguncang lembut. Bahkan, kelembaban menggelora ke dalam matanya dalam kegembiraannya. Ia masih hidup? Ia sungguh masih hidup!
Tidak hanya para Tetua di atas panggung itu terpengaruh, bahkan Tetua Kepala Su Qian yang berwajah cuek pun menggunakan matanya yang tampak terkejut untuk memandang pilar magma yang melesat langsung ke angkasa. Sesaat kemudian, ia akhirnya berkata dengan agak linglung, "Suara barusan… sepertinya Xiao Yan?"
"Tetua Kepala, itu Xiao Yan! Tak salah lagi. Aku sudah bilang orang itu pasti tak akan mati! Ha ha!" Wajah Lin Yan berubah menjadi merah terang dalam kegirangannya. Untuk alasan tertentu, ia sangat percaya kepada orang itu, sampai sulit dipahami oleh orang biasa. Meskipun Xiao Yan ditelan oleh 'Api Surgawi' dan diseret ke dalam bawah tanah yang tak berujung, ia dengan teguh percaya bahwa orang kuat yang keras kepala itu pasti akan kembali memanjat keluar!
Meskipun kepercayaan mutlak ini merupakan sikap keras kepala yang agak bengah, ia masih mempercayainya! Bahkan, ia melakukan hal itu tanpa sedikitpun alasan.
"Syukurlah ia tidak mati. Syukurlah ia tidak mati…" Tetua Kepala tertawa. Meskipun wajahnya tampak tenang, nadanya juga menunjukkan keterkejutan dan kegembiraan di dalam hatinya.
"Orang ini… sungguh tidak bisa diprediksi dengan akal sehat."
Lin Xiuya dan Liu Qing saling menatap satu sama lain sebelum tersenyum dengan menghela nafas. Untung mereka tetap berada di sini kala itu. Jika tidak, mereka tidak akan bisa melihat kejadian mengejutkan ini pada hari ini.
Di hadapan banyak tatapan mata yang dipenuhi dengan berbagai macam emosi, pilar magma yang telah meledak dari atas 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara' tiba - tiba menggumpal dan seketika pecah di udara. Sesosok manusia perlahan muncul di hadapan pandangan mata semua orang, setelah pilar magma itu secara sendirinya pecah.
Orang yang berada di titik di mana magma itu berada, memiliki tubuh tinggi dan sedang mengenakan sebuah jubah hitam. Hal ini ditemani dengan senyum hangat yang tergantung di wajah mulus dan tampannya, menunjukkan ketampanan yang unik. Semua orang sedikit terkejut ketika mereka melihat pemuda itu berjalan keluar dari magma tanpa sedikitpun terluka. Segera setelah itu, mereka tiba - tiba tampak telah mengingat sesuatu. Seluruh pandangan mata yang ada mendadak berpaling menuju patung di depan pintu masuk menara. Banyak suara orang menghirup udara dingin terdengar satu per satu di alun - alun itu. Kini, mereka akhirnya ingat siapa sebenarnya orang yang dipanggil Xiao Yan ini…
Pemuda berjubah hitam itu melayang di angkasa. Tatapan matanya perlahan menatap kerumunan besar di bawah, sebelum pada akhirnya melihat wajah yang tak asing. Sebuah senyuman terangkat di sudut mulutnya, saat ia tertawa dengan jernih dan kencang, "He he, semuanya, Xiao Yan telah kembali. Apakah kalian menyambutku?"
"Anak muda, sungguh tak terduga kita bisa bertemu lagi." Sebuah senyuman secara refleks muncul di wajah Su Qian saat ia tertawa keras setelah mendengar tawa jernih pemuda itu.
"Setelah tidak berjumpa denganmu lama, Tetua Kepala menjadi semakin kuat seiring bertambahnya umur." Xiao Yan tersenyum. Ia mengibaskan lengan bajunya dan magma merah terang di angkasa dengan aneh bergegas kembali ke pilar magma tadi. Seketika, pilar magma raksasa itu tiba - tiba mengikuti 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara' saat hal itu menghantam turun di hadapan banyak sekali tatapan mata yang terlihat tertegun. Kecepatan yang dahsyat itu menyebabkan benak orang gemetar. Mata mereka penuh dengan rasa hormat yang jauh lebih pekat ketika mereka kembali memandang Xiao Yan.
Ia sungguh memukul mundur pilar magma raksasa semacam itu hanya dengan mengangkat tangannya. Sikap orang kuat ini menyebabkan hawa panas membara bangkit di mata banyak murid. Ini adalah sesuatu yang sedang mereka kejar!
Jari kaki Xiao Yan menekan di udara setelah menyingkirkan semua magma yang ada. Sebuah sinar perak samar muncul dan tubuhnya melesat muncul di panggung tinggi secepat hantu.
Semua orang di panggung tinggi itu mengernyitkan alis mereka sedikit ketika mereka melihat kecepatan Xiao Yan yang seperti hantu ini. Jelas, Xiao Yan yang sekarang tampak jauh lebih kuat dibandingkan di masa lalu.
"Kau telah meningkat ke kelas Dou Wang?" Sebuah kilauan berkerlip melintasi mata Su Qian saat ia tertawa. Ia tahu kekuatan asli Xiao Yan saat itu paling tinggi berada di kelas Dou Ling. Meskipun ia pada akhirnya mampu bertarung dengan seorang Dou Huang ahli seperti Han Feng, dengan penglihatannya, Su Qian tentu saja paham bahwa kekuatan itu tidak benar - benar milik Xiao Yan. Namun kini, ia dapat dengan jelas merasakan bahwa Xiao Yan sungguh menggunakan kekuatannya sendiri saat ia menunjukkan kecepatannya.
"Aku rasa begitu." Xiao Yan menggaruk kepalanya. Ia juga tidak terlalu yakin. Kali ini, penerobosannya dicapai dalam keadaan tak sadarkan diri. Karena itu, ia tidak begitu mengerti kelas apa ia sekarang.
"Kenapa kau tidak membiarkan Lin Xiuya mencobanya?" Su Qian tertawa. Ia juga lumayan penasaran tentang sebenarnya tingkat apa yang telah dicapai orang ini, yang selalu menyebabkan orang menyaksikan keajaiban, setelah tidak bertemu dengannya dua tahun.
"Dengan senang hati. Dahulu, aku pada akhirnya tidak bertanding dengannya." Xiao Yan tertawa lirih. Tatapanya terlontar menuju wajah bersemangat Lin Xiuya di belakang Su Qian.
"Aku selalu menyesal tidak bertukar serangan denganmu. Sebaiknya aku menebusnya hari ini." Lin Xiuya tersenyum. Jari kakinya menekan panggung batu itu dan tubuhnya bergegas turun, sebelum pada akhirnya muncul di sepetak tanah kosong di alun - alun. Setelah itu, ia mendongak dan memandang Xiao Yan dengan mata yang bersemangat.
Perbincangan di antara Su Qian dan yang lainnya tidak dengan suara yang ditekan. Oleh karena itu, wajah semua orang seketika telah menjadi bersemangat saat mereka melihat Lin Xiuya melangkah turun dari panggung tadi. Dengan suara mengepak, mereka semua mengelilingi tempat itu hingga sangat sesak. Hampir tidak ada orang yang tidak tahu tentang reputasi Lin Xiuya. Pendiri dari 'Taring Serigala'. Meskipun pada saat ini ia tidak lagi terlibat dalam masalah - masalah 'Taring Serigala', faksi itu masih berdiri sebagai faksi tingkat atas di dalam Akademi Dalam hanya dengan bergantung pada reputasinya. Jarang ada orang yang berani menyinggung mereka.
Tentu saja, kebanyakan yang dipikirkan orang adalah tentang menyaksikan kekuatan sejati Xiao Yan. Selama beberapa tahun ini, nama Xiao Yan telah menjadi legenda di dalam Akademi Dalam. Meskipun banyak orang membicarakan pertempuran yang mengguncang bumi kala itu, beberapa murid baru tidak bisa menahan keraguan di hati mereka setelah sering mendengar hal itu seiring berjalannya waktu. Seorang murid yang seumuran dengan mereka kala itu benar - benar mampu mengalahkan seorang Dou Huang ahli, hanya setelah tiba selama setahun? Tidakkah ini terlalu berlebihan?
Karena itu, mereka tentu saja sangat gembira dan ingin mengalami pertempuran yang membuka mata itu. Terlebih lagi sekarang setelah mereka menyaksikan Xiao Yan muncul dan hendak bertanding dengan seorang ahli seperti Lin Xiuya ketika ia muncul.
Meskipun Lin Xiuya sudah menjadi seorang Tetua, ia masih memiliki reputasi yang cukup besar di antara para murid beberapa tahun ini. Kekuatan agungnya juga menyebabkan beberapa murid yang bandel ketakutan akan menyinggungnya. Oleh karena itu, banyak murid merasa bahwa ia adalah pilihan tepat sebagai lawan Xiao Yan.
Xiao Yan pun secara refleks menggelengkan kepalanya saat ia memandang massa hitam kerumunan manusia di bawah. Tidakkah aktivitas di tempat ini sedikit terlalu ramai?
"Anak muda, saat ini, Akademi Dalam bahkan lebih bersaing daripada dua tahun lalu. Banyak sekali murid yang bandel. Kau tidak ingin statusmu sebagai seorang Senior diragukan oleh anak - anak muda ini kan?" Su Qian tersenyum dan berbicara. Usahanya untuk membuat Xiao Yan dan Lin Xiuya bertanding di depan umum adalah untuk membantu meningkatkan reputasi Xiao Yan. Saat ini terdapat terlalu banyak murid baru. Orang - orang dari masa lalu cenderung mudah dilupakan.
"Dua tahun? Aku tidak mengira bahwa dua tahun ternyata lewat sekilas begitu saja…" Xiao Yan tertegun dan ia secara refleks menghela nafas terisak - isak. Ia seketika mengangguk dan tubuhnya melesat. Ketika ia kembali muncul, ia ternyata sudah berdiri di depan Lin Xiuya.
"Xiao Yan, kau adalah pemimpin dari 'Gerbang Pan' kami, jadi jangan sampai kami kehilangan kehormatan kami. Saat ini, semua saudara di 'Gerbang Pan' sedang menontonmu. Pemimpin kami yang telah hilang selama dua tahun!" Xiao Yan baru saja menstabilkan tubuhnya, ketika tawa lantang mendadak terdengar dari luar medan pertarungan. Ia terkejut sebelum akhirnya mencari sumber suara itu. Terdapat sebuah kelompok besar massa hitam di atas panggung tinggi di luar alun - alun. Beberapa pemimpin kelompok besar ini ternyata adalah Wu Hao, Hu Jia, Zi Yan, dan… Xiao Yu ya?
Sebuah kelompok besar orang dengan tatapan mata membara berada di belakang beberapa orang ini. Pada saat ini, mata mereka panas membara saat mereka memandang pemuda berubah hitam di medan pertarungan. Ketika mereka bergabung dengan 'Gerbang Pan', mereka telah mendengar cukup banyak orang menggambarkan cerita ketika 'Gerbang Pan' didirikan dan pendirinya. Karena itu, Xiao Yan ini, yang belum pernah mereka lihat sebelumnya, memiliki sebuah posisi agung di dalam hati mereka
"Aku akan menemui kalian semua nanti."
Xiao Yan tersenyum ke arah Wu Hao dan yang lain, sebelum perlahan berpaling menuju Lin Xiuya yang sedang memandangnya dengan sungguh - sungguh. Mata orang itu dipenuhi dengan ketakutan hebat yang tidak biasa. Ekspresi semacam ini pernah muncul di dalam Xiao Yan di masa lalu. Kini, posisinya telah berubah.
Su Qian tersenyum di panggung tinggi saat ia memandang dua orang itu yang sedang menghadap satu sama lain. Ia bertanya, "Berapa serangan kalian pikir yang dapat ditahan Lin Xiuya di tangan Xiao Yan?"
Semua orang terkejut ketika mereka mendengar hal ini. Setelah waktu yang cukup lama, seorang Tetua bergumam lirih, "Apakah Tetua Kepala mengacu pada syarat bahwa Xiao Yan menggunakan segala hal untuk meningkatkan kekuatannya?"
"Kekuatannya sendiri." Su Qian sedikit menggelengkan kepalanya dan berbicara pelan, "aku rasa tidak akan lebih dari tiga serangan."
Semua Tetua terkejut. Setelah beberapa saat yang agak lama, Tetua itu tertawa datar, "Lin Xiuya saat ini adalah seorang Dou Wang bintang lima. Akan agak sulit untuk mengalahkannya dalam tiga babak, bahkan jika lawannya seorang Dou Huang biasa."
Su Qian hanya tersenyum tanpa berbicara. Meskipun aura Xiao Yan agak aneh, yang bahkan membuatnya kesulitan merasakan kekuatannya, ia masih dapat dengan samar merasakan kekuatan Xiao Yan saat ini seharusnya agak mengerikan…
Seraya kepala semua orang terpusat di tanah, Xiao Yan sedang mengepalkan tinjunya kencang dan merasakan aliran kekuatan di dalam tubuhnya. Ia tertawa pelan, "Bisakah kita mulai?"
"Baik!"
Lin Xiuya menganggukkan kepalanya. Aura ganas yang hanya dimiliki seorang dari kelas Dou Wang ahli menggelora keluar dari dalam tubuh Lin Xiuya. Dua tahun telah memungkinkannya untuk benar - benar memasuki kelas Dou Wang dan bahkan memungkinkannya memanjat semakin tinggi di dalam kelas itu. Dengan kekuatannya sekarang, ia bisa dianggap berada di sekitar tingkat menengah keatas, bahkan di antara para Tetua!
"Bum!"
Sebuah Dou Qi hijau tua menggelora keluar dari tubuh Lin Xiuya. Ia mengepalkan tinjunya dan sebuah pedang panjang yang seutuhnya terbentuk dari energi afinitas angin muncul. Pedang panjang itu diayunkan secara acak dan bilah angin melesat dari pedang tersebut, membuat torehan di batu hitam yang keras.
Xiao Yan tersenyum dan menggelengkan kepalanya ketika ia melihat bahwa Lin Xiuya hampir sepenuhnya bersenjata. Cahaya perak dengan samar terlihat di bawah kakinya, saat auman yang sedikit bergemuruh diam - diam terdengar. Seluruh tubuh Xiao Yan gemetar ketika guntur bergemuruh itu terdengar!
Raut muka serius Lin Xiuya seketika berubah tepat ketika tubuh Xiao Yan gemetar. Ia seketika menusukkan pedang panjang tadi dengan keras ke belakang di tengah - tengah banyak tatapan tertegun di sekitarnya.
Pedang yang membawa angin ganas itu menusuk udara, tetapi tempat itu kosong. Situasi semacam itu menyebabkan seluruh pori - pori di tubuh Lin Xiuya menjadi tegang. Ia telah dengan jelas merasakan aura Xiao Yan muncul di belakangnya…
"Sejak kapan kecepatan orang ini menjadi begitu mengerikan?"
Sebuah pemikiran berputar secepat kilat di dalam benaknya. Meskipun kecepatan Xiao Yan cepat dan dahsyat di masa lalu, setidaknya, ada jejak yang bisa diikuti. Namun kini, ia tampak tidak dapat diraba dan sulit dirasakan.
Mata Lin Xiuya dengan cepat beralih ke segala arah. Matanya mendadak menciut saat pedang energi itu menghadap kedepannya dan menusuk maju dengan ganas!
Murid - murid di sekitar benar - benar kebingungan melihat tusukan acak Lin Xiuya itu. Tidakkah Xiao Yan berdiri di tempat awalnya tanpa bergerak? Mengapa Lin Xiuya mendadak bertindak dengan sikap gila seperti itu?
Penglihatan murid biasa tentu saja tidak bisa melihat misteri dibalik tindakannya. Hanya mereka yang kuat yang dapat dengan samar mendapati bahwa sosok Xiao Yan yang berdiam di lokasi awalnya tampak agak samar. Beberapa dari mereka yang peka seketika paham di dalam hati mereka. Ternyata sebuah bayangan?
Sebenarnya, kelincahan dan kecepatan aneh dan tak terprediksi macam apa yang harus dimiliki agar bisa meninggalkan sebuah bayangan dengan begitu tenang?
Segumpalan api hijau tua mendadak muncul ketika pedang panjang yang telah menusuk maju dengan ganas tadi mencapai sebuah bagian tertentu di udara. Ketika pedang panjang itu menusuk ke dalam gumpalan api, semua orang dapat dengan jelas melihat bahwa pedang panjang yang tergumpal dari energi itu, bahkan tidak banyak melawan sebelum pedang itu benar - benar dibakar menjadi kehampaan oleh api hijau tua.
Ketika pedang panjang itu seutuhnya menghilang, sebuah sosok hitam mendadak muncul di hadapan tatapan tertegun semua orang seperti telah berteleportasi.
Pemuda berjubah hitam tersenyum kepada Lin Xiuya. Tangannya yang membawa api hijau tua tiba - tiba menjulur secara eksplosif dan langsung menggenggam leher lawannya.
"Jaring bilah!"
Lin Xiuya menunjukkan pengalaman bertarungnya yang luar biasa pada titik genting ini. Ia membentuk sebuah segel di tangannya dan energi di depannya berdesir dengan cepat. Akhirnya, hal itu menggumpal menjadi sebuah jaring energi hijau tua.
Namun, tangan Xiao Yan bahkan tidak berhenti sedikitpun ketika berhadapan dengan jaring energi yang diselimuti oleh bilah - bilah angin kecil ini. Tangannya terus menjulur dengan begitu menjurus. Dibakar oleh api hijau tua itu, jaring bilah angin tajam tadi seketika menjadi seperti kertas tipis yang lemah saat api tadi merobeknya…
Tangan Xiao Yan menembus jaring bilah itu tanpa perlawanan dan perlahan berhenti ketika berada hanya satu sentimeter dari leher Lin Xiuya.
Seluruh tempat itu terdiam!
Semua orang memandang Lin Xiuya yang tidak berani bergerak sedikitpun di hadapan tangan Xiao Yan yang dipenuhi dengan api hijau tua. Keterkejutan diam - diam menjalar ke wajah mereka.
Satu gerakan!
Seorang Dou Wang ahli lima bintang ternyata… hanya bertahan satu gerakan yang sangat sederhana di tangan Xiao Yan!